Istri ke-7 - Bab 278 Ada Dua Pilihan Untukmu (2)

"Bukannya dia sudah tinggal di rumah keluarga Qiao? Bukannya dia tunanganmu?" Susi pun terlihat cemburu.

"Dia itu calon istri yang dipilih ibuku, bukan yang aku pilih, kamu seharusnya tahu, selain kamu, aku tidak suka dengan wanita lain."

Susi tidak menyangka dia akan mengungkapkan cintanya di saat seperti ini, dia sangat kaget.

Sepertinya dia juga tidak pernah mengatakan perkataan seperti ini secara serius kepadanya, sama sekali tidak pernah!

"Kamu tidak membenciku?" Susi memandangnya.

"Tidak, aku tahu kamu terkena jebakan Fanny."

"Kamu tahu?"

"Benar, aku juga sudah membuat hidupnya menjadi kacau parah." Henry Qiao menatapnya serius: "Sebenarnya aku ingin menanyakan satu hal kepadamu, kalau Fanny tidak berulah, apakah kamu masih akan melaporku demi Claudius?"

"Aku pikir iya." Susi menoleh.

Ekspresi Henry berubah: "Kenapa?"

"Karena aku ingin bercerai denganmu." Susi pun menatapnya: "Henry Qiao, kamu seharusnya tahu aku sangat ingin bercerai denganmu, tapi karena memikirkan harga diri nyonya Qiao aku tidak berani mengungkitnya."

Henry Qiao mengangguk, dia mengerti hal ini.

Susi menarik nafas dan menatapnya: "Bisa lepaskan aku sekarang? Aku sudah harus menidurkan Ethan."

Henry Qiao pun berjalan mundur selangkah, Susi berbalik badan dan berjalan menuju pintu di sampingnya dan menekan password. Saat pintu terbuka, langsung terdengar suara langkah kaki Ethan yang berlari keluar, lalu berteriak: "Ayah sudah pulang...!"

Saat melihat yang membuka pintu adalah Susi, langkah kakinya pun terhenti, senyum di wajahnya juga memudar, lalu kebingungan, karena Susi melarangnya untuk mengungkit ayahnya.

"Ethan sudah rindu ibu?" Susi membungkukkan badannya dan memeluk Ethan.

Dia sangat takut suatu hari Ethan akan meninggalkannya, dan tidak lagi menjadi miliknya.

"Rindu." Ethan pun berkata: "Ibu, tadi ayah datang melihat Ethan, Ethan tidak bohong."

"Ibu tahu." Susi merasa sedikit terharu.

"Tapi ayah ingkar janji, dia bilang akan pulang dan menemaniku tidur, tapi sampai sekarang masih belum pulang." Ethan kecewa.

Henry yang sejak tadi berdiri di depan pintu pun berjalan masuk, dan menarik Ethan dari pelukan Susi, mengelus kepalanya dan berkata: "Siapa bilang ayah ingkar janji? Bukannya sekarang ayah sudah pulang?"

"Ayah!" Ethan yang tadinya sempat sedih sekarang pun menjadi senang dan memandang Henry: "Ayah benar-benar ingin menemani Ethan? Tidak pergi lagi?"

"Iya, tidak pergi lagi." Henry memeluk Ethan.

Melihat mereka berdua berpelukan, Susi merasa aneh, tidak tahu apakah senang atau khawatir

Sudah sampai saat ini, apakah dia masih bisa mencegah mereka bertemu? Masih bisa memisahkan mereka?

-----

Sampai akhirnya Ethan tidur, Henry pun pergi dari rumah Susi, sebelum pergi dia berbalik badan dan menatapnya: "Masalah pindah rumah jangan dipikirkan lagi, kamu tidak bisa lari."

Susi mendengar ancamannya dan hanya berdiri diam di samping pintu.

Henry mengulurkan tangannya, memegang dagunya, lalu mendekatinya dan mencium bibirnya, melihatnya yang tidak memberontak, Henry tertawa: "Aku suka kamu yang penurut seperti sekarang."

"Kamu sudah menjahatiku seperti ini, aku bisa apa lagi?" Susi pun menertawai dirinya sendiri.

"Setelah menjadi ibu malah jadi penurut begini." Henry pun mengangguk puas, kalau diganti dirinya yang dulu dia pasti sudah emosi, bagaimana mungkin membiarkannya menciumnya dan mengancamnya? Dia menarik tangannya dan berkata: "Besok aku datang melihatmu dan Ethan lagi."

Susi tetap diam, lalu menutup pintu.

Melihat pintu telah ditutup, Henry berdiri di tempat selama beberapa saat, dan melekukkan senyuman di bibirnya.

Tadi saat dia datang melihat Ethan, melihatnya yang mirip sekali dengannya, dia terharu sampai matanya memerah, ibu pengasuh tadi sempat mengira ada apa dengannya.

Dia sama sekali tidak pernah menyangka bahwa saat itu surat aborsi yang diberikan Susi kepadanya adalah surat palsu, tidak menyangka anaknya sudah berumur dua tahun, dan dilahirkan sendiri oleh Susi. Setiap kali mengingat Ethan adalah darah dagingnya dia pun merasa sangat terharu.

Selama ini, yang dia inginkan adalah bisa kembali dengan Susi, melahirkan anak dengannya. Harapannya ini telah hilang tiga tahun yang lalu sejak Susi menunjukkan surat aborsi itu, jadi selama tiga tahun ini di penjara dia tidak bersemangat sama sekali, semua tahanan di penjara berusaha untuk bisa lebih cepat keluar dari penjara, tapi hanya dialah yang bersikap tidak peduli.

Kemunculan Ethan, membuatnya bersemangat kembali, setengah dari harapannya juga sudah terkabulkan.

Dia tidak tahu apakah Susi akan mencintai dirinya, tapi dia sabar untuk menemaninya, dan sabar untuk menunggunya seperti dulu.

-----

Setelah keluar dari rumah Susi, perasaan hati Henry Qiao menjadi senang, kecepatan mobilnya juga melambat, kaca jendela mobil terbuka dan membiarkan angin berhembus sepanjang perjalanan.

Saat tiba di rumah keluarga Qiao sudah hampir jam sepuluh malam, tidak disangka nyonya Qiao dan Melisa masih di ruang tamu dan belum tidur. Dia pun tersenyum dan menyapa mereka berdua.

"Kelihatannya senang sekali ya." Nyonya Qiao menatapnya, ekspresinya marah.

"Lumayan." Henry Qiao tersenyum dan duduk di atas sofa, Melisa menuang segelas teh bunga kepadanya: "Kakak kenapa senang?"

"Nanti aku katakan kepadamu." Jawab Henry Qiao.

Nyonya Qiao pun mulai menyalahkannya: "Kenapa tidak mengangkat teleponku?"

"Ibu, kamu meneleponku?" Henry Qiao melihat hpnya: "Iya ya, lima panggilan, maaf, sore saat rapat aku membuat mode diam dan lupa meresetnya kembali."

"Sudah kubilang berapa kali, jangan ketemuan lagi dengan wanita sembarangan di luar sana, kenapa kamu tidak patuh? Kamu sengaja ingin membuatku marah?" Nyonya Qiao menepuk pegangan tangan kursi rodanya: "Apa baiknya wanita-wanita seperti itu? Sepadan dengan keluarga kita? Apakah bisa seperti Melisa sabar menjagaku yang cacat ini?"

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu