Istri ke-7 - Bab 115 Drama (4)

Setelah Henry Qiao mengikuti rapat malam, dia kembali ke kantor, dan melihat Susi menelepon di sudut.

Dia berhenti sejenak lalu melangkah masuk, menatapnya dan tersenyum dingin: "Kenapa? Masih belum menyerah?"

Susi menaikkan kepalanya, dan menatapnya: "Tuan muda Qiao, harus berapa kali kukatakan kamu baru bisa percaya, aku tidak ada perasaaan terhadap Claudius, aku juga tidak sedang membantunya, tapi aku membantu temanku."

"Sebelum ini, kamu tidak pernah bilang kalau kamu tidak ada perasaan terhadap Claudius." Henry Qiao duduk di atas sofa, mulai merokok dan menghembuskan asap rokok, bisa terlihat dia sangat tidak senang.

"Hari ini aku sudah mengatakannya beberapa kali."

"Sayangnya aku tidak akan percaya."

"Maumu apa?"

"Aku hanya ingin cepat pulang kerumah." Henry memadamkan api rokoknya di atas asbak berdiri di depannya, menariknya kedalam pelukannya: "Sudah malam, pulang dan mandilah."

Susi emosi dan mendorong tangannya yang melingkari pundaknya, menatapnya dan berkata: "Aku masih ada urusan, kamu pulang saja duluan."

"Ada apa? Bantu temanmu itu?"

"Benar." Susi menatapnya: "Tidak peduli apa yang kamu pikirkan tentangku, tapi dia adalah teman yang terpenting bagiku, sekarang dia dalam kesulitan, aku tidak mungkin tinggal diam."

Dia lalu menggunakan nada tidak puas menyalahkannya: "Kalau pagi ini kamu membantuku, hal ini tidak akan menjadi seperti ini."

"Kamu ingin aku ngapain?"

"Temanku bilang anak perempuannya hilang, aku ingin kamu bantu untuk mencari anaknya."

Henry Qiao menatapnya, lalu tertawa: "Nyonya Qiao, kamu terlalu meremehkan Prima Medical, hal ini tidak mungkin akan terjadi disini."

"Bagaimanapun juga aku ingin pergi ke rumah sakit."

"Kamar nomor berapa? Aku bantu kamu menelepon mereka."

"Tidak usah, aku pergi sendiri." Susi mendorongnya dan berjalan cepat ke pintu kantor.

Dia mengira Henry akan menahannya lagi seperti pagi ini, tapi dia tidak menyangka kali ini dia tidak menhadangnya, Susi semakin mempercepat langkahnya menuju lift.

Saat dia sampai di depan kamar yang Josephine bilang sebelumnya, dia tidak melihat Josephine, lalu menarik baju seorang suster dan bertanya: "Numpang tanya ibu melahirkan yang ada di ruang ini kemana ya?"

Suster itu melihat kamar itu dan berkata: "Dia baru saja keluar dari rumah sakit."

"Keluar rumah sakit?"

"Iya, baru saja."

Susi terdiam dan bingung, lalu bertanya lagi: "Oyah, apakah dia berpesan sesuatu?"

"Tidak ada." Suster menggelengkan kepalanya.

Susi mengangguk dan berdiri di tempat, setelah beberapa saat dia baru meninggalkan tempat itu.

******

Keesokan harinya, Claudius masuk ke dalam kantor, asisten Yan berjalan masuk mengikutinya dan berkata: "Tuan Muda Chen, hari ini aku mendengar gosip yang sangat aneh."

"Gosip apa?" Claudius mendorong kursi dan duduk, melihatnya: "Menggosipi aku dan kamu lagi?"

"Kalau gosip aku dan tuan muda Chen, tentu saja aku tidak perlu masuk kesini untuk memberitahu Anda." Asisten Yan berkata: "Tidak tahu kabar dari mana, yang mengatakan nona sudah melahirkan, dan melahirkan seorang anak yang tidak akan lama hidupnya... karena sakit..."

Claudius berhenti sejenak, dia baru saja ingin menelepon, "Kamu bilang apa?"

"Semua orang sedang membicarakan tentang nona yang sudah melahirkan kemarin." Asisten Yan mengulanginya lagi.

Tentu saja ini sebuah kabar yang sangat menggemparkan, Claudius melihatnya, tiba-tiba dia mengingat kembali ekspresi nenek yang buruk itu, lalu kelakuan dan perkataan nenek yang aneh. Dia langsung memastikan kalau hal ini bukanlah gosip, tapi benar adanya.

Dia terdiam sejenak, tidak bergerak sama sekali.

Melihat ekspresinya asisten Yan berkata: "Tuan muda, kalau tidak aku pergi cari tahu saja dulu?"

"Tidak usah, aku pergi sendiri." Claudius menutup laptopnya, lalu berjalan keluar dari kantor.

Saat Claudius ingin pulang ke rumah, kebetulan dia melihat nenek tua ditemani oleh Chelsea Shen bersiap-siap pergi ke rumah sakit

Melihat mobil Claudius yang berjalan masuk, semua orang kaget, tidak sempat meresponnya mobilnya pun sudah berhenti dan dia sudah turun dari mobil.

"Kakak, kenapa kamu sudah pulang?" Chelsea Shen bertanya.

Melihat ekspresinya yang buruk itu, nenek sudah bisa menebak alasannya.

Novel Terkait

 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu