Istri ke-7 - Bab 275 Anakku Hilang (2)

"Tidak..." Susi pun baru tersadar dan menggelengkan kepalanya: "Aku tidak kenal dia, aku tidak kenal, tolong kamu cari lagi kemana anak ini pergi, tolong..."

"Nona, kamu sebentar bilang kenal sebentar bilang tidak kenal, jelas-jelas kamu bohong. Kalau memang anak ini dibawa orang yang kamu kenal, aku tidak perlu habisin waktu untuk melihat CCTV, tolong kamu langsung telepon saja temanmu ini dan mengembalikan anakmu, maaf."

"Aku... Aku tidak ada nomor teleponnya."

"Kalau begitu tanya saja temanmu." Pegawai itu pun tidak sungkan-sungkan dan langsung menutup rekaman CCTV itu.

Dia merasa ini pasti hanya permainan sepasang suami istri yang memperebutkan anak, dia tidak ada waktu untuk mengurus hal ini.

Susi pun pasrah dan berjalan keluar dari kantor properti, teleponnya berbunyi, saat dia mengangkatnya Freddy pun panik dan bertanya: "Bagaimana Susi? Apakah kamu melihat Ethan di CCTV? Aku mencarinya di parkiran tapi belum ketemu, aku masih mencari..."

"Freddy, tidak usah cari lagi." Kata Susi.

"Kamu bilang apa? Kenapa tidak cari lagi?"

"Ethan sudah dijemput temanku.” Kata Susi. Saat ini dia tidak tahu apakah harus sedih atau senang, Ethan dijemput oleh Henry Qiao, itu tandanya Ethan sekarang aman, tidak akan ada bahaya kecelakaan atau diculik orang. Tapi mengingat dia dibawa Henry Qiao, dia mungkin akan dibawa Henry ke rumah kelaurga Qiao, dia pun semakin panik.

Setelah menunggu beberapa saat di depan kantor itu, dia pun menelepon Josephine.

Pindah rumah kali ini, selain Freddy yang tahu karena terus mengikutinya, tidak ada lagi orang lain yang tahu, bahkan Josephine juga tidak tahu.

Saat mengangkat telepon Susi, Josephine pun menyapanya, mendengar isakan Susi, dia pun bingung dan bertanya: "Susi, kenapa? Ada apa?"

"Josephine, Ethan dibawa Henry Qiao." Kata Susi sedih.

"Hah? Kok bisa?"

"Tidak tahu, tadi saat pindah rumah Ethan langsung menghilang."

"Kenapa kamu bisa tahu Henry yang membawanya?" Josephine pun bertanya lagi: "Terus, kamu ngapain pindah rumah? Sudahlah, kamu sekarang dimana, aku pergi kesana."

"Josephine, kamu bantu aku telepon Henry oke? Kamu tanya-tanya saja dan cari tahu apa yang akan dia lakukan?"

"Kamu menyuruhku menelepon Henry?" Josephine bingung.

"Benar, Henry Qiao seharusnya belum secepat itu mengetahui keberadaan Ethan, lagipula membawa pergi anak tidak seperti apa yang bisa dilakukannya, jadi... aku mohon kamu bantu aku."

"Maksudmu... Mungkin ada kesalahpahaman?"

"Iya, aku harap sih begitu..."

Josephine menutup telepon, setelah berpikir-pikir dia pun akhirnya menelepon nomor Henry, dan saat telepon itu berbunyi, Henry baru saja keluar dari apartemen Susi dan menyetir mobil meninggalkan kompleks perumahan itu.

"Itu... Tuan muda Qiao, kamu tadi baru dari kompleks perumahan Rich Leisure?"

"Iya, kenapa?"

"Aku tadi pergi menagih uang sewa apartemen Susi, kebetulan aku melihatmu." Josephine pun tertawa canggung: "Aku lihat kamu membawa seorang anak kecil, anak itu..."

Josephine pun ragu dan tidak melanjutkan, Henry malah menjawabnya sendiri: "Aku bertemu dengan anak itu disini."

Dia hanya tidak berharap Josephine salah paham dengannya, lalu menyebarkan salah paham ini ke Susi, lagipula salahpaham Susi terhadapnya sudah terlalu dalam.

"Kamu bertemu dengannya dimana? Sudah diantar pulang?" Josephine panik.

"Aku bertemu dengannnya di dalam parkiran, sudah ku antar ke pos satpam." Setelah itu Henry pun bertanya: "Nona Bai, aku ingin tanya kamu sesuatu."

"Apa?" Josephine kaget dan panik, karena dia masih harus segera memberitahu Susi keberadaan Ethan.

"Apa lagi kalau bukan soal Susi?" Henry Qiao berkata: "Kamu boleh tidak beritahu aku Susi dimana?"

"Ini... Tuan muda Qiao kamu juga tahu sifat Susi, kalau dia menghilang dia pasti tidak beritahu siapa-siapa, aku juga sama... Hehe..." Josephine pun sudah menebak Henry akan menanyakan ini, dia juga sudah mempersiapkan alasan, sehingga tidak kedengaran aneh saat membohonginya.

Setelah itu dia pun mencoba menanyakan dan mencari tahu: "Ada apa kamu mencarinya? Bukankah kalian sudah... putus hubungan?"

Henry Qiao tidak menjawabnya, dia terdiam sejenak lalu berkata: "Rumahnya sudah disewakan?"

"Iya, bukannya kamu tadi sudah kesana?" Dia pikir Henry pasti sudah mengetuk pintu dan tidak melihat Susi, kalau tidak dia pasti tidak akan menanyakan ini.

"Tuan muda Qiao, kamu ingin balikan dengan Susi? Sebenarnya..."

"Kalau kamu ada kabarnya, tolong beritahu aku ya, makasih." Henry Qiao memotongnya.

Josephine pun mengangguk: "Baik, aku akan beritahu kamu."

Setelah menutup telepon, Josephine pun berjalan keluar dan menelepon Susi, dan memberitahunya keberadaan Ethan.

Susi hampir tidak mempercayai apa yang didengarnya: "Sungguh? Henry Qiao sendiri yang mengatakannya?"

"Benar, dia sama sekali tidak tahu Ethan adalah anakmu dengannya." Josephine berkata: "Susi kamu cepat bawa Ethan pulang dulu, nanti aku bicarakan lagi denganmu setelah aku kesana."

"Oke, aku pergi cari Ethan." Susi tidak bertanya lagi, dia pun berdiri dan berjalan menuju pos satpam.

"Ethan sudah ketemu? Dimana?" Freddy juga mengikuti langkahnya dan bertanya.

Susi menghentikan langkahnya dan menoleh kepadanya, lalu memukulnya dan menendangnya: "Dasar brengsek! Untung saja kali ini Ethan tidak apa-apa, kalau tidak aku patahkan tanganmu!"

"Iya, iya... Susi jangan marah, kalau Ethan kenapa-kenapa, aku patahkan sendiri tanganku." Freddy sambil mengelus-ngelus kakinya yang ditendang Susi sambil mengikuti langkah kakinya, disaat yang bersamaan dia pun berkata: "Tapi lain kali kamu harus berhati-hati, anak kecil suka lari sembarangan... Maaf, aku yang salah." Melihat tatapan tajam Susi, Freddy pun langsung berhenti bicara.

"Panggil aku kakak Susi." Nada Susi sedikit dingin, tapi diwajahnya sudah bisa terlihat senyuman.

Kabar Ethan sudah diketahui, tentu saja perasaannya sudah membaik.

"Aku tidak mau." Kata Freddy.

Susi memerintah: "Kamu pergi ke pos satpam pintu belakang, aku ke depan."

"Baik!" Freddy pun tersenyum dan pergi ke pintu belakang.

-----

Saat Josephine tiba di rumah Susi, Susi sudah menjemput Ethan pulang. Saat ini dia sedang menghukum Ethan berdiri di sudut rumah dan menasehati perbuatannya.

Melihat Ethan yang kasihan, Josephine pun berjalan kesana dan memeluknya, mengelus kepalanya dan menenangkannya: "Ethan baik, kita minta maaf ya sama ibu, janji lain kali jangan lari sembarangan lagi oke?"

"Aku tidak lari sembarangan." Ethan merasa bingung, dan menangis.

"Kamu masih saja melawan ya!" Susi mengangkat tangan dan ingin memukulkan rotan di atas telapak tangannya.

Ethan pun langsung menangis kencang: "Ibu jahat, aku ingin beritahu ayah...!"

"Kamu bilang apa!"

"Aku tidak lari sembarangan, aku bersama dengan ayah, aku tidak lari sembarangan... Hu..."

"Siapa ayahmu? Ibu bukannya sudah bilang ayahmu masih lama sekali baru bisa pulang?"

"Tapi jelas-jelas aku bertemu ayah..."

"Ethan!" Susi marah.

"Ehem..." Josephine pun menarik ujung bajunya dan berkata pelan: "Kamu sudah keterlaluan ya, Ethan juga tidak salah."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu