Istri ke-7 - Bab 77 Memaksanya memakan obat (3)

"Sudah makan obat belum?" Claudius melihat dia seperti ini pun tahu pasti sakit flu, memakai gaun dan bertiup angin dingin semalaman, lebih aneh kalau tidak sakit.

"Sudah." Josephine dengan santai menjawab Claudius.

"Makan obat apa, coba sini aku lihat."

Josephine membeku, dengan kaget mengangkat mukanya menatapi dia. Tidak mungkin, sejak kapan Claudius berubah menjadi begitu memperhatikan dia? Bahan makan obat apa juga mau tahu?

"Eee....." Bagaimana ini? Dia sama sekali tidak makan obat, dia bahkan tidak tahu dimana letak kotak obat.

"Jelas-jelas belum makan obat, kan?" Claudius melipat tangannya, ekspresinya seperti seorang hakim: "Nona besar Bai, apakah kamu masih ingat aku berkata aku paling benci perempuan seperti apa?"

"Perempuan yang mulutnya penuh dengan kebohongan." Josephine menunduk: "Maaf.... Aku tidak bisa menelan pil, jadi...... Tapi aku sudah meminum sangat banyak air hangat, aku percaya pasti akan sembuh dengan sangat cepat."

"Air hangat yang sangat banyak juga tidak seefektif pil obat, kamu seharusnya tahu aku tidak boleh terkena flu, atau kamu ingin menularkan virusmu untukku?" Claudius sambil berkata sambil berjalan ke depan lemari, ia mengeluarkan sekotak obat flu dari lemari dan melemparkannya ke pelukan Josephine.

"Aku.....bukan seperti itu." Josephine mulai merasa cemas.

Dia tahu Claudius tidak boleh terkena flu, begitu terkena flu, penyakitnya sangat mudah kambuh, tapi dia adalah seorang ibu hamil, terlebih lagi sekarang masih di masa-masa penting pertumbuhan bayi, sama sekali tidak boleh makan obat barat, apa yang harus dia lakukan?

"Kalau bukan cepat makan obatnya!" nada Claudius berubah serius.

"Aku.....Aku benar-benar tidak bisa menelannya..... Yang paling aku takuti adalah menelan dan memuntahkan pil....."

"Apakah kamu ingin aku menyuapimu?"

"Bukan." Meskipun Josephine menjawab seperti itu, tapi dia tetap tidak bermaksud memakan obat itu, Claudius pun maju selangkah dan mengambil pil obat dari tangannya, kemudian membuka kotaknya dan mengeluarkan beberapa butir pil obat.

Satu tangannya memegang air hangat, satu tangan lagi mengambil pil obat dan berjalan mendekati Josephine.

Josephine mundur selangkah, kemudian mundur lagi selangkah, akhirnya dia terjebak di sudut ruangan. Dia menggeleng tanpa henti, nada suaranya berubah dari melawan ke memohon: "Tidak.... aku tidak mau makan..... mati juga tidak akan makan."

Claudius yang selalu berkuasa tidak pernah dilawan orang lain sampai seperti ini, hatinya merasa tidak senang, keinginan untuk menguasai Josephine semakin kuat.

Terlebih lagi, keadaan sudah sampai sini, kalau dia tiba-tiba mengalah, maka selanjutnya apakah dia masih ada martabat di depan perempuan ini?

"Kamu makan atau tidak?"

"Aku benar-benar tidak bisa menelannya....." Josephine sudah hampir menangis, karena dia sangat mengerti Claudius, asalkan dia sudah memutuskan, siapapun tidak bisa mengubahnya, kalau dia terus melawannya, dia hanya akan membuat Claudius emosi.

Claudius akhirnya emosi, dia menaruh gelas di tangannya di atas meja, tangannya meremas lengan Josephine dan menariknya dengan kuat, seketika Josephine ditarik masuk ke pelukannya.

Tangannya berpindah dan mencubit rahang bawah Josephine, memaksa untuk membuka mulutnya, tangan lainnya memasukkan pil obat ke dalam mulut Josephine.

Mulut Josephine dipaksa terbuka dan tertutup, dia merasa pil tersebut menyangkut di tenggorokannya sejenak, kemudian turun ke bawah.

Benar, ke bawah.

Josephine mencekik bagian tenggorokannya dengan tangannya, sambil terbatuk-batuk sambil menatapi Claudius dengan mata ketakutan, apa yang telah dia lakukan? Dia memaksa pil obat untuk masuk ke lambungnya? Bajingan sialan ini!

"Claudius Chen, kamu bajingan! Kenapa kamu harus memaksa orang lain melakukan hal yang tidak disukai? Kamu pikir kamu siapa? Kenapa harus kamu yang memutuskan aku makan obat atau tidak?!" Dia melompat ke arah Claudius, sambil memukul dadanya sambil berteriak, Josephine yang cemas serta emosi seketika mengeluarkan air mata.

Claudius mengangkat tangannya dan menangkap pergelangan tangan Josephine, tersenyum sinis: "Bukankah kamu bilang kamu tidak bisa menelan pil?"

"Kamu....Aku membencimu! Sangat membenci bajingan seperti kamu!" Josephine sangat emosi sampai dia menunduk untuk menggigit punggung tangan Claudius, Claudius mengerang kesakitan, kemudian dengan refleks melepaskan Josephine.

"Aku tidak mau makan! Aku tidak mau makan obat......!" Josephine sambil menangis sambil mengorek tenggorokannya dengan jari tangannya, mencoba untuk mengeluarkan obat dari lambungnya.

Mungkin karena dia mengoreknya terlalu kuat, lambungnya bergejolak dan terasa tidak enak, dia berlari menuju wastafel di kamar mandi, tapi benda di dalam lambung tetap tidak berhasil dimuntahkan.

Claudius melihat dia jelas-jelas sudah sangat kesusahan, tapi masih tidak menyerah dan terus mengorek tenggorokannya dengan jari tangannya, Claudius marah melihat penampilan Josephine yang keras kepala. Dia langsung menarik Josephine dari wastafel, berteriak: "Cukup!"

Di kemarahannya ada sedikit rasa bersalah, benar, rasa bersalah.

Awalnya dia hanya berbaik hati ingin flunya cepat sembuh, oleh karena itu dia baru bisa memaksanya makan obat, tidak disangka kepribadian Josephine begitu keras kepala, tetap harus melawannya sampai akhir.

Dia, Claudius Chen, tidak pernah mengaku kalah, juga tidak pernah memperlihatkan kelemahannya, dia menuruti keinginannya dan memaksa Josephine menelan pil obat, dia sudah menang, tapi dia tidak merasa senang sedikitpun.

Josephine benar-benar dibuat emosi oleh Claudius, memberontak dan tidak membiarkan Claudius menyentuhnya, sesaat, kedua orang tarik menarik tanpa henti.

Semenjak Nenek Chen tahu Josephine hamil, dia sangat sensitif dengan keamanan Josephine, begitu mendengar ada kerusuhan, dia langsung bergegas naik ke lantai atas.

Begitu dia masuk, dia melihat kedua orang itu sedang bertengkar di dalam kamar mandi, dia terkejut dan berteriak: "Apa yang sedang kalian lakukan!"

Kedua orang yang berada di dalam kamar mandi dikejutkan oleh suara teriakan ini, menghentikan kegiatan mereka bersamaan.

Nenek Chen melihat mata Josephine yang berair-air dan pakaiannya yang berantakan, dia sangat emosi, tidak tahan dan berteriak ke arah Josephine: "Shella Bai, apakah kamu tahu identitas dirimu sekarang?!"

Josephine tahu maksud Nenek Chen adalah identitasnya sebagai ibu hamil, sudah hamil masih berkelahi disini, pantas saja Nenek bisa semarah ini, tapi.....dia juga tidak ingin seperti ini. Mengingat perbuatan Claudius tadi, dia pun mulai sesenggukan.

Claudius meliriknya dengan ekspresi datar, kemudian berkata kepada Nenek: "Nenek, kamu jangan emosi, aku baik-baik saja."

"Siapa yang peduli kamu baik-baik saja atau tidak?" Nenek Chen secara kebiasaan menepuk kepala Claudius, berkata: "Sudah sebesar ini, masih saja berkelahi disini, sudah kuberitahu berapa kali, suami istri harus damai."

Kemudian, Nenek Chen bertanya kepada Josephine: "Dia memukulmu? Ada terluka tidak?"

Josephine menggeleng, tidak bersuara.

Claudius menatapi Nenek Chen dengan ekspresi kaget, situasi apa ini? Sejak kapan Nenek lebih mengkhawatirkan perempuan ini dibandingkan dia? Kalau dulu, tidak peduli siapa yang salah, Nenek tetap akan menyalahkan orang lain, kenapa hari ini.....

Dia pun melihat ke arah Josephine, dia hanya memaksanya memakan beberapa butir obat, mengapa dia menangis sampai segitunya?

"Sebenarnya dimana kamu melukainya? Sampai-sampai dia menangis seperti ini?" Nenek dengan khawatir menginterogasi Claudius.

Tanpa pembelaan dari Nenek, Claudius pun menurut seketika, berkata: "Bukannya.....hanya memaksanya menelan beberapa butir obat flu....."

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu