Istri ke-7 - Bab 2 Malam Pengantin

Claudius akhirnya melangkahkan kakinya kearah tempat tidur, ketika melihat lelaki ini mendekatinya, Josephine tanpa sadar menggeserkan badannya ke tengah kasur.

Claudius berdiri dihadapannya, menatapi Josephine dari atas, suaranya terlihat seram : “Aku dengar kamu bisa mengobati penyakitku?”

Josephine membuka-buka mulutnya, dirinya bisa mengobati sakitnya? Apa maksudnya?

Josephine saja tidak percaya, tapi dia percaya?

“Aku sedang bertanya kepadamu.” Claudius memiringkan badannya, tangannya yang mulus mengangkat rahang bawah Josephine, membuatnya saling bertatapan dengan dirinya.

Sekejap, Claudius melihat bayangan wanita itu dalam matanya, waktu melihat foto, dia sudah mempunyai perasaan seperti ini, dan oleh sebab itu, barulah dia menyetujui keputusan Nenek Tua Chen untuk menikahinya.

Dia mengerti bahwa wanita didepannya ini bukanlah dia, tapi dia tetap menikahinya.

Didalam kegelapan, Josephine tidak bisa melihat wajah Claudius dengan jelas, tapi dia terkejut dengan kedua sinar tatapan Claudius.

Josephine ragu-ragu beberapa detik, dan berkata sambil gemetaran : “Jika……aku bilang tidak bisa, apakah kamu akan melepaskanku?”

“Menurutmu?” tiba-tiba Claudius melepaskan rahang bawahnya dan memerintah :”Buka bajumu.”

“Aku tidak mau……” Josephine memegang erat baju tidurnya, lelaki ini terlalu menakutkan, dia tidak ingin berhubungan intim dengannya. Didalam kekacauan, dia berbalik badan dan ingin turun dari tempat tidur. Akan tetapi Claudius lebih cepat, dia berhasil menarik baju Josephine.

“Jangan main tangan! Kamu jangan menarik bajuku!” Josephine berusaha mengelak dan berhasil turun dari tempat tidur.

Claudius marah, dia memutari tempat tidur dan menangkap Josephine lalu melemparkannya kembali ke tempat tidur serta melepaskan baju Josephine.

Josephine merasa adem, dia mengerti bahwa baju dibadannya sudah tidak bersisa, dia berteriak dengan marah disertai rasa malu : “Claudius Chen! Kamu tidak boleh membuli wanita lemah sepertiku! Aku akan menuntutmu memperkosa……!”

Claudius sama sekali tidak tergoyangkan dengan ancaman Josephine, dia menekan badannya yang kekar diatas Josephine, sambil memilikinya dengan kasar, Claudius berbisik disamping telinga Josephine : “Sebaiknya kali ini benar, jika tidak kamu akan sama seperti mereka!”

Josephine mendengar perkataannya, dan merasa takut, sama seperti mereka? Siapakah mereka itu? 6 istrinya yang tidak bisa hidup sampai hari kedua?

Dia melihat muka lelaki didepannya ini dengan takut, setelah itu dia tidak berani mengeluarkan suara lagi.

Gerakannya begitu kasar, sama sekali tidak ada rasa sayang.

Josephine tidak bisa mengelak darinya, dia hanya bisa bertahan, setelah beberapa waktu, Josephine juga tidak tahu dirinya tertidur karena lelah atau karena lelaki ini. Kesadarannya semakin memudar, dia tidak tahu apa—apa lagi.

*****

Josephine bermimpi, dalam mimpinya, ada api yang besar, kakaknya, Shella mengulurkan tangan dan meminta tolong kepadanya, dia berkata dirinya terlalu jahat, dulu dia tidak seharusnya mempersulit Josephine, membuli Josephine. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mati, tidak ingin mukanya rusak.

Lalu api membesar, dalam sekejap menelan kakaknya!

“Kakak!” Josephine berteriak, dia terduduk, dikeningnya berkucuran keringat.

Barang-barang didepan matanya begitu asing, dia tidak pernah melihatnya sebelumnya. Dia merenung sejenak, barulah dia sadar akan rasa sakit disekujur tubuhnya.

Ingatannya semakin jernih, Claudius muncul, menekan diatas badannya, dia menundukkan kepalanya dan melihat dirinya yang tidak mengenakan apa-apa, lalu memutarkan kepalanya dan melihat ada seorang lelaki disampingnya!