Istri ke-7 - Bab 131 Malu (3)

Claudius mengikuti tatapannya dan melirik kearah kasur, lalu berkata lembut kepadanya, “Apakah kamu menyetir mobil kesini? Jika tidak aku suruh Sam antar kamu pulang.”

“Tidak perlu, aku menyetir mobil kesini.”

“Baiklah kalau begitu hati-hatilah.”

“Iya.” Shella melihat ekspresi penuh perhatiannya dan merenung sejenak lalu berkata, “Tuan Muda, sebentar lagi aku akan membeli barang di supermarket, baikkah jika aku membuatkan masakan malam untukmu?”

“Kamu akan memasak?” Claudius menaikkan alisnya.

“Iya, aku yang akan buatkan untukmu, jadi kamu pasti harus datang ya.”

“Istriku masak aku tentu saja harus makan.” Claudius menganggukkan kepalanya sambil berkata.

Shella tidak mengira bahwa Claudius akan menyetujuinya begitu saja, wajahnya langsung terlihat senang, “Benarkah? Bagus sekali, aku akan membeli sayur sekarang!”

“Pergilah.” Kata Claudius.

Setelah melihatnya meninggalkan tempat itu, senyuman Claudius redup, lalu dia mendorong pintu ruang pasien dan masuk kedalamnya.

Claudius datang ke depan kasur Sally, dia menatapi Sally dari atas dengan tatapan seram.

Dan sekali Sally melihatnya, air matanya langsung saja berkucuran, dari kepala hingga kakinya......dipenuhi dengan kemarahan dan rasa kasihan.

Claudius menatapinya sejenak, lalu berkata, “Nona Sally, bisakah kamu memberitahu aku, didalam kejadian ini, kamu berperan sebagai apa?”

“Kakak......” Sally mengeluarkan kata itu dengan susah payah.

Claudius melanjutkan, “Jika bukan karena bantuanku, apakah rencanamu bisa sesukses ini? Ini jelas-jelas tidak mungkin. Jadi aku sangatlah penasaran, apa tujuan kamu melakukan semua ini? Jika kamu demi kebaikanku, mengapa kamu tidak memberi tahuku faktanya dari awal? Mengapa kamu mau bersusah payah begitu untuk membuatku menemukan faktanya?”

“Kakak, aku tidak mempunyai tujuan lain.” Sally merengek, “Semenjak aku memasuki keluarga Chen, Joshua sudah pernah mengingatkanku untuk tidak sembarangan jalan-jalan di keluarga Chen, jangan mencari masalah dengan orang keluarga Chen, jangan mencampuri masalah keluarga Chen. Tapi aku tidak bisa berdiam diri melihat dirimu ditipu oleh sepasang kakak adik itu bagaikan orang bodoh, melihatmu dilukai.”

“Sebenarnya semenjak Shella membawa pulang anaknya, aku sudah merasa aneh, sup ayam di kasurnya adalah ulahku, tujuannya agar ketika kalian bersama dan biarkan kamu melihat apa reaksinya ketika penyakitmu kambuh, terakhir aku berhasil, tapi kamu dengan mudah dibohongi oleh perkataannya, aku menyarankan agar sekeluarga pergi jalan-jalan juga karena agara kamu bisa lebih banyak interaksi dengan mereka dan mengetahuinya.” Sally menghapus air matanya menggunakan lengan bajunya, dan terus merengek, “Tapi aku tidak menyangka Shella sudah lama mengetahui rencanaku, dan dia malah menjebakku, dan membuatkan kecelakaan mobil yang parah ini untukku.”

“Kakak, jika dari awal aku memberitahumu Shella itu palsu, apakah kamu akan mempercayaiku? Kamu pasti tidak akan mempercayaiku.” Sally berkata sambil menangis.

Dia tidak memberitahu tentang anak Claudius, jika dia memberitahunya, maka dia pasti akan mencarinya kemana-mana, jadi dia tidak boleh bilang.

Setelah mendengar perkataanya, Claudius tersenyum, “Jadi semua ini kamu lakukan untukku?”

“Aku juga demi keluarga Chen.” Sally berkata, “Usia nenek sudah tua, aku tidak berani memberitahunya, aku takut dia pingsan karena marah.”

“Hal ini memang tidak perlu memberitahu dia.” Claudius akhirnya mengulurkan tangannya dan menarik sebuah tisu untuknya dan berkata, “Sudahlah, hapus dulu air matamu.”

Sally menerima tisunya dan menghapus air matanya, lalu berkata, “Kakak, sekarang kamu percaya bukan kamu ditipu? Apakah kamu menyalahkanku melakukannya sewenang-wenang?”

“Tidak, aku mau berterima kasih kepadamu.” Claudius melanjutkan, “Terima kasih karena telah memberiku lebih banyak kesempatan untuk menemukan keanehan kakak beradik itu.”

Jika bukan karena berkali-kali Sally membuat begitu banyak kesempatan untuk menyadari Shella, mungkin saja sekarang dia masih belum menyadarinya.

“Benarkah?”

“Iya.”

Air mata Sally kembali berkucuran, dia berkata sambil mengertakkan giginya, “Kakak juga sudah mendengar perkataannya tadi, dia sekarang sangatlah senang, jika bukan karena sekarang aku tidak bisa bergerak, aku pasti akan bangkit dan mencekiknya, tapi sekarang sudah bagus, jika kakak sudah mengetahui bahwa dia adalah penipu, pasti kakak mempunyai cara sendiri untuk menyelesaikan masalah ini, lukaku ini sudah cukup berarti.”

Seusai berkata, Sally kembali menatapi Claudius dan berkata, “Kakak, aku sangatlah penasaran, didalam waktu hampir 2 bulan ini, apakah kamu sama sekali tidak merasakannya?”

Claudius mengelengkan kepalanya, “Tidak, aku bukan tidak merasakannya, hanya saja aku tidak mengira dia berani melakukan hal begini kepadaku, singkatnya, aku terlalu percaya dengan wanita itu.”

Ketika mengatakan kalimat itu, Claudius serasa menyindir dirinya sendiri.

“Mungkin juga......karena cintaku kepadanya masih sangat dangkal, jadi......” Claudius tersenyum, dan berubah nada bicara, “Tapi tenanglah, aku akan menyelesaikan masalah ini.”

Sally menganggukkan kepalanya, “Jika kakak merasa bisa menyelesaikan masalah ini, maka aku juga tenang, Kakak, aku benar-benar tulus cinta terhadap Joshua, aku ingin dia baik-baik saja, jadi aku tidak berani menariknya untuk mengikuti rencanaku ini. Hingga saat ini dia masih mengira bahwa ini adalah sebuah kecelakaan, jadi......”

Dia merengek dan tidak melanjutkan.

Claudius menganggukkan kepalanya, “Aku mengerti, hal ini jika dipublikasikan aku juga akan malu, jadi aku tidak akan membiarkan lebih banyak orang mengetahui hal ini, termasuk nenek dan keluarga Shen dan keluarga Lin.”

“Hmm, baiklah kalau begitu.” Muka Sally yang awalnya marah karena Shella berubah menjadi senyuman.

Dia awalnya mengira Claudius tidak akan peduli ganti istri ataupun tidak, jadi Shella baru bisa dengan begitu sombongnya muncul dihadapnnya, hingga Claudius bertanya kepadanya, barulah dia lega, rasa amarahnya juga ikut mereda.

Ternyata ada alasannya mengapa dia menyuruh dokter untuk menyuruhnya pura-pura kehilangan ingatan.