Istri ke-7 - Bab 234 Menculiknya pulang (1)

Keesokan paginya, Josephine dibangunkan oleh bunyi ponsel tanda email masuk, dia yang memang sedang menunggu email, sangat sensitif dengan bunyi email masuk.

Dia mengambil ponselnya dengan tidak sabar dan membuka email masuknya, seperti yang diduga, Juju yang mengirimkan email tersebut, isi email tersebut juga adalah bukti kejahatan yang dilakukan Sally Lin.

Dia menyapu sejenak bukti-bukti tersebut, kemudian bangun, dengan kaki telanjang dia berjalan ke arah ruang tamu.

Dia berjalan sampai ke ruang tamu, melihat Claudius sedang duduk di sofa, melihat sesuatu dengan laptop miliknya, kemarin Claudius sudah meminta kata sandi email Josephine.

"Apakah kamu sedang melihat email yang dikirim Juju?" Josephine berjalan kearah Claudius dan duduk disampingnya, kemudian melihat di layar laptop adalah isi email yang dikirim Juju.

Di dalam ada nomor telepon yang pernah dipakai Juju dan Sally, dan ada rekaman pembicaraan telepon dan pembicaraan mereka ketika mereka bertemu, bukti-bukti disimpan dengan sangat lengkap.

"Sepertinya perkataanku kepada Juju sebelumnya ada gunanya. Kalau tidak dia tidak akan mengirimkan bukti kejahatan ini." Josephine terlihat sangat senang, akhirnya bisa mengikat Sally dengan hukum.

"Apa yang kamu katakan?" Claudius bertanya.

"Tidak berkata apa-apa, hanya mengingatkan dia bahwa Sally selama ini selalu mempergunakannya." Josephine merasakan Claudius tidak sesenang yang dia perkirakan, dia pun bertanya: "Kamu kenapa? Sepertinya tidak senang?"

Josephine menanti-nantikan bukti ini selama 3 hari, juga sudah tidak tenang selama 3 hari, takut Juju yang membohongi Sally. Sekarang bukti sudah ditangannya, dia sangat senang seakan hendak terbang, dia pikir Claudius juga akan merasakan hal yang sama dengannya.

Namun melihat ekspresi Claudius, sepertinya sangat kompleks, ada kemarahan, ada kesedihan dan juga ada kesakitan.

Claudius mengangkat tangannya dan memeluk bahu Josephine, berkata: "Tidak apa-apa, aku hanya tidak menyangka kecelakaan dua tahun yang lalu adalah rencana Sally, maaf....Salahku tidak melindungimu dengan baik."

Benar, bukti ini membuatnya sangat marah, juga membuatnya sedih, tapi masalah Lily membuatnya merasa sakit.

Sally Lin sangat kasihan, tapi orang yang kasihan pasti ada bagian yang dibencinya, Joshua memohonnya untuk melepaskan Sally, tapi Sally melakukan dosa yang begitu besar, mana mungkin dia bisa melepaskannya? Kalaupun dia bersedia menghapus bukti-bukti ini, Josephine belum tentu bersedia!

Claudius diam-diam menghela nafas di dalam hati, memperingatkan diri sendiri agar jangan merasa bersalah karena masalah Lily, kalau tidak dia akan semakin merasa bersalah terhadap dirinya dan Josephine.

"Aku lebih baik langsung mengirimkan email ini kepada pihak yang bertanggung jawab saja." kata Josephine.

"Kamu yakin mau menyerahkan bukti ini?" Claudius bertanya.

Josephine merasa sedikit kaget, dia pun mendongak dan menatapi Claudius: "Apa maksudmu? Kenapa tidak yakin?"

"Tidak apa-apa." Claudius tersenyum tipis dan mengelus rambut Josephine: "Sally melakukan hal yang begitu kejam kepadamu, kamu punya hak untuk menentukan bagaimana membereskan dia."

"Iya, terima kasih." Josephine tersenyum kepada Claudius, kemudian menekan tombol kirim di layar ponselnya, kemudian mengirim email itu ke alamat email kepolisian.

Setelah mengirim email, Josephine mendongak dan melihat Claudius melamun, dia pun ragu-ragu sejenak, kemudian bertanya curiga: "Claudius, apakah kamu merasa aku tidak seharusnya berbuat seperti ini? Atau....Kamu merasa aku berbuat seperti ini terlalu kejam?"

"Tidak."

"Kalau begitu kamu kenapa terlihat begitu serius?"

"Mmm....Tidak ada hubungannya denganmu." Claudius memeluk Josephine, mencium keningnya: "Kamu berbuat seperti itu sangat normal, orang lain juga akan berbuat seperti itu, sama sekali tidak kejam."

Claudius melepaskan pelukannya, setelah menatapi Josephine sejenak, dia pun berkata: "Kemarin malam bukannya kamu bertanya siapa Lily Yang? Aku beritahu kamu sekarang...."

"Bukannya kamu berkata akan memberitahuku beberapa hari kemudian?" Josephine mengamati Claudius dengan kaget.

"Kemarin malam aku tidak memberitahumu, alasannya karena takut mempengaruhi pemikiranmu, sekarang kamu sudah mengirim bukti itu ke polisi, aku pun tidak usah mengkhawatirkan hal ini lagi." Claudius menghirup nafas dalam, berkata: "Lily Yang adalah istri pertamaku, juga adalah kakak kandung Sally...."

Seperti yang dia duga, Josephine langsung kaget mendengar kata-katanya.....

*****

Sally Lin sedang berjalan kesana kemari di ruang istirahat, kemudian dia berbalik badan melihat Joshua dan bertanya: "Apakah kamu membohongiku? Kakakku benar masih hidup? Joshua, apakah kamu sedang membohongiku?"

Joshua mengulurkan tangan dan merangkul Sally: "Sally, kamu jangan panik...."

"Jangan sentuh aku!" Sally langsung mendorong Joshua, matanya yang melihat Joshua memerah: "Kamu hanya perlu memberitahuku, apakah kakakku benar-benar ada di sini."

"Abang sepupu yang memberitahuku, dia seharusnya tidak akan membohongiku." Joshua berkata: "Sally, abang sepupu juga tidak tahu apa yang terjadi dulu, belakangan ini dia baru tahu dari nenek setelah bertanya terus menerus, kamu...."

"Tuan muda Shen! Kamu sekarang sedang membantunya bicara?"

"Aku hanya berharap kalian bisa melepaskan kebencian kalian masing-masing."

"Melepaskan kebencian?" Sally tersenyum sinis, menggertakkan gigi dan berseru: "Aku beritahu kamu! Kalaupun aku mati, hal itu tidak akan terjadi!"

"Sally...."

"Bapak dan ibu, kalian sudah boleh mengikutiku." Seorang perawat tiba-tiba masuk dan memotong perkataan Joshua.

Sally terdiam sejenak, kemudian langsung berlari menuju perawat itu dan meremas lengannya: "Apa maksudmu? Maksudmu kakakku benar masih hidup? Dia benar ada disini?"

"Ini....Apakah dia adalah Nona Yang yang kalian maksud, masih perlu anda sendiri pergi melihatnya baru tahu." kata perawat tersebut.

"Kalau begitu kamu cepat bawa aku kesana." Sally mendesak dengan tidak sabar.

Di bawah arahan perawat, Joshua dan Sally berjalan bersama ke arah bangunan belakang, mereka sampai ke lantai 3 bangunan paling belakang. Perawat tersebut sambil memimpin di depan sambil berkata kepada mereka: "Orang yang tinggal disini adalah pasien yang sakit parah tanpa kemampuan untuk mengurus diri, nanti ketika anda melihat pasien, tidak peduli apakah dia adalah orang yang kalian cari, saya harap kalian bisa berhubungan dengannya dengan tenang, jangan sampai dia terkejut dan penyakitnya kambuh."

Pikiran Sally kacau balau, Joshua pun menggantikannya menjawab perawat tersebut.

Ketika sampai ke ruangan paling ujung, perawat tersebut pun membuka pintu kamar, Sally langsung melangkah masuk dengan tidak sabar.

Kamar ini adalah kamar yang tidak ada perabotan lain selain kasur dan meja, di depan jendela duduk seorang perempuan muda yang cantik, paras mukanya datar, rambut dan bajunya berantakan, tangan dan kakinya diikat ke kursi.

Hanya melihat sekali, Sally langsung menutup mulutnya dan menangis terisak-isak.

Hanya dengan melihat reaksi Sally, Joshua langsung tahu kalau perempuan ini adalah kakak Sally. Dia dengan sedih memeluk Sally, menenangkannya dengan suara lembut: "Jangan nangis, setidaknya dia masih hidup."

Sally menghapus air mata di wajahnya, melangkah mendekati perempuan itu dan berlutut di depannya, mengamati wajahnya yang penuh kebingungan, Sally pun memanggil dengan suara ringan: "Kak.....Aku Sally Yang, Sally, apakah kamu masih mengingatku?"

Dari ekspresi Lily, terlihat jelas bahwa dia tidak mengingat Sally, bahkan tanpa sadar menghindar ketika Sally mendekatinya, melihat reaksi kecil seperti ini, Sally semakin sakit hati dan putus harapan.

"Kakak, apakah kamu sudah tidak ingat aku?" Sally kembali bertanya: "Aku adalah Sally, Sally yang paling kamu sayangi.... Kamu pernah berkata akan menjagaku dan adik selamanya...."

Air mata Sally mengalir turun.

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu