Istri ke-7 - Bab 140 Mengapa Harus Dia (3)

Asisten Yan sepertinya tahu lebih jelas mengenai struktur rumah ini daripada Josephine, dia langsung membawa Claudius naik ke kamar utama di lantai dua, dan menaruhnya di atas ranjang, dia mengusap air yang ada di dahinya dan berkata: "Nona Bai, tolong carikan baju yang bersih untuk tuan muda Chen."

"Baik." Josephine melihat baju asisten Yan yang basah dan berkata: "Asisten Yan, bajumu juga sudah basah, aku carikan baju untukmu dulu ya."

"Tidak usah, aku bisa ganti setelah pulang." Melihat Claudius yang tidur di ranjang: "Malam ini tuan muda tidur disini saja, aku pulang dulu ya."

Josephine juga melihat Claudius yang terbaring di ranjang, lalu mengangguk.

Setelah asisten Yan pergi, di dalam kamar itu hanya tersisa Josephine dan Claudius berdua, kesenyapan di kamar itu membuat suara nafas Claudius terdengar sangat jelas.

Tidak tahu apakah karena sudah terlalu lama tidak melayani Claudius, atau karena beberapa kejadian selama ini, Josephine melihat Claudius yang tertidur lelap, malah merasa malu untuk menyentuhnya dan mengganti bajunya.

Tidak hanya bajunya yang basah, rambutnya juga basah, berbaring seperti ini semalaman pasti akan sakit.

Walaupun merasa sedikit malu, tapi dia tetap mencari bajunya, dan menampung air hangat dari kamar mandi dan menaruhnya di lantai, bersiap-siap untuk melap badannya dan mengganti bajunya.

Dia memakai sebuah kemeja hitam, Josephine berhati-hati mengulurkan tangannya, baru saja menyentuh kancing di kerah bajunya, dia langsung menarik jarinya kembali.

Dia tersenyum pahit dan berpikir mengapa dia harus bertingkah seperti ini? Jelas-jelas dia bisa menggantinya dengan cepat dan langsung pergi.

Setelah menarik nafas, dia menaruh kembali jarinya di kerah bajunya, membuka kancingnya dengan cepat dan melepaskan kemejanya.

Badan yang maskulin itu langsung terlihat, Josephine menoleh sedikit, lalu membungkuk dan memeras handuk hangat itu dan mulai melap badannya.

Setelah itu, dia memakaikan baju tidur untuknnya. Lalu dia mulai melap bagian bawah tubuhnya. Saat melepaskan celananya dia masih gemetaran, tapi karena ingin cepat-cepat, dia memaksakan dirinya untuk melepas seluruh celananya.

Handuk yang hangat itu menyentuh bagian tubuhnya yang sensitif, Josephine merasakan respon tubuhnya, lalu menatapnya malu, tidak disangkanya tatapan mereka malah bertemu., dia terkejut hingga handuk di tangannya terlepas.

Sejak kapan dia bangun, dia malah tidak tahu!

Mungkin karena terlalu canggung, dia tidak sadar kalau saat menggantikan bajunya, dia telah menggerakkannya hingga terbangun.

Claudius menatap wajahnya yang memerah.

Tiba-tiba dia menarik tangannya dan menekan bagian tubuhnya yang sensitif itu, dan tersenyum dingin: "Kamu pura-pura suci? Kamu tidak menyentuh ini? Tidak pernah menelannya?"

Josephine merasa seperti terkena sengatan listrik lalu menarik tangannya kembali secara refleks. Saat tadi masih terlapisi oleh handuk saja dia juga sudah sangat malu, kali ini malah...

Lalu, Claudius sengaja dan tidak melepaskan tangannya.

Dia menarik tangannya, tapi malah ditekannya lebih erat, dia malah mengambil kesempatan ini dan memancingnya: "Bukankah kamu bisa bermain drama? Coba kamu perankan pelacur, kalau kamu bisa aku akan melepaskan ibu dan adikmu besok."

Tangan Josephine pun terhenti, dia mengangkat wajahnya dan melihatnya: "Benar kamu akan melepaskan ibuku dan Justin?"

"Kamu boleh coba." Claudius tersenyum dingin.

Josephine melihat ekspresinya, sangat tidak meyakinkan, tapi karena dia sudah mengatakannya, setidaknya ini juga satu kesempatan bukan? Kalau dia tidak bohong, ibu dan Justin akan tertolong.

Apalagi sesuai dengan pengertiannya terhadap Claudius, dia selalu menepati janjinya!

"Kenapa? Tidak mau?" Tatapannya semakin mendekat: "Atau sebenarnya di dalam hatimu masih ada Vincent Lee? Dan kamu hanya ingin tidur dengannya?"

"Bukan..."

"Bukan? Lalu kenapa tidak berani? Bukankan kamu sangat khawatir dengan adikmu? Kalau diganti dengan Vincent Lee, kamu pasti tidak perlu menunggunya menyuruhmu dan langsung memanjat ke tubuhnya bukan? Kamu..."

Tanpa menunggunya selesai, Josephine langsung naik ke tubuhnya dan mencium bibirnya.

Claudius sedikit kaget karenanya.

Josephine menciumnya, telapak tangannya masih tidak terlepas bagian tubuhnya itu, sambil meraba sambil mencium telinganya, dan berbisik kepadanya: "Tidak peduli apakah kamu percaya atau tidak, aku dan Vincent Lee tidak ada apa-apa, seumur hidupku aku hanya ada kamu."

Claudius kaget, lalu mendorongnya jatuh ke atas lantai: "Bohong!"

Josephine terjatuh di atas karpet, untung saja karpet itu cukup tebal sehingga tidak begitu sakit. Dia sudah tahu pasti dia tidak akan mempercayainya, lagian apapun yang dikatakannya dia tetap tidak akan percaya.

Ini salahnya sendiri, membuatnya kehilangan kepercayaan kepadanya!

Dia memanjat naik kembali ke atas ranjang, mencium bibirnya kembali dengan lembut. Dia bisa merasakan dada Claudius yang naik turun karena marah.

Bibir itu menyentuh dadanya, mencoba menenangkan amarahnya, lalu pelan-pelan dia melepaskan baju tidurnya.

Lalu dia melepaskan bajunya sendiri, lalu bernsentuhan dengannya.

Yang dia tahu adalah semua yang diajarinya dulu, walaupun terlihat bodoh tapi sangat memikat, bagian tubuh sensitif Claudius semakin tidak bisa menahannya lagi. Tidak menunggu dia selesai, dia pun langsung membalikkannya dan menekannya ke bawah.

Josephine memelukknya, menerima nafsunya, lalu badan mereka pun langsung bersentuhan.

Nafsu ternyata adalah kebutuhan fisik yang sangat menakutkan, sudah sampai tahap seperti ini pun, mereka masih bisa bermesraan seperti ini di sebuah ranjang.

Dia menggigit bibirnya dan memeluk pinggangnya dengan erat.

Claudius malah mencium bibirnya, memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya, lalu menggigit bibirnya.

Josephine merasa sakit lalu mengerang, tapi di saat yang bersamaan, bagian bawah tubuhnya yang memasuki dirinya seperti telah menguasai dirinya.

Mengingat hari-hari di apartemen waktu itu, Josephine tahu semakin dirinya membantah maka akan semakin membuatnya ingin menguasainya, kali ini dia membiarkannya saja.

Untung saja kali ini dia tidak diberi obat, tidak seperti saat itu dia menggila dan menginginkannya berkali-kali, setelah itu masih menempel di tubuhnya dan bernafas terengah-engah.

Sampai nafasnya semakin seimbang, dia baru mendorongnya ke samping dengan hati-hati, lalu beranjak dari ranjang.

Dia pikir dia sudah ketiduran, tapi ternyata tidak, lengannya melingkari pinggangnya erat dan tidak membiarkannya pergi.

"Tuan muda, aku ganti air hangat dan melap tubuhmu." Dia berkata.

Akhirnya, dia melepaskannya.

Josephine bergerak cepat dan turun dari ranjang, keluar dari selimut lalu memakai bajunya satu per satu dan masuk ke kamar mandi mengganti air di baskom.

Berdiri di depan wastafel, dia melihat dirinya sendiri yang terlihat berantakan, lalu bekas di lehernya, tiba-tiba dia merasa bingung, dia dan dia... ada apa sebenarnya?

Pagi keesokannya, Josephine pun sudah bangun, dan mengatakan kepada Bibi bahwa Claudius ada disini, menyuruhnya membeli sedikit yam untuk dimasak bubur.

Bibi mendengar Claudius disini, tentu saja tidak berani lambat.

Josephine memasak bubur itu sendiri, saat keluar dari dapur, kebetulan Claudius turun dari tangga. Dia berdiri melihatnya, hingga dia ingin berjalan keluar pintu, lalu dia pun berkata: "Tuan muda, sarapanmu sudah disiapkan, makan dulu baru pergi."

Claudius tidak membalikkan badan sama sekali lalu menjawabnya: "Tidak makan lagi."

"Tidak boleh, semalam kamu sudah muntah banyak, kalau tidak sarapan nanti kamu akan pingsan." Josephine berjalan mengikutinya.

Melihatnya tetap tidak menghentikan langkahnya, Josephine semakin panik dan berkata: "Tuan muda, aku ingin bicara."

Claudius membalikkan kepalanya lalu melihat bekas di lehernya, di dalam kepalanya langsung muncul kejadian semalam, lalu dia berkata santai: "Kamu mau ngomong apa?"

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu