Istri ke-7 - Bab 39 Aku sedang membantu diriku sendiri

Josephine Bai dibawa Claudius Chen keluar, lalu didorong masuk kedalam mobil.

Mobil dinyalakan dan perlahan sudah mulai berjalan, dan dua orang didalam mobil masih hening.

Sampai ia menyadari bahwa mobil melaju ke arah kediaman Keluarga Chen, baru Josephine Bai tiba-tiba berkata : “Apa kamu bisa membantuku satu hal lagi?”

Claudius Chen menoleh dan meliriknya sebentar, tidak mengiyakan juga tidak menolak.

“Tolong cari tanah kosong lalu galilah kuburan, kemudian bunuhlah aku.” Josephine Bai berkata dengan tegas.

“Alasannya?”

“Alasan?” Josephine Bai mendekat kearahnya dan mecekik lehernya, lalu berkata : ”Kamu masih berani menyakan alasannya? Hey tuan! Walaupun hari itu aku meninggalkanmu dan membiarkanmu pulang sendirian, kamu juga tidak boleh membalas ku seperti ini?”

Konsentrasi Claudius Chen menjadi kacau ,membuat mobil mereka sedikit lagi menabrak mobil yg ada didepan. Dengan wajah terkejut ia mengerem mobil dengan mendadak.

“Kamu sedang apa?” Claudius Chen dengan kesal melepaskan diri dari Josephine Bai.

“Aku....” Air mata Josephine hampir keluar, memandang Claudius lalu berkata: ”Aku tahu kamu bermaksud baik menolongku, tapi apa kamu tahu kamu telah merusak semuanya? Bagaimana aku harus menjelaskan ini kepada Keluarga Chen? Apalagi kamu jugaa..... menciumku.”

Dia menggunakan tangannya mengelap bibirnya sendiri, air matanya pun mulai mengalir : “Apa kamu pikir sepasang orang hina itu akan melepaskanku? Pasti, tidak usah menunggu aku pulang, foto kita tadi sudah sampai terlebih dahulu di tangan Nenek Tua Chen, meskipun aku lompat bunuh diri juga tidak akan bisa menjelaskannya.”

Walaupun ia datang disaat yg tepat, semua pekerjaan juga dilakukan dengan sempurna. Bahkan Nyonya Lee saja bisa di handle, tapi......

Josephine Bai memantuk-mantukkan kepalanya ke jendela kaca, terpikir tentang keluarga Chen, ia jadi langsung ingin mati saja.

Sudah menciumnya, iya, Claudius Chen benar sudah mencium Josephine Bai, ini benar-benar tidak pantas! Claudius Chen menarik nafas, dia benar-benar sudah banyak melakukan hal tidak pantas terhadapnya, seperti sandiwara di lokasi tunangan hari ini

Dia menatap Josephine Bai lalu tertawa dingin : “Nona, aku tidak sedang membantumu, aku sedang membantu diriku sendiri.”

“Apa maksudmu?”

“Maksudnya adalah kamu sudah boleh turun, kalau mau pergi kekuburan kamu boleh memanggil taxi pergi sendiri.”

“Kamu... benar-benar berdarah dingin!”

“Turun.” Ucapnya seperti memerintah.

Josephine mendorong pintu mobil dan turun dengan kesal, kemudian membalikkan badan dan menatapnya : ”Tuan yg aku tidak tahu namanya, ,mulai hari ini kita berdua lunas, tidak ada yg berhutang dengan siapa.... hei....!”

Mobil sudah berlalu dari hadapannyaaa.

Lunas habis... Claudius Chen tersenyum, dia sebenarnya sangaja ingin benar-benar lunas habis dengan wanita bodoh lagi idiot itu. Tapi hatinya masih tak ingin, bahkan ia rela jika seumur hidup mereka tidak lunas-lunas.

Kemauan yg tidak sinkron, dia hampir tidak kenal dirinya sendiri.

*****

Josephine sudah seharian sibuk diluar, sampai hari sudah hampir malam, ia jadi harus pulang dan menghadapi kenyataan, tidak boleh tidak.

Dengan perasaan yg kacau ia masuk ke dalam kediaman Keluarga Chen, dia menarik nafasnya dalam, berjalan menuju Nenek Tua Chen yg sudah berwajah tidak enak. Belum sempat ia menegur, Nenek Tua Chen sudah melemparkan surat kabar ke hadapannya.

Setelah surat kabar terlempar ketubuhnya dan jatuh ke lantai, dia pun melihat koran yg terjatuh dilantai itu, lalu membungkuk dan mengambilnya. Ini adalah surat kabar kota C, dan berita utamanya adalah fotonya dan Claudius yg sedang berciuman.

Isi berita itu tentang Claudius Chen yg digosipkan berwajah jelek lagi penyakitan itu muncul, dan berhasil mematahkan semua gosip tidak benar itu.

Dibawahnya bahkan ada foto Claudius Chen yg berfoto sendiri dan memakai jas. Didalam foto itu ia terlihat tampan dan mempesona, benar-benar sempurna.

Kedua kaki Josephine Bai pun lemas, sedikit lagi jatuh ke lantai.