Istri ke-7 - Bab 67 Diusir dari rumah (1)

Mengangkat matanya diam-diam melihat Claudius Chen, untung saja, di wajahnya tidak terlihat ekspresi marah.

Claudius Chen melihat sebentar keranjang buah ditangannya, tertawa dengan acuh: ”Kebetulan”

“Tidak kebetulan. Mendengar kakak sepupu sakit, aku sengaja datang menjenguk.” keranjang buah ditangan Vincent Lee diserahkan didepan mereka berdua: ” Semoga lekas sembuh.”

“Terima kasih, dengan doamu aku sudah sembuh.” Claudius Chen menerima keranjang buah itu, langsung membuangnya ke tempat sampah di samping.

Melihat kelakuannya, warna wajah Vincent Lee berubah, seperti merasa malu karena di permalukan.

Jika bukan karena ibunya memaksanya, jika bukan demi masa depan perusahaan Lin, dia tidak akan datang ke rumah sakit menerima perlakuan ini. Sebelum datang dia sudah tahu akan berakhir seperti ini, Claudius Chen orang seperti apa?Sama sekali bukan orang biasa!

Sadangkan Josephine Bai melihat kebawah, kedua pria saling beratapan! Dia tidak tahan melihat langsung!

Melihat Vincent Lee mengertakkan gigi, Claudius Chen tertawa mengolok: ”Ada apa dengan tuan muda Lin? Apakah aku harus menghabiskan satu keranjang buah ini?“

”Tidak.... keranjang buah hanya mewakili doa dan maksud hati kami, sudah cukup jika kakak sepupu dapat melihat maksud hati keluarga Lin.” Vincent Lee memaksakan tersenyum.

“Maksud hati keluarga Lin.” Claudius Chen sambil bermain berkata :”Aku sungguh tidak dapat melihatnya!”

Untuk menghindari mereka terus memanas, Josephine Bai segera berbicara mencarikan suasana:” Itu... tuan muda. Supir sudah menunggu lama di luar, kita segera keluar.” Selesai mengatakannya dia menarik Claudius Chen keluar dari pintu rumah sakit.

Sampai memasuki mobil, ekspresi wajah Claudius Chen masih belum tenang, saat ini, dia kembali dengan ekspersi wajahnya yang dingin.

Saat suasana hatinya tidak baik. Josephine Bai selalu menutup mulut dan diam.

****

Malam hari, Josephine Bai berdiam didalam rumah sangat bosan. Asal mengambil selembar kertas dan pensil duduk di balkon menggambar sketsa.

Pensil menggores diatas kertas putih, meninggalkan garis tebal dan tipis diatasnya, sangat cepat, siluet seorang pria muncul diatas kertas.

Josephine Bai terpaku, melihat bentuk wajah diatas kertas sangat mirip dengan Claudius Chen, ada apa dengannya? Sejak kapan saat menggambar, yang tergambar bukan Vincent Lee tapi Claudius Chen?

Apakah pelan-pelan dia sudah mulai menyukai pria dingin itu? Tidak, bagaimana bisa?

Claudius chen bukan miliknya, hatinya milik wanita misterius bermarga Zhu itu. Dirinya miliki Shella Bai, sedangkan Josephine Bai... memiliki hak apa untuk menyukai pria yang sama sekali bukan miliknya.

Dia dengan kesal meremas kertas itu lalu membuangnya ke tempat sampah, lalu berdiri dari kursi.

Setelah merisaukan masalah itu di balkon, dia berbalik memasuki rumah, matanya melihat ke meja rias, tanpa sengaja melihat gulungan lukisan diatas meja.

Beberapa hari ini sibuk mengurusi masalah gosip dan menjaga Claudius Chen, bahkan dia sudah lupa dengan lukisan ini, sekarang kembali melihatnya, tidak tahan kembali menikmatinya.

Juga tidak tahu kenapa, dia tidak pernah menyukai sebuah lukisan seperti di menyukai lukisan ini, jelas-jelas dia tahu ini pemberian Vincent Lee, tidak seharusnya membawanya pulang. Apalagi menyimpannya. Tapi dia tidak bisa menahan rasa sukanya terhadap lukisan itu, tidak rela meninggalkannya, bahkan menggantungnya di dinding kamar.

Malam sangat tenang.

Keesokkan paginya, Josephine Bai saat membuka mata melihat 《Nyonya Jing》di dinding, saat itu melihat matanya, tiba- tiba jantungnya bergedup kencang, merasa sedikit geisah.

Mungkin karena tidak pernah saat baru bangun pertama kali yang dilihat adalah potret lukisan orang penting, sehingga merasa gelisah, pikirnya.

Demi menjaga nutrisi janin, Josephine Bai makan sarapan lebih banyak dari sebelumnya, untung saja semua baik-baik saja, tidak mual dan juga tidak ada yang menyadari dia hamil.

Sally Lin mengatakan hari ini dia libur, mengajak Josephine Bai berbelanja diluar, Josephine Bai tidak bisa menolak lalu menyetujuinya.

Setelah sarapan, dia menyuruh Sally Lin menunggu dibawah, dan dia segera kembali ke kamar untuk mengganti baju.

Pintu kamar sedikit terbuka, jelas-jelas tadi dia sudah menutup pintu, apakah pembantu sedang bersih-bersih? Dia sengaja mendorong pintu berjalan masuk, malah melihat Claudius Chen berdiri didepan lukisan 《Nyonya Jing》, matanya terpaku melihat wanita cantik dalam lukisan itu.

Ternyada dia juga menyukai lukisan ini, dan melihatnya dengan terpesona, pria memang hidung belang!

Tidak menunggu Josephine Bai selesai menghinanya dalam hati, Claudius Chen berbalik melihatnya, raut wajahnya sangat buruk. Hanya dengan melihat wajahnya yang dingin, hati Josephine Bai sudah menciut.

Kenapa dia marah lagi? Apakah marah karena lukisan ini? Apakah dia tahu lukisan ini dari Vincent Lee? Atau....?

“Apa yang ingin kamu lakukan?” Claudius Chen sengaja melangkah mendekati, dangan satu tangan menggenggam dagunya dan melihatnya dengan dingin.

“Apa...?” Josephine Bai pura-pura bodoh.

“Darimana kamu mendapatkan ini?” Lengan Claudius Chen yang panjang menunjuk lukisan di dinding:” Siapa yang mengizinkanmu menggantungnya di dinding? Segera turunkan.”

“Aku.....Aku hanya menyukainya......” Josephine Bai takut dengan kemarahan diwajahnya, gosipnya dan Vincent Lee dua hari yang lalu tidak membuatnya semarah ini, sekarang membuatnya sangat murka karena sebuah lukisan?

Bagaimana? Bagaimana dia harus menjelaskannya agar dia mempercayainya?

Saat dia akan membuka mulut menjelaskan dia hanya karena menyukai lukisan itu, bukan karena Vincent Lee, Claudius Chen kembali menuju lukisan itu, menurunkan lukisan itu dan melemparnya disisi kaki Josephine Bai:” Aku tanya dari mana kamu mendapatkan lukisan ini? Sebenarnya kamu tahu seberapa banyak mengenai hal ini? Selain kamu masih ada siapa yang mengetahui hal ini?”

Josephine Bai sangat kebingungan, kali ini bukan pura-pura bodoh, tapi benaran bingung, sungguh tidak mengerti maksud perkataannya.

Dia kelihatan, sepertinya marah bukan karena Vincent Lee, tapi... benar, sebenarnya dia marah karena apa? ‘Hal ini’ yang dia maksud sebenarnya mengatakan hal apa?

Tidak mendapatkan jawabannya, Claudius Chen semakin kesal, membalikkan badan mengambil gunting dari meja rias, lalu membungkukkan badan seperti orang gila menggunting lukisan didekat kakinya menjadi sepotong-sepotong.

Josephine Bai melihatnya sangat aneh, mengkhawatirkan dia karena emosi akan tidak sengaja menggunting tangannya, dia membungkuk dan memeluk lengannya segera berkata :”Tuan muda, apa maksud perkataanmu? Aku tidak mengerti......” Dia diam sesaat, kembali berkata:”Aku melihat lukisan ini istana kebudayaan, merasa suka maka membawanya pulang, yang lain aku tidak tahu, sama sekali tidak tahu!”

Punggung Claudius Bai menjadi tegang, tangannya menghentikan perbuatanya.

Josephine Bai melihat dia yang bengong, hati-hati bertanya:” Ada apa denganmu sebenarnya? Ada apa dengan lukisan ini?

Setelah diam beberapa saat, Claudius Chen baru membalikkan badan, wajahnya tanpa ekspresi melihatnya sambil bertanya:” Kamu benar-benar tidak tahu apa-apa?

Josephine Bai segera menggelengkan kepala, dia benar-benar tidak tahu apa-apa, meskipun dia sangat ingin mengetahui kenapa setelah Claudius Chen melihat lukisan itu memiliki reaksi seperti itu, tapi sekarang dia sama sekali tidak ingin bertanya mengenai hal ini.

Josephine Bai dapat merasakan Claudius Chen diam-diam menarik nafas pendek, lalu membuang gunting itu dan bangkit dari lantai, dan memerintahkannya:” Keluarkan dan bakar lukisan ini.”

Sudah dia gunting hingga hancur, masih ingin dia membawanya keluar dan membakarnya? Dia semakin merasa lukisan ini sangat aneh.

Tentu saja, dia tahu betul jika saat ini menyanyakan masalah ini kepada Claudius Chen tidak akan mendapatkan jawaban, jadi dia tidak bodoh sekali hingga menyinggung batasannya.

Dia mengumpulkan potongan demi potongan lukisan itu, saat Josephine Bai berdiri, dia melihat Claudius Chen sedang termenung berdiri di depan jendela menghadap ke arah balai peringatan.

Sebenarnya kamarnya tidak menghadap halaman belakang, dan balai peringatan berada di sisi barat halaman belakag.

Dia berjalan kesana, hati-hati mengeluarkan suara:”Tuan muda......”

Claudius Chen membalikkan badan, dengan acuh memotong perkataannya:” Aku rasa seharusnya pengurus He pernah mengatakan kepadamu, jika ingin tetap tinggal disini, yang pertama harus dilakukan adalah menyimpan rasa penasaran, yang tidak harus ditanyakan maka jangan menanyakan.”

Josephine Bai langsung memadamkan keberanian yang dengan tidak mudah dia kumpulkan, lebih baik menyimpan perkataan dan diam.

Pengurus He memang pernah mengatakan hal ini, dan juga didalam dokumen juga ada disebutkan!

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu