Istri ke-7 - Bab 95 Terluka (3)

Sambil makan bubur, Claudius meledek, “Siapa juga yang tahu? Mungkin dia adalah orang luar negeri, atau mungkin sudah tidak berada didunia ini lagi.”

Dia sudah putus asa untuk mencari gadis itu, baik dia adalah pasangan sejatinya ataupun tidak.

Mendengar perkataannya, Nenek Chen merenung dan berkata dengan pelan, “Harusnya tidak seperti itu, dia masih semuda ini.”

“Siapa yang tahu, tidak ada yang kekal didunia ini.”

Nenek Chen merasa Claudius mengelabui dirinya, lalu berkata, “Jangan berpikir untuk mengelabuiku, cepat carikan dia untukku.”

Claudius juga menirunya berkata dengan serius “Lalu bagaimana setelah menemukannya? Kamu tidak menginginkan cicitmu? Begitu pula dengan Shella Bai?”

“Ini tidak perlu dikhawatirkan olehmu. Kamu hanya perlu mencari orang itu kembali aku punya cara.” Kata Nenek Chen.

Claudius menatapinya dan mengganggukkan kepalanya, “Baik, aku akan mencarinya dengan sungguh-sungguh.” Seusai berkata dia berjalan kearah pintu.

Melihat Claudius pergi, Nenek Chen menghempaskan nafasnya dengan tidak berdaya, dia tahu Claudius mengelabuinya lagi.

Dia duduk di ruang makan dan merenung sejenak, lalu dia memutuskan untuk pergi ke kamar tidur Josephine.

Josephine tahu Nenek Chen pasti akan naik, bagaimanapun juga Claudius adalah cucu kesayangannya, tangannya terluka dan tidak ada yang peduli dengannya, kata-kata tadi mana bisa meredakan amarahnya.

Setelah mendengar suara ketuk pintu, dia bangkit dari sofa, dan memanggil Nenek Chen dengan sopan, “Nenek.”

“Duduk saja.” Kata Nenek Chen dengan suara datar lalu berjalan kearah sofa dan duduk diseberang Josephine, dia melotot Josephine dan menyalahkannya, “Mengapa tangan Claudius tidak diobati?”

Memang benar demi hal ini, Josephine menarik nafasnya dan berkata, “Aku juga tidak tahu, Dokter Huang sudah datang, Tuan Muda malah mengusirnya.”

“Kamu masih mengelak!” Nenek Chen marah.

“Maafkan aku.” Josephine terkejut, badannya menyusut secara otomatis.

Setelah mengetahui dirinya mengandung, Nenek Chen sudah tidak pernah meneriakinya, apalagi marah terhadap dirinya, meskipun dia tahu semua perubahan itu karena anak dalam perutnya, tapi bagaimanapun juga Nenek Chen tetaplah berubah dan membuat Josephine melewatkan masa-masa lega.

Dan saat ini dia melihat Nenek Chen marah lagi, tentu saja dia akan sedikit takut.

Nenek Chen juga tidak ingin membuatnya tegang, dan juga melihat Josephine nurut, lalu dia menahan amarahnya dan berkata, “Jika bukan karena kamu sedang mengandung, aku pasti akan menghukummu.”

Mendengar kata hukuman, Josephine sangatlah tegang, tempat itu sangatlah menyeramkan, dia tidak ingin mendekati tempat itu lagi seumur hidupnya!

Pengurus He yang berada disampingnya langsung menasehati Nenek Chen, lalu berkata kepada Josephine, “Nyonya Muda, sebenarnya Nyonya besar hanyalah sayang terhadap Tuan Muda, Anda adalah istri Tuan Muda, seharusnya kamu harus menjaga dan menemaninya dengan baik. Baik marahpun juga harus ada batasnya, bagaimanapun juga badan Tuan Muda tidaklah begitu sehat, akan menjadi rumit jika lukanya terinfeksi lagi.”

Josephine tetap mendengarnya dengan nurut, seusai mendengarkan, mereka meninggalkan kamar Josephine.

Setelah menyalahkannya, Nenek Chen juga merasa tidak ada gunanya, lalu meninggalkan kamar Josephine bersama Pengurus He.

******

Sore hari, Josephine tiba-tiba mendapatkan panggilan telepon dari Sally, sisi lain dari telepon itu tersenyum sambil berkata, “Kakak ipar, aku mendapatkan perintah dari nenek, aku akan membawamu jalan-jalan setelah pulang kerja nanti.”

“Jalan-jalan? Tidak perlu, kamu pasti sudah lelah kerja seharian.” Josephine ingin menolaknya secara tidak sadar.

Dia merasa hubungannya masih tidak sedekat itu dengan Sally, masih akan sedikit tidak biasa jika jalan-jalan bersama Sally, kalaupun akan jalan-jalan, dia akan lebih memilih untuk mengajak Angie.

“Pekerjaanku hari ini sangatlah mudah, tidak lelah sedikitpun, aku sedang pergi kearah keluarga Chen, kamu bersiap untuk keluar jalan-jalan saja.” Seusai berkata, dia langsung mengakhiri panggilannya tanpa memberikan kesempatan kepada Josephine untuk menolaknya.

Meskipun tidak ingin pergi, tapi Josephine hanya bisa pergi mengganti bajunya.

Ketika berdiri didepan kaca dan melihat perutnya yang sedikit membesar, suasana hatinya yang tertekan serasa dipancar oleh sebuah cahaya, begitu menghangatkan.

Josephine tersenyum terhadap dirinya didepan kaca.

Asalkan anak ini bisa tumbuh dengan sehat didalam perutnya maka dia sudah puas akan semuanya!

Sally memarkirkan mobilnya didepan pintu utama, setelah turun dari mobil, dia berjalan kedalam rumah dan kebetulan bertemu dengan Pengurus He, Pengurus He menyapanya, “Nona Lin.”

“Iya, aku datang untuk menjemput kakak ipar pergi jalan-jalan.” Kata Sally.

Pengurus He sedikit kaget, “Kamu mau membawa Nyonya muda pergi jalan-jalan? Apakah Nyonya besar mengetahuinya?”

“Tentu saja nenek tahu, bukankah nenek selalu mengingatkan aku dan Chelsea untuk lebih banyak menemani kakak ipar.” Kata Sally sambil berjalan kedalam rumah, “Aku akan pergi menyapa nenek.”

“Baiklah, berhati-hatilah dalam perjalanan.”

“Baik.”

Setelah Sally menyapa Nenek Chen, Josephine juga sudah turun dari lantai atas, Sally bergegas memegang tangannya dan berkata, “Ayo pergi, kita akan pergi makan-makan.”

“Terima kasih, aku telah menganggumu.” Josephine sedikit kurang enak karena mengharuskan orang lain untuk datang menjemputnya.

“Tidak perlu berterimakasih, kebetulan aku juga ingin pergi jalan-jalan.” Sally membukakan pintu depan untuk Josephine, lalu dirinya naik ke tempat mengemudi.

Sebelumnya dirinya tertabrak saat naik mobilnya, kali ini, Josephine masih saja sedikit takut.

Josephine bukanlah orang yang takut mati, jika bukan karena mengandung, dia tidak akan mempedulikan ini.

Sally seperti merasakan ketakutannya dan menunjuk ke lubang sabuk pengaman, “Tenang saja, aku sudah menggantikannya, ini sudah baru dan bisa dipakai.”

“Baiklah kalau begitu.” Josephine sedikit lega.

Sally tersenyum dengan malu, “Sebelumnya hampir membuatmu keguguran, aku tidak berani membiarkanmu duduk dimobil yang tidak ada sabuk pengaman lagi, tenang saja, aku akan berhati-hati kali ini.”

Josephine menganggukkan kepalanya, “Sekalipun demi dirimu sendiri, kamu juga harus hati-hati dalam mengendarainya.”

“Baik.” Sally menyalakan mobil dan berjalan meninggalkan keluarga Chen.

Mereka tiba di kota, Sally memarkirkan mobilnya di sebuah restoran khas, dan menoleh bertanya kepada Josephine, “Apakah kakak pernah makan restoran ini? Ini restoran baru, makanannya sangatlah enak.”

Sambil melihatnya melewati kaca, Josephine mengelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak pernah.”

“Kalau begitu aku traktir kamu makan nanti.” Sally melihat jam tangannya lalu berkata, “Tapi sekarang masih sedikit pagi untuk makan disana, bagaimana jika kita jalan-jalan di mall sebelah ini dulu?”

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu