Istri ke-7 - Bab 194 Dari Jari Sampai ke Hati (3)

Sepanjang perjalanan menuju hotel, Juju terdiam seribu bahasa. Wajahnya murung.

Mungkin karena teringat kenangan masa kecilnya dulu. Claudius jadi iba padanya. Ia berkata, "Masa lalu biarlah berlalu, jangan dipikirkan lagi. "

Juju mendongak menatapnya, ia berkata dengan sedih, "Kamu tidak tahu bagaimana hubunganku dengan nenek, jadi kamu tidak bisa memahami perasaanku. "

"Orang yang telah meninggal tak bisa hidup kembali. Nenek pasti juga tak ingin melihatmu begini."

"Aku tahu, " Juju mengangguk.

Saat mobil melintasi jalanan kota tua, Juju tiba-tiba berkata: "Claudius, maukah kau menemaniku jalan-jalan? "

Claudius melirik sekilas ke sisi jalan. Ia sempat ragu sejenak sebelum akhirnya mengangguk, lalu memarkir mobilnya di tepi jalan.

Pemandangan jalan ini sama persis dengan 3 tahun lalu, hanya orangnya yang tidak. Claudius tak bisa lagi melihat lagi gadis periang yang memaksanya makan jajanan pinggir jalan itu. Claudius menghentikan langkahnya, melihat

Juju yang sedang mengantre di depan toko teh susu, samar-samar, seperti sedang melihat Josephine yang menyusuri jalan ini dengan antusias.

Juju membeli 2 gelas teh susu. Ia memberikan salah satunya pada Claudius.

Claudius menggeleng, "Aku tidak suka teh susu."

"Kau kenapa? Wajahmu agak pucat, " tanya Juju sambil memperhatikannya.

"Mungkin kelelahan," kata Claudius. Apakah benar karena kelelahan, ia juga tak tahu. Ia hanya merasa ada yang tak beres pada dirinya dan tak ingin berlama-lama di sini.

Mendengarnya kelelahan, Juju pun membatalkan niatnya untuk berjalan-jalan.

Ia berkata, "Kalau begitu kita kembali ke hotel dan beristirahat saja."

Setelah kembali ke hotel, Claudius langsung berbaring di atas ranjang dan tidur. Ia baru terbangun malam harinya akibat dering telepon.

Setelah menerima telepon itu, ia segera bangun dan berganti pakaian.

Melihatnya terbangun, Juju yang sedang bingung bagaimana cara membangunkannya pun buru-buru mendekatinya dan bertanya, "Claudius, kau sudah bangun? Apakah tubuhmu sudah lebih baik?"

"Sudah jauh lebih baik, " Claudius menengok jam dinding, sudah pukul 8, "Apa kau sudah makan? "

"Sudah, aku akan memasak sedikit untukmu, " jawab Juju lalu pergi ke dapur.

Claudius buru-buru berkata, "Tidak perlu, hari ini aku ada janji makan malam. Orang-orang sudah menungguku. "

Claudius sudah berdandan rapi dan siap berangkat saat berkata begitu. "Aku pergi dulu, akan kusuruh Belinda untuk menemanimu jalan-jalan," katanya.

"Kapan kau pulang? "

"Masih belum tahu. "

"Bisakah kau pulang lebih cepat? Aku takut sendirian. "

Claudius menatapnya, lalu berkata lembut, "Tenang saja, aku akan menyuruh Belinda untuk menemanimu terus. "

Kemudian, Claudius berbalik badan dan pergi.

********

Juju tidak tertarik dengan jalanan di sana, apalagi dengan pemandangannya.

Ia tidak memanggil Belinda untuk menemaninya, melainkan hanya berdiam diri di dalam kamar menunggu Claudius pulang.

Besok Claudius ada pekerjaan, ia seharusnya tidak akan pulang malam. Tapi sampai jam 12 Claudius belum juga pulang. Juju mulai tak sabar, ia pun meletakkan kepalanya di atas ranjang dan tertidur.

Malam indah yang diharapkannya pun gagal begitu saja.

Di bawah, Claudius bersandar di kursi mobil sendirian. Setelah melihat tidak ada pergerakan orang lagi di belakang jendela lantai 2, ia baru turun dari mobil.

Dia sedikit mabuk.

Tidak benar, itu bukan kesalahan. Juju adalah istrinya. Ia sudah seharusnya tidur bersamanya, mewujudkan impian yang terus diharapkan wanita itu. Tapi dia tidak melakukannya. Ia sama sekali tak memiliki keinginan itu. Semenjak turun dari pesawat, gambaran dalam pikirannya seluruhnya adalah milik Josephine, seluruhnya!

Juju berharap bisa memiliki perjalanan yang indah bersamanya, namun sayang ia salah memilih tempat. Salah besar.

Claudius mengendurkan dasinya. Ia masuk ke kamar dengan pelan. Ia berjalan ke sisi ranjang dan mengamati Juju.

Juju tertidur lelap sekali, sama sekali tak menyadari kehadiran orang yang telah ditunggunya semalaman.

Claudius menghembuskan napas, lalu berkata pelan, "Maaf, Juju, sebaiknya kita berteman saja."

Ia mengira dirinya sudah cukup melupakan Josephine, sehingga bisa membuka hatinya untuk wanita lain. Namun saat berjalan-jalan di kota ini tadi ia baru sadar kalau dirinya salah. Ia tak bisa melupakan Josephine sampai kapanpun!

Rasa yang ditimbulkannya terhadap Nona Yi, semua berasal dari kerinduannya terhadap Josephine!

Juju bergumam sejenak, lalu berbalik badan dan kembali tidur.

Claudius berdiri selama beberapa saat di tepi ranjang, lalu berbalik pergi menuju ke kamar sebelah.

**********

Direktur Zhang mendapati bahwa Josephine langsung menjemput anaknya sepulang kerja selama beberapa hari berturut-turut. Siang hari pun ia tidak pergi ke mana-mana. Ia sama sekali tak tampak seperti orang yang sedang berpacaran. Hatinya diam-diam berpikir sebenarnya sampai mana perkembangan hubungannya dengan Claudius, apakah hubungan mereka gagal?

Ia berputar di kursinya, lalu meraih telepon di atas meja dan memberanikan diri menelepon Belinda.

Saat telepon diangkat, ia langsung tersenyum dan berkata, "Asisten Yan, selamat pagi. "

"Selamat pagi, Direktur Zhang, ada yang bisa saya bantu?" ujar Belinda dengan tenang dan serius seperti biasanya.

"Begini, saya tiba-tiba teringat kalau Tuan Claudius telah memberi kami pinjaman yang begitu banyak, namun saya belum menjamu Anda dan Tuan Claudius dengan baik. Jadi, bisakah Anda mengatur pertemuan untuk kami?"

"Direktur Zhang, hal seperti ini biasanya diatur oleh sekretaris."

"Oh,begitu... Kalau begitu, saya tidak menganggu Asisten Yan dulu, " Direktur Zhang bersiap menutup telepon, Belinda tiba-tiba berkata, "Lupakan. "

"Apa?" Direktur Zhang bingung.

"Biarkan saya yang mengurusnya. Kebetulan malam ini Tuan Claudius ada waktu kosong."

"Benarkah? Bagus sekali kalau begitu, " ujar Direktur Zhang senang, "Bagaimana kalau Villa Greenhill?"

"Tuan Claudius tidak makan makanan pedas, mentah, dan yang dibakar," kata Belinda.

"Di sana ada beragam jenis makanan, dan pemandangannya bagus."

"Baik kalau begitu, sampai jumpa nanti malam, Direktur Zhong."

"Baik, sampai jumpa," Direktur Zhang menutip teleponnya dengan riang.

Setelah menutup telepon, Belinda mendongak menatap Claudius, "Direktur Zhang dari Perusahaan Felicity Garment mengundang Anda untuk makan malam di greenhill, Anda datang kan?"

"Kau membantuku mengatur jadwalnya kan?" tanyanya sambil tetap membaca dokumen.

"Kalau Tuan tidak ingin pergi, saya bisa menyuruh Asisten Huang menggantikan Anda."

Claudius mendongak menatapnya, "Sepertinya kau yakin kalau aku akan pergi?"

Belinda tertawa, "Siapa yang tidak bisa melihat maksud Direktur Zhang? Nona Yi pasti datang juga malam ini."

"Direktur Zhang... " Claudius tersenyum dingin, "Kalau sampai aku benar-benar jatuh cinta dengan Nona Yi suatu hari nanti, aku akan menyuruhnya bertanggung jawab sampai tuntas."

"Tuan Chen, atau sebaiknya kita jangan pergi ke pertemuan ini?" ujar Belinda sesikit cemas.

"Tidak, aku pergi," jawab Claudius datar.

"Tuan, kalau sampai Nona Yi bekerja sama dengan Direktur Zhang, lalu Anda bagaimana..."

"Bukankah itu akhir yang paling baik?" tanyanya balik dengan alis berkerut.

Kalau Nona Yi hendak merebut Perusahaan Besar Chen dengan bermitra dengan Direktur Zhang, maka ia tak sama dengan Josephine. Claudius pun bisa mengabaikannya. Ia bisa meletakkan hatinya yang sakit dan tak bisa pulih ini.

Setelah Direktur Zhang menutup telepon, ia segera bangkit dari kursinya dan berkata pada Josephine, "Jessie, katakan pada orang rumahmu kalau malam ini kau akan menemaniku makan bersama Asisten Yan."

Josephine mendongak kaget dan menatapnya, "Bukankah kau dan yang seharusnya menghadiri perjamuan makan? Mengapa aku harus ikut?"

"Eee... Kata Asisten Yan dia sudah tidak melihatmu berhari-hari, jadi ingin bertemu sebentar," jawab Direktur Zhang.

Josephine berpikir sejenak, "Lalu apakah Tuan Chen akan datang?"

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu