Istri ke-7 - Bab 192 Kelihatannya Cukup Mesra (5)

Lolly tetap merasa tidak senang, dia pun berkata kepada direktur Zhang: "Bos, aku rasa lebih baik ditanyakan dengan jelas, lagian order ini order penting, tidak boleh sampai terjadi kesalahan."

"Aku tahu, dia menyuruhku untuk menandatangani kontrak sore ini, aku akan menanyakannya dengan jelas." Kata direktur Zhang.

"Sore ini langsung tanda tangan kontrak?" Semua orang mulai heboh, dan mulai berteriak kepada bos mereka untuk menaikkan gaji dan traktir makan.

Josephine tidak bisa merasakan kesenangan itu, baginya ini bukanlah tekanan batin yang kecil, walaupun dia mampu tapi dia juag tidak ingin ada ketidaknyamanan dengan rekannya karena dia masih baru disini. Dia menoleh ke Lolly, kebetulan pandangan mereka bertemu, pandangan Lolly terlihat sangat tidak senang dan iri hati.

Lolly adalah staf lama perusahaan ini, juga adalah atasannya, perusahaan Chen malah menunjuknya sebagai designer, siapa yang bisa senang kalau jadi atasannya?

************

Sore itu direktur Zhang pun ingin ke perusahaan Chen untuk menandatangani kontrak, saat berjalan melewatinya dia pun menghentikan langkahnya dan menoleh melihat Josephine, lalu melambaikan tangannya: "Jessie, kamu ikut denganku."

Josephine pun menatapnya: "Kenapa?"

"Ikut denganku, sambil lihat kenapa mereka memilihmu sebagai designer, jangan-jangan ada yang salah." Setelah itu dia pun berkata ke sekretarisnya: "Lola, kamu tidak usah pergi lagi."

"Kenapa? Aku ingin pergi melihat-lihat perusahaan Chen, aku tidak pernah kesana." Sekretaris itu berkata manja.

"Nanti malam aku traktir deh." Direktur Zhang mencubit pipinya dan melambaikan tangan ke Josephine: "Cepat-cepat, tidak baik kalau terlambat."

Josephine membereskan pekerjaannya lalu mengambil tas dan berjalan mengikutinya.

Sepanjang perjalanan, direktur Zhang pun menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikannya, tidak peduli apa yang dia katakan, Josephine hanya bisa mengangguk saja. Dalam ingatannya ini adalah pertama kalinya dia datang ke perusahaan sebesar ini, dia merasa sedikit canggung.

Setelah sampai di perusahaan Chen, mereka berdua diantar seorang staf resepsionis ke sebuah ruang rapat di lantai paling atas.

Beberapa saat kemudian, pintu itu pun diketuk, lalu masuklah seorang wanita yang tinggi dan cantik.

Direktur Zhang pun berdiri dari kursinya, dan menyapanya: "Asisten Yan, selamat sore."

Lalu dia pun mendorong lengan Josephine, Josephine pun ikut berdiri dan menyapa: "Halo asisten Yan."

Asisten Yan melihat mereka berdua, pandangannya sempat terhenti sebentar saat melihat Josephine lalu dia pun tersenyum: "Kalian jangan sungkan, duduklah." Setelah itu, dia pun duduk di depan mereka berdua.

"Ini kontraknya, direktur Zhang lihat dulu, kalau tidak ada masalah, silahkan tanda tangan di halaman terakhir." Asisten Yan pun menyerahkan dokumen itu.

Direktur Zhang menatap dokumen itu dan merasa kaget, sambil melihat kontrak itu dia pun bertanya: "Kalian tidak bertanya apapun padaku, juga tidak datang mengunjungi pabrikku?"

"Kemampuan Felicity Garment kami sudah tahu dengan jelas, jujur saja, dulu kami tidak mempertimbangkan perusahaan kecil, tapi akhir-akhir ini perasaan hati bos sedang baik, dia memutuskan untuk mendukung perusahaan negeri, kebetulan hari itu manajer bisnis kalian hampir tertabrak olehku, oleh karena itu memilih kalian. Tapi, karena kemampuan kalian tidak cukup, kami hanya bisa memberikan setengah order saja."

"Direktur Zhang pun tertawa: "Kami sudah sangat puas bisa mendapatkan setengah order, ternyata tuan muda Chen sangat cinta negara, mohon asisten Yan mewakiliku untuk berterima kasih padanya."

"Kamu juga harus berterimakasih kepada manajer bisnismu yang cukup berani itu, tapi aku tetap harus mengingatkanmu, hal seperti ini lebih baik jangan sering dilakukan, tidak akan selalu beruntung setiap kalinya."

"Oh, baik baik..." Direktur Zhang pun menunduk dan melihat kontrak.

Asisten Yan pun memandang Josephine, dan tersenyum kepadanya: "Ada apa? Aku lihat nona Yi sejak masuk terus memandangku."

Josephine pun tersadar, lalu menghindar dari tatapannya: "Hehe, aku merasa asisten Yan sangat cantik, lebih cantik dari artis-artis itu.

"Iya, ini benar." Direktur Zhang pun melanjutkan: "Asisten Yan itu wanita cantik di dunia bisnis, setiap semua orang mengomongi tuan muda Chen pasti juga akan mengungkit asistennya yang cantik bagaikan dewi."

Asisten Yan menatap mereka berdua dan tersenyum: "Sepertinya staf perusahaan kalian tidak hanya berani, tapi juga bermulut manis ya."

Josephine pun merasa tidak nyaman dan meminum air.

Dia juga tidak menyangka dia akan salah tingkah, sejak melihat asisten Yan, dia terus melihatnya, melihat paras wajahnya yang cantik dan ketegasannya, rasa suka yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Sebenarnya setiap bos pasti memiliki sekretaris yang cantik, disamping direktur Zhang juga ada Lola yang tidak kalah cantik, ini tidak aneh bukan?

Menunggu direktur Zhang melihat kontrak, Josephine pun bertanya kepada asisten Yan: "Oyah, asisten Yan, aku mau tanya, kenapa perusahaan ini mau memilihku sebagai perancang, sebenarnya aku tidak ada pengalaman merancang seragam kerja..."

"Ehem..." Direktur Zhang pun mengeluarkan suara untuk mengingatkannya, kenapa malah merendahkan perusahaan sendiri seperti itu?

Dia pun panik dan menjelaskan: "Oh, maksudku, di perusahaan kami ada orang yang lebih berpengalaman, aku khawatir aku tidak mampu."

Asisten Yan pun melihatnya dan tersenyum: "Order yang kita berikan sekarang adalah order dalam negeri, jangan cemas."

Jawaban ini tidak ada pada poinnya, Josephine masih bingung dan terus bertanya: "Sebenarnya... kenapa memilihku?'

"Karena aku dengar kamu baru pulang dari luar negeri, aku pikir perancang yang baru kembali dari luar negeri pasti akan lebih banyak ide dan pemikiran."

"Tapi..." Josephine ingin bilang kalau dia juga tidak pernah bergelut di bidang ini saat berada di luar negeri, tapi karena kakinya ditendang oleh direktur Zhang, dia terpaksa diam.

Asisten Yan pun tersenyum dan memandang direktur Zhang: "Direktur Zhang, sudah selesai?"

"Sudah, tidak ada masalah." Direktur Zhang pun ingin menandatangani kontrak itu.

Josephine lalu bertanya lagi: "Asisten Yan yakin tidak ingin melihat rancanganku dulu baru memutuskan apakah ingin memakai perusahaan kami?"

Mengapa sembarangan begitu? Ini tidak seperti gaya perusahaan besar, dia sangat bingung, tapi direktur Zhang melototinya lagi, dia pun terpaksa tersenyum dan berkata: "Oh maaf, aku hanya takut aku tidak bisa memberikan rancangan yang baik."

"Kalau kamu tidak bisa kan ada Lolly, apa yang kamu khawatirkan." Direktur Zhang ingin mencekiknya.

Asisten Yan berkata: "Nanti aku akan mengirim persyaratan kami ke email nona Yi, nona Yi boleh mencoba untuk merancang seragam kerja untuk musim panas, lalu kirim ke aku, aku akan melihat kemampuan nona Yi, satu minggu cukup kan?"

"Bisa, bisa, aku akan suruh Jessie langsung menggambarnya." Direktur Zhang pun memandang Josephine: "Jessie, kerjaanmu kamu serahkan saja ke Peggy, kamu sekarang bertanggung jawab penuh untuk orderan perusahaan Chen."

Saat ini dia hanya bisa menuruti perkataan direktur Zhang, selain mengangguk, Josephine tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Oyah..." Josephine masih ingin bertanya, tapi langsung dicegah oleh direktur Zhang, dia pun menatapnya: "Jessie, bukannya kamu bilang ingin ke toilet, cepat pergi, setelah itu kita pulang."

Josephine melihatnya lalu melihat asisten Yan, dia pikir pasti direktur Zhang sengaja menghentikannya, dia pun berdiri dari kursi: "Baiklah asisten Yan... aku pergi dulu ke toilet."

"Toilet ada di sebelah kiri." Kata Asisten Yan.

Setelah berterimakasih, dia pun berjalan keluar.

Sebenarnya dia tidak ingin ke toilet, tapi setelah keluar dari ruang rapat, semua staf terus berjalan melewatinya, semuanya kelihatan sangat sibuk.

Agar dirinya tidak terlalu mencolok, dia terpaksa berjalan ke toilet.

Toilet itu pun sangat mewah, dia menggelengkan kepalanya dan bersandar di depan wastafel dan membuka hpnya, saat itu direktur Zhang pun meneleponnya dan menyuruhnya pulang dengannya, terpaksa dia pun berjalan keluar.

Saat keluar dari toilet, dia hampir bertabrakan dengan seorang pria yang berpapasan dengannya, dia pun menghindar dengan cepat dan membungkukkan badannya: "Maaf."

Pria ini tidak berjalan melewatinya malah menunggu dia berdiri, dia tidak langsung mengangkat kepalanya, tapi malah menyamping lagi dan menyediakan jalan untuknya.

Setiap orang yang ada disini terlihat seperti pimpinan perusahaan, tentu saja dia tidak berani mencari masalah, kalau sampai order itu batal direktur Zhang pasti akan mencekiknya.

"Sepertinya setiap kita bertemu kalau bukan kamu yang menyentuhku pasti aku yang menyentuhmu." Tiba-tiba terdengar suara yang dikenalinya.

Saat mengangkat kepalanya, dia melihat pria ini ternyata adalah Claudius yang telah bertemu dengannya dua kali, dia pun kaget dan bertanya: "Kenapa kamu ada disini?"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu