Istri ke-7 - Bab 232 Memang Sekejam Ini (2)

Tadi... Dia baru saja berjanji kepada Marco Qiao kalau setelah mendapatkan bukti dan membereskan masalah Sally Lin dia akan bersamanya ke Inggris dan berkumpul dengan Jesslyn.

Josephine mengambil air panas di kamar mandi, Claudius pun memejamkan matanya, telepon itu tiba-tiba berbunyi lagi. Claudius menoleh dan mengangkat telepon itu, sebelum dia berbicara, terdengar suara Sally Lin: "Josephine kamu dengar baik-baik, kalau kamu tidak menghubungiku, aku akan membuat Claudius mati, lebih parah dari Juju..."

Claudius tersenyum dingin, lalu menghempas dan menutup teleponnya, bahkan menarik kabel telepon itu hingga terlepas.

Dia bersandar di sofa dan memejamkan matanya kembali, di kepalanya terus terputar kata-kata ancaman Sally, khawatir dia akan terus mengganggu Josephine, dia pun mengeluarkan sebuah gunting dan memotong kabel telepon itu.

Josephine berjalan keluar dengan sebuah baskom air di tangannya, melihat Claudius yang memotong kabel telepon, dia pun kaget dan bertanya: "Telepon siapa? Sally Lin?"

"Iya, dia mengancamku untuk berhati-hati." Claudius menatapnya dan berkata: "Jangan pedulikan dia, jangan berhubungan dengannya juga."

"Aku tahu." Josephine pun mulai membasuh wajah dan tangannya.

Dia sangat bersungguh-sungguh, jari-jarinya satu persatu dibasuhnya dengan bersih.

Claudius menatap wajahnya, lama sekali, di dalam kepalanya muncul wajah saat dia kecil, lalu dia pun menanyakan rasa penasarannya kepadanya: "Josephine... Boleh tidak ceritakan masa-masa kecilmu? Kenapa kamu tidak pernah beritahu aku kalau kamu pernah operasi plastik... Dan merubah wajahmu seperti Shella Bai..."

Josephine pun menghentikan tangannya lalu menertawai dirinya sendiri: "Hal memalukan begini bagaimana mungkin aku mengatakannya? Lagipula tidak perlu juga."

"Kenapa tidak perlu? Kalau kamu bilang kamu pernah operasi... mungkin aku tidak akan menunggu sampai sekarang baru tahu kalau kamulah Juju saat kecil... Mungkin aku akan penasaran dengan wajahmu saat kecil, lalu mengetahui semuanya. Lagipula... operasi plastik juga bukan hal memalukan."

Josephine pun melihat pandangannya yang serius itu dan berkata: "Kamu benar-benar ingin tahu?"

"Iya. Claudius mengangguk: "Juju hanya bilang kalau kamu operasi plastik dan mengaku sebagai keluarga Bai... tapi tidak memberitahuku dengan jelas..."

Juju bilang kalau Josephine operasi plastik demi menjadi anak orang kaya, tapi dia tidak percaya kalau Josephine orang seperti itu, dia merasa pasti ada alasannya.

Josephine meletakkan kain itu lalu tersenyum pahit: "Saat itu ibuku sudah tidak tahan tinggal di rumah paman, lalu membawaku ke rumah keluarga Bai, lalu nenek keluarga Bai bilang aku sama sekali tidak mirip dengan direktur Bai, tidak mungkin keturunan keluarga Bai. Ibuku marah dan membawaku operasi plastik dan mirip dengan Shella Bai, ibuku..." Josephine pun tersenyum pahit: "Dia selalu tidak memikirkan akibatnya, tergesa-gesa, karena marah lalu membawaku operasi plastik dan merubahku menjadi orang lain. Hasilnya malah keluarga Bai semakin membenciku. Ibuku pun menyalahkan diriku karena aku bukan laki-laki, menurutnya kalau aku laki-laki, keluarga Bai pasti tidak akan begitu terhadapnya. Oleh karena itu dia tidak pernah menyukaiku, hingga sekarang..."

"Makanya ibumu hanya bersikap tegas kepadamu, tidak menyayangimu."

"Iya."

"Bagaimana dengan sekarang?" Claudius mengangkat wajahnya: "Aku masih penasaran dengan satu hal, kenapa Jesslyn sangat mirip dengan wajahmu saat kecil? Lalu... Ada apa dengan wajahmu? Kenapa..."

"Jesslyn adalah anak dari panti asuhan." Josephine pun menjawab lagi: Saat itu aku dan Marco lihat anak ini sangat mirip denganku, seperti anak kandungku, lalu kami pun membawanya pulang dan membesarkannya."

"Benarkah?"

"Benar." Josephine menundukkan kepalanya dan menutup perasaannya.

Dia tidak berani melihat respon Claudius, hanya bisa malah berulang kali berkata dalam hati: Maaf, maaf, maafkan kebohonganku...

Dia tidak bisa kehilangan Jesslyn, dan dia pun akan segera berkumpul dengannya, kalau Claudius tahu kalau Jesslyn itu anak kandungnya, dia pasti akan merebut Jesslyn kembali.

Dia pun langsung mengganti topik: "Dan mengenai wajahku... Sebenarnya aku tidak terbiasa melewati hari-hariku menjadi Shella Bai, bisa kembali seperti ini aku merasa sangat baik."

"kenapa kamu bisa tahu wajah aslimu begini?" Dia mengelus-ngelus wajahnya dengan jarinya.

Josephine pun berkata: "Aku harus berterima kasih kepada Marco Qiao, dia yang menyuruh dokter untuk mengoperasiku dan menjadi seperti ini."

Dia tahu Claudius tidak suka mendengar nama Marco Qiao, dan memang benar, ekspresi Claudius setelah itu pun langsung berubah.

"Begitulah ceritanya." Josephine pun melepaskan tangannya: "Sudahlah jangan bahas ini lagi, kamu lapar tidak, aku buatin makanan untukmu."

"Josephine..." Claudius memeluknya dan mencium lehernya: "Maaf... aku telah membuatmu menderita."

Josephine kaget, lalu mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya: "Sudah berlalu, lagipula aku tidak pernah menyalahkanmu."

"Kamu tahu tidak... Aku lebih rela kamu menyalahkanku, membenciku dan memarahiku... dan tidak seperti ini, tidak menyalahkanku dan tidak ingin kembali padaku."

"Claudius, kamu jangan begini... kamu sudah mabuk cepat istirahat di kamar."

"Josephine." Dia melepaskan pelukannya, lalu memegang wajahnya, dan menatapnya: "Kembalilah padaku... aku... aku janji... akan menjagamu dengan baik, tidak akan membiarkan nenek mengambil jantungmu... tidak akan membiarkan orang lain berbuat jahat padamu, aku tidak ingin kehilanganmu... tidak ingin melihatmu dekat dengan pria lain..."

"Sudahlah." Josephine menutup mulutnya, tersenyum pahit: "Kamu pikir aku tidak kembali kepadamu karena takut? Kamu pikir aku takut mati? Tidak... Aku sudah berjanji kepada Marco Qiao akan menemaninya seumur hidupnya, aku tidak ingin menjadi orang yang ingkar janji, aku tidak ingin melukainya."

"Lalu kamu... tega melukaiku?"

"Maaf..."

"Aku tidak ingin mendengar maaf... Aku hanya ingin mendengarmu bilang... aku mau." Claudius tiba-tiba memiringkan tubuhnya dan menekannya ke atas sofa dan menatapnya: "Ayo bilang..."

Josephine tidak bisa bergerak, dia pun menatapnya kembali dan mengulang perkataan tadi: "Claudius kamu sudah mabuk."

"Memangnya kenapa kalau mabuk... Ini benar-benar isi hatiku."

"Tidak, aku merasa sekarang kita harus memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah kita, bukan malah... membicarakan hal ini."

"Kalau tidak bisa mendapatkanmu... apa artinya menyelesaikan semua masalah ini?" Tanyanya

"Tuan muda Chen..." Josephine seperti ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi Claudius tidak ingin mendengarnya, dia pun menundukkan kepalanya dan menciumnya. Kalau memang ingin menolaknya, dia lebih baik tidak mendengarnya!

Josephine tahu sifatnya, semakin memberontak semakin dia ingin menguasainya, tapi dia tidak bisa membiarkannya begitu terus, dan seperti saat itu bermesraan dengannya di hotel, apalagi dia baru saja berjanji kepada Marco Qiao akan bersamanya ke Inggris setelah beberapa hari ini.

Dia pun mencuri kesempatan dan mendorongnya, lalu berdiri dari sofa dan berlari ke kamar.

Claudius tidak mengejarnya, tapi tetap duduk di sofa dan memegang wajahnya.

Josephine terus berkata kalau dia mabuk, sebenarnya dia masih sangat sadar, dan tahu apa yang dia lakukan, oleh karena itu saat ini detik ini, dia sangat kecewa dan sangat sedih!

-----

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu