Istri ke-7 - Bab 165 Tujuan Juju Zhu (5)

"Kamu sendiri yang tidak menjaga perbuatanmu, bagaimana kamu ingin aku menjaga perkataanku?"

Claudius Chen marah dan menarik kerah bajunya, telapak tangannya berada pada dada Josephine, Josephine Bai di cekik olehnya hingga terengah-engah, lalu Josephine berkata dengan marah : "Claudius, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Bukankah kamu ingin tahu apakah aku melakukannya dengan Juju Zhu atau tidak? Kamu periksa saja sendiri" setelah Claudius Chen mengatakannya, dia menundukkan kepala dan mencium Josephine dengan ganas, telapak tangannya yang berada di dada Josephine bergerak menuju roknya, lalu masuk kedalam dengan cepat .

Josephine Bai tahu apa yang ingin dia lakukan, dia segera berkata: "Apakah kamu bisa tidak seperti ini?"

Apakah hal ini dapat di periksa? Josephine sama sekali tidak pernah mendengarnya.

Tidak perlu waktu lama, seluruh baju Josephine di lepaskan olehnya, dengan penuh amarah dia menciumi lehernya. Lalu dia bangkit dan mengangkat Josephine dari sofa dan melemparkannya di atas ranjang yang berada di samping.

Tubuh Claudius menimpanya, dengan kuat dia membuka kedua kaki Josephine, saat Claudius bersiap untuk menyerang masuk ke dalam tubuh Josephine, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Kedua orang yang ada di atas ranjang menghentikan gerakan mereka, dan melihat ke arah pintu secara bersamaan .

Saat Claudius Chen ingin turun dari tubuh Josephine, Josephine Bai tiba-tiba menjulurkan tangan dan memeluk pinggang Claudius, melihatnya sambil menyeringai: "Bukankah kamu ingin membuktikan dirimu? Membiarkannya masuk adalah bukti yang paling bagus, apakah kamu berani?"

Claudius Chen melihatnya sedikit kaget, di matanya, Josephine adalah orang yang selalu tertutup, tak disangka dia ingin membiarkan orang yang berada di luar pintu menyaksikan dirinya yang sedang bercinta di atas ranjang?

"Josephine, apakah kamu masih tahu malu?" Claudius Chen berkata sambil menggeretakkan gigi.

"Tidak." Josephine Bai berkata dengan keras kepala. Lalu dia menarik selimut yang ada di samping menutupi dan tubuhnya, lalu berkata ke arah pintu: "Masuk."

Pintu kamar dibuka dengan ragu-ragu, Juju Zhu muncul di hadapan mereka, saat dia melihat Claudius Chen dengan kemeja yang berantakan yang sedang berada di atas tubuh Josephine dengan posisi yang ambigu, Juju segera mengangkat tangan dan menutup matanya sambil berteriak: "Aaa maaf, maaf aku datang karena aku ingin menjelaskan kepada Josephine, aku aku akan keluar."

Juju Zhu berkata sambil berjalan mundur, lalu berbalik dan berjalan keluar.

Pintu kamar kembali di tutup, Claudius Chen memalingkan kembali kepalanya, melihat Josephine yang terlihat puas: "Apakah kamu sudah puas?"

"Masih belum cukup puas, aku ingin dia menghilang dari pandanganku, semakin jauh semakin baik."

"Dulu aku selalu mengira kamu orang yang bertoleransi dan berhati besar, tak disangka kamu orang yang tidak memiliki belas kasihan!" Claudius Chen turun dari atas tubuhnya, dia merapikan bajunya lalu berjalan keluar dari kamar.

Akhirnya hanya Josephine yang tersisa di dalam kamar, dia menarik nafas dengan sedih, dia melihat langit langit dengan sangat lama, setelah beberapa saat dia turun dari atas ranjang, dan berjalan menuju kamar mandi.

Dia berdiri dibawah shower dan mandi, setelah memakai piyamannya, dia keluar dan berbaring di atas ranjang.

Dia berbaring di atas ranjang dan menyalakan HP nya, ada sebuah pesan yang masuk, pesan itu dikirim oleh Susi: "Jika memerlukan bantuan kamu bisa mencariku."

Josephine Bai menutup kotak masuknya, dan langsung meneleponnya, dari telepon terdengar suara Susi yang malas: "Ada apa? Kamu memerlukan bantuanku secepat ini? Kemampuanmu juga terlalu buruk?."

"Nona Susi, apakah bisa meminta tolong kepadamu, kelak saat kamu ingin mengeluarkan jurusmu bisakah memberitahuku lebih dulu?" mengingat kembali wajah Claudius Chen tadi, Josephine Bai merasa sedikit takut.

"Ada apa? Dia memarahimu?"

"Tidak hanya marah, dia bahkan hampir mencekikku hingga mati."

"Dia tidak melakukan hal itu terhadapmu? Bukankah pria sekarang semuanya menggunakan cara itu?"

"Hampir."

"Hampir? "

"Cinta pertamanya datang dan mengetuk pintu."

"OMG, wanita jalang itu sangat pandai mengeluarkan jurus, setiap kali melakukannya di waktu yang sangat tepat."

Josephine Bai tertawa tidak berdaya, Susi berbicara lagi: "Tapi ini menandakan sesuatu, Claudius Chen masih peduli kepadamu benarkan?"

"Benar juga."

"Pantas saja sekarang kamu memiliki waktu luang untuk berbicara denganku." Susi tertawa: "Kelak akan melakukan hal yang lebih hebat kepadanya, langsung memaksanya hingga kelima indranya berdarah."

"Jangan." Josephine Bai segera berkata: "Aku meneleponmu karena ingin mengingatkanmu agar kamu jangan melakukan hal ini lagi, biarpun kamu ingin melakukannya jangan menjerumuskan Tuan Muda Kedua Qiao kedalamnya, dia sudah cukup kasihan karena kehilangan kedua kakinya, kita masih mempermainkannya seperti ini sungguh sedikit keterlaluan."

"Kamu berpikir terlalu banyak, hari ini dia kebetulan ada disana, dan juga." Susi tertawa dengan ambigu: "Dia bersedia dipermainkan."

"Apa katamu? Bukankah kamu mengatakan dia bertemperamen buruk?"

"Dia hanya bertemperamen buruk terhadap beberapa orang, dia tidak akan seperti itu terhadapmu."

"Kenapa?"

"Karena kamu adalah istri Tuan Muda Chen." Susi tertawa: "Sudahlah, kamu bereskan peperangan internal dalam rumah tanggamu, aku ingin pergi tidur."

"Pokoknya kelak jangan membuatku dan Tuan Muda Kedua Qiao memiliki hubungan lagi, Claudius Chen akan menganggapnya serius." kata Josephine sebelum menutup telepon.

Setelah menutup telepon, Josephine Bai menaruh telepon di meja di dekat tempat tidurnya, lalu dia menarik selimut dan menutupi tubuhnya, dan menutup kedua matanya.

Meskipun dia bertengkar hebat dengan Claudius Chen, tapi setelah bertengkar Josephine berpikir sebenarnya mereka terlalu serius, sehingga mengakibatkan situasi seperti ini. Dia selalu ingin belajar dari Juju Zhu dan memerankan seorang isti yang bertoleransi dan berlapang dada, istri yang patuh dan pengertian, tak disangka malam ini dia malah menyia-nyiakan semua usahanya sebelumnya.

Semua ini salah Susi, ingin melakukan sesuatu tapi tidak memberitahunya terlebih dahulu.

Josephine berbaring sangat lama di tempat tidur tapi Claudius Chen tidak kembali ke kamar, Josephine menebak apakah dia tidur di ruang baca atau tidur di kamar bawah, menebak-nebak akhirnya dia tertidur.

Keesokan harinya saat dia bangun, sudah jam 7.30.

Setelah melamun dua detik, dia bangun dan duduk di atas tempat tidur dengan cepat , lalu dia membalikkan kepala dan melihat ke samping ranjang, tidak ada jejak orang yang pernah berbaring di ranjang itu, yang juga berarti Claudius Chen semalam tidak kembali ke kamar.

Karena waktu masuk kerja sudah hampir tiba, dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal ini, setelah turun dari ranjang dia masuk ke kamar mandi, menggosok gigi dan mengganti baju lalu berjalan turun ke bawah.

Saat dia turun ke lantai satu, dia malah melihat hal yang akan membuatnya muntah darah, Claudius Chen dan Juju Zhu sedang makan sambil berbincang-bincang dan tertawa, mereka terlihat hangat dan akur, seperti sepasang kekasih.

Sebaliknya dirinya yang terakhir datang terlihat seperti pihak ketiga yang mengganggu mereka, Claudius Chen bahkan mengambilkan sepotong bacon untuk Juju Zhu dihadapan Josephine, dengan lembut berkata: "Makan lebih banyak."

Juju Zhu melihat Claudius Chen, lalu melihat Josephine Bai, dengan wajah lugu dia berterima kasih kepada Claudius Chen, lalu sambil tersenyum berkata: "Josephine, kamu sudah bangun?"

"Benar, maaf telah mengganggu kalian." Josephine Bai menarik sebuah kursi dan duduk, dari samping dia mengambil mangkok dan sumpit dan mulai makan, tidak melihat dua orang yang disampingnya lagi.

"Josephine, kamu sedang bercanda, seharusnya aku yang mengganggumu dan Claudius." Juju Zhu melanjutkan berpura-pura baik dan tidak tahu apa-apa.

Josephine Bai melihat Claudius Chen yang diam dan tidak berkata apa-apa, lalu tersenyum: "Kamu terlalu sungkan, asalkan Claudius tidak terasa terganggu maka tidak mengganggu."

Juju Zhu memaksakan tersenyum dan menunduk melanjutkan makan.

Claudius Chen meletakkan mangkok dan sumpitnya, berkata kepada Juju Zhu: "Selesai makan segera keluar, jam 8.30 kita ada rapat."

"Oh." Juju Zhu melihat Josephine Bai, lalu meletakkan mangkok dan sumpitnya dan ikut berjalan keluar.

Tak disangka Claudius Chen benar-benar tidak menunggu Josephine Bai masuk ke dalam mobil dan langsung mengendarai mobil keluar dari vila, saat Josephine Bai mengambil sandwich dan mengejarnya, hanya sempat melihat belakang mobilnya yang berjalan keluar menuju pintu gerbang.

Jelas-jelas dia tahu dari sini tidak ada bis menuju ke perusahaan, dia malah tidak menunggunya? Josephine Bai marah dan menghentakan kaki.

Dia tahu, semakin dia bersikeras, dia semakin mendorong Juju Zhu ke pelukan Claudius Chen, dia menarik nafas pelan, merasa marah dan tidak berdaya, tapi dia hanya dapat menahannya.

Josephine Bai pertama kalinya naik bis ke perusahaan, setelah menaiki bis dia menaiki MRT, dengan susah payah sesampainya dia di perusahaan sudah jam sepuluh lewat.

Semua rekan kerja melihatnya dengan tatapan aneh, Ketrin bertanya kepadanya: "Saat aku datang aku melihat mobil Tuan Muda Chen parkir di depan pintu, kenapa kamu baru sampai?"

"Hari ini aku datang sendiri." Josephine tersenyum dengan canggung.

Ketrin melihat sekeliling, mendekat dan berbisik di telinga Josephine Bai: "Josephine, semalam saat Sekertaris Zhu masuk kerja semua orang mengatakan dia adalah kekasih Tuan Muda Chen, hari ini ada orang yang melihat dia dan Tuan Muda Chen turun bersama dari dalam mobil, ada apa sebenarnya? Tidak mungkin kamu tidak mengetahui hal ini kan?"

Akhirnya Josephine mengerti kenapa mereka semua melihatnya dengan tatapan aneh, mungkin semuanya sedang menertawakannya di dalam hati, orang seperti dirinya yang tidak tahu dikarenakan keberuntungan apa dapat menikah dengan Tuan Muda Chen, berakhir dengan pengasingan setelah bermesraan beberapa hari, dan Tuan Muda Chen sudah memiliki kekasih yang baru.

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu