Istri ke-7 - Bab 208 Jesslyn hilang (2)

Sore hari, Jesslyn yang baru bangun tidur siang dipanggil Ibu Guru Fang ke keluar kelas.

Saat dia melihat Claudius Chen yang berdiri di samping Guru Fang, dia berseru dengan kaget: ”Paman pembohong, kenapa kamu berada disini?”

Claudius Chen mengerutkan dahinya, berpura-pura tidak senang: ”Bukankah sebelumnya kita sudah sepakat? Tidak boleh memanggilku paman pembohong lagi.”

“Oh, maaf, aku harus memanggilmu Paman Chen.” kata Jesslyn.

“Ternyata kalian memang saling mengenal. ”Ibu Guru Fang melihat Claudius Chen, dia tidak kelihatan seperti orang luar, dan kelihatannya hubungannya dan Jesslyn cukup akrab, oleh karena itu dia berkata: ”Kata Paman Chen dia ingin membawamu pergi bermain, apakah ok?”

Jesslyn melihat Claudius Chen tidak mengerti lalu bertanya: ”Paman Chen, anda akan membawaku bermain dimana?”

Claudius Chen tersenyum dengan lembut: ”Kamu ingin pergi kemana? Bagaimana kalau aku membawamu pergi makan dessert?”

Dia ingat Jesslyn suka makan makanan manis, sebelumnya mereka sekeluarga pernah pergi bersama.

“Tapi ibu mengatakan tidak boleh sembarangan mengikuti orang lain pergi dari sekolah, aku takut ibu akan memarahiku.”

“Tidak apa-apa, aku akan mengantarmu kembali sebelum pulang sekolah? ”Claudius Chen berkata sambil tertawa: ”Lagipula Paman Chen bukan orang jahat, benarkan?”

“Apakah Paman Chen benar-benar akan mengantarku kembali sebelum pulang sekolah? Kamu tidak boleh membohongiku.”

“Tentu saja, kapan Paman Chen pernah membohongimu?” setelah mengatakannya Claudius Chen berdeham, mengisyaratkan tidak mempedulikan saat dulu dia dipanggil ‘Paman Pembohong’ olehnya

“Baiklah kalau begitu.” Jesslyn berbalik melihat Ibu Guru Fang sambil berkata: ” Ibu Guru Fang, aku ingin pergi bermain dengan Paman Chen, ibu guru tidak boleh memberi tahu ibuku ya.”

Ibu Guru Fang melihat Claudius Chen, lalu melihat Jesslyn, sedikit canggung lalu dengan ragu berkata: ”Tidak memberitahu ibumu....sepertinya tidak terlalu baik?”

“Tidak apa-apa, Paman Chen mengatakan dia akan mengantarku kembali sebelum pulang sekolah.” Jesslyn berkata: ”Ibu Guru Fang, Paman Chen bukan orang jahat, sebelumnya dia pernah menyelamatkanku di eskalator.”

Ibu Guru Fang melihat Claudius Chen, akhirnya setuju.

Claudius Chen membawa Jesslyn keluar dari TK dan pergi ke area perkotaan.

Dia membawa Jesslyn ke sebuah toko dessert yang mewah, menyuruh Jesslyn memilih sendiri beberapa dessert kesukaannya, lalu mereka duduk di meja dekat jendela dan dia melihatnya makan.

Dirinya juga tidak tahu mengapa dia membawa Jesslyn dari TK, sore ini setelah keluar dari kantor polisi untuk mengurus sedikit masalah, tiba-tiba dia merasa hatinya hampa. Dia ingin mencari alasan untuk menemui Josephine Bai, tapi setelah berpikir sangat lama dia tidak dapat memikirkan satu pun alasan agar bisa menemuinya.

Saat melewati TK, hatinya tergerak dan dia membawa Jesslyn keluar.

Melihat Jesslyn yang sedang makan dengan lahap, Claudius Chen membayangkan kasih sayang Josephine kepada Jesslyn, Josephine selalu sangat menyukai anak kecil, hal ini tidak pernah berubah sama sekali!

“Paman Chen, kenapa kamu tidak makan?” Jesslyn mengangkat kepala dan bertanya kepadanya.

Claudius Chen tersenyum sambil berkata: ”Aku spesial membawa Jesslyn makan disini.”

“Tapi kenapa Paman Chen sangat baik kepada Jesslyn?” Jesslyn bertanya sambil memiringkan kepalanya.

“Karena Jesslyn sangat manis, dan orang yang menyenangkan, Paman Chen sangat menyukaimu.”

“Terima kasih Paman Chen, juga orang yang menyenangkan.”

“Benarkah?” Claudius Chen bertanya dengan senang:”Bukankah kamu selalu mengatakai Paman Chen adalah seorang pembohong?”

Jesslyn menggelengkan kepala: ”Tidak, dalam hati Jesslyn, sejak awal Paman Chen adalah orang baik.”

Mendengar perkataan Jesslyn, Claudius Chen tiba-tiba merasa hatinya sedikit hangat, dia sama sekali tidak pernah sepeduli ini dengan kesannya di hadapan seseorang, terutama di hadapan seorang anak kecil.

Terhadap gadis kecil di hadapannya ini, dia telah mendobrak banyak sekali pemikirannya yang dulu, dulu dia selalu merasa anak kecil berisik dan menganggu sangat menyebalkan, setelah dia bertemu dengan Jesslyn, tiba-tiba dia merasa terkadang saat anak kecil sedang bersikap manis mereka seperti malaikat. Setiap kali bertemu dengannya Claudius tidak hanya merasa ada perasaan ketertarikan yang aneh, dia bahkan memiliki mood untuk menemaninya makan desert.

Jika Claudius Chen yang dulu, meskipun kamu membunuhnya dia tidak akan melakukan semua ini !

Jesslyn, Jesslyn... dia bahkan merasa nama ini sangat enak di dengar.

“Jesslyn...siapa yang memberikan namamu?” Claudius Chen tiba-tiba bertanya dengan penasaran.

Jesslyn mengangkat kepala dan berkata sambil tersenyum manis: ”Ayah yang memberikannya, ayah mengatakan nama ini memiliki makna yang dalam, apakah sangat enak di dengar?”

“Memiliki makna apa?” Claudius Chen bertanya dengan penasaran.

Jesslyn menggelengkan kepalanya: ”Tidak tahu, ayah mengatakan itu rahasia.”

Rahasia.....

Jesslyn.....

Claudius Chen tiba-tiba tersenyum dengan sedih, lalu dia berkata: ”Kelak jika aku punya anak perempuan aku juga akan menamainya Jesslyn.”

“Tidak boleh!” Jesslyn segera protes dan berkata: ”Jesslyn adalah nama yang diberikan ayahku, kamu tidak boleh menamai anakmu dengan nama yang sama dengan namaku.”

Melihat wajahnya yang panik, Claudius tersenyum lalu menjulurkan tangan dan membelai kepalanya: ”Aku hanya meminjam namamu sebentar saja, kenapa pelit sekali.”

Jesslyn menunjukkan wajah mengejek kepadanya: ”Ayah dan ibu mengatakan aku adalah satu-satunya bagi mereka, namaku juga sama.”

“Benarkah? Apakah biasanya hubungan ayah dan ibumu sangat baik?”

“Hubungan itu apa?” Jesslyn menatapnya dan bertanya dengan penasaran.

“Hubungan itu....” Claudius Chen tiba-tiba tidak tahu bagaimana menjelasakan kata ini kepadanya, lalu berkata kepadanya sambil tersenyum: ”Maksudnya adalah apakah bisanya mereka bahagia? Apakah mereka pernah bertengkar? Beradu mulut?”

“Tidak.” Jesslyn berkata tanpa berpikir: ”Ayah mengatakan aku adalah si kecil kesayangannya, ibu adalah si besar kesayangannya, dia ingin membuat kami bahagia setiap hari.

Setelah mengatakannya Jesslyn menunduk dan melajutkan memakan dessert di atas piringnya.

Dengan tidak mudah suasana hati Claudius Chen menjadi sedikit ceria tapi suasana hati kembali menjadi suram, sebenarnya sejak beberapa kali diam-diam mengamati mereka dia sudah mengetahui hal ini, tapi dia tetap tidak dapat menahan diri dan bertanya kepada Jesslyn. Di dalam alam bawah sadarnya, dia tidak berharap hubungan Josephine Bai dan Marco Qiao terlalu baik, dia berharap dapat mendengarkan jawaban yang berbeda dari mulut Jesslyn, tapi sayang.....

“Paman Chen, ada apa denganmu? Apakah kamu tidak senang?” Jesslyn melihatnya dan bertanya dengan penuh perhatian.

Claudius Chen kembali sadar dari lamunannya, lalu menggelengkan kepala: ”Tentu saja tidak, aku hanya sedang memikirkan sesuatu.”

Jesslyn menganggukkan kepala, dia mengambil sepotong coklat dari piringnya dan memberikannya kepada Claudius: ”Paman Chen, coklat disini sangat enak, coba kamu cicipi.”

“Benarkah? Terima kasih Jesslyn sayang.” Claudius Chen mencondongkan tubuhnya, dan membuka mulut untuk menerima coklat yang diberikannya, lalu menganggukkan kepala: ”Hmm....benar-benar sangat enak, jika Jesslyn suka Paman Chen akan membawamu kesini lagi.

“Terima kasih Paman Chen.”

Claudius Chen tiba-tiba berkata: ”Ibumu paling menyukai coklat disini, bagaimana kalau nanti Jesslyn bawa satu kotak untuk ibu?”

“Tidak boleh, ibu akan tahu aku diam-diam keluar dari TK.” Jesslyn menggelengkan kepala.

“Kamu bisa mengatakan ini dibagikan oleh sekolah.”

“Ibu sudah mengatakan, anak baik tidak akan berbohong.”

“.......” paling sulit menghadapi anak kecil yang suka membandingkan yang benar atau salah.

Claudius Chen berpikir sebentar, lalu berkata: ”Ini adalah kebohongan demi kebaikan, apakah kamu tahu kita boleh berbohong jika melakukannya demi kebaikan.”

“Apa yang dimaksud kebohongan demi kebaikan?”

“Itu adalah kebohongan yang tidak bermaksud jahat, kebohongan ini tidak hanya tidak merugikan orang lain tapi akan membawa keuntungan bagi orang lain, misalnya Jesslyn diam-diam membawakan coklat untuk ibu.” kata Claudius Chen, dia rasa seharusnya alasan ini cukup baik.

-------------------------

Saat jam pulang sekolah tiba, Josephine Bai yang tidak bekerja pergi menjemput Jesslyn pulang sekolah dari TKnya, tapi Jesslyn tidak ada di dalam kelas.

Melihat anak lain sudah di jemput oleh orang tua mereka, Josephine masih belum melihat Jesslyn keluar dari dalam kelas, dia berpikir mungkin Jesslyn di suruh tinggal di sekolah karena sedang latihan menjadi pembawa acara cilik, karena Ibu Guru Fang pernah membahas masalah ini dengannya.

Saat Ibu Guru Fang sudah sedikit memiliki waktu, Josephine pergi menghampirinya dan bertanya: ”Ibu Guru Fang, dimana Jesslyn?”

Ibu Guru Fang bertanya dengan kaget: ”Apakah Jesslyn masih belum pulang?”

“Apa yang kamu katakan? Jesslyn sudah pulang?” hati Josephine langsung menciut.

“Oh, begini, sore ini ada seorang pria datang dan berkata ingin membawa Jesslyn pergi makan dessert.....”

“Apa....?!” Josephine Bai berteriak karena kaget: ”Jesslyn dibawa pergi oleh seseorang?”

“Benar, seorang pria yang sangat tampan, Jesslyn memanggilnya Paman Chen.” melihat wajah Josephine Bai yang kaget Ibu Guru Fang juga mulai merasa panik, dan segera bertanya: ”Ada apa Nyonya Qiao? Aku lihat Jesslyn dan pria itu sangat akrab, pria itu berjanji akan mengantarkan Jesslyn kembali ke sekolah sebelum jam pulang sekolah, tapi akhirnya dia tidak mengantarkannya, jadi aku pikir dia langsung mengantarkannya pulang kerumah.”

Paman Chen......

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu