Istri ke-7 - Bab 169 Benaran mabuk vs Berpura-pura mabuk (1)

“Aku akan mengantarmu pulang.” Claudius Chen memapahnya, dan mengangguk kepada semuanya lalu membawanya berjalan menuju pintu depan hotel.

Dalam perjalanan, Juju Zhu sebentar menangis dan sebentar tertawa, sebentar mengungkit saat dirinya masih kecil dan tinggal di kediaman Keluarga Zhu. Sebentar mengungkit cerita tujuh tahun lalu saat mereka masih berpacaran.

Tapi Claudius hanya diam, dan mengemudi dengan tenang.

Juju Zhu masih mengenakan gaun putih itu, digendong Claudius keatas dengan anggun.

Claudius Chen memapahnya ke atas ranjang, saat Claudius bersiap untuk berdiri, Juju Zhu meletakkan kedua tangannya di leher Claudius. Dengan berlinangan air mata melihat Claudius dan berkata: ”Claudius, aku tidak memfitnah Josephine. Kamu harus percaya kepadaku.”

Claudius Chen menganggukkan kepala: ”Aku percaya kepadamu, kamu mabuk, cepatlah tidur.”

“Aku tidak bisa tidur, aku sedih, Claudius kenapa aku sangat sial ? Semua yang aku lakukan tidak berjalan lancar.”

“Bukan salahmu, jangan menyalahkan diri sendiri.”

“Jelas-jelas ini adalah salahku, sejak aku kecil tidak disukai orang, dibenci keluargaku, dibenci kolega dan membuat Josephine tidak senang.” Juju menangis karena sedih: ”Kenapa orang-orang tidak menyukaiku. Claudius, apakah kamu juga tidak menyukaiku?”

“Suka, tentu saja suka.” Claudius Chen hanya ingin menenangkannya dengan cepat, jadi tidak mempedulikan hal lain.

“Benarkah?” Juju Zhu tertawa dengan senang.

“Benar, jadi kamu harus bersikap baik, jika tidak aku tidak akan menyukaimu lagi.” Claudius Chen melepaskan kedua tangan Juju dari lehernya, lalu melihatnya: ”Tidurlah, setelah tidur semuanya akan baik-baik saja.”

“Tidak, aku masih belum mandi, aku ingin pergi mandi.” Juju Zhu segera bangun dari tempat tidur, sambil menarik gaun di tubuhnya sambil mengeluh: ”Dimana resletingnya? Dimana resletingnya.”

Claudius Chen menahan tangannya yang menyentuh sembarangan: ”Kamu jangan bergerak dulu, aku panggilkan Maria untuk membantumu.”

“Jangan, Maria sudah tidur biar aku sendiri saja.” Juju Zhu melanjutkan mencari resletingnya: ”Claudius, aku tidak menemukan resletingnya, cepat bantu aku.”

“Biar aku lihat.” kata Claudius Chen.

“Resletingnya ada disini! Disini!” tiba-tiba terdengar suara wanita dari pintu.

Dua orang yang berada di dalam kamar terdiam, dan melihat ke arah pintu, melihat Susi dan Angie Yao berdiri di pintu dengan memapah Josephine sedang yang mabuk berat, wajah Juju Zhu membiru, raut wajah Claudius Chen juga tidak terlalu baik.

“Orang kaya sungguh merepotkan, untuk apa tinggal di rumah sebesar ini?” membuatku mulai mencari dari lantai satu, sangat tidak mudah akhirnya aku menemukan kamar utama.” Angie Yao berteriak sambil mengangkat Josephine berjalan kedalam kamar bersama Susi.

Lalu mereka melemparkan Josephine yang mabuk berat ke pelukan Claudius Chen, Susi menarik resleting yang berada di punggung Josephine Bai: ”Sudah nampak kan, resleting.”

Claudius Chen di paksa menerima tubuh Josephine, dari tubuh Josephine tercium bau alkohol yang sangat kuat. Dia mengerutkan dahi dan melihat kedua wanita itu: ”Kalian membawanya minum?”

“Dia sendiri yang memaksa kami menemaninya minum.” Susi mengangkat bahunya dengan ekspresi wajah lugu: ”Tuan Muda Chen, bukannya anda juga tahu bagaimana kelakuan istri anda saat mabuk, melihat pria akan langsung memeluknya, saat melihat sungai akan akan berteriak ingin melompat kedalam sungai, dia hampir membuat kami mati karena kelelahan.”

“Akhirnya sekarang kami bisa merasa lega.”Angie Yao menghela nafas.

“Kalian ribut sekali.” Josepine Bai berguman dengan tidak jelas, dia memberontak dan berdiri dari pelukan Claudius Chen, saat dia berdiri, gaunnya yang dibuka oleh Susi langsung jatuh hingga ke pinggangnya. Lekuk tubuhnya yang indah terlihat.

Tubuh Claudius Chen menjadi tegang, dia segera menarik gaunnya dan meletakkannya keposisi semula.

Susi mencondongkan badan dan menepuk wajah Josephine Bai sambil berkata: ”Josephine, kita sudah sampai dirumah, kamu istirahatlah dengan baik.”

Mendengar tiga kata sudah sampai dirumah, Josephine segera berkata: ”Aku tidak mau pulang, aku sudah mengatakan aku tidak mau pulang.”

“JIka kamu tidak pulang, Claudius Chen akan digoda oleh siluman rubah.”

“Aku tidak menginginkan Tuan Muda Chen lagi, aku tidak mau dia lagi!” lambung Josephine Bai terasa tidak nyaman, dia melompat ke pelukan Claudius Chen seperti ingin muntah, tapi yang seharusnya di muntahkan sudah dia muntahkan semua saat di perjalanan, sekarang dia hanya merasa seperti ingin muntah.

Claudius Chen melihat Juju Zhu yang terlungkup dan pura-pura tidur di atas ranjang, lalu melihat Susi dan Angie Yao sambil berkata: ”Kalian bawa dulu dia kembali ke kamar seberang.”

Susi dan Anggie Yao saling bertatapan, tidak bergerak, lalu mengatakan: ”Maaf, kami tidak memiliki kewajiban ini!” setelah mengatakannya Susi menarik Angie Yao keluar dari kamar.

Didalam kamar hanya tersisa Claudius Chen dan dua orang mabuk.

Sampai di depan pintu Angie Yao tidak lupa menjulurkan kepala, dan berkata kepada Claudius Chen: ”Tuan Muda Chen, aku beritahukan satu rahasia kepadamu, wanitamu itu berpura-pura, Josephine kamu benaran mabuk, segera bawa dia pergi mandi.”

“Aku merasa sepertinya ada sesuatu yang kurang.” Susi berkata saat berjalan kebawah.

“Apa yang kurang?”

“Seharusnya kita memberikan obat perangsang kepada Josephine, lalu memakaikan baju tidur yang seksi kepadanya, jika dalam situasi seperti itu pasti akan lebih wow dari pada tadi, wanita jalang itu pasti akan bunuh diri dengan menggigit lidahnya karena merasa marah.”

“Kenapa tidak mengatakannya sejak awal.”

Mereka berjalan keluar sambil tertawa.

Di atas, Juju Zhu terlungkup di sisi ranjang, masih terus bergumam dia ingin mandi kepada Claudius.

Meskipun aktingnya yang bagus telah diganggu, tapi dia tetap harus melanjutkan berakting, jika tidak Claudius Chen akan mengira dia pura-pura mabuk.

Claudius Chen dengan satu tangan menarik Josephine yang berpakaian berantakan, sebelah tangannya lagi membelai pundak Juju Zhu: ”Juju, kamu berbaring sebentar, aku akan menyuruh Maria datang.”

Juju Zhu menggerak-gerakkan tubuhnya, lalu melihatnya sambil tersenyum: ”Tidak apa-apa kamu bawa Josephine kembali ke kamar, Josephine akan masuk angin jika seperti ini .“

Claudius Chen menganggukkan kepalanya, mengambil telepon internal dia atas meja dan mulai menelepon.

Tak lama, Maria sampai diatas, dia sedikit termangu melihat semua orang yang ada didalam kamar.

Claudius Chen memerintahkannya: ”Nona Zhu mabuk, tidak boleh langsung mandi, kamu bantu dia membasuh badan dengan air hangat, bantu dia mengganti baju yang bersih. Ingat, suhu airnya harus hangat, jangan sampai Nona Zhu masuk angin.

“Baik, tuan muda.” Maria menganggukkan kepala.

Claudius kembali melihat Juju Zhu, dengan membelai rambutnya dengan lembut: ”Juju, kamu istirahatlah lebih awal.”

Juju Zhu menganggukkan kepala: ”Terima kasih, aku akan istirahat dengan baik.”

Claudius Chen menggendong Josephine Bai dan berjalan ke kamar seberang, Josephine Bai yang kembali terbangun dari tidurnya kembali berkata:”Aku tidak mau pulang, aku tidak mau.”

Suaranya perlahan menghilang, lalu terdengar suara pintu kamar seberang yang tertutup.

Maria pergi menutup pintu, saat dia berbalik, melihat kedua tangan Juju Zhu mengenggam seprei dengan erat, air matanya perlahan mengalir.

“Nona Zhu, kamu tidak apa-apa kan?” Maria bertanya dengan khawatir, sambil menepuk punggungnya: ”Apakah ada yang tidak nyaman? Apakah aku perlu pergi memanggil Tuan Muda?”

Juju Zhu melepaskan genggaman tangannya dari seprei, lalu menarik ujung baju Maria dan menggelengkan kepala.

Juju menggelengkan kepala tidak berkata apa-apa, air matanya masih mengalir dengan deras.

Meskipun Juju tidak mengatakan apa-apa, tapi Maria juga bisa menebak apa yang telah terjadi, bagaimanapun tadi Claudius Chen menggendong Josephine keluar dari sini, Maria menarik nafas pelan dan menghiburnya dengan suara lembut: ”Nona Zhu jangan sedih, Tuan Muda masih sangat perhatian kepadamu, khawatir kamu masuk angin, khawatir kamu tidak istirahat dengan baik.”

Tapi dia menggendong Josephine Bai keluar, ini adalah kenyataan!

Melihatnya tidak mengatakan apa-apa, Maria kembali berkata: ”Nona Zhu kamu berbaring dulu, aku pergi mengambil air hangat untuk membantumu membasuh badan.”

Setelah Claudius menggendong Josephine kembali ke kamar, Claudius langsung melempar dia ke tempat tidur, lalu mencondongkan badan dan menggenggam wajahnya dengan marah berkata: ”Josephine Bai, kamu ingin berpura-pura sampai kapan?”

Karena dilempar olehnya, lambung Josephine Bai kembali bergejolak, setelah tubuhnya kram beberapa saat, Josephine muntah di wajah Claudius.

Claudius dengan cepat menariknya dari tempat tidur, oleh karena itu bir yang berada di mulut Josephine, dimuntahkannya ke tubuh Claudius. Setelah muntah kedua kakinya menjadi lemas, lalu dia jatuh dan duduk di lantai.

Claudius Chen yang dimuntahi olehnya mengerutkan dahi, lalu menunduk dan melihat tubuhnya sendiri, tidak mempedulikan Josephine pura-pura mabuk atau mabuk benaran, Claudius membungkukkan badan dan mengangkatnya ke kamar mandi.

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu