Istri ke-7 - Bab 220 Malam ini kita lalui bersama (1)

Setelah menghias semuanya, Josephine menelepon Jesslyn yang berada di luar negeri, dan merekam ucapan selamat ulang tahunnya dan ciuman udara darinya.

Jesslyn terlihat sangat gembira, dia berkata ingin menelepon ayah dan menyanyikan lagu ulang tahun untuknya.

Josephine Bai berkata sambil tertawa:”Lagu ulang tahun darimu akan ibu kirimkan untuk ayah, ok?

“Baik.” Jesslyn tiba-tiba mengerutkan bibirnya:”Ibu, aku sangat merindukan ibu dan ayah.”

Mata Josephine Bai memerah. Dia mengedipkan kedua matanya lalu berkata:”Ibu juga sangat merindukanmu.”

“Kalau begitu kapan kamu datang untuk menjemputku?”

“Ibu akan kesana untuk menjemputmu setelah ibu selesai mengurus pekerjaan disini, kelak kita tidak akan berpisah lagi, ok?”

“Baiklah.”

“Jesslyn sangat hebat, kamu harus bersikap baik ya.”

“Aku akan bersikap baik.” Jesslyn berkata sambil menganggukkan kepala.

Josephine Bai menutup teleponnya dengan tidak rela, masih belum meletakkan Hpnya, HPnya kembali berdering, Josephine melihat HPnya sebentar, ternyata telepon dari Claudius Chen.

Untuk apa dia menelepon jam segini?

Setelah ragu beberapa saat, Josephine menyalakan modus senyap HPnya lalu melemparnya diatas sofa, lalu berdiri dan melanjutkan menghias rumah.

-----

Claudius Chen menutup teleponnya tanpa membiarkan telepon berdering terlalu lama, karena dia tidak ingin membuat Josephine Bai merasa terganggu.

Sebenarnya dia menelepon Josephine Bai untuk memberitahunya, agar dia tidak perlu mengkhawatirkan dirinya dan dirinya baik-baik saja.

Karena meskipun Josephine Bai tidak secara langsung mengakuinya, tapi dalam hati Claudius tahu, dan juga yakin Josephine pasti akan merasa khawatir setelah melihat berita itu.

Saat ini di depan Perusahaan Chen pasti sedang penuh dengan orang yang ingin membuat onar dan para wartawan, Claudius Chen tidak ingin tampil di publik. Maka untuk sementara dia mengadakan rapat pagi yang sangat penting di Sunshine Garden Hotel.

Setelah selesai rapat, Claudius Chen turun ke restoran barat yang berada di lantai satu hotel lalu mencari sebuah sudut ruangan untuk duduk.

Asisten Yan dengan sangat cepat muncul di hadapannya, lalu duduk di sofa di hadapan Claudius dan dia langsung berkata tanpa berbasa basi:”Ada apa? Tidak bertemu beberapa hari tak disangka Tuan Muda Chen kita yang sangat terkenal telah menjadi orang yang sangat dibenci orang-orang.

“Kamu sengaja mengikutiku kemari untuk menertawakanku?” Claudius Chen menatapnya.

“Sekalian melihat apakah kamu memerlukan bantuan.”

“Untuk sementara tidak perlu.”

“Semua ini pasti perbuatan orang tua bermarga Shen itu ,benarkan?”Asisten Yan melihatnya:”Aku sudah pernah mengatakannya kepadamu, membiarkannya tinggal cepat atau lambat pasti akan menjadi bencana, seharusnya kamu mencari alasan untuk membuatanya keluar dari perusahaan.”

“Claudius Chen menggelengkan kepala tidak berdaya:”Tidak semudah itu, meskipun dia hanya memiliki saham lima persen, tapi bagaimana pun dia tetap seorang pemegang saham, dia memiliki kekuasaan untuk memiliki jabatan di perusahaan.”

“Dia dapat membuatmu tersandung. Apakah kamu tidak dapat membuatnya tersandung sekali?”

“Bukankah sekarang ini sedang menunggu kesempatan?”

“Saat kesempatanmu tiba, mungkin dia sudah membuat perusahaan menjadi hancur.” Asisten Yan berkata tidak berdaya:”Melihat perbuatannya kali ini, bagaimana mungkin nama baik perusahaan tidak tercoreng, bagaimana mungkin saham perusahaan tidak anjlok? Bagaimana mungkin para klien tidak kabur?”

“Aku mengira di akan mempertimbangkan karir Joshua Shen di perusahaan, dan akan menghentikan masalah ini, tapi.... aku salah, orang tua ini sama sekali tidak peduli dengan Joshua Shen.” Claudius Chen berkata:”Mungkin di karenakan Joshua Shen tidak bersedia berkerja sama dengannya dan dikarenakan Joshua tinggal di perusahaan juga tidak ada gunanya bagi dirinya.

“Kalau begitu bagaimana selanjutnya? Sekarang awak media sudah menulismu menjadi seorang pembunuh.”

“Biarkan mereka menulisnya, aku tidak peduli.”

“Tuan Muda Chen, sekarang para awak media sedang memojokkanmu, aku tidak boleh bersikap acuh.” Asisten Yan ragu beberapa saat kemudian berkata:”Aku mencarikan sebuah media arus utama untukmu, mereka sangat antusias melakukan wawancara eksklusif yang postif untuk kamu .”

"Apa yang kamu katakan?"

"Aku tahu kamu tidak suka menerima wawancara, tapi situasi saat ini sangat genting, kamu tidak boleh mengikuti tempramenmu."

Claudius Chen mengangkat kedua bahunya sambil menertawakan dirinya:"Apa yang bisa aku katakan, apakah aku akan mengatakan semua ini tidak ada kaitannya denganku, tapi semua orang sudah mengatakan, Claudius Chen sangat kaya, tapi tidak bersedia memberikan biaya ganti rugi, dan juga memaksa orang hingga mati."

"Itu juga lebih baik dari pada tidak mengatakan apa-apa."

"Sudahlah, biarkan divisi humas yang mengurusnya." kata Claudius Chen.

Asisten Yan melihatnya bersikeras tidak ingin menerima wawancara, dan juga paham dengan sifatnya, maka dia tidak membujuknya lagi.

-----

Sore hari Claudius Chen berada di cafe untuk bekerja.

Saat itu Joshua Shen datang sebentar, dia berdiri di hadapannya dan menunduk dengan menyesal sambil berkata:"Kakak sepupu, aku telah mengecewakanmu, tapi anda jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab atas hal ini dan mengundurkan diri sesuai janji."

Claudius Chen menatapnya , lalu menggelengkan kepala: "Kamu memang mengurus masalah ini dengan sangat buruk, dan juga seharusnya bertanggung jawab atas hal ini dan mengundurkan diri, tapi sebelum Direktur Liu sembuh dan keluar dari rumah sakit, kamu harus tetap menduduki posisi ini untuk sementara waktu. "

Joshua Shen menganggukkan kepala:"Aku mengerti, aku akan pergi setelah Direktur Liu keluar dari rumah sakit."

Claudius Chen menunduk dan membalas emailnya, kemudian dia mengangakat kepala dan menyadari Joshua Shen masih berada di hadapannya, oleh karena itu dia bertanya:"Apakah masih ada urusan lain?"

Joshua Shen ragu sejenak, akhirnya dia menggelengkan kepala:"Tidak ada."

Claudius Chen berpikir sebentar, lalu menggunakan dagunya menunjuk sofa di hadapannya;"Bagaimana kalau duduk dan minum kopi?"

Joshua Shen mengikuti perkataan Claudius dan duduk di kursi di hadapannya, mengangkat teko dan menuangkan kopi untuk dirinya. Lalu menatap Claudius sambil berkata:"Kakak sepupu, sejak awal kamu sudah tahu ini perbuatan ayahku, benarkan?"

Claudius Chen menganggukkan kepala:"Benar, tapi kamu tidak perlu khawatir, aku tahu masalah ini tidak ada kaitannya denganmu."

"Terima kasih." Joshua Shen sedikit lega.

Mereka berdua diam untuk beberapa saat, lalu Claudius Chen mengambil kopinya dan meminumnya, sambil bertanya:"Oh ya, sepertinya aku tidak pernah bertanya kepadamu, sejak kapan kamu mulai bersama dengan Sally Lin, dan kapan kalian akan menikah?"

Joshua Shen tidak menyangka Claudius Chen yang tidak pernah suka bertanya mengenai urusan pribadi orang lain malah bertanya mengenai hubungannya dan Sally Lin, wajahnya terlihat kaget.

Oleh karena itu Claudius Chen menambahkan:"Aku sedang berpikir, kalian berdua juga tidak muda lagi, sudah saatnya aku membantu kalian mengurus masalah ini."

"Terima kasih kakak sepupu." Joshua Shen berkata sambil tertawa:"Tapi Sally Lin masih belum ingin menikah, jadi kami masih belum memutuskan untuk menikah."

"Apakah kamu sudah pernah bertemu dengan keluarganya?"

"Belum pernah."

Claudius Chen terlihat kaget:"Apakah kamu bahkan tidak tahu di mana rumahnya, apa pekerjaan orang tuanya, siapa saja anggota keluarganya?"

Joshua Shen menggelengkan kepala dengan acuh tak acuh:"Aku hanya tahu rumahnya di kota A, orang tuanya sudah lama meninggal, dia tumbuh besar bersama bibinya, tapi semua ini tidak penting, aku juga tidak peduli, yang aku sukai adalah dirinya."

"Bagaimana kalian bertemu?"

"Lima tahun lalu disebuah acara sekolah, aku baru menyadari bahawa kami adalah alumni satu sekolah, hanya saja kami berbeda jurusan dan tingkatan, jadi tidak pernah bertemu." membahas Sally Lin, perasaan was-was yang ada di wajahnya akhirnya menghilang, dia bahkan tersenyum dengan sangat lembut.

Dapat bersama dengan orang yang di cintai memang merupakan hal yang sangat bahagia, melihat senyuman di wajahnya, Claudius Chen tersenyum pahit di dalam hati , tidak tahu apakah Slly Lin benar-benar mencintainya atau tidak.

"Cinta dapat membuat orang menjadi buta, terkadang kita harus lebih teliti saat melihat orang." kata Claudius.

Joshua Shen tidak mengerti apa maksud perkataannya, tapi dia tetap mengiyakan: "Baik, terima kasih atas peringatan kakak sepupu."

----

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu