Istri ke-7 - Bab 135 Lompat dari sini (3)

Setelah bertemu dengan William Bai, sedikit banyaknya juga sedikit mempengaruhi perasaan Josephine Bai.

Apakah ini adalah pertemuan terakhirnya dengan orang yang hanya menyandang panggilan ayahnya ini? Kenapa dia merasa sangat sedih?

Mendengar suara langkah kaki dibelakang, dia segera menata kembali pikirannya, dia berbalik dan melihat Rose yang berjalan masuk, melihat wajah Rose yang sedih Josephine bertanya kepadanya:” Ibu, apakah kamu sedang mengkhawatirkannya?”

“Terjadi masalah sangat besar pada perusahaan, bahkan seorang anak muda yang sehat juga pasti tidak akan dapat bertahan.”Rose berkata sambil menarik nafas pelan.

Josephine Bai tiba-tiba merasa kasihan kepada ibunya ini, seumur hidupnya dia hanya mencintai pria ini, akhirnya malah tidak pernah mendapatkannya.

Saat muda William Bai bersembunyi darinya, dia dipaksa menikah dengan pria yang suka berjudi, dan melahirkan Justin yang tidak sehat. Pernikahan yang tidak bahagia, Justin yang sakit-sakitan, dapat dikatakan seumur hidupnya sangat menderita.

Tanpa sadar Josephine menjulurkan tangannya ke pundak ibunya, dengan lembut berkata kepadanya: ”Ibu, tidak perlu khawatir, aku tidak akan membiarkan kamu dan Justin menderita lagi.”

Rose menganggukkan kepala, dan menepuk pundaknya: ”Setelah kamu menikah dengan Vincent Lee, dan operasi Justin berhasil, aku tidak memiliki kekhawatiran lagi dalam hidup ini.”

“Hmm, semuanya kan membaik.”

Ibu dan anak itu saling menenangkan beberapa saat, Rose tiba-tiba berkata: ”Besok adalah hari pernikahanmu dan Vincent Lee, kamu segera pergi urusi urusanmu, Justin cukup aku yang menjaganya.”

Josephine berbicara sambil tertawa: ”Aku sudah bertanya kepada Vincent, dia bilang tidak ada yang perlu aku bantu, dia menyuruhku menemani Justin dengan tenang.

“Kamu adalah pengantin wanita, dan tokoh utama besok, bagaimana mungkin tidak ada yang perlu diurus.” Rose mendesaknya: ”Cepat pergi.”

Setelah memikirkannya Josephine Bai juga merasa benar juga, jelas-jelas itu adalah pernikahannya, tapi dia tidak pernah membantu mengurus persiapan pernikahan sama sekali, saat dia berpikir untuk pergi meninggalkan kamar pasien dan mencari Vincent Lee, saat itu Justin malah berkata: ”Kak, aku ingin keluar dari rumah sakit, aku ingin menghadiri pernikahanmu.”

Josephine yang baru melangkah keluar berbalik, berjalan kedepan ranjang pasien dan mengenggam tangan Justin sambil menghiburnya: ”Tapi kata dokter kamu tidak boleh meninggalkan rumah sakit, bukankah hari ini kita sudah sepakat, kamu tinggal dirumah sakit dengan patuh dan tidak boleh pergi kemana-mana.”

“Tapi aku juga ingin melihat kakak menjadi pengantin wanita.”

“Justin.” Rose menghiburnya:” Bukankah kamu selalu paling protektif terhadap kakakmu, kenapa sekarang kamu tidak mendengar perkataan kakakmu lagi?

Justin mengatupkan bibir, tidak berbicara lagi.

*****

Setelah meninggalkan rumah sakit, Josephine menelepon Vincent Lee.

Vincent Lee yang berada dibalik telepon bertanya dengan nada suara yang sedikit gelisah: ”Ada apa? Apakah terjadi sesuatu kepada Justin?

“Tidak, Justin tidak apa-apa.”

“Oh, mengagetkanku saja.”

“Ada apa? Di ingatanmu, aku hanya meneleponmu di saat genting?”

“Memangnya bukan?” Vincent Lee berbalik bertanya.

Josephine Bai tidak dapat berkata apa-apa setelah mendengar pertanyaannya. Jika dipikirkan hubungannya dan Vincent Lee belakangan ini, sepertinya setiap kali Vincent Lee yang selalu meneleponnya, dia sama sekali tidak pernah menelepon Vincent.

Dia berkata dengan sedikit merasa bersalah: ”Maaf, kedepannya aku akan lebih sering meneleponmu.”

Vincent Lee tertawa: ”Kedepannya? Kedepannya kita akan tinggal bersama, tidak perlu berteleponan lagi.”

Josephine ikut tertawa, merasa sedikit malu:”Benar juga.”

“Katakanlah, ada apa kamu meneleponku.” Vincent Lee bertanya.

“Sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya ingin bertanya kepadamu apakah ada yang bisa aku bantu, bagaimanapun besok adalah hari pernikahanku, tidak ada kerjaan membuatku sedikit gugup.”

“Tidak ada kerjaan sehingga membuatmu gugup?” Vincent Lee berpikir sebentar, lalu berkata sambil tertawa:”Kebetulan malam ini tidak ada yang menemaniku makan malam, aku berikan kesempatan ini untukmu.”

“Jangan bercanda, aku bertanya apakah ada urusan pernikahan yang perlu aku bantu.”

“Semua urusan pernikahan sudah beres, hanya menunggumu saja.” Vincent Lee tertawa: ”Dimana kamu? Sekarang aku akan kesana menjemputmu.”

Josephine Bai melihat sekelilingnya, lalu berkata:” Aku berada di samping jalan besar di depan pintu masuk rumah sakit.”

“Baik, kamu tunggu sebentar disana, aku akan segera sampai.” setelah mengatakannya Vincent Lee menutup teleponnya.

Tak lama Vincent Lee tiba, mereka berdua pergi ke sebuah restaurant prancis yang berada di pusat kota.

Josephine Bai melihat sekeliling restaurant yang tertata dengan mewah sambil berkata: ”Aku keluar untuk membantu persiapan pernikahan, kenapa kamu malah membawaku kesini?”

Vincent Lee tersenyum sambil memotongkan steak sapi hingga menjadi ukuran kecil untukknya: ”Hari ini adalah hari terakhir kamu jomblo di dalam hidupmu, dan hari ini juga merupakan hari terakhir kita berkencan menggunakan status pasangan kekasih, apakah kamu tidak ingin memanfaatkannya dengan baik?”

Josephine Bai memikirkannya, sebenarnya, dia tidak kepikiran hal ini.

Setelah pernikahan besok, dia dan Vincent Lee akan menjadi suami istri yang sah, kelak tidak akan bebas lagi seperti sekarang ini, juga tidak akan dapat seperti dulu lagi mencari keberadaan putrinya.

Lusa lalu Susi menyuruhnya ke Rumah Sakit Prima Medical, tapi tertunda karena masalah Justin, kesempatan ini terlewatkan begitu saja.

“Ada apa? Kenapa tiba-tiba merasa sedih?” Vincent Lee melihatnya sambil tersenyum.

Josephine Bai kembali memusatkan perhatiannya dan melihat Vincent sambil tersenyum: ”Bukankah gara-gara kamu, awalnya aku tidak memikirkan hal ini.”

“Baiklah, anggap aku yang salah.” Vincent Lee menujuk makanan lezat di piringnya:“Tidak membicarakan hal yang sedih ini lagi, cepat makan.”

Setelah makan beberapa suap, Vincent Lee mengangkat kepala dan berkata: ”Bibi ingin tinggal di rumah sakit untuk menemani Justin, mungkin harus menunggu acara akan segera dimulai baru dapat kesana, tapi kamu tidak perlu khawatir, tapi aku akan menyuruh penata rias dan pegawai gaun pengantin pergi ke Apartemen River View lebih awal. Malam ini kamu istirahat lebih awal, jangan sampai besok tidak bisa bangun untuk berdandan.”

“Aku tahu, aku akan tidur lebih awal.”

“Apakah malam ini ada yang menemanimu?”

“Ada, Angie Yao datang menemaniku.”

“Bagaimana dengan Susi?”

“Susi dinas diluar negeri, tidak bisa datang.” Josephine Bai berkata dengan sedikit sedih.

“Tidak apa-apa, ada Angie Yao menemanimu sudah cukup.” Vincent Lee tersenyum menghiburnya.

Setelah makan malam, mereka pergi ke sisi sungai untuk melihat pemandangan sungai bersama, lalu Vincent Lee mengantarkan Josephine Bai pulang ke apartemen Apartemen River View.

Mobil berhenti di bawah apartemen, Josephine Bai melepaskan sabuk pengamannya, membalikkan kepala dan melihat Vincent Lee sedang melihatnya, oleh karena itu dia tersenyum kepada Vincent Lee:” Ada apa? Tidak rela aku pergi?”

“Hmm, aku sudah tidak sabar menunggu besok.” Vincent Lee mencondongkan tubuhnya, dan menarik tubuh Josephine Bai, lalu menundukkan kepala mencium bibirnya.

Josephine Bai merasa sedikit malu lalu sedikit mendorong tubuh Vincent kebelakang, dan berkata kepadanya: ”Jangan hanya mengataiku, kamu juga istirahat lebih awal, agar besok berstamina untuk menemani tamu minum arak.”

“Baik, kalau begitu aku pulang dulu.” Vincent Lee mencium bibirnya untuk yang terkahir kalinya, lalu melepaskannya: ”Naiklah.”

Josephine Bai menganggukkan kepala, dan membuka pintu mobil.

Setelah melihat mobil Vincent Lee pergi jauh, dia baru berbalik berjalan menuju arah lift, saat akan melangkah masuk dia langsung berhenti, bahkan seluruh tubuhnya diam di tempat.

Dengan kaget dia melihat Claudius Chen yang satu tangannya sedang dimasukkan kekantong celana dan tangan satunya lagi sedang menekan tombol buka pada lift, instingnya........ ingin langsung berbalik dan kabur

Dia merasa ketakutan terhadap pria ini, dia takut kejadian malam itu terulang lagi, dia takut pada pernikahan besok akan terjadi hal yang tidak diinginkan dikarenakan dirinya。

”Kenapa tidak masuk?” Claudius Chen bersandar di dinding, wajahnya penuh dengan senyuman jahat.

“Aku...tunggu yang berikutnya.” Josephine berjalan menuju lift yang satunya lagi dan berdiri disana.

“Kamu dan tunanganmu bermesraan dimobil berapa lama, aku juga menunggumu selama itu, apakah kamu benar-benar tega menolak?”

Wajah Josephine Bai memanas, dia melihatnya......

Josephine menarik nafas pelan, dan berjalan masuk.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu