Istri ke-7 - Bab 107 Pelacakan (4)

Claudius benar-benar sudah berjanji kepada Nyonya Besar Chen ketika anaknya dilahirkan dan dia akan menikahi orang lain? Apakah dia benar-benar berjanji kepadanya? Lelaki tidak berperasaan ini, bagaimana dia bisa memperlakukannya seperti ini?

Tidak, ini pasti kebohongan dari Vincent, dia sengaja mengadu domba mereka berdua, dirinya tidak boleh percaya!

Tapi, sekalipun Claudius tidak berpikiran untuk melakukannya, akan tetapi fakta nya dia benar-benar mencelakai neneknya, bagaimana dirinya bisa memaafkannya? Mana bisa dirinya mencari alasan untuk menghasut dirinya sendiri untuk memaafkannya?

Josephine turun dari kasur secara perlahan, dia menatapi Vincent dan berkata, “Terima kasih atas niat baikmu, apakah aku sudah boleh pergi sekarang?”

“Kamu ingin kemana?”

“Aku tidak tahu.”

“Disini sudah merupakan tempat yang sangat asing bagimu, kamu masih bisa kemana? Tinggal disini saja.”

“Tidak perlu, terima kasih.”

Josephine marah, lalu berkata sambil tersenyum, “Kalau begitu aku jadi penasaran, Tuan Lee sepertinya bermaksud untuk sepenuhnya melawan Claudius? Kamu akan melawannya demiku?”

Vincent terdiam, dia tidak berkata apa-apa, Josephine melanjutkan, “Waktu itu demi mendapatkan harta warisan keluarga Lee, kamu mendorongku ke Claudius, sekarang kamu ingin melawannya demiku? Kalau begitu kamu mungkin tidak akan mendapatkan apa-apa di keluarga Lee!”

Vincent terdiam sejenak, lalu berkata, “Aku bisa tidak melawan Claudius, kita gugurkan anaknya sekarang, dan biarkan Shella menggantikan dirimu untuk ke keluarga Chen, hanya dengan begitu kamu bisa selamat.”

Josephine tiba-tiba tertawa, tertawa lepas.

Vincent mengerutkan keningnya, “Apa yang kamu ketawakan?”

“Tuan Lee, mungkin kamu masih tidak tahu? Semenjak aku hamil, orang keluarga Chen mengancamku untuk mengugurkannya, keluarga Bai juga mengancamku untuk mengugurkannya, tahukah kamu mengapa dia masih bisa dipertahankan hingga sekarang? Sekali demi sekali aku kabur dari ruangan operasi, aku pernah melompat dari jembatan, pernah mendapatkan hukuman keluarga, hingga kini dengan susah payah aku mempertahankan anak ini, kamu ingin menyuruhku mengugurkannya? Tuan Lee juga menginginkanku untuk mengugurkan anakku? Memangnya kamu siapa?”

“Aku sedang membantumu.”

“Aku sudah mengatakannya berkali-kali, aku tidak memerlukannya! Tidak perlu!” Josephine nyaris berteriak dan mendorongnya lalu berjalan kearah pintu.

Langkahnya meninggalkan karpet, rasa dingin menusuk dari alas kakinya, membuat dia kegigilan, dia baru teringat dirinya sekarang memakai baju tidur, dan tidak memakai alas kaki.

Josephine menoleh dan mendapati Vincent yang kecewa, “Aku menginginkan bajuku.”

“Aku sudah mengatakannya, bajunya dilaundry.”

Josephine melirik dirinya sendiri, sekarang dia tidak bisa kemana-mana menggunakan baju tidur ini, dia hanya bisa kembali ke kasur, dan terbaring diatasnya, dan berkata, “Kalau begitu bisakah kamu membantuku mencarikan sebuah baju untukku?”

“Apakah kamu begitu terburu-buru untuk meninggalkan tempat ini?” Vincent mengerutkan keningnya secara perlahan dan berkata serasa mengancam, “Aku sarankan kamu untuk tenang dan pikirkan ulang saranku, setelah kamu sudah selesai memikirkannya baru carilah aku.”

“Aku sudah memikirkannya dengan jelas.” Josephine langsung menjawabnya tanpa berpikir.

Vincent tidak peduli dengan penolakannya, dia tetap berkata, “Aku beri kamu waktu, pikirkan ulang apa yang diperlakukan oleh Claudius terhadapmu, jika kamu masih bersikeras ingin kembali kesisinya, maka kamu......” dia mengelengkan kepalanya dan meninggalkan kamar.

Dia telah pergi, dan menutup pintu dengan keras.

Suara pintu terdengar, Josephine terkejut, dia menatapi pintu yang tertutup selama 3 menit lebih, barulah dai perlahan sadar.

Apa yang terjadi sekarang? Dia dikurung oleh Vincent?

Tidak punya pakaian, tidak punya sepatu, bahkan tidak punya telepon, bahkan dia tidak bisa keluar dari kamar ini.

Mengapa orang disekitarnya begitu egois, mengapa hanya datang ke Surabaya saja dirinya bisa sampai seperti begini?

Dia datang ke jendela tanpa memakai alas kaki, dia melihat diluar sana masih hujan, dan tidak terlihat akan berhenti.

Dia tidak tahu apakah Claudius akan mencarinya atau tidak setelah acara tersebut, tidak peduli bisa ataupun tidak, dia sudah tidak mempedulikannya lagi, jika bukan karena Ibunya dan adiknya masih berada ditangan Shella, dia benar-benar ingin hilang dari dunia Claudius begitu saja, hilang tanpa jejak!

Apa yang harus dilakukannya? Kembali ke sisi Claudius dan menjadi suami istri yang terlihat mesra hingga anaknya lahir? Hari-hari seperti itu bisa dia tahan seberapa lama lagi?

Dia takut dirinya bisa tidak tahan seperti dulu lagi, ditaklukkan oleh sebuah permen biasa dari Claudius.

****

Setelah Claudius sampai ditempat yang dikatakan oleh perampok, dia tidak menemukan sosok Josephine, dia berkeliling lagi di sekitar sambil menelepon nomor hotel menggunakan teleponnya.

Tetap tidak ada orang yang menjawab telepon, disini juga tidak ada sosok Josephine, dia sebenarnya kemana?

Melihat hujan yang tidak kunjung henti diluar sana, hatinya semakin kacau, semakin khawatir, bahkan dia menyuruh Belinda untuk menyuruh karyawan yang berada disekitar untuk membantunya mencari Josephine.

Teleponnya berbunyi, dia mengambil telepon dengan cepat, ketika melihat nama panggilan masuk, dia sedikit kecewa, tapi dia tetap menjawabnya dengan membawa harapan, “Apakah sudah ada kabar?”

Belinda berkata, “Tuan Claudius, aku tadi telah meminta orang untuk mengecek kamera menuju pinggir kota, salah satu kamera menunjukkan bahwa siang hari ini Vincent memang kesana, dan kembali ke kota setelah 40 menit kemudian.”

Hati Claudius bercampur senang dan sedih, senangnya karena jika Josephine dijemput oleh Vincent, maka dia tidak ada bahaya.

Sedihnya adalah...... mengapa orang itu adalah Vincent!

“Tuan Claudius, aku rasa kamu harus mencari Vincent untuk menanyakannya, mungkin dia mengetahuinya.” Kata Belinda.

“Apakah kamu menemukan hotel yang dia singgah?”

“Sudah, di villa hotel nomor 3 di Sunny Beach.”

“Baik, aku sudah mengetahuinya.”

“Tuan Claudius, apakah perlu aku membantumu untuk bertanya kesana?”

“Tidak perlu, aku pergi sendiri.”

Belinda terhenti sejenak lalu berkata, “Tuan Claudius, kamu sudah seharian tidak makan.”

“Tidak apa-apa, aku tidak lapar.” Seusai berkata, Claudius langsung mengakhiri panggilan telepon.

Setelah itu dia tidak langsung pergi ketempat itu, melainkan menelepon Vincent.

Disisi lain telepon, Vincent sedang berdiri didepan jendela sambil memegang gelas, dan menatapi hujan diluar sana, di atasnya adalah ruangan dimana Josephine berada.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu