Istri ke-7 - Bab 234 Menculiknya pulang (2)

Lily Yang akhirnya menggerakkan bibirnya yang kering dan bergumam: "Sally...."

Sally Lin mengangguk, berkata sambil menangis: "Benar, aku Sally, Kak, kamu akhirnya mengingat aku?"

"Sally...." Lily Yang terus menggumamkan nama Sally berulang kali, tatapan yang tertuju pada Sally perlahan-lahan dipenuhi dengan harapan, dia pun dengan ringan berkata: "Sally.....Bawa aku keluar dari sini...."

Sally mengangguk kepalanya dengan kuat, menggenggam tangan Lily yang terikat di kursi dan berkata sambil terisak: "Baik, Sally bawa kakak pergi dari sini, Sally akan menjagamu, Sally tidak akan meninggalkan kakak lagi....."

"Benarkah?" Lily tiba-tiba tersenyum lebar.

"Benar." Sally terus mengangguk, dia menyeka air matanya dengan punggung tangannya: "Kak, aku pikir kamu sudah mati, kalau tidak aku tidak mungkin tidak mencarimu...."

"Mati?" Lily Yang tiba-tiba meringkuk, wajah kecilnya penuh dengan ketakutan: "Orang mati.....ada orang mati.....aku melihat orang mati.....!"

Ekspresinya terus berubah, tangan kakinya juga mulai memberontak, semakin berteriak semakin ketakutan: "Ada orang mati....Lepaskan aku....Biarkan aku pergi.....!"

Sally Lin segera membungkuk dan memeluknya, berkata: "Kak.....Jangan takut, aku disini....Disini juga tidak ada orang mati."

"Ada.....Ada.....Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri...." Lily Yang semakin ketakutan, tangan dan kakinya memberontak semakin kuat, sambil menangis sambil berteriak: "Lepaskan aku! Kalian sekumpulan sialan lepaskan aku.....Lepaskan.....!"

"Kak, kakak jangan begini, tenanglah."

Nona perawat melihat Lily Yang mulai kehilangan akal sehat, segera datang menarik Sally dari Lily dan berkata: "Nona Lin, penyakit kakak anda mulai kambuh, cepat menjauhkan diri dari dia, kalau tidak anda akan terluka."

Setelah nona perawat menarik Sally, dia pun tidak mempedulikan pemberontakan Lily dan mengeratkan ikatan tangan Lily.

"Lepaskan aku....Aku mohon kalian lepaskan aku....." Lily Yang terus berteriak.

Sally Lin melihat luka bekas ikatan di pergelangan tangan Lily, melihat Lily yang memberontak kesakitan, air matanya pun mengalir deras.

Dia akhirnya tidak bisa menahan diri dan melempar diri ke Lily, dia langsung mendorong nona perawat dari Lily dan berteriak: "Dia bukan hewan! Kenapa kamu mau mengikatnya seperti ini? Kamu tidak lihat tangannya sudah berdarah?"

Nona perawat bangun dari lantai, berkata dengan sabar: "Nona Lin, mohon anda tenang, penyakit kakak anda terlalu parah, kalau kamu tidak mengikatnya seperti ini, dia akan melukai dirinya sendiri."

"Sally, para perawat juga berbuat seperti ini karena sudah tidak ada cara lain, kamu jangan panik."

"Bukan kakakmu kamu tentu saja tidak panik!" Sally Lin berteriak ke arah Joshua, kemudian berpaling kembali ke perawat:"Tolong kamu lepaskan ikatan tangan dan kakinya, aku sendiri bisa membawanya pulang dan menjaganya."

"Sally!" Joshua memeluk Sally dengan perasaan sedih dan tak berdaya, menahannya di dalam pelukannya: "Sally, apakah kamu sudah lupa? Sekarang kamu sendiri saja sudah tidak aman, kamu mau bagaimana menjaga kakakmu?"

Perkataan Joshua membuat Sally membeku, ekspresi di wajahnya juga ikut membeku.

Joshua menepuk tubuh Sally untuk menenangkannya: "Kamu tenang saja, aku akan membantumu menjaga kakakmu, aku akan membantunya mencari suami yang paling baik, mencari perawat paling bagus, ketika aku menemukan mereka, aku tidak akan membiarkan mereka mengikat kakakmu seperti ini lagi."

Sally Lin tiba-tiba berbalik badan, meremas pakaian Joshua dan berkata dengan panik: "Joshua, bawa aku pergi bertemu Josephine atau Claudius, kumohon kamu langsung bawa aku pergi bertemu mereka.....!"

Joshua mengamati Sally dengan pandangan kaget, tidak mengerti mengapa pemikiran Sally berubah begitu cepat, sekarang berubah ke Josephine dan Claudius.

"Untuk apa kamu bertemu mereka? Mereka tidak akan mau bertemu denganmu."

"Aku tahu mereka tidak akan mau bertemu denganku, oleh karena itu aku baru menyuruhmu membantuku." air mata Sally mengalir karena panik.

Sebelumnya dia tidak ingin berhutang kepada Joshua, oleh karena itu dia tidak menyuruh Joshua membantunya menghubungi Josephine, tapi sekarang keadaan sangat darurat, dia terpaksa mencari bantuan dari Joshua.

Sally berpikir sejenak, kemudian berkata: "Joshua, kumohon kamu telepon Claudius sekarang, bilang saja aku mau melakukan perjanjian dengannya dengan penyakitnya."

"Apa maksudmu?"

"Kamu cepat telepon!" Sally mendesak Joshua.

Joshua mengeluarkan teleponnya, dengan cepat menekan nomor telepon Claudius, Sally langsung merebut ponsel Joshua dan berkata kepada Claudius: "Claudius Chen, kakakku memerlukanku, oleh karena itu, aku sekarang tidak boleh kenapa-kenapa, aku tahu kamu tidak akan melepaskanku begitu saja, tapi....."

Sally berbicara sambil menangis, namun Claudius tetap memotong perkataannya: "Nona Lin, sudah terlambat."

"Apa katamu?" Sally membeku.

Claudius melanjutkan: "Orang yang melukai Lily adalah keluarga Chen, yang berhutang kepadamu juga keluarga Chen, Josephine tidak bersalah apapun kepadamu, tapi kamu malah berulang kali berusaha membunuhnya. Kalaupun aku sebagai keluarga Chen mau melepaskanmu demi membayar hutang, tapi Josephine belum tentu bersedia, aku juga tidak punya hak memintanya melepaskan dendamnya terhadapmu."

"Dia pasti bersedia, asalkan kamu mempertemukanku dengannya atau berbicara telepon, aku percaya dia pasti bersedia!" Sally berkata sambil terisak.

"Sudah terlambat." Claudius berkata dengan datar: "Dia sudah menyerahkan bukti yang dikirim Juju ke pihak kepolisian."

Kaki Sally kehilangan tenaga, hampir saja terjatuh ke lantai.

Joshua segera menopang Sally, mengamatinya: "Apa kata abang sepupu?"

Sally perlahan-lahan menurunkan ponselnya, bergumam: "Dia berkata Josephine sudah menyerahkan bukti perbuatanku ke polisi."

Sally mendongak melihatnya: "Joshua, kali ini aku sudah tidak bisa kembali, aku tidak bisa menjaga kakakku lagi."

Selesai berkata Sally pun berjalan ke depan Lily, menggenggam tangannya dan berkata sambil menangis: "Kak, aku salah, aku tidak tahu kamu masih menungguku menolongmu, aku sudah susah payah baru bisa bertemu denganmu, tapi aku tidak bisa membawamu pulang, apa yang harus kulakukan....?"

Lily menatapi Sally, matanya juga ikut basah oleh air mata, tidak tahu apakah dia mengerti apa yang dikatakan Sally.

Tiba-tba terdengar suara ketukan pintu, seorang anggota sekuriti berdiri di depan pintu dan berkata: "Apakah anda Nona Lin?"

"Ada masalah apa?" Joshua bertanya.

"Di bawah ada beberapa polisi, mereka mencari Nona Lin."

"Kenapa begitu cepat?"

Sekuriti tersebut tidak bisa menjawab, dia hanya berkata: "Polisi berharap Nona Lin bisa menurut, kalau tidak mereka hanya bisa menggunakan kekerasan."

Sally berlutut di depan Lily dengan ekspresi kosong, tangannya juga menggenggam tangan Lily dengan erat, dia tidak besuara lagi, hanya menangis sedih.

Lily seperti merasakan kesedihannya, dia pun tidak memberontak lagi, hanya duduk diam.

Joshua berjalan mendekati Sally, dari belakang memeluk tubuh Sally, wajahnya tenggelam di leher Sally dan menangis tanpa suara.

Hatinya tahu dengan jelas, Sally begitu masuk kalau bukan dihukum mati, setidaknya akan dihukum penjara seumur hidup, sisa hidupnya seharusnya tidak bisa bersama dengan Sally lagi, tidak akan ada kesempatan memeluknya seperti ini lagi.

"Sally....Kamu harus baik-baik saja, aku menunggumu keluar." Joshua berkata dengan sedih.

Sally memaksa dirinya menjadi kejam, langsung mendorong Joshua dan berkata: "Jangan berpikir banyak, aku sudah pernah berkata aku tidak mencintaimu, juga tidak perlu kamu menungguku."

Air mata Sally kembali mengalir begitu mengatakan kalimat ini.

Selama 7 tahun, jangankan orang, kalaupun memelihara anjing juga akan mempunyai perasaan mendalam, dia bagaimana mungkin tidak mencintai Joshua?

Kalau dia bisa tahu lebih awal kalau Kakak tidak mati, namun dikurung disini, dia pasti tidak akan sampai seperti ini. Dia pasti akan membawa Kakak pulang dan menjaganya dengan baik, melewati kehidupan bahagia dengan Joshua, kehidupannya juga pasti akan sangat berbeda.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu