Istri ke-7 - Bab 210 Bagian Penting 1 (2)

Nenek menatap keluar jendela dan melihat jalan yang tidak dikenalinya, lalu dia pun bertanya: "Claudius, kenapa kamu lewat jalan ini?"

Claudius tiba-tiba sadar kalau dia malah sudah berkeliling jauh, lalu dia pun menjawab: "Sudah terbiasa."

Jalan ini adalah jalan menuju sekolah TK Cinta Anak, dari jalan itu ke rumah Claudius sepertinya harus berjalan lebih jauh sekitar empat atau lima kilometer, tapi setiap kali sebelum pulang ke rumah atau ke apartemen dia pasti selalu melewati jalan ini.

Saat ini sudah jam pulang sekolah, Jesslyn seharusnya sudah pulang, tapi dia masih tidak bisa menahan diri untuk melewati jalan ini.

"Ih, sepertinya diluar ada yang sedang menculik anak?" Nenek tiba-tiba bertanya.

"Sepertinya iya." Kakak He juga berkata.

Claudius pun melihat keluar jendela, ternyata memang benar ada seorang pria yang mengejar seorang anak perempuan, dan anak itu seperti dikenalinya.

"Jesslyn?" Claudius berkata pelan, lalu dengan cepat menginjakkan rem, dan berhenti di samping jalan anak itu berlari.

"Claudius, kamu mau ngapain?" Nenek merasakan Claudius ingin turun dari mobil, lalu berkata: "Aku asal ngomong saja, di tempat umum begini mana mungkin ada yang menculik anak? Mungkin saja itu ayahnya, kamu jangan ikut campur..."

Perkataan nenek belum selesai, Claudius pun sudah turun dari mobil.

"Claudius, hati-hati..." Dia pun berteriak dari belakang, lalu menoleh ke kakak He dan berkata: "Cepat, telepon polisi."

"Baik." Kakak He pun panik dan mengeluarkan hp dari tasnya.

Jesslyn menangis minta tolong, pria di belakang pun menjerit: "Hei anak sialan! Coba lari lagi akan kupatahkan kakimu, cepat berhenti... kamu dengar tidak?!"

Orang-orang di jalan mengira itu adalah seorang ayah yang memarahi anaknya, mereka pun hanya melihat dan tidak mempedulikannya.

Jesslyn tetap tidak bisa berlari lebih cepat darinya, dalam waktu singkat dia pun berhasil ditangkapnya, sebuah mobil pun berhenti di samping mereka.

"Lepaskan aku! Dasar orang jahat!" Jesslyn menangis dan berteriak.

"Sayang, jangan jerit lagi, besok ayah bawa kamu ke ocean park ya." Pria itu pun menggendong Jesslyn dan ingin naik ke atas mobil, lalu tiba-tiba wajahnya dipukul seseorang.

Dia pun pusing, kedua matanya mengedip-ngedip, melihat Claudius lalu melihat tangannya yang kosong dia pun marah: "Kamu siapa? Aku sedang marah dengan anakku, kamu mau ikut campur? Hei!"

Claudius pun memukulnya lagi.

"Kamu..."

"Dia anakmu?" Cladius memukulnya sekali lagi, kali ini dia menghindar.

"Paman Claudius..." Jesslyn melihat Claudius, tangisannya pun semakin kencang.

Pria asing itu mendengar Jesslyn ternyata kenal dengan Claudius, dia merasa kacau lalu membalikkan badan dan berlari ke mobil.

Sebenarnya Claudius ingin menenangkan Jesslyn, tapi melihatnya ingin lari, dia pun menarik bajunya dan mendorongnya ke atas jalan: "Coba bergerak lagi!"

"Maaf, aku hanya salah kenal orang, maaf... aku salah..." Pria asing itu terus meminta maaf dan bergerak mundur, mencoba ingin masuk ke dalam mobil dan melarikan diri.

Claudius tidak percaya kalau dia salah mengenal orang, lalu menendangnya jatuh ke bawah.

Suara mobil polisi terdengar dari kejauhan, supir mobil mendengar suara mobil polisi pun langsung menginjak gas dan melarikan diri.

Pria yang berbaring di atas jalan itu pun terkejut, dia terus meminta maaf kepada Claudius, Claudius tidak peduli, lalu menjongkok dan menatap Jesslyn, melihat luka di dahinya dia pun sedih: "Jesslyn, kamu kenapa? Kenapa sendirian disini?"

"Ibu ditangkap orang jahat... Paman Claudius, mohon kamu tolong ibuku..." Jesslyn mengusap air matanya dengan lengan bajunya.

Mendengar Josephine diculik, Claudius pun kaget dan bertanya: "Kamu bilang apa? Ibu diculik orang jahat?"

Jesslyn menangis dan mengangguk: "Mereka bilang mau membunuhku dan ibu, ibu pun mendorongku keluar dari mobil... tapi dia sendiri malah ditangkap mereka."

Claudius pun bingung.

Josephine diculik? Siapa yang melakukannya?

"Ada apa?" Beberapa polisi pun datang kesini dan melihat mereka.

"Pak polisi, dia orang jahat..." Jesslyn menangis dan berkata: "Mereka menangkap ibuku... cepat tangkap dia..."

"Aku... Aku tidak, pak polisi kalian jangan dengar dia bicara sembarangan." Pria itu pun panik dan berkata.

Polisi melihatnya juga tidak seperti orang baik, mereka pun langsung memborgol tangannya.

Claudius menelepon Sam, dan menggendong Jesslyn kembali ke mobilnya, lalu menyerahkannya ke nenek: "Nenek, ini anak temanku, tolong kalian bawa pulang dan jaga sebentar, aku masih ada urusan."

Setelah itu dia pun berkata ke Jesslyn: "Jesslyn, kamu pulang bersama nenek ini dan bersihkan lukamu ya, paman Claudius pasti akan menolong ibumu, yang nurut ya sayang?"

"Paman Claudius benar akan menolong ibuku?"

"Pasti." Claudius pun ingin menutup pintunya.

"Hei!" Nenek memanggilnya lalu melihat Jesslyn: "Claudius, Ngapain kamu serahkan anak kecil ini kepadaku? Aku..."

"Nenek, Jesslyn itu anak baik, tolong." Setelah itu dia mengelus kepala Jesslyn, menutup pintu mobil lalu berjalan pergi.

Claudius naik ke mobil polisi dan ikut pergi ke kantor polisi, dia tidak sabar melihat polisi yang bertanya ke pria itu, lalu dia pun menarik kerah bajunya dan berteriak: "Katakan! Siapa yang menyuruhmu? Kalian kemanakan nona Yi?"

"Aku... Aku tidak tahu..." Pria asing itu gemetaran dan berkata: "Aku tidak tahu apapun."

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu?" Claudius marah dan ingin memukulnya, tapi dicegah oleh polisi.

"Tuan muda Chen, jangan panik." Polisi pun menarik Claudius, lalu menoleh ke pria asing itu: "Sekarang teman-temanmu dimana? Nomor plat mobil, nomor hp, cepat beritahu, kamu tahu kan, jujur akan lebih baik."

Pria asing itu gemetaran dan menyebut beberapa nomor, polisi mencoba menelepon tapi tidak terhubungi, sepertinya sudah tidak aktif.

Claudius merasa tidak ada gunanya menangkap orang ini, dia pun memohon ke polisi agar tidak terlalu gegabah, keselamatan Josephine lah yang terpenting, dia pun berpikir sejenak lalu menelepon Juju.

Saat ini Juju sedang tidak tenang di dalam rumah, mendengar hp berbunyi dia pun langsung berlari ke arah sofa, melihat itu nomor Claudius, dia pun ketakutan, dia menarik nafas dan mengangkatnya.

Saat mengangkat telepon itu, dia pun menenangkan dirinya dalam hati: Claudius pasti tidak akan secepat itu tahu kalau Josephine hilang, pasti tidak akan secepat itu...

Lalu, dia kecewa.

Kalimat pertama Claudius malah: "Nona Zhu, aku beri waktu yang paling singkat, segera serahkan nona Yi, atau..."

Juju langsung memotongnya: "Claudius, kamu bilang apa? Nona Yi kenapa?"

"Kamu jangan pura-pura lagi, selain kamu siapa lagi?" Nada bicara Claudius semakin dingin: "Cepat telepon mereka dan lepaskan nona Yi, kamu dengar tidak."

Hati Juju pun kacau, dia menarik nafas dan mulai menenangkan dirinya. Tidak boleh ketakutan, asalkan ada nenek dia pasti tidak bisa berbuat apa-apa, kalau bukan Josephine yang mati, maka dia lah yang mati, kesempatan sebagus ini, kalaupun Claudius memegang senjata dan menodong di kepalanya, dia juga tidak boleh lemah, tidak boleh!

Lalu dia menarik nafas lagi: "Claudius, kenapa setiap kali nona Yi bermasalah kamu pasti menuduhku, aku bersumpah masalah ini tidak ada hubungannya denganku, kamu bisa tanyakan lagi dengan jelas ke orang lain, jangan tanya aku terus oke?"

"Selain kamu siapa lagi?" Claudius tahu sifat Juju, tidak pedulu apa yang terjadi dia tidak akan mengaku, sampai mati pun tidak akan mengaku.

Dia panik lalu berteriak: "Nona Zhu, kamu tidak mempedulikan peringatanku bukan? Kamu percaya tidak sekarang aku akan pulang dan membunuhmu?"

Claudius! Kekasihmu sangat banyak, masa tidak ada satupun yang ingin kubunuh? Aku sudah bilang aku tidak melakukannya, jangan setiap kali tidak ada bukti lalu mencurigaiku, ini tidak adil bagiku..."

"Sekali lagi kutanyakan, kamu lepaskan nona Yi atau tidak?" Claudius memotong perkataannya.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu