Istri ke-7 - Bab 118 Pilihannya (4)

Josephine tidak pantang menyerah, dia berdiri di depan lift, dia merasa asalkan pria itu bekerja disini, pasti akan keluar masuk melalui lift ini.

Dari siang hingga malam, sampai Vincent Lee meneleponnya, dia baru tersadar kalau sudah malam, dan sudah saatnya pulang.

Vincent Lee menanyakan keberadaannya, lalu dia menjawab dia hanya melakukan pemeriksaan kembali setelah melahirkan di rumah sakit ini, Vincent Lee terdiam dan menyuruhnya untuk menunggu disana.

Tidak lama kemudian, Vincent Lee datang, menjemputnya dan memarahinya: "Jangan lupa kamu sekarang masih dalam proses pemulihan, jangan keluar sembarangan."

"Aku tahu, aku hanya..." Josephine tetap tidak berani mengatakan bahwa, dia sedang mencari seseorang."

"Jangan keluar sembarangan lagi." Vincent Lee menasehatinya.

Setelah sampai di rumah, Josephine terlihat sedikit lelah, baru saja ingin kekamar dan beristirahat, Vincent Lee malah menariknya untuk duduk di meja makan: "Makan dulu baru tidur."

Pengasuh menyuguhkan makanan kepadanya, dia pun makan sedikit lalu kembali ke kamar.

Dia mandi di kamar mandi, capeknya menghilang, lalu dia menuang segelas air dan duduk bengong menghadap jendela.

Vincent Lee datang dan menutup jendela itu, lalu membalikkan badannya dan menatapnya: "Sudah berapa hari, perasaanmu masih belum membaik?"

Josephine melihatnya dan berkata: "Apakan kamu pernah merasakan sakitnya kehilangan anak?"

Vincent Lee terdiam.

Josephine menyadari bahwa dia telah menanyakan pertanyaan bodoh, dia menggeleng pahit: "Kamu tidak pernah mempunyai anak, mana mungkin bisa merasakan penderitaan kehilangan anak?"

"Aku pikir... rasanya seperti kehilangan orang yang kita cintai bukan? Sakit seperti ini tentu sudah pernah kurasakan." Vincent Lee berkata: "Setiap kali melihatmu bersama Claudius, aku akan merasa sedih."

"Ini namanya iri dan cemburu, bukan cinta."

"Kalau hanya iri, kenapa sekarang setelah aku memilikimu, tapi aku masih tidak rela melepaskanmu?" Vincent Lee menatapnya, dan pandangannya menjadi lembut, menunduk dan mencium bibirnya.

Bibirnya sedikit dingin, menyentuh bibirnya seperti terkena sengatan listrik, Josephine menghindar secara refleks, membuat dia tidak bisa menciumnya.

Ada kekecewaan di wajah Vincent Lee, melihat ekspresinya yang canggung.

"Maaf, aku... aku belum siap." Josephine merasa bersalah.

Dia tahu dia tidak seharusnya menolaknya, lagian dia yang memilih untuk bersamanya, tapi... dia benar-benar tidak sanggup menerima orang lain di saat ini, tidak sanggup!

Vincent Lee mundur dan tersenyum santai: "Tidak apa-apa, aku bisa menunggumu."

"Terima kasih." Josephine melihatnya dan merasa bersalah.

"Oyah, aku ingin memberitahumu sebuah kabar baik. Tante dan Justin akan pulang dari Jepang besok." Vincent Lee mengganti topik bicara.

"Sungguh?" Josephine merasa sangat senang.

"Tentu saja."

"Sangat baik!" Josephine berkata lagi, akhirnya terpancar sebuah senyuman di wajahnya.

Akhirnya penantiannya sampai juga, dia bisa berkumpul kembali dengan ibu dan Justin, selama ini hanya hal ini lah yang bisa membuatnya senang.

Vincent Lee melihat ekspresinya yang senang, dia pun ikut merasa senang.

Tapi senyumnya hanya sesaat saja, lalu dia memegang pundaknya menatapnya dan berkata: "Josephine, sekarang kamu sudah tidak ada lagi beban yang ada di tangan nyonya Bai, apakah kamu... akan melupakan perjanjian kita, dan kembali mencari Claudius.

Dia sangat cemas, dan juga berhati-hati.

Senyum Josephine pun hilang, benar juga, Ibu dan Justin sudah kembali, dia sudah tidak ada lagi beban di tangan ibu dan anak yang kejam itu.

Dendam ini akan dibalasnya! Saat ini adalah kesempatan bagus untuk membalas dendamnya, dia bisa saja membalas mereka berkali lipat.

Hanya saja...

Kalau dia sekarang pergi mencari nenek, dan membocorkan rencana jahat mereka, Claudius tentu tidak akan melepaskannya juga. Dia tidak takut dirinya kena imbas, tapi kalau sampai dia tumbang, siapa yang akan mencari anaknya? Siapa yang akan menjaga ibu dan Justin?

Dan yang terpenting, demi seorang Claudius yang tidak mencintainya, apakah akan berarti kalau dia kehilangan banyak hal.

Sudahlah, sejak hari ini dia tidak ingin lagi berkaitan dengan keluarga Chen, biarkan saja mereka.

Ibu dan anak keluarga Bai, juga biarkan saja mereka ingin berbuat apa.

Claudius... biarlah dia juga berlalu.

Dan dia juga punya tujuan baru, mencari anaknya, dan menjaga keluarganya.

Dan Vincent Lee, orang yang menolongnya dari bahaya, atas dasar perjanjian, dia tidak bisa memperalatnya lalu mengingkari janji, kalau begitu, bukankah dia sama saja seperti Fransiska?

Dia mengangkat kepalanya dan tersenyum: "Kamu tenang saja, aku bukan orang yang suka mengingkar janji."

"Baguslah kalau begitu." Vincent Lee merasa lega dan memeluknya: "Aku mengerti sifatmu, dan juga percaya kepadamu, makanya aku tidak seperti nyonya Bai dan menyiksamu."

Josephine tidak bergerak sama sekali, dia memejamkan matanya, disaat ini dia malah membayangkan saat dia bersama Claudius, jelas-jelas tidak ada perasaan yang spesial terhadapnya, tapi dia tetap tidak bisa melupakannya, melupakan saat-saat bersama dirinya.

Kenapa? Karena dia ayah dari anaknya? Semua orang bilang kalau anak adalah penghubung perasaan suami istri? Benarkah begitu?

*****

Sejak berduaan dengan Claudius, Shella Bai semakin ketagihan dengan perasaan ini.

Malam itu, dia memikirkan alasan untuk bisa tidur di kamarnya, semalam karena bau ranjangnya dia bisa tidur di kamarnya, lalu apakah dia bisa menggunakan alasan yang sama malam ini?

Saat dia kebingungan, tiba-tiba dia melihat Vina membawa semangkok obat dan berjalan ke arah tangga.

Dia merasa senang dan berkata kepada Vina: "Berikan obat itu padaku, aku yang mengantarkannya kepada tuan muda."

Vina memberi obatnya dan mengingatkannya: "Harus diminum ya."

"Tenang saja, aku akan menyuruhnya minum." Shella Bai tidak sabaran, mengangkat tangannya dan mengetuk pintu, mendorong pintu itu dan masuk ke dalam.

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu