Istri ke-7 - Bab 153 Mabuk (1)

"Susi....."

"Jangan bicara, kita lanjut minum." Susi menuangkan bir ke gelas mereka bertiga sampai penuh, kemudian tertawa bodoh: "Kita sudah berapa lama tidak minum bersama? Coba pikirkan, sepertinya semenjak kita semua menikah sudah tidak pernah minum seperti ini, kan?"

"Iya, sepertinya sudah sangat lama tidak minum." Josephine mengangkat gelasnya dan menyentuhkan gelasnya ke gelas Susi, kemudian meneguk habis birnya, berkata: "Susi, kamu tidak pernah berpikir untuk bercerai?"

"Kamu? Pernahkah kamu berpikir ingin berpisah dengan Claudius?" Susi menggoyang gelasnya sambil balik bertanya.

Josephine berpikir sejenak, kemudian berkata pahit: "Aku sih ingin, tapi Claudius tidak bersedia."

"Benar, lelaki kaya bukannya semua seperti itu? Di dalam rumah menaruh yang bersih, di luar memelihara yang aneh-aneh." Susi pun meminum seteguk bir: "Cerai? Aku juga mau!"

Mereka bertiga minum sampai jam 11 lebih, sampai akhirnya tidak bisa minum lagi, mereka sudah mabuk sampai tidak bisa berdiri tegak.

Mereka saling menopang saling tertawa berjalan keluar dari bar, Claudius yang sudah menunggu lama pun turun dari mobil, langsung berjalan ke arah ketiga orang itu.

Semenjak tahu Josephine dan Susi minum alkohol disini, Claudius langsung mengemudi kesini, menunggu di dalam mobil sampai sekarang.

Ketika dia sampai ke depan Josephine, Josephine yang oyong hampir jatuh pun pas jatuh ke pelukannya, kepala Josephine menabrak dadanya, Josephine pun secara refleks mulai meminta maaf: "Maaf, maaf...."

"Tidak apa-apa." Mulut Claudius membentuk senyuman mengejek: "Cintaku, senang minum-minumnya?"

Mendengar suara yang familiar ini, tiga orang yang mabuk itu mendongak bersamaan.

"Kenapa kamu ada disini?" Josephine mengedipkan matanya yang sedikit buram, berpikir dia sendiri salah lihat.

"Kalau tidak kamu berharap siapa yang ada disini?"

"Aku berharap....." Josephine tersenyum misterius: "Aku tidak mau kasih tahu kamu."

Wajah Claudius berubah gelap: "Josephine, kamu mau kuhukum?"

"Kamu berani?" Susi dengan langkah tidak stabil berjalan maju, langsung menarik Josephine dari pelukan Claudius, dengan pandangan marah melihat Claudius dan memarahinya: "Josephine bukan siapa-siapamu.... Atas dasar apa kamu ingin membawanya pulang maka dia harus ikut pulang, ingin.....mengusirnya langsung usir saja? Kamu pikir sangat hebat punya uang banyak? Kuberitahu kamu....Josephine dari dulu tidak kekurangan lelaki kaya dan tampan mengejarnya."

"Benarkah? Kotor seperti ini masih ada lelaki kaya dan tampan yang mau dengannya? Lelaki kaya dan tampan mana? Aku sangat ingin tahu." Claudius menarik dagu Josephine, mengamati wajah kecilnya yang kotor, kemudian tertawa.

"Tentu....tentu saja ada!" Susi langsung memukul tangan Claudius dari dagu Josephine: "Adik iparku itu....Dia pernah memuji Josephine sangat imut, dia....dia...."

Susi tidak bisa mengontrol ketidaknyamanan yang naik dari lambungnya, dia pun berbalik badan dan jongkok di lantai mulai memuntahkan isi perutnya.

"Susi....Kamu jangan sembarangan ngomong!" meskipun mabuk, Josephine juga bisa mengingat kalau Claudius gampang cemburu dan rasa posesifnya yang sangat kuat.

"Apakah itu benar?" ekspresi Claudius memburuk, menunduk melihat Josephine yang mabuk di pelukannya.

Kalau sebelumnya, Claudius mungkin tidak akan mempedulikan perkataan Susi ini, tapi sekarang berbeda, karena beberapa hari sebelumnya mobil Marco Qiao yang membawa Josephine pergi.

Josephine diinterogasi seperti ini, tiba-tiba merasa tidak senang: "Apa hubungannya denganmu.....kamu menyakitiku."

"Kamu berkata apa hubungannya denganku?" Claudius merangkulnya dan membawanya ke arah mobil.

Josephine sambil memberontak sambil berseru: "Kamu mau membawaku kemana....Aku tidak mau pergi bersamamu....Aku ingin pulang ke rumah Susi."

Claudius membawanya sampai ke samping mobil, kemudian berkata kepada Sam: "Kamu pergi mengurus kedua perempuan itu."

Sam melihat ke arah Susi dan Angie yang mabuk, wajahnya pun memerah, berkata terbata-bata: "Tuan muda Chen, sepertinya......tidak terlalu cocok? Kalau sampai Tuan muda Qiao tahu, bukannya dia akan membunuhku?"

"Kalau begitu hubungi dia suruh dia datang menjemput."

"Oh, baik." Sam mengangguk.

Josephine dipaksa Claudius masuk ke mobil, Claudius menyalakan mesin mobil dan mulai melaju ke arah jalan, Josephine menggila di dalam mobil. Sambil menggoyang-goyang lengan Claudius sambil menjerit: "Claudius Chen, kamu mau membawaku kemana? Aku tidak mau kembali.....Aku tidak akan kembali ke rumah keluarga Chen lagi......Tidak mau lagi....."

Claudius diganggu Josephine seperti itu membuat setir mobil ikut bergoyang dan mobil pun ikut bergoyang ke kiri dan kanan, dia pun terpaksa memperingatkan Josephine: "Pegang aku lagi kulempar keluar!"

"Lempar aku keluar......Coba saja lempar aku keluar, kamu pikir aku takut,,,,,!" Josephine tidak hanya tidak berhenti, dia bahkan menggoyang lengan Claudius dengan lebih kuat lagi.

Claudius dibuat pusing olehnya, akhirnya dia pun menghentikan mobil di tepi jalan.

Claudius berpaling dan bermaksud menahan Josephine dengan sabuk pengaman, Josephine malah tiba-tiba memukul jendela mobil dengan panik: "Buka pintu, aku mau turun.....Aku ingin muntah....!"

Claudius melihat dia memang terlihat seperti mau muntah, dia pun membuka pintu mobil, begitu pintu mobil terbuka, Josephine langsung berlari keluar, kemudian berlari sampai ke samping tong sampah dan mulai muntah-muntah.

Claudius mengikutinya turun dari mobil, dari bagasi mobil mengambil sebotol air mineral dan sekotak tisu. Satu tangannya menopang tubuh Josephine yang oyong, satunya lagi menyerahkan botol air mineral untuk Josephine berkumur, ekspresinya sangat jelek: "Tidak bisa minum masih ikut-ikutan orang ke bar."

Dia benar tidak tahu, kalau malam ini dia tidak muncul, mereka bertiga bisa seperti apa, sepanjang jalan oyong-oyong seperti ini berjalan pulang? Dari sini sampai ke rumah Susi tidak tahu sudah ditabrak berapa mobil.

Setelah memuntahkan seluruh isi perutnya, Josephine akhirnya merasa lebih baik.

Josephine membuka pintu menyuruhnya naik mobil, dia memberontak dan menolak: "Aku merasa tidak enak....Aku tidak mau naik mobil....."

"Kalau begitu kamu ingin bagaimana? Jalan pulang?" Claudius bertanya sambil mengerutkan kening.

"Yang penting aku tidak ingin naik mobil." Josephine melepaskan diri dari tangan Claudius, berbalik badan dan berjalan dengan tidak stabil ke depan.

Orang yang mabuk paling susah diurus, juga tidak bisa berpikir logis, sekarang Claudius hanya bisa menahan emosinya. Siapa suruh dia begitu mendapat kabar bahwa Josephine minum-minum di bar langsung tidak tenang, langsung berlari mencarinya?

Betapa baiknya kalau tadi dia menyuruh Asisten Yan cari orang datang membawanya pulang saja!

Josephine berjalan di depan, Claudius mengikutinya dari belakang, disini adalah jalan panjang penuh pohon rindang, lampu jalan bersinar melalui daun-daun pohon, menyinari mereka berdua.

Setelah berjalan beberapa meter, Josephine mulai bernyanyi, dan sama sekali tidak malu mulai menari.

Claudius melihat sekeliling, untung saja, sekarang sudah hampir jam 12, sudah tidak banyak orang!

Dia melangkah mengejarnya Josephine, menangkap lengan Josephine dan berkata: "Sudah cukup belum? Cepat ikut aku kembali ke mobil."

Josephine berpaling melihat Claudius, sepasang mata yang besar penuh dengan kecurigaan, sambil mengamati Claudius sambil berkata: "Kamu siapa? Kenapa daritadi mengikutiku terus....Aku beritahu kamu.... Aku sudah punya suami!"

"Aku adalah suamimu." kening Claudius semakin berkerut.

"Tidak tahu malu!" Josephine tiba-tiba menampar Claudius.

Claudius tidak menyangka Josephine bisa menamparnya, dia pun ditampar begitu saja tanpa sempat menghindar.

Baru pertama kalinya sejak dia lahir, dia ditampar oleh perempuan, ekspresinya sangat jelek!

"Suamiku lebih tampan darimu, Aku....peringatkan kamu....Kalau kamu mengikutiku lagi.....Aku akan menyuruh suamiku datang menghabisimu." Josephine mendengus.

Claudius memelototi Josephine, menggertakkan gigi.

"Lihat apa? Lihat lagi aku gali matamu!" Josephine terus menggila.

Claudius tidak bisa menahan lagi, dia langsung meremas leher belakang Josephine dan menariknya masuk ke pelukannya, kemudian menunduk mencium bibir Josephine, lidahnya masuk langsung ke mulut Josephine, setelah berciuman sekian lama, dia baru melepaskan Josephine dan tertawa dingin: "Bagaimana? Aku tidak hanya mengikutimu, memelototimu, aku bahkan sudah menciummu, coba saja kamu panggil suamimu keluar!"

"Kamu.....Kamu berani menciumku? Aku....." Josephine masih belum selesai marah-marah, tubuhnya didorong Claudius mundur selangkah, bersandar di sebuah batang pohon, kemudian Claudius menciumnya lagi, Josephine secara refleks memberontak, dari dalam mulutnya keluar suara memberontak: "Kurang ajar! Kamu berani-beraninya menciumku.....Suamiku tidak akan mengampunimu... Mmm....Kurang ajar....Lepaskan aku....!"

Josephine semakin menangis semakin panik, bahkan tidak sadar kalau mulut Claudius sudah tidak menciuminya.

Claudius melihat Josephine menutup erat matanya, panik sampai wajahnya penuh air mata, berhenti sejenak kemudian sambil tertawa menariknya masuk ke pelukannya, menepuk bahunya dan berkata menenangkan: "Sayangku, suamimu sudah datang, suamimu sudah datang menyelamatkanmu."

Josephine akhirnya berhenti memberontak, mendongakkan kepalanya, melihatnya dengan mata penuh air mata: "Tuan muda.....Kamu kenapa baru datang, tadi ada lelaki aneh yang melakukan pelecehan seksual kepadaku....."

"Aku tahu, aku sudah memukulnya, dia sudah melarikan diri." Claudius tetap mengelus bahu Josephine, berkata dengan sabar: "Sayang, bagaimana kalau kita naik ke mobil? Sudah sangat malam."

"Aku tidak mau, aku mabuk perjalanan...."

"Kalau begitu kamu ingin melakukan apa?"

"Aku ingin kamu menggendongku pulang." Josephine berkata dengan sedih.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu