Istri ke-7 - Bab 199 Lumayan, Aku menyukainya (2)

Pesawat terus menanjak, dan keduanya mulai terdiam.

Claudius Chen sengaja menyuruh Asisten Yan untuk mengubah jadawal penerbangan ke pesawat ini, hanya untuk melihatnya. Lihat lukanya sudah seperti apa. Sekarang setelah dia melihat bekas gigitan gigi di lehernya, dia tidak bisa tidak memikirkan Josephine Bai yang dulu, yang pernah digigit olehnya, bahkan ada beberapa bekas gigitan di pergelangan tangannya.

Tidak tahu berdasarkan apa, matanya tanpa sadar mendarat di pergelangan tangan Josephine Bai, pergelangan tangan dan jari-jarinya ada bekas luka terbakar dan bekas luka akibat di injak, tetapi pergelangan tangannya tidak meninggalkan bekas apapun.

Dia menarik napas ringan dan berpikir tentang apa yang sedang dia lakukan? Apakah wanita di depan ini adalah Josephine-nya?

Josephine Bai terdiam sesaat, tidak tahu apakah itu untuk memecahkan kesunyian di antara keduanya atau untuk menanyakan pertanyaan yang tersimpan di dalam hatinya, dia akhirnya dengan hati-hati bertanya: "Tuan Muda Chen, sebenarnya…… apa yang terjadi pada penyakit anda?"

Dia menatap wajah Claudius Chen yang kelihatannya baik-baik saja.

Claudius Chen diam sejenak dan berkata, "Aku juga tidak tahu apa yang sedang terjadi, penyakitku sudah ada sejak kecil."

"Sejak kecil?" Josephine Bai semakin kaget.

Claudius Chen akhirnya memalingkan wajahnya: "Sepertinya kamu benar-benar tidak pernah tinggal di negri ini."

"Apa maksudmu?"

"Rumor mengatakan Claudius Chen menderita penyakit aneh, dan tidak akan hidup lebih dari usia 30 tahun, dia juga seseorang yg ditakdirkan bisa menyebabkan kematian pada istrinya." Claudius Chen menyerahkan majalah yang ada di tangannya kepada Josephine Bai, disana tertera sebuah artikel mengenai dirinya, da jelas terkejut saat membaca artikel tersebut, karena isi artikel benar-benar mendeskripsikan dirinya adalah sosok yang mengerikan dan berbahaya.

Sebenarnya, ini sudah menjadi rumor lama, tetapi masih saja ada orang yang membicarakannya, terutama setelah istrinya yang ketujuh meninggal, rumor ini disebar semakin luas.

Josephine Bai dengan cepat membaca isinya, dan kembali menatapnya, "Apakah kamu benar-benar menikah dengan delapan istri? Dan semuanya mati? Dan penyakit kamu .... Jika apa yang dikatakan majalah benar, mengapa kamu masih hidup sampai saat ini? Apakah itu benar-benar karena kekasih sejatimu telah muncul? Apakah Nona Zhu benar-benar kekasih sejatimu? "

Claudius Chen ditanyai oleh serangkaian pertanyaannya dan tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Josephine Bai menyadari bahwa dia telah bertanya terlalu banyak, jadi dia menutup majalah itu, dan mengembalikan kepadanya: "Maaf, aku bukan sengaja membuatmu merasa tidak nyaman."

"Apakah kamu percaya?" Claudius Chen bertanya balik.

"Sejujurnya, aku tidak percaya," Josephine Bai menggelengkan kepalanya, "Bagaimana mungkin dunia ini ada cerita seperti itu?"

"Jika kamu melihat artikel ini terlebih dahulu, apakah tadi malam kamu masih berani tinggal di kamarku untuk membantuku?"

Josephine Bai memikirkannya dan menggelengkan kepalanya, “Aku tidak tahu, saat itu aku hanya berpikir jika aku tidak membantumu, kamu mungkin saja akan mengigit lidahmu sendiri, dan akan berakibat fatal, itulah yang kupikirikan saat itu.”

Claudius Chen memandangnya, jika bukan karena dia tidak mengenalnya, jika bukan wajahnya yang berbeda dari Josephine Bai, jika bukan dia sendiri yang pergi melihat mayat istrinya, mungkin sekarang dia akan mengira orang yang berada di depan dia adalah istrinya yang sungguh dirindukan olehnya.

Karena cara dia berpikir, kata-kata dan perbuatannya benar-benar seperti Josephine Bai!

"Kamu benar-benar .... mirip dengan dia," Claudius Chen akhirnya mengeluarkan kata-kata yang dipendamnya.

Josephine Bai tersenyum canggung karena dia sudah mengatakan ini lebih dari sekali.

*******

Pada sore hari, Josephine Bai dan Marco Qiao pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemput Jesslyn seperti biasa, karena ini adalah jam pulang sekolah, dan taman kanak-kanak itu penuh dengan mobil.

Josephine Bai memarkir mobil di sisi jalan di seberang taman kanak-kanak, kemudian mengambil majalah dari samping pengemudi dan menyerahkannya kepada Marco Qiao yang duduk di kursi belakang: "Kamu membaca majalah sebentar disini, aku akan berbicara dengan Ibu guru Fang mengenai kondisi Jesslyn belakangan ini."

"Oke, pergilah." Marco Qiao mengambil majalah itu.

Josephine Bai menyeberang jalan dan berjalan ke taman kanak-kanak.

Marco Qiao membuka majalahnya dan meletakkannya kembali karena tidak menarik, setelah itu, dia melihat mobil di luar jendela yang berlalu lalang.

Setelah duduk sebentar, tiba-tiba dia melihat sebuah mobil yang dikenalnya di seberang jalan perlahan-lahan parkir di sisi jalan. Karena tidak banyak orang yang mengendarai mobil Spyker di Jakarta, dia memberikan perhatian khusus pada mobil itu, dan ketika dia melihat bahwa nomor platnya adalah mobil milik Claudius Chen, hatinya seketika terkejut.

Seperti yang dia tahu, Claudius Chen tidak memiliki anak, jadi tidak ada kemungkinan menjemput anak yang berada di Taman Kanak-Kanak, lalu mengapa dia datang ke sini?

Apakah dia sudah mengetahui masalah Jesslyn? Makanya dia sengaja datang kesini?

Sambil memikirkannya, dirinya semakin khawatir, lalu dia mengeluarkan telepon untuk menelepon Henry Qiao, memberitahunya bahwa Claudius Chen ada di pintu Taman Kanak-Kanak tempat Jesslyn sekolah.

Henry Qiao berpikir sejenak dan berkata, "Aku baru saja menemui Claudius Chen belakangan ini, tidak ada yang aneh dengannya, lagipula dengan sifat dia, jika dia tahu Jesslyn adalah anaknya, dia tidak mungkin menguntitnya, dia akan segera membawanya kembali. "

"Jadi kenapa dia ada di sini?"

"Mungkin hanya kebetulan memarkir mobil di sana saja, kamu tidak perlu khawatir."

Setelah mendengar Henry Qiao mengatakan ini, Marco Qiao akhirnya merasa lega sedikit.

Dan Claudius Chen yang duduk di mobil Spyker di sebrang sana benar-benar tidak tahu bahwa Jesslyn adalah putrinya, dia hanya ingin bertemu Josephine Bai dan Jesslyn secara tiba-tiba, dan kemudian tanpa disadari dia mengendarai mobil sampai di sini.

Setelah kembali dari kota A, rasa ingin baik kepada Josephine Bai menjadi lebih kuat, sehingga dia membuat hal yang bodoh pada hari ini.

Terpisah oleh kaca jendela, dia menyaksikan Josephine Bai mengandeng Jesslyn yang sedang melompat-lompat keluar dari taman kanak-kanak. Luka dahi Jesslyn meninggalkan bekas merah, tetapi ini tidak mempengaruhi kelucuan dan cantiknya.

Melihat penampilannya yang ceria ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada teman-temannya, melihat senyuman yang manis, Claudius Chen sebenarnya memiliki keinginan untuk memeluknya. Dia yang tidak pernah menyukai anak-anak, tetapi dia telah memiliki keinginan untuk memeluk anak dari keluarga lain.

Menempatkan jarinya di pintu, dia hampir membuka pintu, tetapi akhirnya mengurungkan niatnya untuk keluar.

Alasan apa yang harus dia tunjukkan di depan kedua ibu dan anak itu, apa yang bisa dia katakan ketika mereka saling bertemu? Apakah berkata hanya sebuah kebetulan? Atau langsung memberi tahu mereka bahwa dia sedang menunggu mereka keluar. Jika dia benar-benar berkata begitu, apakah mereka akan mengira dia memiliki niat yang buruk?

Dia mengunci kembali pintu yang terbuka dan bersandar di sandaran kursi. Matanya melihat melalui kaca depan mobil, ibu dan putrinya berpegangan tangan bersiap untuk menyeberangi jalan.

Pada saat ini, sebuah mobil abu-abu perak tiba-tiba melewati mobil Claudius Chen dan mengarah ke posisi di mana ibu dan putrinya berdiri.

Claudius Chen kaget dan menyaksikan mobil tersebut hampir menabrak keduanya, untungnya, gerakan Josephine Bai sangat cepat dan Jesslyn ditarik kembali pada saat kritis seperti itu, dan mobil itu berlalu dengan begitu saja.

Segalanya berlalu dengan begitu cepat dan terlalu mendesak, dan Claudius Chen bahkan tidak punya waktu untuk mendorong pintu dan turun, dan sepertinya tidak ada yang terjadi.

Josephine Bai terkejut, ketika dia menoleh, mobil abu-abu perak itu sudah melaju pergi darinya.

“Kenapa membawa mobil dengan begitu cepat,”mukanya yang pucat menempel di muka si kecil dan berkata.

"Ya, bikin kaget saja" kata salah satu orangtua yang berdiri di samping.

Jelas, semua orang tidak menganggap insiden ini ada unsur kesengajaan, hanya Claudius Chen yang merasa ada yang tidak beres, karena dia merasa mobil itu melaju kencang dari sebelahnya.

Josephine Bai yang ketakutan menepuk-nepuk jantung kecilnya dan kemudian mengendong Jesslyn menyeberangi jalan.

Marcp Qiao di seberang jalan bahkan tidak melihat apa yang terjadi, dia hanya tahu satu mobil melaju kencang melewatinya. Jesslyn naik ke mobil dan berkata kepadanya, "Ayah, baru saja ada sebuah mobil menyetir dengan sangat amat cepat, membuat aku dan ibu ketakutan."

Marco Qiao mengendongnya untuk duduk di kursi pengaman, kemudian berkata sambil tersenyum: "Jadi, lain kali harus berhati-hati ketika menyeberangi jalan, oke?"

"Ya, aku akan berhati-hati," Jawab Jesslyn.

Claudius Chen memperhatikan Josephine Bai yang meletakkan Jesslyn di kursi belakang, menutup pintu dan kembali ke tempat mengemudi untuk membawa pergi mobilnya.

Dia dengan cepat mengirim pesan teks ke Asisten Yan dan membawa mobil meninggalkan TK.

Claudius Chen belum kembali ke rumah tua, Asisten Yan sudah menelepon kembali, dan Claudius Chen tidak sabar untuk bertanya: "Apakah terdeteksi?"

"Nomor platnya telah digandakan, apa yang terjadi? Tuan Muda Chen," Asisten Yan bertanya.

Claudius Chen menghela napas dan berkata, "Tidak apa-apa." Lalu dia menutup telepon.

Setelah mengendarai mobil kembali ke rumah tua, dia langsung menuju ke kamar Juju Zhu di lantai dua.

Dia jarang memasuki kamar tidur Juju Zhu, tetapi sekarang dia tiba-tiba masuk, dan dalam situasi pulang kerja begitu awal, hatinya jelas senang.

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu