Istri ke-7 - Bab 220 Malam ini kita lalui bersama (2)

Sore hari, Josephine Bai melihat jam, setelah meninggalkan memo untuk Marco Qiao, dia keluar rumah untuk mengambil kue ulang tahun.

Saat sampai di toko kue, kuenya pas sekali sudah selesai di buat, manager toko tersenyum sambil berkata:"Nyonya Qiao, bantu aku ucapkan selamat ulang tahun kepada Marco."

"Baik." Josephine Bai menganggukkan kepala.

Manager toko yang cantik ini adalah teman SMA Marco, dan juga Marco Qiao yang merekomendasikan dirinya untuk memesan kue disini.

"Jika dihitung, sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengan Marco, kue ini aku berikan untuknya."

"Bagaimana boleh seperti ini?" Josephine Bai mengambil uang dari dalam dompetnya lalu memberikannya kepada kasir, kemudian berkata kepada manager toko:" Nona Zhong aku mewakili Marco menerima maksud baikmu, tapi kami tidak bisa menerima kuenya, maaf."

"Baiklah kalau begitu, aku juga tidak akan memaksamu lagi." Nona Zhong mengisyaratkan:"Ayo, aku antar kamu keluar."

Awalnya Josephine Bai ingin mengatakan tidak perlu, tapi mengingat terus menolaknya juga tidak baik, maka Josephine membiarkannya.

-----

Saat Claudius Chen keluar dari cafe dan bersiap untuk pulang kerumah, belum keluar dari lobi hotel dia melihat di depan pintu hotel sudah dikerumuni dengan banyak wartawan.

Claudius mengutuk dalam hati, dia terpaksa menghentikan langkah kakinya.

Saat mata wartawan yang tajam melihatnya, mereka langsung berteriak:"Claudius Chen! Claudius Chen benar-benar berada di hotel ini....."

Diikuti kerumunan orang yang berdatangan, Asisten Lin berkata dengan panik:"Tuan Muda Chen, anda segera pergi lewat pintu belakang, aku akan menghalangi mereka."

Claudius Chen tidak berpikir panjang, dia berbalik dan berjalan kedalam hotel.

Melihatnya berbalik dan pergi, para wartawan dengan cepat menerobos masuk, sambil meneriakkan agar Claudius Chen berbicara sedikit, dalam situasi itu bahkan satpam juga tidak dapat menghadang mereka.

Asisten Lin menghentikan mereka semua dengan berteriak dengan keras:"Tuan Muda Chen tidak akan mengatakan apa-apa, saya meninta tolong bisakah anda semua tidak mengganggunya? Terima kasih.....!"

"Tuan Muda Chen, anda bicara beberapa kata kepada kami, benarkah pekerja yang bermarga Zhang itu lompat dari gedung karena mendapatkan tekanan dari anda? Dia...."

"Bukan, bukan seperti itu." Asisten Lin memotong perkataan mereka, dan berusaha menyangkalnya.

Claudius Chen tidak tahu dimana pintu belakang hotel, dia sembarangan mencari sebuah jalan lalu berjalan kesana.

Saat keluar dari lift Josephine Bai melihat Claudius Chen sedang di kerumuni oleh wartawan, setelah berpikir sejenak, dia berbalik dan berkata kepada manager Zhong yang berada di sampingnya:"Nona Zhong, apakah bisa membantuku? Bantu kami menghindari para wartawan ini."

Setelah mengatakannya, dia berlari dengan cepat untuk menarik pergelangan tangan Claudius Chen kemari.

"Bukankah dia Claudius Chen?" manager Zhong melihat Claudius Chen dengan kaget.

"Benar, dia adalah Tuan Muda Chen, dia adalah temanku." Josephine Bai menjelaskan dengan singkat.

"Ikutlah denganku." Manager Zhong tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dia juga tidak sempat banyak bertanya, dia membawa mereka ke arah tangga darurat.

"Josephine, kenapa kamu bisa berada disini?" Claudius Chen bertanya dengan kaget.

"Aku datang untuk mengambil sesuatu." Josephine Bai masih menarik pergelangan tangannya, lalu berkata:"Jika tidak ingin dikerumuni oleh wartawan cepat sedikit."

Dari bawah terdengar ada suara langkah kaki, mereka bertiga mempercepat langkah kaki mereka.

Manager Zhong menggesekkan kartunya dan membuka sebuah kamar lalu berkata kepada Claudius Chen:"Tuan Muda Chen, kamu bersembunyi dulu didalam, aku akan pergi menghalangi mereka."

"Baik, terima kasih." Claudius Chen berkata kepadanya.

Josephine Bai menyadari Claudius Chen masih berdiri di sisi pintu, dia mendorongnya masuk kedalam kamar sambil berkata:"Kenapa masih diam? Cepat masuk."

"Hei, kalian tidak boleh masuk...." dari tangga darurat terdengar suara Manager Zhong.

Claudius Chen tahu wartawan sudah mengejar kemari, dia menunduk dan melihat Josephine, sebelum Josephine berjalan keluar Claudius menutup pintu kamar itu.

"Hei, setelah aku keluar baru kamu tutup pintunya." Josephine Bai menjulurkan tangan ingin membuka pintu untuk keluar, Claudius Chen meletakkan sebelah tangannya di gagang pintu lalu berkata untuk menghentikannya:"Jangan buka."

Ternyata benar, dari pintu langsung terdengar suara orang mengetuk pintu dan berteriak, jelas sekali mereka sudah mengejar kemari.

Josephine Bai mengangkat kepalanya dan melihat Claudius Chen dengan panik, lalu berbicara dengan suara pelan:"Bagaimana? Aku harus keluar."

Ekspresi wajah Claudius Chen terlihat tidak bersalah:"Masih bisa apa? Temani aku disini."

"Bagajmana bisa, aku harus segera pulang." Josephine Bai menjadi panik.

"Apakah kamu mau menjadi headline berita? Dan menjadi headline berita sebagai kekasihku?" Claudius Chen berkata dengan santai:"Aku ingatkan kepadamu, yang bermarga Shen sekarang sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepadaku, jika melihat kita berdua di dalam satu ruangan, dia pasti akan menggunakan kesempatan ini untuk membuat artikel yang besar."

Claudius membungkuk, nafasnya menyentuh wajahnya:"Sayangku, kamu tidak takut tapi aku takut."

"Kalau begitu bagaimana?" Josephine Bai panik, dia harus pulang untuk merayakan ulang tahun Marco Qiao

"Tunggu sebentar lagi." Claudius Chen menambahkan gembok di pintu, lalu menggandeng Josephine ke kamar, lalu mendorongnya ke atas sofa:"Duduklah."

Josephine Bai di dorong olehnya sehingga kue ulang tahun di tangannya membentur sofa, takut kuenya berubah bentuk Josephine segera mengeratkan genggamannya pada pita yang berada di tangannya.

Claudius Chen melihat kue ulang tahun di tangannya, lalu mengambil kue itu dan meletakkannya di meja tamu. Lalu dia berdiri dan berjalan ke dispenser untuk menuangkan segelas air untuknya, lalu dia mengusap keringat di dahi Josephine dengan tangannya:"Jangan panik, setelah mereka pergi semuanya akan baik-baik saja."

"Aku bukan panik, aku hanya terburu-buru harus segera pergi."

"Terburu-buru pulang untuk merayakan ulang tahunnya?" Claudius Chen melirik kue di atas meja, raut wajahnya tidak terlalu baik.

Josephine Bai tidak menjawab pertanyaannya, dia memiringkan tubuhnya dengan perlahan ke samping lalu mengangkat gelas dan meminum airnya.

Claudius Chen melihatnya, lalu berdiri dan bersandar di kepala ranjang, dia mengambil remot yang berada di sampingnya lalu menyalakan TV.

Saat TV menyala, langsung menyiarkan saluran tv yang sedang memberitakan tentang dirinya, oleh karena itu Claudius Chen mengganti saluran lain.

Claudius Chen menonton TV sambil bersandar di kepala ranjang, dia sama sekali tidak terpengaruh dengan wartawan yang ada di luar, sebaliknya Josephine Bai malah tidak sabar menunggu, semakin dia menunggu semakin dia merasa tidak tenang, dia bahkan mulai mondar mandir di dalam kamar.

Josephine melihat jam tangannya, sudah jam enam lewat, Marco Qiao pasti sudah pulang. Jika Marco Qiao tidak melihatnya di rumah dia pasti akan khawatir, dia pasti akan berpikiran yang bukan-bukan. Josephine kembali melihat kearah pintu, bagaimana? Orang yang berada di luar masih tidak berencana untuk pergi, dia sama sekali tidak bisa keluar.

"Meskipun aku sangat mencintaimu, sangat suka melihatmu, tapi bisakah kamu jangan mondar mandir di hadapanku, kamu mondar mandir seperti ini membuat kepalaku sakit." dari samping tubuhnya terdengar suara Claudius Chen.

Josephine Bai menghentikan langkah kakinya lalu memalingkan wajah dan melihat sebentar, dia berjalan kembali untuk duduk di atas sofa, duduk tidak sampai dua menit dia kembali berdiri lalu berjalan ke pintu dan membuka penutup lubang pengintip untuk melihat keluar lalu segera menutupnya kembali.

"Masih belum pergi?" Claudius.Chen bertanya.

Josephine Bai berjalan menghampirinya, lalu melihatnya sambil berkata:"Claudius Chen, apakah kamu bisa memikirkan sebuah cara? Aku benar-benar tidak bisa terus berada disini lagi."

Josephine tidak percaya, dengan kemampuannya dan koneksinya dia tidak bisa melawan wartawan? Dan dengan suka rela terjebak disini.

"Aku bukan artis atau orang penting, aku hanyalah pengusaha, dalam satu hari dapat menarik wartawan sebanyak ini apakah kamu tidak merasa aneh?"

"Jadi?"

"Jadi seharusnya kamu tahu, semua ini sengaja di rencanakan oleh seseorang, dikarenakan di sengaja maka tidak akan semudah itu dia membiarkan aku keluar, jadi....." Claudius Chen mengangkat alisnya dan melihatnya:"Hanya bisa menyusahkanmu sebentar."

Lagipula dia cukup menikmati perasaan di kerumuni seperti ini, mengurungnya dua hari lagi juga tidak apa-apa, sebaliknya dia akan sangat berterima kasih kepada mereka.

"Maksudmu, malam ini aku tidak bisa keluar lagi?"

"Aku rasa mungkin saja."

"Ya Tuhan....." kulit kepala Josephine Bai menjadi mati rasa dan menggaruk-garuk kepalanya, wajahnya terlihat sangat menyesal:"Jika tahu akan begini aku tidak akan menolongmu, bagaimana, aku harus bagaimana...."

Claudius Chen melihatnya sambil tertawa, dia menjulurkan tangan ingin menarik tangan Josephine, Josephine Bai segera mengangkat tangannya dan menunjuknya:"Kamu berani......!"

Claudius Chen menarik kembali tangannya dengan malu, akhirnya dia hanya berkata kepadanya:"Terima kasih atas bantuanmu....."

"Kamu tidak perlu berterima kasih kepadaku, aku bukan tulus ingin membantumu. " Josephine Bai berkata dengan kesal.

"Hmm, kamu tidak tulus, kamu berpura-pura." Claudius Chen berkata sambil menertawakannya, lalu mengambil remot dan mengganti saluran TV.

Josephine Bai tidak menghiraukannya, lalu berjalan ke.sofa dan mengambil HPnya, setelah ragu beberapa saat akhirnya dia mengirimkan pesan kepada Marco Qiao, memberitahu Marco mungkin dia akan pulang agak malam.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu