Istri ke-7 - Bab 242 Hidup tidak lewat 3 hari? (3)

Aldo Shen tertawa: "Belakangan ini perusahaan tidak stabil, beberapa pemilik saham kecil mulai khawatir dengan masa depan perusahaan, semua ingin menjual saham milik mereka, aku pun membeli saham mereka."

"Lumayan, mempergunakan Joshua untuk menggelapkan uang perusahaan sebesar 80miliar, kemudian menggunakan 2miliar dan membeli paksa saham perusahaan dari pemilik saham kecil dengan cara licik, dengan kata lain menggunakan uang perusahaan untuk membeli saham perusahaan."

Terhadap perbuatan Aldo Shen, mereka semua berusaha mengabaikannya, bahkan sekarang saja tidak ada orang yang maju dan bersuara.

Suasana hening beberapa saat, Aldo pun tertawa kering: "Tuan muda Chen sakit parah, kata-katanya sama sekali tidak bisa dimengerti...."

Dia sama sekali tidak menyangka Claudius tahu dengan jelas gerakannya akhir-akhir ini.

"Hutang ini kita hitung perlahan-lahan di kemudian hari." Claudius pun menggeser pandangannya dari Aldo, kemudian berkata kepada semua orang: "Aku hari ini mengundang kalian kesini bukan untuk meminta izin dari kalian, hanya ingin kalian menyaksikan bersama, mulai hari ini Asisten Yan akan menggantikan posisiku sebagai direktur utama, sampai ketika hari dimana istriku ada waktu luang untuk mengurus perusahaan ini sendiri tiba." Claudius mengulurkan tangan dan menggandeng tangan Josephine.

Josephine menatapi Claudius dengan tatapan kaget, menyuruhnya mengurus perusahaan besar Chen? Menyuruhnya mengurus perusahaan sebesar itu?

"Ini adalah keputusanku dan nenek, mengenai hal yang kalian khawatirkan, kalian tenang, asisten Yan hanya menggantikanku menyelesaikan pekerjaanku, boleh membuat keputusan tanpa aku, menghasilkan keuntungan dan kekayaan yang lebih banyak untuk perusahaan, pastinya tidak akan merugikan kalian semua."

"Tapi Asisten Yan masih muda......"

"Tapi pemahamannya terhadap perusahaan lebih dalam dibandingkan kalian semua."

Mereka semua pun terdiam, asisten Yan menyapu mereka semua dan berkata: "Kalian tenang saja, ada pengacara dan kalian semua yang akan mengawasi saya, saya tidak akan melakukan hal yang akan membahayakan perusahaan."

"Apakah ada yang masih mempunyai pendapat lain?" Claudius bertanya.

Tidak ada yang bersuara, Claudius pun berkata: "Kalau tidak ada kalian sudah boleh kembali bekerja."

Mereka semua perlahan-lahan berjalan keluar ruangan, Claudius tiba-tiba berkata kepada Aldo Shen: "Direktur Shen, kamu tinggal sebentar."

Aldo Shen yang hatinya penuh dengan ketidakpuasan menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan.

Josephine melihat mereka berdua, kemudian merangkul lengan nenek tua Chen dan berkata: "Nenek, aku bawa nenek istirahat ke ruang istirahat sebentar."

Nenek tua Chen tidak tenang dan melihat Claudius sejenak, kemudian mengangguk dan berjalan keluar dengan Josephine.

Di dalam kamar pasien hanya tinggal Claudius dan Aldo Shen, Aldo menatapi Claudius dan bertanya dengan hati-hati: "Tuan muda Chen, anda benar tidak bermaksud menangkap Joshua? Kalau tidak mengapa membiarkannya terus bekerja?"

"Kamu berpikir terlalu banyak, aku hanya merasa dosa sekecil ini tidak cukup memuaskan, membawanya masuk ke perusahaan besar Chen, membiarkannya menyaksikan bagaimana ayahnya membahayakan perusahaan dengan licik, mungkin dia suatu hari akan sadar, kemudian membeberkan semua kejahatan yang pernah kamu lakukan, kemudian kalian berdua akan masuk penjara bersama."

"Kamu....." Aldo Shen emosi: "Ini tujuan kamu membiarkannya kembali ke perusahaan?"

"Benar."

Aldo Shen dengan emosi menghirup nafas, kemudian tersenyum dingin: "Joshua adalah anakku, menurutmu apakah mungkin dia mengkhianatiku?"

Aldo menatapi Claudius yang bersandar ke kasur: "Atau kamu merasa kamu bisa bertahan sampai saat itu?"

Wajah Claudius berubah sedikit, Aldo melanjutkan: "Kamulah, Tuan muda Chen, tunggu sampai beberapa hari lagi kamu mati, kamu rasa nenek tua Chen tidak akan runtuh? Perusahaan tidak akan runtuh? Atau kamu merasa istri di sisimu itu yang sama sekali tidak pernah berhubungan dengan dunia bisnis mempunyai kemampuan untuk mengurus perusahaan? Menurutku, lebih baik hanya keluarga Chen yang runtuh, jangan biarkan perusahaan runtuh, dan cara satu-satunya agar perusahaan tidak runtuh adalah menyerahkan perusahaan kepadaku, karena sekarang hanya aku satu-satunya penopang perusahaan."

Claudius menatapi Aldo, mendengar perkataannya, dia emosi sampai dadanya naik turun.

Dia menghela nafas diam-diam, kemudian berkata: "Ingin jadi pemimpin perusahaan? Kamu...."

"Waktu masih banyak, suatu hari pasti akan ada kesempatan." Aldo tersenyum licik dan memotong perkataan Claudius: "Sayangnya kamu tidak bisa melihat adegan sebagus itu, Tuan muda Chen, sudah sakit seperti ini jangan memikirkan masalah perusahaan lagi, baik-baik disini menunggu mati."

Tujuan Aldo Shen adalah membuat Claudius mati karena emosi, jangan lagi-lagi menghancurkan rencana bagusnya.

*****

Claudius jelas-jelas tahu tujuannya, juga di terus mengingatkan diri jangan terbawa emosi karena Aldo di dalam hati, tapi dia tetap saja emosi sampai detak jantungnya bertambah cepat.

Josephine tidak tenang meninggalkan Claudius dan Aldo berdua saja, setelah keluar dari kamar pasien dia pun berdiri di depan pintu dan mencuri dengar perkataan mereka, mendengar sampai sini dia akhirnya tidak bisa menahan diri lagi, dia mengetuk pintu dan masuk kedalam: "Direktur Shen, anda lebih baik keluar dari kamar ini, kembali ke rumah dan lanjutkan mimpi jadi direktur utama anda."

Josephine berjalan ke sisi Claudius, menggenggam erat tangannya dan berkata dengan cemas: "Claudius, jangan dengarkan dia, juga jangan memasukkan kata-katanya ke dalam hati, kamu pasti akan membaik."

"Menipu diri sendiri, seluruh perusahaan siapa yang tidak tahu sisa waktu Tuan muda Chen?" Aldo Shen tertawa mengejek.

"Keluar kamu!" Josephine dengan emosi menarik pintu kamar pasien, kemudian mendorong Aldo Shen keluar.

Setelah mengusirnya, Josephine bergegas menutup pintu, setelah memastikan Aldo tidak kembali dia baru berbalik badan dan melihat Claudius yang ada diatas kasur.

"Claudius, apakah kamu baik-baik saja?" Josephine bertanya dengan cemas, sambil melangkah mendekati Claudius.

"Aku tidak apa-apa." kata Claudius.

"Baguslah kalau tidak apa-apa." Josephine menghela nafas lega: "Aku bantu kamu menurunkan kasur, kamu tidur sebentar, yah?"

"Baik." Claudius mengangguk.

Josephine berjalan ke bawah kasur dan menurunkan sandaran kasur, Claudius pun melambaikan tangan: "Sini."

"Ada apa?" Josephine berjalan mendekatinya dan menggenggam tangan yang diulurkan Claudius.

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin tidur menggandeng tanganmu."

"Baiklah, kamu tenang saja, aku akan selalu ada di sampingmu untuk menemanimu." Josephine mengulurkan satu tangannya lagi dan mengelus wajah Claudius, tersenyum dan berkata: "Claudius, kamu tenang saja, aku pasti akan berusaha sekuat tenaga mengurus perusahaan dengan baik, kemudian membesarkan Jesslyn menjadi perempuan sehebat asisten Yan, tidak, seharusnya sehebat kamu, biarkan dia menjaga perusahaan agar tetap sehebat sekarang. Tentu saja, paling baik kalau kamu bisa sembuh dengan cepat, saat itu tetap kamu yang mengurus perusahaan, aku melahirkan satu atau dua asisten kecil untukmu, Jesslyn....biarkan dia besar seperti anak perempuan biasa, menari dan menyanyi saja. Oh iya, aku belum memberitahu kamu, Jesslyn suka menari, suka melukis, di kemudian hari pasti akan suka melukis sepertiku, atau mungkin seperti Susi yang menari di berbagai negeri....."

Josephine meneteskan air mata sambil berkata, kemudian tidak bisa berbicara lagi.

Dia menatapi Claudius yang sudah menutup mata, dengan suara ringan memanggilnya: "Claudius, kamu sudah tidur? Apakah kamu selelah itu?"

Claudius sudah tidur, tidak peduli berapa kali Josephine memanggilnya, dia tidak bereaksi.

Josephine pun menggoyang tubuh Claudius dengan tangannya dan berkata: "Claudius, kamu jawab aku dulu, Claudius...."

Josephine menggeleng kepala sambil menangis: "Claudius, kamu jangan menakutiku....Aku sangat gampang ditakuti...."

Hanya sampai saat ini, dia baru mengulurkan tangan dan menekan tombol di atas kasur, panik sampai tidak tahu harus berbuat apa.

Sangat cepat, dokter sudah datang, Josephine pun berteriak sambil menangis: "Dokter, kamu cepat lihat apa yang terjadi dengan Claudius? Tadi dia dibuat emosi oleh Aldo Shen, tidak peduli berapa kali aku memanggilnya dia tetap tidak bangun....Apa yang harus kulakukan?"

"Nyonya muda jangan panik, biarkan saya periksa dulu." Dokter Zhang sambil memeriksa Claudius sambil berkata.

Jelas-jelas sudah tahu tidak berguna, Josephine tetap menangis dan berkata: "Dokter, anda harus menyelamatkan nyawanya, harus...."

"Kita akan berusaha sekuat tenaga." Dokter Zhang berjanji.

Josephine akhirnya keluar dari kamar Claudius.

Nenek tua Chen melihat Josephine menangis keras, juga ikut panik, dia pun bertanya: "Apa yang terjadi? Apakah Claudius lagi-lagi tidak sadarkan diri?"

Josephine mengangguk, melihat Nenek tua Chen dengan mata penuh air mata dan berkata: "Apa yang harus kulakukan, nenek....Aku berjanji akan membawa Jesslyn datang bertemu Tuan muda, aku takut Tuan muda sudah tidak bisa menunggu....."

"Tidak akan, kamu tidak boleh sembarangan bicara!" Nyonya tua Chen memarahi Josephine dengan panik.

Josephine menggigit bibirnya, dia juga tidak ingin sembarangan bicara, tidak ingin berpikir sembarangan, tapi kondisi Claudius sekarang sangat tidak bagus.

Setelah setengah jam, dokter Zhang akhirnya keluar dari kamar Claudius, Josephine pun menatapinya, bahkan tidak berani maju untuk menanyakan kondisi Claudius sekarang.

Akhirnya Nenek tua Chen yang tidak tahan lagi dan bertanya.

Dokter Zhang melihat Josephine yang menangis terisak-isak, akhirnya berkata dengan tidak berdaya: "Tuan muda untuk sementara waktu masih hidup, tapi kondisi tubuhnya sangat tidak stabil, yang artinya....kapanpun ada kemungkinan....."

Dokter Zhang tidak tega melanjutkan perkataannya, tapi Josephine tetap berteriak: "Tidak akan! Claudius tidak akan meninggalkan kita."

"Benar, benar.... Kita seharusnya berpikir ke arah yang baik, Tuan muda pasti akan membaik, kalian semua jangan sedih lagi." Dokter Zhang mengangguk keras.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu