Istri ke-7 - Bab 183 Lompat dari gedung (1)

"Lapar." setelah beberapa saat, Claudius Chen akhirnya mengucapkan sepatah kata.

"Aku tahu kamu pasti akan merasa lapar." Josephine Bai tersenyum nakal, dia marah hingga seperti ini, jika dia bisa makan barulah aneh.

Jospehine bangkit dari tubuh Claudiius Chen. Setelah menarikan selimut untuknya, Josephine berjalan ke lemari lalu mengambil pakaian sambil berkata: "Kamu berbaring sebentar, aku pergi memasak mie."

Mungkin dikarenakan kelelahan, Claudius Chen hanya mengiyakan dengan suara pelan lalu dia memejamkan kedua matanya dan beristirahat.

Josephine Bai mengambil mie dan telor dari dalam kulkas, dia memecahkan telur di dalam mangkok lalu memeriksanya sebentar, dia menyadari sudah lewat beberapa hari tak disangka telurnya masih bagus. Josephine memasak mie telur yang sederhana, setelah menghidangkan mie di atas meja, dia berjalan menuju kamar.

"Mienya sudah jadi, cepat bangun." Josephine berdiri di sisi pintu, dia mengangkat tangannya ingin menyalakan lampu. Claudius Chen yang sedang berbaring di tempat tidur tiba-tiba menghentikannya: "Jangan nyalakan lampu."

Josphine terdiam sesaat, jangan menyalakan lampu? Claudius Chen hanya takut dengan lampu saat penyakitnya sedang kambuh.

"Claudius, kamu baik-baik saja kan?" Josephine segera berjalan menghampirinya, lalu naik ke atas ranjang dan menyentuh dahinya. Dalam cahaya yang remang-remang Josephine melihat Claudius sambil bertanya: "Wajahmu sedikit panas, apakah penyakitmu kambuh lagi?"

"Sepertinya iya. Kamu menjauhlah dariku." Claudius Chen mendorong tubuh Josephine: "Menurutlah, keluar dan makan mie, jangan pedulikan aku."

Josephine Bai turun dari ranjang, tapi dia bukan pergi meninggalkannya, melainkan pergi mencari obat di dalam laci. Tapi laci telah terbuka, botol obat juga sedang terbuka di atas meja, Josephine mengangkat kepala dan bertanya kepadanya dengan cemas: "Claudius, apakah kamu sudah memakan obatnya?"

"Sudah." Claudius.Chen mengusirnya lagi: "Kamu keluar dulu, aku akan membaik setelah beristirahat sebentar."

"Dikarenakan tidak jadi bercerai, maka kamu jangan berpikir untuk mengusirku lagi." Josephine Bai kembali merangkak ke sampingnya, dia mengenggam tangan Claudius yang sedang menggenggam seprei dengan erat. Lalu Josephine bertanya dengan khawatir: "Apakah sangat sakit? Bagaimana kalau aku membawamu ke rumah sakit?"

"Tidak perlu." Claudius Chen memang sangat kesakitan, tubuhnya seperti digigit hingga koyak oleh ratusan juta serangga, Claudius meringis kesakitan dan memeluk pinggang Jospehine Bai lalu menimpanya, wajah Claudius penuh keringat dingin terbenam di leher Josephine lalu dia berbisik dengan suara gemetar: "Josephine.... lebih baik kita bercerai saja.....lebih baik bercerai saja....."

"Claudius Chen, apa yang sedang kamu katakan?" hati Josephine terasa sakit dan dia memeluknya sambil berlinang air mata.

Air matanya menyentuh wajah Claudius, basah dan hangat.

"Aku membohongimu..... setelah bercerai aku tidak akan menganggumu lagi....kamu boleh pergi mencari Vincent Lee, mencari ketua tim Ice Man..... boleh pergi sejauh mungkin......." kata Claudius pelan.

Hanya pada saat seperti ini, Claudius baru dapat merasakan memaksa Josephine untuk tinggal adalah perbuatan yang sangat egois, juga hanya pada saat seperti ini, dirinya berharap Josephine menjauh sejauh mungkin, mencari seorang pria yang sehat dan menjalani hidupnya dengan tenang. Dan bukan seperti sekarang menemani seseorang yang dapat meninggal kapan saja. Seseorang yang saat penyakitnya kambuh akan menyiksanya dengan sangat menderita.

"Claudius Chen, harus berapa kali aku mengulanginya, aku sudah tidak memiliki perasaan terhadap Vincent Lee, aku dan Ice Man juga hanya teman bermain game, kami bahkan belum pernah bertemu....." Josephine Bai berkata: "Aku juga sudah pernah mengatakan, tidak peduli seberapa parah penyakitmu, aku akan menemanimu....Claudius....."

Josephine Bai tiba-tiba merasa pelukan Claudius semakin erat, sangat erat hingga Josephine tidak dapat bernafas.

Claudius Chen langsung sadar, dengan perlahan tapi tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, tapi dengan kesadaran terakhirnya Claudius melepaskan Josephine, lalu membalikkan badan ke samping. Dikarenakan menggunakan tenaga yang berlebihan, dia langsung terjatuh dari tempat tidur.

Suara tubuhnya terjatuh kelantai sangat keras, Jospehine kaget dan segera turun dari tempat tidur. Josephine merangkul lehernya dan dengan khawatir sambil berkata: "Claudius, kamu bertahanlah sebentar lagi, kamu sudah makan obat, sebentar lagi akan segara membaik, kamu bertahanlah sebentar........."

Agar Claudius tidak melukai dirinya, Josephine hanya dapat memeluknya dengan erat, untung dikarenakan Claudius sudah memakan obat, dengan cepat dia kembali tenang, dan tertidur di dalam pelukan Josephine.

Melihat wajah Claudius Chen yang pucat, Josephine Bai sangat mengkhawatirkannya, khawatir dia tidak bisa sadar seperti sebelumnya, bagaimana pun penyakitnya baru sembuh.

Dengan sebelah tangannya dia memeluk Claudius Chen, dengan tangan yang sebelahnya lagi dia berusaha meraih meja di dekat ranjang dengan sekuat tenaga, lalu menyalakan HP Claudius yang dia ambil dari atas meja dan menelepon Dokter Zhang.

Mungkin dikarenakan Dokter Zhang melihat nomor Claudius Chen maka dia langsung mengangkat teleponnya, lalu dengan khawatir berkata: "Tuan Muda Chen, anda pergi kemana? Anda masih belum boleh keluar dari rumah sakit, cepat kembali...."

"Dokter Zhang." Josephine Bai memotong perkataannya, Josephine berkata sedikit seperti tidak berani mengucapkan sesuatu: "Tuan Muda Chen sekarang berada di Apartemen River View, penyakitnya kambuh lagi."

"Apa?" Dokter Zhang terdiam: "Penyakit Tuan Muda Chen kambuh lagi?"

Mendengar perkataan Dokter Zhang, Josephine Bai akhirnya merasakan betapa seriusnya masalah ini, dengan khawatir dia berkata: "Apakah Tuan Muda Chen masih belum boleh keluar dari rumah sakit? Kalau begitu bagaimana sekarang? Dia baru makan obat dan sekarang sedang tertidur......"

"Meskipun Tuan Muda Chen sudah sadar, tapi tubuhnya masih lemah, setidaknya harus satu minggu dia baru dapat keluar dari rumah sakit." Dokter Zhang segera mengalihkan pembicaraan: "Nona Muda, jangan khawatir, sekarang aku akan mengirimkan ambulans untuk menjemput Tuan Muda kembali ke rumah sakit."

Setelah menutup telepin, Josephine Bai langsung termangu.

Dia sama sekali tidak menyangka masalah akan menjadi seperti ini, dia pikir Claudius Chen sudah keluar dari rumah sakit, Ya Tuhan.... saat tadi dia melihat kondisi Claudius yang tidak baik seharusnya dia menyadari kesehatannya masih belum pulih, tak di sangka masih dia mengizinkan Claudius melakukan olahraga yang sangat berat.

Josephine Bai melihat Claudius Chen yang berada di dalam pelukannya, semakin memikirkannya dia semakin merasa ketakutan, air matanya mengalir semakin deras.

"Bagaimana? Claudius, kamu jangan menakutiku, kali ini kamu harus cepat sadar....." Josephine Bai berbisik sambil memeluknya dengan erat.

Ambulans datang dengan sangat cepat, Claudius Chen kembali di bawa masuk ke ruangan ICU.

Josephine Bai mondar mandir di depan pintu ruang ICU dengan sangat khawatir.

Nenek Tua Chen yang mendengar kondisi Claudius Chen yang tidak baik segera pergi ke rumah sakit, dari jauh dia melihat bayangan Josephine, dia mempercepat langkah kakinya dan dengan marah bertanya kepada Josephine: "Apa yang terjadi? Kenapa setiap Claudius bersamamu penyakitnya akan kambuh?"

Jospehine Bai membuka mulut, tapi tidak bisa mengatakan apa-apa.

Josephine tidak berani mengatakan, Claudius Chen kambuh karena dengan kondisi tubuhnya yang lemah dia melakukan olahraga berat di atas ranjang. Jika Nenek Tua Chen mengetahui ini alasannya, dia pasti akan marah dan memukulinya hingga mati.

"Bicara!" Nenek Tua Chen kembali berteriak dengan marah dan cemas!

Josepine Bai menjawab dengan merasa bersalah: "Aku juga tidak tahu."

"Katakan, kenapa Claudius Chen pergi mencarimu? Kenapa penyakitnya kambuh setelah dia mencari kamu?"

"Dia.... dia mencariku untuk membahas perceraian." Josephine Bai mengatakan ini karena takut: "Benar, seperti ini."

Josephine tidak berbohong, Claudius Chen memang mencarinya untuk membahas perceraian, hanya saja setelah membahasnya mereka menjadi saling bertautan di atas ranjang, dan mengakibatkan penyakitnya kambuh. Mengingat kecerobohan dan kesalahannya, air mata Josephine langsung mengalir.

Jika kali ini Claudius Chen tidak bisa sadar seperti sebelumnya, Josphine pasti akan merasa sangat menyesal.

"Aku tahu tidak ada baiknya bertemu denganmu, kamu itu pembawa sial." Nenek Tua Chen ingin menamparnya karena marah, dan Josephine Bai juga tidak menghindar, karena dia merasa dirinya pantas mendapatkan tamparan ini.

Tapi akhirnya di hentikan oleh Juju Zhu yang datang bersama Nenek Tua Chen, Juju Zhu melihat Josephine Bai sebentar lalu dia menenangkan nenek: "Nenek, anda jangan marah, penyakit Tuan Muda Chen kambuh bukan karena Josephine, anda tidak boleh menyalahkannya.

"Situasi sudah menjadi seperti ini, kamu masih membantu dia bicara." Nenek Tua Chen melihat Juju Zhu: "Kamu juga sama, aku menyuruhmu menjaga Claudius, kamu bahkan tidak tahu dia kabur dari rumah sakit."

Dimarahi Nenek Tua Chen, Juju Zhu langsung menunduk dengan menyesal: "Maaf, aku tidak menjaga Tuan Muda Chen dengan baik, kedepannya aku pasti akan memeperhatikannya."

Meskipun tahu pasti akan di tolak, Josephine Bai tidak dapat menahan diri untuk memohon: "Nenek, tolong anda izinkan aku tinggal untuk menjaga Claudius, aku bisa menjaga Claudius lebih baik dibandingkan dengan Nona Zhu."

"Kamu?" Nenek Tua Chen menghina: "Kamu itu pembawa sial lebih baik kamu menjauh dari Claudius, anggap aku memohon kepadamu."

Josephine Bai mengumpulkan keberanian, dan kembali berkata: "Nenek, aku katakan dengan jujur kepada anda, Claudius tidak berencana untuk bercerai denganku, aku bukan ingin merampas barang milik Keluarga Chen. Aku hanya berharap kamu dapat memperhatikan pemikiran Claudius, jika anda memaksanya bercerai denganku hanya akan membuat penyakitnya semakin parah."

Meskipun Josephine mengatakannya dengan sangat tulus, tapi wajah Nenek Tua Chen masih penuh penghinaan: "Kamu tidak perlu khawatir, asalkan dia menikah dengan Juju Zhu, penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya."

Kelihatannya Nenek Tua Chen sangat percaya terhadap jodoh yang di takdirkan, Josephine Bai juga tidak tahu apa lagi yang harus dia katakan.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu