Istri ke-7 - Bab 67 Diusir dari rumah (2)

*****

Bersama Sally Lin pergi berbelanja, Josephine Bai sama sekali tidak mood, Sally Lin merasa dia kurang memperhatikan, lalu menariknya ke sebuah cafe outdoor, bertanya: ”Ada apa? Terus melamun.”

Josephine Bai melihatnya, dalam hatinya sedikit curiga, lukisan ini dikenalkan oleh Sally Lin, kalau begitu apakah dia sengaja tau tidak sengaja?

Tapi tidak benar, lukisan itu diberikan oleh Vincent Lee kepadanya, bukan Sally Lin.

“Sally, apakah mau masih ingat lukisan 《Nyonya Jing》?” dia bertanya.

“Ingat, ada apa? Kamu menginginkannya?” Sally Lin tertawa:” Jika menginginkannya kamu suruh kakak sepupu belikan untukmu, dengan hubunganmu dengan kakak sepupu sekarang dia pasti bersedia membelikannya.”

“Aku dan dia ......hubungan apa?”

“Kamu masih berpura-pura, hari itu aku melihat di rumah sakit saat kalian saling berpelukan.”

Josephine Bai tahu yang dia maksud adalah saat Josephine Bai tidur dan memeluk Claudius Chen, wajahnya terlihat sedikit malu. Tapi dengan cepat menutupinya dan kembali seperti biasa lalu melihatnya dan bertanya:” Sebenarnya aku ingin bertanya kepadamu, seberapa banyak pengetahuanmu terhadap lukisan 《Nyonya Jing》?

“Apa maksudnnya?”

“Begini, aku membawa pulang lukisan《Nyonya Jing》, tapi setelah tuan muda melihatnya sangat marah, dan memerintahkanku membakar lukisan itu.”

“Kenapa bisa seperti itu?” Sally Lin terkejut dan bertanya.

“Justru aku ingin tahu kenapa bisa seperti itu, jadi menanyakannya kepadamu.”

Sally Lin menggelengkan kepala:” Yang aku tahu semua tulisan yang berada di pameran, yang lain aku tidak tahu.” setelah dia memikirkannya, kembali berkata:” Tapi sejak awal banyak rahasia dalam keluarga Chen, kita orang luar tidak dapat menebaknya, jadi lebih baik biarkan saja, jangan memikirkan hal ini lagi.”

Melihat wajah Josephine Bai penuh kecurigaan, Sally Lin ragu lalu berkata:” Misalkan..... balai peringatan keluarga Chen, aku dengar didalamnya tersimpan rahasia mengenai kakak sepupu dan semua kekasih masa lampaunya, tapi tempat itu selain Nenek Tua Chen dan kakak sepupu dan Guru Wang, siapapun tidak pernah masuk.

“Kekasih kehidupan lampau?”

“Iya, Guru Wang mengatakan di masa lampau kakak sepupu berhutang kepada seorang wanita, sehingga dia dikutuk sakit-sakitan.” Sally Lin menuangkan air lalu meminumnya, menggelengkan kepala tertawa:” Lucu sekali, nenek malah percaya.”

Josephine Bai mendengar perkataannya menjadi terpaku, setelah memikirkannya lalu berkata:” Tidak benar, balai peringatan aku pernah pergi dua kali, tidak melihat ada sesuatu yang spesial......”

Setelah mengatakannya, Josephine Bai tiba-tiba menghentikan omongannya.”

Tidak benar, dia pernah pergi dua kali ke balai peringatan, dua kali bertemu dengan kejadian aneh yang tidak dapat dibayangkan.

“Balai peringatan keluarga Chen sangat besar, kamu hanya sampai di lobby.” Sally Lin berkata sambil meletakkan jarinya dibibir, dengan menurunkan nada suara:” Semua ini disebarkan oleh orang lain, sangat sulit memastikan kebenarannya, jadi kamu jangan mengatakannya keluar, juga jangan dengan bodoh bertanya kepada kakak sepupu atau pergi ke balai peringatan untuk mencari tahu kebenaran, kalau tidak nenek akan marah.”

Josephine Bai dengan linglung menganggukkan kepala:” Aku tahu.” Para wanita berhenti bicara.

Meskipun dengan peringatan Sally Lin, tapi Josephine Bai tetap tidak bisa menahan diri mencari kesempatan pergi ke balai peringatan.

Hari ini Pengurus He menemani Nenek Tua Chen pergi berdoa ke kuil terkenal di kota C, harus berpuasa dan tinggal di kuil selama tiga hari, Claudius Chen sudah pergi ke perusahaan, dan katanya sangat malam baru akan kembali.

Meskipun takut terhadap tempat ini, tapi demi mencari tahu kebenaran, dia tetap tidak tahan untuk tidak melangkah kedepan.

Kekasih di kehidupan lampau, lukisan 《Nyonya Jing》 saat masih gadis apakah berhubungan dengan kekasih masa lampau Claudius Chen? Oleh karena itu, Claudius Chen saat melihat lukisan itu kehilangan kendali?

Dia tidak tahu mencari kebenaran ada keuntungan apa untuknya, juga sangat tahu jika ketahuan akan berakibat seperti apa, dia seharusnya berbalik dan pergi, tapi seperti ada sesuatu yang misterius yang menariknya untuk terus berjalan maju.

Dua pelayan yang berjaga di depan balai peringatan melihatnya, saling bertatapan, berpikir nona muda yang sial ini dihukum lagi?

“Tolong buka pintu dan biarkan aku masuk?” Josephine Bai berkata kepada dua pelayan itu.

“Nona muda ingin masuk?”Pelayan terkejut den melihatnya dari atas hingga bawah, semua orang di kediaman ketakutan dan menghindari tempat ini, dia malah ingin masuk?

Nenek Tua Chen memerintahkan selain orang keluarga Chen, siapapun tidak boleh masuk, kalau begitu nona muda termasuk keluarga chen atau bukan?

“Benar, tuan muda yang menyuruhku kesini.” Josephine Bai berbohong.

Ternyata dihukum lagi, wajah kedua pelayan segera menunjukkan belas kasihan, lalu membuka pintu dan memasukkannya.

Meskipun sudah datang dua kali, tapi selangkah memasuki balai peringatan yang sunyi ini, Josephine Bai tidak tahan menjadi gemetar. Katanya wanita hamil memiliki aura negatif yang tinggi, lebih mudah bertemu dengan makhluk halus dibandingkan orang biasa.

Dia menarik nafas dalam. Melihat sekelilingnya, balai peringatan keluarga Chen memang besar, berjalan dari lobby masih ada aula belakang, aula samping, kamar samping.

Matanya melihat ke pintu lipat terbuat dari kayu yang berada di sudut kanan, Josephine Bai langsung teringat saat pertama kali dia dihukum berlutut melihat seorang wanita berpakaian putih, kakinya melangkah berbalik, berusaha berjalan menuju pintu besar.

Namun hanya berjalan dua langkah, dia berhenti, jika berbalik dan pergi begitu saja, kapan dia baru bisa menemukan kebenaran? Sampai kapan dia akan tersiksa dengan rasa takut dan rasa ingin tahu ini?

Demi memberanikan diri, dia menarik nafas dalam, dalam hati diam-diam mengingatkan dirinya didunia ini tidak ada hantu, tidak perlu takut.

Dia mengambil sebatang lilin dari tempat lilin, hati-hati berjalan menuju pintu lipat di sudut kanan, saat dia mendorong sekuat tenaga, terdengar suara pintu yang terbuka.

Ini adalah pintu yang menghubungkan aula belakang, dan didalam aula belakang sangat gelap, dia mengangkat lilin, dan melihat sekeliling aula.

Aula belakang dan lobby tidak sama, di lobby penuh dengan papan nisan leluhur keluarga Chen, dan di aula belakang hanya ada satu papan nama dan sebuah dupa yang menyala, papan nama ini juga berbeda dengan papan nisan biasa, di atasnya hanya tertulis nama Lynn Jing.

Lynn Jing?

Josephine Bai mencurigai jati diri orang ini, kenapa bisa muncul di balai peringatan keluarga Chen?

Untuk melihat wajah wanita bernama Lynn Jing, dia mengangkat lilin keatas, mencari fotonya.

Dalan cahaya lilin yang remang, Josephine Bai pertama kali melihat lukisan seorang gadis, dari bawah hingga ke atas, dari baju hingga wajah, lukisan ini sama persis dengan lukisan 《Nyonya Jing》yang diberikan Vincent Lee.

Seluruh otaknya berdengung, tiba-tiba menjadi kosong!

Kenapa bisa begini? Kenapa lukisan ini bisa berada disini?

Dia tiba-tiba teringat perkataan Sally Lin, lukisan《Nyonya Jing》 yang berada di pameran sebenarnya tiruan seorang pelukis, lukisan yang asli dikoleksi oleh seorang orang kaya yang misterius

Apakah lukisan didepannya adalah koleksi asli, dan orang kaya misterius yang mengoleksi lukisan ini adalah keluarga Chen?

Lynn, Nyonya Lynn..... dia dan keluarga Chen sebenarnya memiliki hubungan apa? Demi mencari tahu kebenaran, dia kembali menghirup nafas yang dalam, mengumpulkan keberanian melewati papan nisan, pergi mencari dibelakang lukisan.

Di belakang papan nisan ada sebuah pintu, Josephine Bai berhati-hati mendorong pintu dan masuk kedalam, dia tidak mood melihat hiasan yang indah disekitar, matanya tertuju pada kain merah yang menutupi sesuatu yang menyerupai peti mati.

Apakah peti mati? Kelihatannya sepertinya benar.

Josephine Bai ketakutan dan mundur beberapa langkah, tapi rasa ingin tahunya mengalahkan ketakutannya, dengan ragu dia berjalan maju, satu tangan memegang lilin, satu tangan membuka kain yang menutupi peti mati.

Kedua tangannya gemetaran.

Akhirnya dia sudah melihatnya, ini adalah peti mati kristal yang hanya dapat dilihat di TV, peti mati tembus pandang, dan didalam peti mati.........

Keberanian terakhir dalam hati Josephine Bai akhirnya tumbang, pupil matanya membulat terbelalak, kedua kakinya lemas tak bertenaga, nafasnya juga perlahan menjadi sangat cepat.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu