Istri ke-7 - Bab 123 Hampir gila (3)

Ekspresi Nyonya Lee juga sedikit membaik, sebenarnya dulu dia merasa Josephine lumayan baik dan penurut, juga lumayan menyukainya, tapi karena dia adalah putri simpanan keluarga Bai, dia merasa tidak begitu nyaman.

Tapi Vincent tetap seperti dulu bersikeras ingin bersamanya, Nyonya Lee otomatis tidak bisa terus memisahkan mereka.

"Karena kalian berdua begitu bersikeras ingin bersama, baiklah, aku pulang meneliti hari yang baik, tapi aku ingatkan kalian, kalau sampai abangmu yang menjadi pewaris, maka kalian mungkin bahkan tidak bisa tinggal di apartemen ini lagi, lebih baik kalian mempersiapkan hati kalian."

"Ibu, kamu tenang saja, kita berdua ada kaki dan tangan, bisa membiayai diri sendiri." Vincent berkata tidak peduli.

"Kamu lumayan percaya diri." Nyonya Lee mendengus diam-diam dan melirik putranya, mengambil tas di sofa dan berjalan ke arah pintu.

Setelah Nyonya Lee pergi, Rose ragu-ragu ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya tidak jadi mengatakan apa-apa, dia kembali ke dapur untuk menyeduh teh.

Vincent Lee membalikkan badan, mengamati Josephine yang terdiam: "Kenapa? Kaget?"

Josephine melihat Vincent, berkata: "Tuan muda Lee, kalau tidak kita....."

"Kamu lebih baik jangan bilang kalau tidak kita lebih baik jangan menikah." Vincent Lee memotong perkataan Josephine.

Perkataannya dikatakan oleh Vincent, membuat Josephine tertawa merasa tidak nyaman, berkata: "Tapi.... Kamu berbuat seperti ini, harga yang dibayar sudah terlalu besar, kamu sudah tidak takut kehilangan perusahaan besar Lee?"

Dulu Vincent demi perusahaan Lee baru mengkhianati dia, hari ini bisa-bisanya demi dia, Vincent melepaskan hak warisnya, dalam waktu satu tahun, apa yang membuat Vincent berubah?

Tentu saja, Josephine tidak akan percaya dirinya punya pesona yang begitu besar untuk mengubah Vincent.

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu takut?" Vincent melihat Josephine dan balik bertanya.

"Aku.....Untuk apa aku takut?"

"Ya sudah kalau begitu, kamu saja tidak takut, aku takut apa?" Vincent tertawa dan menarik Josephine masuk ke pelukannya, mengelus rambut Josephine sambil berkata: "Tenang saja, ibuku paling menyayangiku, abangku juga adalah orang yang tidak bisa dipercaya, perusahaan Lee tidak mungkin diwariskan olehnya."

"Kalau begitu dulu....." Josephine tiba-tiba menghentikan perkataannya, masalah yang sudah berlalu begitu lama, untuk apa disebut-sebut lagi?

Masalah ini seakan sebuah duri yang menusuk hati Josephine, disentuh sedikit dia akan merasa sakit, kalau ingin sembuh dengan cepat maka tidak seharusnya menyentuhnya.

Vincent Lee terdiam, masalah itu juga adalah ganjalan di hatinya, membuatnya merasa tidak nyaman.

"Dulu......" Vincent terdiam sejenak: "Dulu karena takut abangku kalau mewariskan perusahaan, aku bahkan apartemen ini sudah tidak bisa kusimpan, oleh karena itu aku sangat mempedulikan hak waris, kemudian melakukan hal yang menyakitkanmu dan membuatku sangat menyesal."

"Maaf, Josephine....." Vincent menghela nafas panjang.

"Aku tidak ingin membicarakan hal yang sudah berlalu."

"Kalau begitu apakah kamu bisa memaafkanku?" Vincent Lee melepaskan Josephine, menunduk melihat Josephine.

"Tidak bisa." Josephine menggelengkan kepalaku, wajahnya serius: "Kalau bukan karena kalian, aku tidak akan menikahi Claudius, juga tidak akan sesusah itu, tidak akan kehilangan anakku, ibuku dan Justin juga tidak akan tersiksa seperti itu. Tuan muda Lee, sebenarnya aku sama sekali tidak ingin menikah denganmu."

Wajah Vincent sedikit berubah, tidak tahu apakah karena sedih atau karena kecewa.

Josephine tersenyum pahit sejenak, kemudian melanjutkan: "Tapi, aku tetaplah Josephine yang kamu percayai, orang yang menepati janji, jadi kamu tenang saja, karena kita ada perjanjian di depan, pernikahan ini pasti akan aku jalani."

"Kenapa rasanya seperti aku sedang memaksamu menikah?" Vincent tersenyum pahit.

"Aku rasa.....Sekarang tidak ada bedanya dengan memaksaku menikah?" Josephine berkata: "Tentu saja, aku juga bersedia dipaksa."

Vincent terdiam sejenak, di wajahnya kembali muncul senyuman: "Tidak peduli bagaimana, pokoknya kali ini aku tidak akan melepaskanmu lagi, tidak peduli aku memaksa, ataupun memaksamu menikah, kamu lebih baik menurut dan menunggu menjadi pengantin perempuan saja."

Hati Josephine muncul kekecewaan, dia pikir dengan berbicara seperti ini, Vincent akan mendengarkan hati nurani dan melepaskan dia, sepertinya dia terlalu menganggap tinggi VIncent.

Josephine mengangguk: "Aku mengerti."

*****

Shella tertidur sampai siang, hanya sampai Vina datang memanggilnya makan siang baru dia terbangun.

Di meja makan hanya ada dia, Nenek tua Chen dan Sally, Sally melihat Shella dan bertanya dengan khawatir: "Kakak ipar, kemarin semalaman kamu tidak tidur, sekarang sudah istirahat dengan baik?"

Shella mendongak dan berkata dengan wajah penuh terima kasih: "Lumayan baik, terima kasih kamu membantuku menjaga anak."

"Terima kasih apa, Nenek yang tidak tenang dengan ibu pengasuh, makanya dia menyuruhku pergi menjaga si bayi, benar kan, Nenek?" Sally berpaling ke arah Nenek tua Chen dan tersenyum tipis.

Nenek tua Chen mengangguk: "Iya, beberapa hari ini sudah menyusahkanmu."

"Nenek, kenapa kamu juga sama seperti kakak ipar begitu segan denganku?"

"Sudah, jangan bicara lagi, makanlah." Nenek tua Chen menunduk dan mulai makan.

Setelah makan siang, Sally menarik secarik tisu sambil mengelap mulut sambil berkata kepada Shella: "Kakak ipar, karena kamu sudah selesai istirahat, maka sore ini kamu jaga bayi sendiri ya, aku masih ada urusan mau keluar."

"Baik, kamu pergilah." Shella mengangguk.

Setelah makan siang, ketika Shella kembali ke kamar, dia sekalian pergi melihat si bayi, si bayi sedang tidur, tabung oksigennya sudah dilepas.

"Nyonya muda." ibu pengasuh menyapa Shella.

Shella mengangguk, kemudian berjalan sampai ke samping kasur bayi dan bertanya: "Si bayi baik-baik saja?"

"Baik-baik saja, pagi ini sudah tidak memakai tabung oksigen." kata ibu pengasuh.

"Baguslah." tepat ketika Shella mau berbalik badan dan keluar, tiba-tiba sudut matanya melihat rambut di sudut kening si bayi dipotong oleh seseorang.

Hatinya tiba-tiba bergetar, mengulurkan tangan dan melihat rambut bayi dengan teliti.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu