Istri ke-7 - Bab 136 Menggali lebih dalam (2)

Claudius Chen melepaskan tombol lift ikut masuk kedalam, dan berdiri disampingnya.

Hanya dengan berdiri disampingnya, Josephine Bai dapat merasakan aura yang kuat yang sedang datang menimpa tubuhnya.

Tanpa sadar dia bersandar di sudut, nada suaranya penuh dengan kewaspadaan: ”Besok aku akan menikah. Malam ini akan ada teman dan penata rias yang datang.”

Maksudnya sangat jelas, dirumahnya ada orang, Claudius jangan berpikir untuk melakukan hal yang tidak-tidak kepadanya.

Claudius Chen berbalik, berjalan maju dan menahannya di sudut lift. Jari tangannya yang panjang menyentuh bibirnya yang menggoda: ”Jangan khawatir, malam ini aku tidak minum bir.”

“Bagus kalau begitu.” Josephine Bai dengan gugup dan gelisah membalikkan kepalanya, mencoba melepaskan jari Claudius yang menekan bibirnya.

Claudius Chen tidak memberikan kesempatan untuknya melepaskan diri, Claudius lanjut berbicara dengan tenang: ”Dan lagi....aku memiliki mysophobia, tidak suka wanita yang baru dicium oleh pria lain.”

“Ss......” Josephine Bai menarik nafas, hanya merasa bibirnya sakit.

“Jika tidak suka, segera lepaskan aku.”

Lift yang sejak awal telah berhenti di lantai tempat mereka tinggal. Josephine Bai mendorong tubuhnya sekuat tenaga, lalu keluar dari samping tubuhnya.

Tapi dia belum sempat keluar dari lift, ada yang menahan pinggangnya, dia kembali berada di pelukan Claudius Chen. Di pinggangnya adalah tangan Claudius yang kuat, tubuhnya menempel pada tubuh Claudius, wajahnya mulai memerah.

“Menikah besok kan?” Claudius melihatnya

Dia menganggukkan kepala: ”Benar.”

“Ingin hadiah pernikahan apa? Kakak ipar akan memberikannya kepadamu, bukan. Seharusnya pria simpanan akan memberikannya untukmu.”

“Terima kasih, tapi tidak perlu.” Josephine berusaha sekuat tenaga menarik tubuhnya yang menempel dengan tubuh Claudius kebelakang. Tapi sama sakali tidak dapat melepaskan diri dari tangannya.

“Claudius Chen jika kamu masih tidak melepaskanku aku akan berteriak!” dia mengancam dengan marah.

Claudius Chen akhirnya melepaskan tangannya, tapi bukan dikarenakan takut, tapi karena sudah puas bermain.

Josephine Bai yang telah mendapatkan kebebasannya segera berbalik dan keluar dari dalam lift, dia berlari beberapa langkah, setelah mendengar Claudius Chen tidak mengejar di belakang akhirnya dia merasa lega, lalu menekan kata sandi pintu secepatnya, mendorong pintu dan masuk kedalam rumah.

Setalah mengunci pintu depan dan pintu teras dengan rapat, akhirnya Josephine Bai merasa tenang. Dia berjalan kekamarnya. Melihat bibirnya yang masih sakit, untung tidak dibuat terluka olehnya.

Setelah mandi dan membereskan kamar akhirnya dia naik ke ranjang untuk tidur.

Dia tidak membiarkan Angie Yao datang, karena mengingat Claudius Chen kenal dengan Angie Yao, dia tahu Angie Yao adalah teman istrinya, jika dia melihatnya pasti akan membuatnya curiga.

Menutup mata, dia berusaha membuat dirinya tidur secepatnya, tapi dia tidak merasa mengantuk sama sekali.

Sementara itu dia menerima telepon dari Vincent Lee dan telepon Susi dari luar negeri yang memberikan ucapan selamat, setelah dia menutup telepon, dia masih tidak merasa mengantuk.

Apakah dikarenakan Claudius Chen tinggal disebelah? Jadi dia mulai merasa gelisah?

Kenapa dirinya semakin lama semakin takut kepadanya? Dia ketakutan hingga dengan melihat bayangan Claudius saja dapat membuatnya takut.

Setelah lama memikirkan hal yang tidak-tidak akhirnya Josephine Bai dapat tidur, lalu tidur hingga HPnya berdering, dari penata rias yang sudah datang.

Langit masih belum terang sepenuhnya, Josephine Bai mulai berdandan dibantu oleh para penata rias.

Dia yang belum sepenuhnya sadar, menerima telepon dari Vincent Lee, Vincent Lee yang di balik telepon sepertinya pagi-pagi sekali sudah bangun, dengan bersemangat bertanya kepadanya apakah dirinya sudah bangun.

Josephine Bai mengedipkan kedua matanya yang ngantuk, melihat pantulan dirinya di cermin: ”Aku sedang berdandan.

“Ada apa? Belum bangun.”

“Hmm.” Josephine tidak tahan dan mengeluh: ”Menikah sungguh hal yang melelahkan.”

“Bersikap baik, dan tahan sebentar semuanya akan segera berlalu, malam nanti kita akan menambah tidur dengan baik.” nada suara Vincent Lee terdengar penuh dengan kasih sayang.

Josephine Bai menganggukkan kepala, lalu bertanya: ”Bukankah jam delapan baru datang menjemputku? Kenapa kamu bangun pagi sekali?”

“Karena ingin secepatnya menikahimu.” Vincent Lee tersenyum.

Vincent tidak memberitahu Josephine Bai, sebenarnya dirinya juga memiliki perasaan tidak tenang, selalu merasa dirinya tidak akan dapat dengan mudah mendapatkan Josephine Bai.

Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia bisa memiliki perasaan seperti ini.

Josephine Bai melihat jam yang berada di dinding menghiburnya: ”Sekarang masih jam lima, masih terlalu pagi, lebih baik kamu tidur lagi.”

“Tidak apa-apa, sudah bangun tidak bisa tidur lagi.”

“Baiklah kalau begitu, nanti hati-hati dijalan.”

“Baik, aku tidak mengganggumu berdandan lagi.” Vincent Lee tertawa dan mengakhiri teleponnya.

Josephine Bai meletakkan HP nya dan melihat pantulan dirinya yang berada di cermin, dirinya yang berada di dalam cermin lebih cantik daripada dirinya yang biasanya, sungguh memiliki aura pengantin wanita.

Tiba-tiba dia mengingat saat dia menikah ke Keluarga Chen satu tahun yang lalu, tidak ada baju pengantin dan riasan kepala yang cantik, juga tidak ada penata rias sebanyak ini. Bahkan dirinya sudah lupa bagaimana dia dipakaikan baju dan dibawa ke mobil oleh mereka, tanpa tahu apa-apa telah menjadi istri Claudius Chen.

Setelah satu tahun, hari ini dia kembali menjadi pengantin wanita, meskipun bukan menikah dengan pria yang banar-benar ingin dia nikahi, tapi setidaknya lebih baik daripada sebelumnya.

Dia memejamkan mata, mengingat kembali kebaikan Vincent Lee kepadanya belakangan ini, saat dia kembali membuka matanya, di wajahnya ada bekas senyuman.

Dapat menikah dengan orang yang benar-benar tulus kepadanya, apa yang perlu dia pilih lagi?

Tiba-tiba dia sangat ingin menelepon Vincent Lee, oleh karena itu dia mengambil HPnya dan meneleponnya lagi. Vincent Lee yang berada di balik telepon terlihat sedikit kaget: ”Josephine ada apa?”

“Vincent, aku ingin bicara denganmu.”

“Apa yang ingin kamu bicarakan?” nada suara Vincent Lee tiba-tiba berubah serius.

Josephine Bai malah tertawa: ”Kenapa kamu gugup sekali, aku hanya ingin mengungkapkan isi hatiku.”

Isi hati..... mendengarnya membuat orang merasa gugup!

Vincent Lee ragu sejenak, lalu berkata: ”Baiklah, kamu katakan aku akan mendengarnya.”

Josephine Bai menggenggam erat HP di tangannya, setelah beberapa saat dia berkata: ”Pertama kali aku bertemu denganmu di sebuah cafe, bisa dibilang aku jatuh cinta pada pandangan pertama kepadamu. Saat itu aku tidak tahu apa pekerjaanmu, juga tidak tahu latar belakang keluargamu dan apakah kamu memiliki pacar atau tidak, hanya langsung terpesona olehmu. Jadi saat kamu mendekatiku sedikit aku langsung termakan umpanmu, dan langsung menjadi kekasihmu. Saat itu aku tulus mencintaimu, dan pertama kalinya aku menyukai seorang pria, sampai....”

“Josephine, apakah kamu bisa tidak mengungkit hal itu lagi? ”Vincent Lee memotong perkataannya, sedikit terengah-engah: ”Aku akan menggunakan sisa hidupku untuk menebus kesalahan yang dulu, jadi, aku mohon kamu jangan mengungkitnya lagi.”

“Vincent, aku sudah memaafkanmu.”

“Apa yang kamu katakan?”

“Aku bilang, aku sudah memaafkanmu.” Josephine Bai mengulangi perkataannya: ”Hanya saja kelak kamu jangan mengkhianatiku lagi, aku akan memaafkanmu selamanya, dan akan mencintaimu dan menyukaimu seperti dulu.”

“Josephine.....”Vincent Lee tidak berani mempercayainya dan berkata dengan pelan : ”Apakah kamu serius?”

“Hmm.”

Vincent Lee ragu beberapa saat, lalu dengan bersemangat berkata: ”Ini adalah hadiah pernikahan yang paling baik yang pernah aku terima.”

“Jadi kamu harus menghargainya dengan baik.”

“Tenang saja, aku pasti akan menghargainya dengan baik, kedepannya, aku akan mencintaimu seperti dulu, tidak akan melakukan hal biadab seperti itu lagi.”

“Baik, aku percaya kepadamu.”

“Kalau begitu kamu....”Vincent Lee dengan ragu berbicara.

Josephine Bai berkata dengan lembut:”Kamu tidak perlu khawatir, aku akan secepatnya melupakan orang dan hal yang pernah terjadi satu tahun lalu, aku menjalani hidup yang baru.”

“Hmm.....kalau begitu apakah aku boleh menantikan masa depan?”

“Masa depan apa?”

“Misalnya, secepatnya melahirkan anak.”

Josephine Bai terdiam, anak, hatinya kembali merasa sakit. Dalam keadaan dimana keberadaan putrinya yang masih tidak jelas, dia malah akan melahirkan anak lagi untuk menggantikannya?

Tidak, dia tidak boleh melakukan hal itu, dia sudah memutuskan, setelah menikah dia akan sepenuh hati dan jiwa mencari keberadaan putrinya, dia harus menemukan putrinya.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu