Istri ke-7 - Bab 170 Mengamuk (4)

Susi meletakkan tiga lembar brosur pekerjaan di hadapannya, lalu berkata:” Meskipun tiga perusahaan ini tidak bisa di bandingkan dengan Perusahaan Chen, tapi lumayan berkompeten, memiliki prospek yang bagus.”

Angie Yao melihat tiga brosur perusahaan yang ada dimeja lalu melihat Josephine Bai yang tanpa ekspresi, Angie mengangkat bahunya dan berkata: ”Prospek apa, aku rasa Josephine tidak memiliki ambisi ini.”

Susi juga melihat Josephine Bai, dengan tidak senang berkata: ”Dikarenakan sudah meninggalkan Claudius Chen, bukankah seharusnya mencari pekerjaan yang bagus untuk menghidupi diri sendiri?

Josephine Bai menarik nafas pelan, lalu berkata: ”Aku ingin pergi ujian setifikasi guru TK, dan pergi ke taman kanak-kanak untuk mengajar anak-anak menggambar.”

Angie mengangkat bahunya lagi:” Aih, aku rasa kamu masih belum menyerah, masih belum bisa melepaskan putrimu yang hilang itu.”

“Pergi ke taman kanak-kanak bagus juga, pergilah jika kamu ingin pergi.” Susi bangkit dari sofa: ”Tapi yang harus dilakukan sekarang adalah pergi mengenyangkan perut, aku hampir mati kelaparan.”

“Makan apa?”

“Pergi ke restoran barat yang baru buka belakangan ini.”

“Restoran yang dibuka adik iparmu?” Angie Yao bertanya.

“Benar, banyak sekali makanan khas luar negeri, rasanya juga enak.” kata Susi.

Mendengar itu adalah restoran Tuan Muda Kedua Qiao, Josephine langsung menolak dan menggelengkan kepala: ”Ganti yang lain saja, aku takut.”

“Takut Claudius Chen salah paham?” Susi melanjutkan perkataan Josephine yang belum selesai, dan berkata: ”Dia sudah tidak terpisahkan dari cinta pertamanya, kamu masih takut, sungguh berpikir berlebihan.”

“Aku.” Josephine membuka mulut, baru menyadari dirinya tidak bisa memberikan penjelasan, benar juga, Claudius Chen sudah bersama cinta pertamanya, apalagi yang perlu dia takutkan?

“Sebenarnya Marco Qiao cukup baik, lebih banyak teman akan memiliki lebih banyak jalan.” Susi menarik pergelangan tangannya: ”Ayo pergi makan.”

Setelah memahami sepenuhnya, Josephine Bai tidak mempedulikannya lagi.

Mereka bertiga pergi ke restoran barat milik Marco Qiao, Susi membawa mereka ke sebuah meja yang dekat dengan jendela, Angie Yao melihat sekeliling dan berkata:”Bagus juga, kelihatannya suasananya cukup bagus, Josephine, bagaimana menurutmu?”

Josephine Bai melihat sekeliling, lalu berkata: ”Jika dapat mengantungkan lampu kristal diatas akan lebih bagus.”

“Ternyata memang seorang perancang bagunan, memiliki pandangan yang cukup bagus.” Marco Qiao tiba-tiba muncul dari belakang, lalu berkata:” Lampu sedang dikirim kemari dari luar negeri, jika minggu depan kamu datang lagi mungkin sudah terpasang.”

Marco Qiao mendorong sendiri kursi rodanya dan muncul dihadapan mereka bertiga, lalu menyapa mereka semua.

“Marco, apakah kamu sudah makan?” Susi melihatnya:”Jika belum, kamu boleh bergabung bersama kami dan makan bersama.”

“Apakah tidak menganggu?”

“Tidak menganggu, tidak menganggu.” Angie Yao tersenyum sambil berkata: ”Pria tampan adalah makanan pembuka, bagaimana mungkin menganggu.”

“Kebetulan aku belum makan.” Marco Qiao melihat Josephine Bai: ”Nona Bai, kelihatanya anda tidak senang.”

Josephine Bai mengangkat tangan dan mengenggam wajahnya, lalu berpikir dalam hati, apakah terlihat sangat jelas? Josephine berkata dengan sopan: ”Tidak, aku baik-baik saja, oh ya, kelak jangan memanggilku Nona Bai.”

“Baik, Josephine.” Marco Qiao berkata: ”Ingin makan apa kalian pesan saja, aku yang traktir.”

“Bagus sekali, ada makanan gratis.” Angie Yao mengambil menu dan melihatnya, lalu bertanya: ”Apakah aku boleh memesan semua signature dish kalian?”

“Tentu saja boleh.” Marco Qiao tiba-tiba menyarankan: ”Bagaimana kalau kita pindah ke ruangan VIP, sedikit lebih tenang.”

“Kalau begitu kita pindah ke ruang VIP.” saat Susi berdiri dia mengankat tangan dan mengerakkannya di depan mata Josephine Bai: ”Kenapa diam saja, cepat bergerak.”

Tatapan mata Josephine saat ini tertuju pada seseorang yang berada di ruang VIP, tak disangka dia melihat Claudius Chen dan Juju Zhu keluar dari dalam ruang VIP, mereka berbicara dan tertawa, hubungan mereka terlihat sangat baik.

Susi dan Angie Yao juga sudah melihatnya, tatapan mereka berdua seperti dapat langsung mengeluarkan api.

Marco Qiao juga telah melihat mereka, setelah melihat mereka berdua, Marco Zhu berkata kepada Josephine Bai:”Maaf, aku lupa memberi tahumu malam ini Tuan Muda Chen juga makan malam disini.”

Marco tidak lupa, tapi tidak berani memberi tahunya, oleh karena itu dia menyarankan pergi ke ruang VIP, tak disangka Claudius Chen dan Juju Zhu malah kebetulan keluar pada saat ini.

Tidak menunggu Josephine Bai memutuskan harus bagaimana, Angie Yao melambaikan tangan kepada dua orang itu lalu berkata: ”Hey Tuan Muda Chen, wanita jalang, disini!”

Claudius Chen dan Juju Zhu mendengarkan suaranya, melihat ke arah mereka secara bersamaan, Mereka melihat Claudius menunduk dan berbicara beberapa kata kepada Juju Zhu lalu berjalan sendiri menghampiri mereka. Claudius melihat empat orang itu, raut wajahnya tidak terlalu baik lalu berkata:”Kebetulan sekali.”

“Memang sangat kebetulan, dikarenakan telah bertemu maka duduklah untuk membahas urusan yang sesungguhnya.” kata Susi.

“Urusan apa?”

“Tentu saja proses perceraianmu dengan Josephine.”

“Siapa yang mengatakan aku akan bercerai dengan Josephine?” Claudius melihat Marco Qiao lalu melihat Josephine.

“Tidak membahas perceraian, apakah membahas kamu menjadikan wanita jalang itu sebagai selir?”

“Kita bisa membahas hal ini.”Claudius melihat tatapan Josephine Bai perlahan berubah menjadi gelap: ”Tapi aku hanya akan membahasnya dengan istriku.”

Setelah mengatakannya, tubuh Claudius melewati Marco Qiao, dan menarik Josephine dari tempat duduknya, dan menariknya kedalam pelukannya.

Josephine tidak melawan, karena dia merasa sudah saatnya dia berbicara dengan Claudius Chen. Dia membalikkan wajahnya dan melihat mereka semua, Susi dan Angie Yao menujukkan postur tubuh menyemangati.

Josephine Bai dibawa Claudius menuju parkiran di lantai bawah, lalu Claudius membuatnya masuk ke dalam mobil, dan menjalankan mobilnya.

Claudius Chen tidak mengatakan apa-apa, Josephine juga diam, mereka tidak berbicara selama perjalanan menuju ke sisi sungai. Claudius Chen menghentikan mobil di tempat yang tidak ramai, lalu membuka pintu dan turun duluan dari dalam mobil.

Josephine Bai ragu beberapa saat, lalu ikut turun dari dalam mobil, setelah dia menutup pintu tiba-tiba dia merasakan tubuhnya tidak seimbang dan mundur kebelakang, lalu bersandar di pintu mobil. Dalam waktu yang bersamaan tubuh Claudius Chen juga ikut condong kedepan, bibirnya yang panas menutupi bibir Josephine, lalu menahannya di badan mobil dan menciumnya.

Josephine tidak menyangka Claudius akan menciumnya tiba-tiba, saat dia dengan tidak mudah menyadari apa yang telah terjadi, Claudius Chen sudah melepaskannya.

Tanpa berpikir panjang, Josephine Bai menampar wajah Claudius dengan kuat, lalu menggunakan punggung tangannya mengelap bibirmya, wajahnya penuh dengan rasa jijik.

Apa sebenarnya maksudnya? Baru bermesraan dengan cinta pertamanya, dalam sekejab malah menahannya di badan mobil menciumnya? Claudius menganggap dirinya sebagai apa?”

Claudius Chen merasa sakit hati melihat wajah Josephine yang merasa jijik, tapi menyembunyikan dia kemarahannya, dia menggenggam tangan Josephine yang sedang mengelap bibirnya, lalu melihatnya sambil tertawa mencemooh: ”Aku tidak merasa kamu kotor, tak disangka kamu malah merasa jijik terhadapku?”

“Aku tidak sekotor kamu!”

“Apakah kamu dan Marco Qiao tidak kotor?” kecemburuan Claudius Chen meluap, tidak bisa ditahan lagi dan akhirnya kemarahannya meledak: ”Bukankah aku sudah memperingatkanmu agar kamu tidak bertemu dengan Marco Qiao? Apakah kamu sudah melupakannya dengan secepat ini?”

“Aku juga telah memperingatkanmu agar jangan memliki hubungan yang berbelit-belit dengan wanita jalang itu, apakah kamu ada mendengarkan perkataanku?” Josephine mendorong dan memukul dadanya: ”Kamu pikir dengan janjimu yang tidak akan menceraikanku, aku akan diam dan bersabar kamu memiliki hubungan tidak jelas dengan wanita jalang itu? Aku beritahu kepadamu! Aku bukan wanita yang akan membuang harga diriku dan menerima penindasan demi seorang pria, aku miskin tapi aku tidak berpikiran pendek, aku Josephine Bai hanya memiliki satu keunggulan ini!

“Atau.” tiba-tiba Josephine Bai tersenyum kepadanya, senyumamnya lebih jelek dibandingkan dengan tangisannya:”Aku juga berjanji kepadamu, selamanya aku tidak akan bercerai denganmu, jadi kamu jangan mempedulikan apa hubunganku dengan Tuan Muda Kedua Qiao, apa hubunganku dengan Vincent Lee. Kamu cari cinta pertamamu, aku cari cinta pertamaku, kita tidak saling mencampuri urusan masing-masing!”

“Kamu berani?” Claudius Chen mengangkat telapak tangannya.

Josephine memejamkan mata, tapi selain suaranya nafasnya yang berat, tidak ada suara tamparan.

Josephine membuka mata, melihat telapak tangannya sedikit gemetar berhenti di udara dengan setengah mengepal , wajahnya yang muram bahkan tidak dapat ditutupi oleh pemandangan malam.

“Ada apa? Ingin memukulku lagi?” Josephine melihatnya dengan tidak takut, lalu menyeringai: ”Pukullah, bunuh perasaanku terhadapmu, agar kamu dapat hidup bersama kekasihmu dengan tenang.”

Claudius Chen menurunkan tangannya, melihat Josephine sambil berkata: ”Aku tidak akan memukulmu, sekarang pulanglah denganku.”

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu