Istri ke-7 - Bab 56 Bekas Gigitan

Barusan karena mengejar waktu, ia bahkan tidak sempat bercermin, tentu saja ia tak menyadari luka di lehernya. Sekarang luka itu baru terasa sakit saat ia sentuh, luka itu tepat berada di daerah yang digigit Claudius kemarin malam.

Wajah kecilnya seketika memerah, ia menoleh ke arah Claudius, kebetulan pandangannya bertemu dengan mata Claudius yang sedang melihat ke arahnya.

Claudius mengarahkan pandangannya pada wajah Josephine yang merah padam, kemudian diarahkannya pada 2 bekas gigi itu, tentu saja ia ingat apa yang terjadi kemarin malam, ia juga ingat kejadian di mana dirinya seketika kehilangan kendali dan menggigit wanita itu hingga terluka.

Joshua bolak-balik memandang kedua orang itu, ia pun bercanda pada Claudius, "Kak, kulit kakak ipar yang halus itu mana tahan kalau kau begitukan, kau harus belajar menyayangi dan memanjakan wanita, benar kan, kakak ipar?"

Wajah Josephine pun semakin merah, ia dengan buru-buru membela diri, "Ini bukan bekas gigitannya, aku, akulah yang tak sengaja menggaruknya hingga terluka."

"Mana mungkin? Dilihat sekalipun sudah tahu kalau itu bekas gigitan, ya kan, kak?" Tanya Joshua pada Claudius sambil mengedipkan kedua matanya.

"Sudahlah, jangan menggoda mereka terus," ujar Sally sambil tertawa, ia menyenggol pelan lengan Joshua.

"Aku kan penasaran…"

"Memang benar akulah yang menggigitnya," ujar Claudius yang sebelumnya hanya diam seribu bahasa, ia meletakkan gelasnya di meja, lalu memandang Joshua. "Memang kenapa? Kau mau belajar dariku?"

Bisa-bisanya ia mengakuinya? Josephine kehabisan kata-kata, ia sangat ingin mengubur dirinya dalam sebuah lubang.

Joshua terdiam sesaat, lalu merangkul pundak Sally. "Tidak, tidak, Sally-ku tidak sesabar kakak ipar, ia takkan membiarkanku menggigitnya."

"Baguslah kalau kau sudah tahu," timpal Sally sambil menyingkirkan tangan Joshua dari bahunya.

Claudius berdiri. "Aku berangkat kerja dulu, kalian santai saja makannya."

"Hari ini pasti akan banyak wartawan yang datang, ingat jaga diri," ujar nejek mengingatkan.

Claudius menganggukkan kepala, kemudian keluar dari ruang makan.

Mengingat dirinya hari ini masih ada urusan, Josephine buru-buru menyusul Claudius. "Claudius, aku juga mau pergi, apakah aku boleh menumpang?"

"Ya," jawab Claudius. Ia bahkan tak menoleh.

Sally tiba-tiba menyahut, "Kakak ipar, kebetulan aku juga mau kembali, biar aku saja yang mengantarkanmu."

Joshua meliriknya dan berkata, "Mereka berdua sedang mesra-mesraan, kenapa kamu mengganggu mereka?"

"Oh, benar juga," kata Sally sambil tersenyum malu.

Josephine tak menyangka Claudius setuju untuk mengantarnya, ia dengan tergesa-gesa makan beberapa suap, kemudian naik dan berganti pakaian.

Saat ia berdiri di depan cermin, ia baru menyadari bekas gigitan di lehernya ternyata terlihat sangat jelas, tak heran langsung ketahuan oleh Joshua.

Untuk menutupi luka mengerikan itu, ia memilih pakaian berkerah tinggi, kemudian menguncir rambutnya tinggi-tinggi, ia menyambar tasnya dan segera keluar.

Saat ia tiba di pintu ruang utama, Claudius telah duduk menunggu di dalam sebuah mobil sedan.

Josephine merasa sedikit bodoh, setelah sekian lama, ia ternyata baru menyadari Claudius memiliki mobil itu, sebenarnya juga bukan salahnya, karena yang tak punya mobil hingga saat ini belum pernah pergi ke garasi Claudius.

Claudius duduk di belakang, dengan anggun membalik halaman koran di tangannya.

Halaman depan koran itu memuat berita tentang keluarga Chen, dan foto besar Claudius terpampang di tengah, di tempat yang paling terlihat jelas.

Josphine membuka pintu mobil dan masuk, ia cepat-cepat berterima kasih padanya, "Terima kasih sudah bersedia memberiku tumpangan, sekarang kita bisa berangkat."