Istri ke-7 - Bab 193 Nyonya Sudah Datang (1)

Claudius melihatnya, dia tidak mengerti mengapa wanita ini tidak mencari tahu dulu tentang perusahaan ini sebelum tanda tangan kontrak? "Kebetulan sedang disini, kamu? Kenapa bisa disini?"

"Aku designer di perusahaan Felicity Garment, aku datang menemani bosku untuk tanda tangan kontrak."

"Felicity..." Claudius mengangguk: "Lumayan."

Josephine tidak mengerti apa maksud dia mengatakan kata lumayan. Tapi ingatan dia terhadap tamparan istrinya yang baik itu masih sangat jelas, oleh karena itu dia pun mengangguk dan berkata: "Maaf, bosku sedang mencariku, aku pergi dulu."

Setelah itu, dia pun berjalan pergi darinya.

Claudius menoleh dan menatap dirinya yang pergi dengan cepat, dia merasa bingung sepertinya dia sengaja menghindarinya, mengapa?

Direktur Zhang berjalan keluar dari ruang rapat, dan dari kejauhan dia pun sudah melihat Claudius yang berdiri di depan toilet, dia melihat Claudius lalu melihat Josephine yang berjalan cepat meninggalkannya, sepertinya rasa penasarannya sedikit terjawab. Dia pun tersenyum dan berjalan ke arah Claudius dan mengulurkan tangannya dengan hormat: "Tuan muda Chen, lama tidak berjumpa..."

Claudius tidak pernah berjabat tangan dengan orang lain, dia melihat kedua tangannya lalu memandang wajahnya: "Apakah kita pernah bertemu?"

Wajah direktur Zhang pun menjadi kaku, dan tersenyum canggung: "Iya... aku pernah melihatmu di majalah."

"Oyah, aku penanggung jawab perusahaan Felicity Garment, makasih sudah memberikan kepercayaan untuk bekerja sama dengan kami." Direktur Zhang melirik Josephine yang berjalan pergi: "Orang yang tadi itu bernama Jessie, dia designer perusahaan kami, sepertinya tuan muda Chen sudah kenal dengannya."

Senyumnya pun memudar lalu menggeleng dan menjawab: "Tidak termasuk kenal."

Jelas-jelas tertarik kepadanya. Masih saja tidak mau mengaku, direktur Zhang berpikir dalam hati. Dia bisa melihat pandangan Claudius kepada Josephine tadi, tapi karena dia berpura-pura, tentu saja dia tidak akan membongkarnya.

"Direktur Zhang kalau masih ada pertanyaan silahkan ngobrol dengan asisten Yan, aku pergi dulu." Setelah itu, Claudius berjalan menuju ruang kerjanya.

"Baik tuan muda, aku tidak ganggu lagi." Direktur Zhang mengambil hp di kantongnya. Itu telepon dari Josephine, dia memberitahu bahwa dia sudah sampai di bawah.

Saat perjalanan pulang, direktur Zhang melirik ke Josephine, akhirnya dia pun bertanya: "Jessie, kamu kenal dengan tuan muda Chen?"

"Tuan muda Chen yang mana?"

"Tuan muda Chen yang mana lagi? Tentu saja CEO perusahaan Chen."

"Tidak kenal." Tanpa berpikir panjang Josephine pun menggelengkan kepalanya.

Direktur Zhang melihatnya, dia hanya bisa tertawa canggung dan terdiam.

Dia berpikir itu pasti bukan suatu hal yang baik, wajar saja kalau dia tidak mau mengatakannya. Lagi pula, dia juga tidak peduli apa hubungannya dengan tuan muda Chen, asalkan bisa membawa keuntungan untuk perusahaan.

*******

Setelah kembali ke kantor, Josephine pun mulai mempelajari email yang dikirim oleh asisten Yan dan gambar baju tahun lalu.

Star Fashion memang perusahaan besar, setiap design bajunya memang sangat khas, sangat berbeda dan lebih bagus dari seragam-seragam yang dijual di luar sana. Setelah melihat seharian Josephine masih belum mendapat ide sama sekali, akhirnya dia pun membereskan barangnya dan pulang untuk menjemput Jesslyn.

Saat bertemu dengan direktur Zhang di bawah, direktur Zhang merasa sedikit tidak senang melihatnya pulang kerja begitu cepat: "Jessie, asisten Yan menyuruhmu menyelesaikan designnya dalam satu minggu loh, kamu tidak lembur?"

"Direktur Zhang, nanti aku akan membicarakannya lagi denganmu. Sekarang aku mau menjemput anakku."

"Aduh, anakmu serahkan saja ke orang tuamu, ini kesempatan kerja yang bagus tahu."

Orang tua... Josephine tiba-tiba merasa sedih, dia tidak pernah tahu siapa nama orang tuanya, bahkan tidak pernah bertemu. Walaupun Marco Qiao mempunyai latar belakang keluarga Qiao yang begitu kaya, tapi dia bukan anak kandung nyonya Qiao, mereka berdua hampir tidak pernah berhubungan, nyonya Qiao tentu tidak akan membantu mereka menjaga anak."

Dia menarik nafas, lalu berkata kepada direktur Zhang: "Direktur Zhang, tenang saja, aku akan menyelesaikan designnya dalam seminggu."

Direktur Zhang mengangguk: "Baiklah. Kamu atur saja, kalau tidak bisa suruh Lolly bantu kamu."

"Baik, aku ngerti." Josephine menyahut, mana mungkin Lolly mau membantunya? Lagi pula yang berjasa nanti adalah dirinya.

Malam hari Marco Qiao bercerita untuk Jesslyn, setelah Jesslyn tidur, dia melihat Josephine masih bekerja di depan laptopnya.

Dia pun menggerakkan kursi rodanya kesana, melihat layar laptopnya lalu tersenyum: "Aku tidak menyangka kamu semangat sekali dalam bekerja."

"Harus bagaimana lagi, perusahaan itu menyuruhku untuk menyelesaikan designnya dalam seminggu, tapi sekarang aku sama sekali belum ada ide, makanya aku mencoba mencari beberapa gambar agar bisa mendapat inspirasi." Josephine memegang pipinya: "Marco, kamu tidur dulu ya, aku lihat lagi sebentar."

"Bukankah sudah kubilang, jangan terlalu capek bekerja, juga tidak boleh bawa pekerjaanmu ke rumah." Marco Qiao mengulurkan tangannya dan menutup laptopnya: "Jangan lihat lagi, tidurlah, mungkin saja besok kamu sudah punya ide."

"Bagaimana mungkin?"

"Coba saja, lagian sekarang juga percuma kalau kamu pikirkan terus." Marco Qiao menggenggam telapak tangannya: "Ayo, kita tidur."

Josephine pun mengangguk, dan mengikutinya ke ranjang.

Dia menarik selimutnya, dan menyandarkan kepalanya ke bahunya, lalu berkata: "Marco, kenapa ya perusahaan sebesar itu mau memilih perusahaan kecil seperti kami? Benar-benar aneh."

"Siapa yang tahu? Mungkin saja uangnya banyak jadi suka-suka dia." Marco menepuk-nepuk punggungnya dan berkata: "Tidurlah, besok mau kerja."

"Kamu tidak tanya perusahaan apa."

"Tidak ada yang perlu ditanyakan."

"Oh." Josephine mengangguk, memejamkan mata dan bersandar di dalam pelukannya.

**********

Setelah seminggu, Josephine pun menyerahkan design yang telah digambarnya dengan susah payah perusahaan Chen.

Asisten Yan melihatnya, lalu membuka dokumen yang telah dipersiapkannya itu.

Josephine pun berkata malu: "Aku menyiapkan tiga model, tidak tahu apakah ada yang cocok."

Asisten Yan melihat semua dokumen itu, lalu memilih dua diantaranya dan menyerahkan kepadanya: "Tunjukkan dua ini kepada tuan muda Chen, yang lain tidak perlu."

"Tuan muda Chen?" Josephine bingung.

"Benar, pembuatan seragam karyawan kali ini diawasi sendiri oleh tuan muda Chen." Kata asisten Yan.

Dulu hal seperti ini Claudius sama sekali tidak pernah menanyakannya, kali ini demi dia, Claudius malah inisiatif untuk turun tangan dalam masalah seperti ini. Asisten Yan hanya bisa pasrah karena ini keinginannya.

Dia melihat Josephine lalu berdiri dari kursi dan berkata: "Nona Yi, aku bawa kamu untuk bertemu dengan tuan muda Chen."

"Oh, oke." Josephine pun ikut berdiri dari kursinya, lalu berjalan keluar dari ruang rapat.

Setelah melewati sebuah koridor yang mewah, lalu beberapa ruang kerja yang luar, mereka berdua akhirnya sampai di depan pintu ruang kerja CEO. Asisten Yan pun mengetuk pintu dua kali, membuka pintu itu dan berkata: "Tuan muda Chen, nona Yi sudah datang."

"Biarkan dia masuk." Josephine mendengar sebuah suara yang dikenalinya.

"Nona Yi, masuklah." Asisten Yan berjalan selangkah ke samping, pandangan Josephine pun semakin luas.

Ruangan yang besar, dekorasi yang mewah dan indah, lalu seorang pria tampan di belakang meja kerja itu... Kepala Josephine pun tiba-tiba berputar, sepertinya keadaan ini pernah ditemuinya, lalu kepalanya pun sakit, dia panik dan segera memegang pintu.

Astaga, saat ini malah sakit kepala, sungguh sesuatu yang datang tidak pada saatnya!

"Nona Yi, kamu kenapa?" Asisten Yan pun segera memapahnya.

Josephine memijat kepalanya, lalu menggelengkan kepala dan berkata: "Tidak apa-apa, mungkin karena aku tidur kemalaman."

"Yakin?"

"Iya, yakin." Josephine mengangguk: "Makasih asisten Yan."

"Oke kalau begitu aku pergi dulu ya." Asisten Yan berjalan mundur lalu kembali ke ruang kerjanya.

Setelah asisten Yan pergi, pandangan Josephine pun tertuju pada pria yang ada di dalam ruangan, mengapa dia? Dia merasa kepalanya mulai sakit kembali.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu