Istri ke-7 - Bab 117 Seperti yang Diinginkan (3)

Setelah Claudius pergi, Shella tidak perlu berpura-pura berbaring lagi di ranjang sebagai ibu melahirkan, sore yang membosankan itu dia mulai meneliti isi rumah ini.

Dari ruang tamu hingga kamar tidur, lalu kamar tamu, dia merasa dekorasi di setiap tempat sangat mewah dan berkelas.

Sampai-sampai rak buku pun sangat mewah, orang biasa seperti mereka tidak akan bisa mengerti ini.

Dia mengambil sebuah buku dan membukanya, di tengah buku itu ada sebuah foto lama yang sudah menguning, karena penasaran, dia menutup buku itu dan mengambil foto yang ada di dalamnya.

Foto ini terlihat sudah lama sekali, di dalamnya ada seorang anak perempuan yang berkepang dan tertawa senang. Dia mengangkat foto itu dan melihatnya, sepertinya anak ini dikenalinya.

"Ibu, lihat kesini." Shella Bai berteriak ke arah luar.

Fransiska yang baru saja mengambil remote tv dan ingin mengganti siaran tv terkejut, dia meletakkan remote itu dan berdiri dari sofa berjalan ke arah sana: "Bisa tidak kamu kecilin sedikit suaramu? Kalau anak sampai terbangun, kita harus menidurinya setengah jam, kamu tidak pusing tapi aku pusing.

Shella Bai tidak mempedulikan kekesalannya, dia langsung menunjukkan foto itu di depannya: "Ibu, kenapa aku merasa gadis kecil ini sepertinya kukenali?"

"Mana?" Fransiska mengambil foto itu dan melihat satu per satu orang yang ada di dalamnya, kaget sejenak, lalu berkata: "Kenapa mirip sekali dengan Josephine saat kecil?"

"Josephine waktu kecil?" Shella Bai kaget.

"Iya, ini bukannya mukanya sebelum dioperasi?" Fransiska mengembalikan foto itu kepadanya.

Shella Bai mengangguk, pantasan dia merasa seperti dikenalinya.

Dia pernah melihat Josephine yang belum operasi, yaitu disaat Rose membawanya ke rumah Bai, walaupun sudah lama sekali, tapi saat itu dia sudah berumur sebelas, ingatannya juga sudah mulai jelas.

"Tidak benar." Fransiska yang baru saja ingin pergi tiba-tiba kembali lagi, menatap foto yang ada di tangan Shella Bai: "Claudius tidak pernah bertemu dengan Josephine yang belum dioperasi, juga tidak ada alasan untuk menyimpan fotonya. Dan Josephine tahu dirinya menggantikan dirimu memasuki keluarga Chen, tidak ada alasan untuknya menaruh fotonya yang sebelum dioperasi ini di rumah ini, memberikan kesempatan kepada Claudius untuk mengetahui riwayatnya yang sebenarnya."

Shella Bai mengangguk: "Benar juga, kalau Claudius tahu dia menggantikanku masuk ke keluarga Chen, pasti akan marah dan mengusirnya, lalu ada ada dengan foto ini?"

"Tunjukkan padaku." Fransiska melihat ulang foto itu, dia melihat di bawah foto ini ada tulisan "kekasih yang ditakdirkan".

"Kekasih yang ditakdirkan?" Fransiska berkata pelan, lalu berpikir, dan berkata: "Aku tahu."

"Apa?" Shella tidak sabar menanyakannya.

"Tahu tidak kenapa nenek tua memikirkan segala cara untuk mengusirmu dari keluarga Chen? Karena setelah menikahi Claudius, sepertinya tidak berpengaruh kepada kesehatan Claudius, dia pikir salah orang. Aku rasa sekarang dia seharusnya sedang mencari orang yang tepat untuk Claudius, dan target berikutnya adalah dia." Fransiska menggoyang-goyangkan foto yang ada di tangannya, dan tersenyum: "Tapi mereka juga tidak menyangka gadis ini sekarang sudah operasi dan wajahnya sudah berubah, jadi tidak bisa menemukannya."

Shella Bai kaget: "Ibu, maksudmu aku bukan lagi kekasih yang ditakdirkan dengan Claudius, tapi Josephine?"

"Nenek tua pasti sembarangan cari dokter, hatinya kacau, sebenarnya mana ada kekasih yang ditakdirkan, aku tidak percaya." Fransiska mengembalikan foto itu kepada Shella Bai.

Shella Bai khawatir dan berkata: "Tapi... Bagaimana kalau mereka tahu kalau gadis ini adalah Josephine?"

"Makanya, jangan sampai mereka tahu." Fransiska menarik nafas, ekspresinya dingin dan berkata: "Sepertinya tidak boleh membiarkan Josephine hidup."

"Dasar, sebelumnya bukannya jelas-jelas bilang kalau aku kekasih yang ditakdirkan dengan Claudius, kenapa sekarang malah menjadi dia." Shella Bai merasa cemburu.

Saat mendengar kakak He bilang dialah kekasih yang ditakdirkan dengan Claudius, dia kaget, tapi sekarang bukan dia lagi, dia menjadi kecewa.

******

Saat Josephine bertemu kembali dengan Fransiska, dia tidak merespon heboh seperti sebelumnya.

Mendengar suara pintu terbuka, dia hanya membuka matanya pelan-pelan, lalu tetap duduk di sudut ranjang dan terdiam. Dia tahu bagaimana dia memohon pun tidak akan ada gunanya, lebih baik menghemat tenaga.

Kali ini perasaan Fransiska lebih baik dari sebelumnya, dia menatapnya dan berkata: "Shella sudah kembali ke rumah keluarga Chen."

Josephine mendengar ini langsung mengangkat kepalanya: "Benar? Kalau begitu apakah aku boleh meninggalkan tempat ini?

Shella Bai sudah mendapatkan apa yang dia mau, seharusnya dia sudah boleh pergi, muncul harapan dalam hatinya.

Tapi tidak disangka Fransiska malah menggeleng, dan menggunakan suara yang pasrah dan berkata: "Untuk sementara masih belum bisa, aku harus memastikan Shella Bai bisa bertahan di keluarga ini, dan memastikan kamu tidak berbuat onar di keluarga Chen."

"Aku sudah bilang aku tidak akan pergi kesana!" Josephine semakin marah, berdiri dan melototinya: "Bukankah kita sudah berjanji, kenapa kamu tidak bisa menepatinya?"

"Aku tidak pernah bilang tidak melepaskanmu, kamu tenang saja, walaupun kamu disini, tapi ibumu dan adikmu akan segera kembali ke Jakarta, saat kamu benar-benar melupakan Claudius, aku akan segera melepaskanmu dan kamu bisa berkumpul dengan mereka."

Tidak ada ekspresi merasa bersalah sedikit pun di wajah Fransiska, dia tidak berencana untuk melepaskan Josephine, sejak dia tahu kalau orang yang dicari keluarga Chen adalah dirinya, dia tentu tidak boleh melepaskannya.

Ada sedikit kekejaman yang terpancar di wajahnya, Josephine juga melihatnya, dia tidak akan mempercayainya untuk kedua kalinya. Demi Shella Bai, dia tidak mungkin melepaskannya!

Kuku jari yang mengena di genggamannya semakin dalam, hingga berdarah, akhirnya dia tidak bisa menahan amarahnya dan berteriak: "Fransiska! Kamu bukan orang! Kamu tidak akan mati dengan mudah!"

Dia menyerbu kesana, satu tangan menarik rambut Fransiska dan satunya lagi menarik pipinya, mendorongnya: "Kenapa kamu begitu kejam? Kamu pantas jadi manusia?"

Suara "bam", Fransiska terdorong ke dinding, dahinya terbentur di sudut dinding, kesakitan dan berteriak.

Josephine marah sekali, dia tidak mempedulikan teriakannya, menarik rambutnya. Fransiska ketakutan, dia berteriak ke arah luar: "Hei! Kamu kemana? Cepat singkirkan orang gila ini!"

"Aku memang sudah gila, kalau kamu tidak melepaskanku aku akan lebih gila lagi! Kamu lepaskan aku atau tidak! Hah?!"

Setelah penjaga datang dari lantai bawah, dia bergegas masuk setelah melihat dua orang ini saling berkelahi, dia melepaskan Fransiska dari tangan Josephine.

Penjaga memegang tangan Josephine dengan erat, tapi dia tetap memberontak dan berteriak: "Lepaskan aku! Aku ingin bunuh wanita kejam ini!"

Saat datang Fransiska masih kelihatan elegan, setelah ditarik-tarik dan dicekik oleh Josephine malah kelihatan seperti wanita gila. Rambutnya acak-acakan, diwajahnya juga ada dua garis merah karena bekas kuku Josephine.

Dia memegang wajahnya, melototi Josephine dan berteriak: "Dasar sialan! Kamu sama dengan ibumu sama-sama gila! Dasar gila!"

"Kamu yang gila!" Josephine ingin melepaskan diri dari Asi, menyerbunya dan mencabiknya, Fransiska kaget dan langsung lari keluar pintu.

Terdengar suara pintu tertutup, keadaan kamar kecil itu kembali hening dan tinggal dia sendiri, dia menatap pintu itu selama tiga menit dan menangis sedih.

*****

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu