Istri ke-7 - Bab 45 Melekat Padanya

“Dia takut kamu seperti sekarang, suka padaku, melekat padaku, dan terakhir menjadi sebuah permen karet yang tidak bisa dilepaskan.”

“Kamu……apakah kamu bisa berhenti beranggapan baik terhadap dirimu sendiri?” Josephine sangat marah, dia sembarangan berkata : “Aku tidak akan menyiksa diriku dengan melekat pada seorang lelaki sakit parah yang tidak akan hidup melewati usia 30 tahun.”

Muka Claudius sedikit berubah, dia menatapi Josephine : “Apakah tidak? Setelah aku mati, kamu akan bisa membagi wasiat bersama tanteku.”

Perkataan Claudius penuh kemarahan, dan juga bercampur sedikit rasa tak berdaya.

Josephine yang sedang terbakar oleh api amarah tidak menyadari hal itu, malahan dia semakin marah mendengar perkataannya, dia mengigit giginya dan berlagak selayaknya menyadari sesuatu : “Oh iya, benar, kenapa aku tidak kepikiran hal ini? Benar juga, demi wasiat keluarga Chen, aku harus melekat padamu, hingga kamu meninggal dunia!”

“Arghh……!” Josephine berteriak, badannya ditekan lagi kedinding oleh Claudius.

“Itu tergantung apakah dirimu masih bisa menikmatinya atau tidak.” Claudius berkata sambil menciuminya, kedua tangannya menarik handuk dari badannya secara kasar.

Josephine sudah tahu jika membuatnya marah tidak akan berakhir baik!

Dia menutup kedua matanya dan menahan kekasaran dari Claudius.

******

Ketika Shella masuk kedalam ruang tamu, Fransiska sedang duduk dan minum teh, dia melirik anak perempuannya dan berkata : “Sudah kuberitahu berapa kali, jika kamu menikah ke keluarga kaya seperti keluarga Lee, kamu harus bertindak seperti seorang wanita yang sopan dan dewasa, jangan selalu terlihat seperti itu.”

Setelah mendengar perkataannya, Shella semakin marah, dia duduk disamping Fransiska : “Menikah ke keluarga Lee? Tidak ada!”

“Ada apa? Kamu bertengkar dengan Vincent?” Fransiska meminum teh dengan anggun.

“Ibu, kamu masih bisa minum teh disini, aku sudah sangat panik.”

“Apa yang terjadi?” Frasiska akhirnya meletakkan teh nya dan ekspresinya kembali serius.

Shella menghirup udara dalam-dalam, dia berkata dengan marah : “Apakah kamu tahu betapa keterlaluannya Nyonya Lee? Pagi-pagi dia membawa aku dan Vincent untuk meminta maaf ke wanita hina itu di keluarga Chen, yang paling parahnya itu adalah lelaki yang kemarin muncul di acara tunanganku itu benar-benar adalah Claudius, Wanita hina itu menjadi sangat sombong!”

“Apa?” Fransiska terkejut : “Dia benar-benar adalah Claudius? Bukan orang yang dibayar oleh wanita hina itu?”

Dia mengira semua yang terjadi kemarin itu adalah akting dari Josephine, dia tidak mempedulikannya, tak disangka……

“Bukankah rumor mengatakan……Claudius sangatlah jelek, dan sakit parah? Bagaimana mungkin adalah dia?” lelaki yang muncul kemarin tidaklah jelek, malahan sangatlah ganteng.

“Ini adalah rumor dari mana?” Shella hampir menangis : “Ibu, ini adalah salahmu! Semua ini adalah ide burukmu, kamu menyuruhku menggodai Vincent, dan aku melewatkan lelaki yang bagus seperti Claudius, huhuhu…..ini salahmu!”

Jika terpikiran kemarin Claudius berciuman dengan Josephine, dan kejadian tadi di keluarga Chen, dia marah dan dendam.

Pernikahan ini awalnya miliknya, lelaki ini awalnya juga miliknya, tapi dia memberikannya kepada Josephine…

“Iya….. ini salah ibu, ibu tidak seharusnya mempercayai rumor.” Fransiska memegang tangannya dan menasihatinya : “Tapi, Shella, kamu juga jangan panik, meskipun Claudius kaya dan tampan, apakah kamu tidak melihatnya wajahnya pucat? Dia jelas-jelas terlihat tidak sehat, sekarang kita punya Vincent yang tampan, dan sehat, jangan mikir hal-hal yang tidak enak ini lagi.”