Istri ke-7 - Bab 120 Kebetulan bertemu(2)

Josephine ke ruang tamu untuk mengambil tasnya kemudian bergegas keluar, setelah dia menutup pintu dia pun merapikan tasnya sambil berjalan menuju lift, lalu tidak sengaja menabrak seorang lelaki.

"Maaf......" Josephine refleks membungkukkan tubuhnya, kemudian mendongak.

Ketika dia melihat lelaki yang dia tabrak adalah Claudius yang baru keluar dari apartemen sebelah, dia pun membeku, menatapi Claudius dengan tatapan kaget.

Claudius yang baru keluar dari apartemennya ditabrak oleh seseorang, dan orang yang menabraknya adalah.....

Claudius juga sedang menatapi dia, rambut pendek yang rapi, anting-anting yang berlebihan, terusan yang terbuka, juga riasan muka yang tebal..... adalah karakteristik khas Shella. Claudius sudah sangat lama tidak melihat Shella, tidak menyangka bisa bertemu disini.

Semenjak pindah kesini, Josephine tidak pernah berpikir apakah dia bisa bertemu Claudius disini, apa yang harus dia lakukan kalau bertemu. Tapi hari ini dia juga termasuk sudah mempersiapkan diri, jadi ketika dia bertemu Claudius, dia hanya kaget sejenak dan sadar kembali dengan cepat.

"Kakak ipar, kenapa kamu ada disini?" Josephine tersenyum kaget, matanya penuh dengan obsesi, dia ingat setiap kali Shella melihat Claudius selalu dengan ekspresi terobsesi seperti ini.

Demi memainkan peran Shella dengan sempurna, Josephine juga melakukan banyak persiapan, setiap hari begitu mau keluar rumah dia akan merias diri seperti wanita panggilan, memakai baju terbuka yang tidak cocok untuknya.

"Aku kadang tinggal disini." Claudius selama ini tidak ada kesan baik terhadap Shella, sikapnya terhadap Shella juga sangat datar.

Josephine awalnya berpikir mau kembali ke rumah untuk menghindari naik lift yang sama dengan Claudius, karena bagaimanapun lebih baik tidak berhubungan dengannya sama sekali, tapi Justin malah berteriak di pintu lift: "Kak, cepat, lift sudah datang!"

Tidak ada pilihan lain, Josephine terpaksa melangkah menuju lift.

Di dalam lift ada 4 orang, Rose tidak mengenal tampang Claudius, jadi dia tidak tampak terkejut sama sekali.

Shella menarik Justin berdiri di samping depan Claudius, dia merasa dilema apakah mau berbicara dengan Claudius, dengan karakter Shella, pasti akan berusaha sengaja mencari topik untuk menggoda dengan Claudius.

Tapi perkataan menggoda, apa yang harus dia katakan? Setelah bimbang sejenak, Josephine tertawa bodoh dan berkata: "Kakak ipar, apakah kakakku sekarang baik-baik saja?"

Claudius melihatnya dengan tatapan datar, kemudian tersenyum mengejek: "Kamu masih bisa mengkhawatirkan dia?"

"Aku tentu saja mengkhawatirkan dia, dia adalah kakakku."

Rose akhirnya kaget, dia melihat mereka berdua secara bergantian, tepat ketika dia mau bertanya kepada Josephine siapa orang ini, pintu lift berbunyi dan terbuka.

Justin lebih duluan berlari keluar, berlari menuju Vincent yang berdiri di depan lift, sambil berlari sambil tertawa: "Kakak ipar, kakak berkata malam mau membelikanku paha ayam, apakah kamu mau datang dan makan bersama kami?"

"Tentu saja." Vincent tertawa dan memeluk tubuh kecil Justin.

Ketika dia mendongak dan melihat Josephine dan Claudius keluar dari lift hampir bersamaan, di wajahnya terlihat kekagetan. Di tempat ini, di situasi ini melihat Claudius, dia sedikit bingung dan tidak tahu apa yang terjadi.

Josephine tahu Vincent pasti bisa bingung, dia bergegas berjalan mendekatinya dan merangkul lengannya dan berkata sambil tersenyum: "Vincent, sangat kebetulan, abang ipar juga tinggal disini, terlebih lagi setingkat dengan kita."

Vincent akhirnya mengerti, ternyata hanya kebetulan, bukan.....

Vincent diam-diam menghela nafas lega, untung saja bukan karena Claudius mengetahui sesuatu dan sengaja mencari kesini.

"Abang sepupu, sangat kebetulan." Vincent segera tersenyum kepada Claudius, dengan sopan menyapanya.

Claudius melihat kedua orang yang sangat mesra di depannya, bibirnya tersenyum ringan: "Tuan muda Lee sudah bermaksud menyerah dan kembali ke orang yang semula?"

Wajah Vincent berubah, sengaja menunjukkan ekspresi canggung dan berkata: "Ibuku berharap aku cepat menikah untuk meneruskan keturunan keluarga Lee, kalau tidak aku tidak akan seterburu-buru ini."

"Dari awal sudah seharusnya berpikir seperti itu." senyum Claudius seketika berubah menjadi senyum mengejek, kemudian melangkah menuju mobilnya.

Vincent Lee menatapi punggung Claudius yang menjauh, hatinya penuh dengan kesombongan, sebuah perasaan penuh kemenangan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

Kalau Claudius tahu perempuan di pelukannya, adalah perempuan yang dicari olehnya seluruh kota Surabaya, bahkan sampai ribut di kantor polisi, Claudius pasti akan gila.

*****

Setelah naik ke mobil, Rose melihat Josephine yang terdiam, kemudian dengan ragu-ragu bertanya: "Dia adalah Claudius Chen?"

Melihat Josephine mengangguk, Rose pun langsung bertanya lagi: "Kalau begitu kenapa dia bisa tinggal disini? Apakah tidak apa-apa seperti ini?"

Josephine juga sedang memikirkan hal ini, apakah seperti ini tidak terlalu berbahaya, bisakah membuat masalah untuknya. Dia pun menghirup nafas panjang, berkata: "Dia biasanya tidak tinggal disini."

Berhenti sejenak, Josephine melanjutkan:"Tapi aku merasa lebih baik kita pindah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Tuan muda Lee, bagaimana menurutmu?"

Vincent tertawa: "Kamu bukannya sudah bilang bahwa dia biasanya tidak tinggal disini? Kalau begitu tidak usah pedulikan dia, lingkungan dan udara disini lebih cocok untuk kesehatan Justin, terlebih lagi......"

Vincent berpaling melihat Josephine: "Kita segera menikah, setelah menikah kamu otomatis sudah tidak tinggal disini."

"Dan juga....." Vincent Lee berhenti, kemudian tersenyum melihat Josephine: "Jangan memanggilku Tuan muda Lee, panggil aku Vincent seperti tadi."

Josephine menunduk, merasa tidak nyaman, tadi dia memanggil Vincent seperti itu karena ada Claudius, tapi sekarang sudah tidak ada Claudius, dia benar-benar tidak bisa membuka mulut memanggilnya seperti itu.

Sebenarnya dulu Josephine juga memanggil Vincent dengan namanya, hanya saja sudah terlalu lama sejak dia terakhir kali memanggilnya seperti itu, dan di pertengahan juga terjadi begitu banyak hal.

"Kita ke dokter mana?" Vincent mengemudi dengan handal dan bertanya.

"Ke Prima Medical." Josephine menjawab tanpa berpikir.

"Kenapa ke Prima Medical? Karena itu milik keluarga Susi?"

"Iya......" Josephine menjawab tanpa berpikir, sebenarnya dia hanya ingin kesana untuk mencari lelaki misterius yang membawa pergi anaknya, tapi dia tidak bisa memberitahu Vincent.

Dia tidak memberi tahu masalah ini ke siapapun, juga tidak berani memberitahu siapapun, takut membuahkan masalah yang tidak diinginkan kalau sampai tersebar. Karena kekuasaan keluarga Chen sangat luas, kalau sampai tahu anak keluarga mereka diganti, masalah ini pasti akan menjadi heboh.

Meskipun harapannya sangat kecil, tapi pergi ke Prima Medical dan rumah kesejahteraan setiap hari sudah menjadi kebiasaannya. Asalkan dia belum menemukan anaknya, dia tidak akan menyerah.

*****

Claudius seharian tidak pulang, Shella pun merasa sedikit panik, karena ini adalah pertama kalinya Claudius tidak pulang semenjak dia masuk ke rumah keluarga Chen.

Apa sebenarnya yang membuat Claudius tidak pulang semalaman, jangan-jangan dia ada perempuan lain di luar? Begitu memikirkan kemungkinan ini, Shella pun tidak bisa menahan kecemburuannya.

Kata ibu benar, kalau dia takut dengan Claudius, menjauhi Claudius, diluar pasti ada perempuan yang tidak takut, perempuan yang melakukan berbagai cara untuk bisa berdiri di sampingnya. Jangan-jangan benar seperti itu, reaksinya malam itu langsung mendorong Claudius ke pelukan wanit lain? Tapi dia benar-benar sangat takut!

Setelah berjalan mengelilingi kamarnya, Shella akhirnya memberanikan diri menelepon Claudius.

Setelah berdering sangat lama, akhirnya ada yang mengangkat, terdengar suara lembut Claudius: "Ada apa, Shella?"

Hati Shella langsung menegang, berkata dengan terbata-bata: "Eee....Tuan muda, apakah aku mengganggumu bekerja?"

"Tidak, sekarang sedang waktu istirahat siang." terdengar suara kertas dibalik dari telepon, sangat jelas, walaupun sekarang adalah waktu istirahat siang, dia tetap sedang bekerja.

"Oh, sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya saja semalam kamu tidak pulang, aku sangat mengkhawatirkanmu."

"Hmm? Bukannya aku sudah mengirimkan pesan untukmu, semalam sudah terlalu malam, jadi aku menginap di apartemen."

"Ah, aku tidak melihatnya." Sebenarnya dia sudah melihatnya, hanya saja Claudius tidak memberitahu alasan yang jelas, jadi dia tetap bisa berpikir sembarangan.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu