Istri ke-7 - Bab 171 Pulang bersamaku (2)

Josephine berjalan keluar sambil mengeluarkan HPnya dan menelepon Susi, telepon Susi sedang sibuk, tapi tak lama Susi langsung menelepon kembali, langsung bertanya: "Gagal interview?"

"Benar, bukankah kamu mengatakan TK yang kamu cari, dapat bebas melakukan apa saja disana?" Josephine Bai berkata dengan sedih.

"Siapa suruh pengaruhku kalah dengan suaminu?" Susi menghela nafas dengan tidak berdaya: "Tadi kepala sekolah Liu meneleponku untuk meminta maaf, lalu dia memberitahuku ada orang yang memperingatkan mereka, tidak boleh merekrutmu, dan mengenai siapa yang melakukannya seharusnya kamu lebih jelas daripada aku."

Mendengar perkataan Susi, Josephine Bai langsung marah dan mengepalkan tangannya dengan sangat erat.

Siapa lagi selain Claudius Chen? Dasar berengsek!

Apa yang sebenarnya dia inginkan? Menggunakan cara ini untuk memaksanya menerima persyaratannya? Sangat keji!

Josephine mengeretakkan giginya, lalu pergi ke TK yang kedua untuk mencoba, hasilnya tetap sama, kepala sekolah menolaknya dengan sopan dan tegas.

Setelah keluar dari TK, Josephine Bai duduk di tepi jalan sambil termenung, lalu dia berdiri dan memanggil taksi untuk pergi ke perusahaan Chen.

Setelah turun dari dalam mobil, dia berjalan melewati lobi dan berjalan menuju lift di lantai satu, pintu lift terbuka, di dalam lift keluar bayangan seseorang yang sangat tidak asing, ternyata orang itu adalah Juju Zhu.

Josephine Bai sedikit kaget, tapi dia tidak berniat untuk menyapa Juju Zhu, sebaliknya Juju Zhu menghentikan Josephine yang ingin masuk ke dalam lift, dengan menyesal berkata: "Josephine, apakah kita bisa berbicara?"

Josephine Bai melihatnya: "Membicarakan apa? Membicarakan perbuatan muliamu bersama Claudius? "

Juju Zhu melihat sekeliling: "Apakah kita bisa duduk dan berbicara di cafe di sekitar sini? Aku akan mentraktirmu minum kopi, sebagai permintaan maafku."

Juju mengatakannya dengan tulus, tapi di mata Josephine dia malah terlihat munafik dan membuatnya merasa jijik, saat mengingat dia menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Claudius Chen, Josephine Bai langsung merasa sangat jijik, dia sama sekali tidak pernah bertemu dengan orang semunafik ini.

"Permintaan maaf tidak perlu lagi, jika kamu benar-benar merasa bersalah terhadapku, kelak jangan mondar mandir di hadapanku dan membuatku merasa mual."

"Josephine, aku meminta maaf dengan tulus." Juju Zhu menarik pergelangan tangannya untuk menghentikannya lagi: "Hanya minum kopi sebentar, aku mohon kepadamu, agar aku dapat meninggalkan Claudius dan perusahaan dengan tenang, baik tidak?"

Dia akan meninggalkan perusahaan, meninggalkan Claudius? Josephine Bai melihatnya, Josephine yang sangat tidak menyukainya tek disangka mengikutinya pergi ke cafe di sekitar perusahaan.

Juju membawanya duduk di sudut ruangan, lalu memesankan satu teko kopi.

Josephine Bai mendesak dengan tidak sabar: "Cepat katakan hal yang ingin kamu katakan, aku masih ada urusan."

Juju Zhu menutup buku menu, lalu melihat Josephine sambil berkata: "Josephine, Claudius mengatakan kepadaku sekarang dia mencintaimu, dan tidak berpikiran untuk bercerai denganmu seumur hidupnya...."

Josephine Bai tidak menyangka dia akan mengatakan hal ini, Josephine mengira Juju mengajaknya kemari untuk memamerkan hubungannya dengan Claudius Chen, memamerkan dia tetap bekerja di Perusahaan Chen, tak disangka.....

"Lalu?" Josephine masih tidak berani menganggap remeh dirinya.

"Dulu aku terlalu berpikiran sempit, aku mengira dengan menggunakan beberapa tipu muslihat dapat merebut kembali Claudius, tapi setelah perjuangan beberapa hari ini aku menyadari Claudius sama sekali tidak termakan semua tipu muslihatku. Dia bahkan memberitahuku dia mencintaimu, dan menyuruhku menyerah, lalu memindahkanku ke perusahaan lain, hari ini aku kembali untuk mengurus prosedur pengunduran diri." Juju Zhu berkata dan matanya mulai memerah.

Josephine menyeringai: "Kamu sudah sadar? Memangnya kamu bisa sadar?"

Juju Zhu menganggukkan kepala: "Awalnya aku masih belum menyerah, tapi Claudius mengatakan dia sudah tidak mencintai aku lagi, jadi aku hanya bisa menyerah."

"Bukankah kemarin kalian masih pergi ke restoran untuk makan bersama?"

"Kemarin......bisa dikatakan sebagai makan malam perpisahan, aku yang meminta Claudius menemaniku makan malam untuk yang terkakhir kalinya. " Juju Zhu berkata dengan wajah penuh penyesalan: "Josephine, aku meminta maaf atas semua perbuatan bodoh yang pernah aku lakukan terhadapmu, apakah kamu dapat dengan berhati besar memaafkanku?"

"Apakah penting aku memaafkanmu atau tidak?" Josephine Bai tidak mengerti, Josephine sungguh tidak mengerti apa tujuannya meminta maaf, Juju sama sekali tidak perlu melakukannya kan? Jika dia melakukannya agar mendapatkan bantuan dana dari Claudius, hal itu juga tidak perlu, karena dalam melakukan apa pun Claudius tidak perlu meminta persetujuan darinya, biarpun Claudius memberikan seluruh Perusahaan Chen kepada wanita ini, Josephine juga tidak memiliki hak untuk mengatakan apa-apa.

"Tentu saja penting, Claudius adalah satu-satunya temanku di Jakarta, dan kamu adalah istrinya, aku harap kelak kita dapat menjalin bubungan yang baik seperti seorang teman." Juju Zhu tiba-tiba tersenyum dengan sedikit canggung: "Aku akan mengatakan satu hal yang mungkin akan membuatmu menertawakanku, sekarang akhirnya aku mengerti kenapa Claudius Chen mencintaimu, kepribadianmu sangat menarik, tidak dibuat-buat, tidak melakukan tipu muslihat, dan juga tidak lemah, aku suka berteman dengan orang seperti kamu. "

"Aku mengakui hal ini." Josephine Bai tertawa mengejek: "Tidak peduli bagaimanapun kamu mencelakakanku, aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk melukaimu, karena aku tahu Claudius Chen tidak sebodoh itu, cepat atau lambat dia pasti dapat melihat semuanya dengan jelas."

"Benar, aku yang terlalu sok pintar."

"Dan mengenai menjadi teman, aku rasa tidak perlu, kita orang yang berbeda." Josephine mengambil kopi yang di suguhkan pelayan dan meminumnya, kopi tanpa gula, ujung lidahnya terasa sangat pahit., seperti sedang mengingatkan dirinya sendiri bahwa wanita yang didepannya ini tidak bisa dianggap remeh.

"Lama kelamaan, kita akan dapat menjadi teman baik." Juju Zhu tersenyum sambil berkata: "Sebenarnya aku sudah benar-benar menyadarinya, perasaan Claudius terhadapku mungkin hanyalah rasa berterima kasih tapi bukan cinta, bagaimanapun dulu aku pernah menyelamatkannya, tapi jika di katakan lucu juga, bahkan aku sendiri sudah melupakan kejadian itu."

Josephne Bai melihatnya dengan sedikit tidak sabar, sama-sekali tidak mood menemaninya membicarakan masa lalu, dan juga tidak tertarik membicarakannya.

"Terutama dikarenakan dulu aku masih kecil, sekitar umur enam atau tujuh tahun, banyak hal yang sudah aku lupakan." Juju Zhu tiba-tiba bertanya karena penasaran: "Oh ya, Josephine, apakah sekarang kamu masih mengingat hal apa yang pernah kamu lakukan saat kamu berumur enam atau tujuh tahun?"

Josephine Bai melihatnya:"Untuk apa kamu menanyakan hal ini?"

"Tidak apa-apa, aku hanya penasaran, apakah aku sangat bodoh?"

Akhirnya Josephine Bai bangkit dari sofa, melihatnya sambil berkata: "Nona Zhu, jangan menghabiskan waktu untuk mencari bahan obrolan, kita tidak cocok menjadi teman."

Josephine rasa, Juju Zhu mengungkit kejadiaan masa kecilnya, mungkin dia sedang sengaja mencari bahan obrolan. Tapi Josphine tidak suka seperti ini, cara berinteraksi seperti ini sangat melelahkan, dan sangat tidak ada artinya.

Setelah Josephine Bai pergi, Juju Zhu menuangkan kopi dan meminumnya dengan pelan, senyuman yang berada di wajahnya perlahan menghilang.

*******

Setelah keluar dari cafe, Josephine langsung pergi ke kantor Claudius Chen yang berada di lantai paling atas.

Josephine bahkan tidak mengetuk pintu dan langsung berjalan masuk kedalam, Jospehine melihat sekeliling kantor, akhirnya melihat Claudius Chen yang sedang berada di ruang makan. Dia melipat kedua tangannya di dada, dia melihat Josephine dengan tenang, yang pertama sekali dia katakan adalah: "Sudah datang."

Josephine Bai melihat sebentar makanan dengan jatah dua orang yang berada di atas meja, Josephine melangkah beberapa langkah kedepan sambil memelototinya: "Claudius Chen, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"

"Duduk dan makan dulu, baru aku beritahu apa yang ingin aku lakukan." Claudius Chen menunjuk makanan di atas meja dengan dahinya.

Josephine dengan marah mengatakan: "Aku tidak memiliki nafsu makan."

"Bukankah hanya sebuah pekerjaan, tidak perlu seserius itu." Claudius Chen berdiri, menghampirinya dan memaksanya duduk di meja makan: "Hari ini aku meminta Kak Hu membuatkan ayam cola kesukaanmu, coba kamu cicipi."

"Aku tidak mau." Josephine Bai mendorong nasi di depannya dengan marah, mangkuk terjatuh dan pecah di atas lantai, nasi berhamburan di atas lantai.

Josephine Bai yang baru pertama kali marah hingga memecahkan peralatan makan termangu, lalu dia segera melihat Claudius. Saat dia menyadari Claudius tidak terlihat marah, Josephine tidak menghiraukannya.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu