Istri ke-7 - Bab 206 Berkelahi (2)

Asisten Yan melihatnya, Claudius Chen tersenyum tidak berdaya: ”Kelihatannya sudah harus pulang.”

“Tuan Muda Chen, sejak dulu aku tidak suka mengatai keburukan orang di belakang, tapi Nona Zhu..... aku ingin mengingatkan anda agar anda lebih waspada, dia adalah istri anda, jika anda terlalu dingin terhadapnya tidak ada untungnya bagi anda dan Nona Bai. Jangan terlalu menganggap remeh dia, bagaimana pun dia adalah jodoh yang ditakdirkan untuk anda. Dan lagi.... aku tidak bisa bantu anda untuk mengurus segalanya, jangan terlalu bergantung kepadaku, jika tidak saat aku pergi, kamu akan sangat sulit beradaptasi dengan asisten baru.”

“Pergi?” Claudius Chen meliriknya: ”Pergi kemana?”

“Aku mengatakan misalnya, bagaimana pun aku tidak mungkin akan terus berada di Perusahaan Chen.”

Claudius Chen mengangguk, tidak mengatakan apa-apa lagi.

Asisten Yan berdiri dari sofa: ”Aku akan keatas untuk melihat Nona Bai.”

“Sekalian bantu aku menenangkannya.” kata Claudius Chen.

“Dia bahkan tidak mendengar perkataanmu, mungkin dia lebih tidak akan mendengarkan perkataanku.” Asisten Yan berkata: ”Tapi akan aku coba.”

Setelah mengatakannya, Bellinda Yan berbalik dan berjalan keatas.

Sebenarnya, Asisten Yan juga tidak tahu apa yang harus dia katakan kepada Josephine Bai, hanya saja dia merasa dikarenakan dia sudah datang, sudah seharusnya dia pergi ke atas untuk melihatnya.

Saat dia mengetuk pintu dan berjalan masuk ke kamar Josephine Bai, Josephine Bai masih duduk meringkuk bersandar di kepala ranjang, dan sarapan yang terletak diatas meja masih belum tersentuh sama sekali.

Mendengar suara pintu di buka, Josephine Bai bahkan tidak mengangkat kelopak matanya sama sekali.

Asisten Yan menarik nafas pelan, berjalan ke sisi ranjang lalu duduk dan berkata dengan penuh perhatian: ”Nona Jessie, apakah kamu baik-baik saja?”

Mendengar suaranya, Josephine Bai akhirnya mengangkat kepalanya dengan perlahan, setelah melihatnya sebentar Josephine langsung merangkak menghampirinya, menarik kedua tangannya sambil berkata: ”Asisten Yan, bisakah kamu membantuku membujuk Tuan Muda Chen? Kamu juga tahu, dirumah masih ada suami dan anakku, aku harus pulang untuk menjaga mereka, aku ingin pulang.....”

Asisten Yan menunduk dan melihat tangan Josephine yang mengenggam tangannya dengan erat, lalu dia mengangkat kepala dan melihatnya sambil berkata: ”Seharusnya kamu tahu sifat Tuan Muda Chen, sejak kecil dia selalu dimanja Nenek Tua Chen, dia adalah pria yang bossy dan keras kepala, tidak peduli barang apa pun yang dia inginkan dia pasti akan merebutnya dari orang lain. Barang saja seperti ini, apalagi wanita yang paling dia cintai? Nona Jessie , bagaimana aku membujuknya?”

“Aku.....aku sudah mengatakan aku bukan mantan istrinya.”

“Jika Nona Jessie benar-benar mempercayai anda bukan istrinya, kenapa anda sangat menolak memakan obat, apakah Nona Jessie bukan sengaja menghindar?” Asisten Yan tersenyum tidak berdaya:” Apakah Nona Jessie takut setelah anda mengingat masa lalu, anda tidak bisa memilih antara Tuan Muda Kedua Qiao dan Tuan Muda Chen, dan tidak bisa memberikan penjelasan kepada Tuan Muda Kedua Qiao dan Jesslyn?”

“Bukan.” Josephine Bai menggelengkan kepala: ”Tidak peduli aku mengingat kembali masa lalu atau tidak, aku tidak akan meninggalkan Tuan Muda Kedua Qiao dan Jesslyn.”

“Kalau begitu kamu tega meninggalkan Tuan Muda Chen? Apakah kamu tahu selama kamu menghilang dua tahun ini, bagaimana Tuan Muda Chen menjalaninya hidupnya? Mungkin Tuan Muda Kedua Qiao banyak membantu anda, banyak berkorban untuk anda, tapi yang benar-benar kasihan adalah Tuan Muda Chen, dikarenakan kepergianmu dia menikahi wanita yang tidak dia cintai. Dalam dua tahun ini dia menjalani kehidupannya seperti mayat hidup, tidak ada teman tidak ada senyuman, jika sekarang kamu tidak sedang hilang ingatan, kamu pasti akan merasa bersalah kepadanya dan merasa bersalah hingga akan meneteskan air mata.

“Biarpun aku adalah mantan istrinya, tapi itu adalah masa lalu, sekarang dia sudah menikah, aku dan dia juga sudah memiliki kehidupan yang baru. Sejak aku hilang ingatan, Marco Qiao selalu berada disisiku, memberikan kehidupan yang kedua untukku, dia yang dengan sedikit demi sedikit menarikku dari masa kelam itu, sekalipun dia adalah musuhku selama ribuan tahun yang lalu, setelah menjalani berhari-hari dan berbulan-bulan ini bersamanya aku juga sudah mencintainya. Sedangkan Claudius Chen? Mungkin dia benar-benar merasa sedih dan menderita, tapi kenyataannya sekarang dia adalah suami wanita lain. Jelas-jelas dia tahu apa yang aku butuhkan sekarang, tapi dia sengaja datang untuk mengacaukan kehidupanku, apakah dia baru dapat merasa puas jika kelak aku menjalani hidupku tanpa memiliki teman tanpa memiliki senyuman?” Josephine Bai melihatnya: ”Dikarenakan dia bossy dan keras kepala, jadi dia dapat mengurungku disini tanpa mempedulikan keinginanku?”

Asisten Yan akhirnya tidak dapat berkata apa-apa, setelah diam beberapa saat dia menganggukkan kepala: ”Nona Jessie memiliki pemikiran ini juga tidak mengherankan, tapi kamu juga jangan terlalu membenci Tuan Muda Chen, bagaimana pun dia melakukannya karena terlalu mencintaimu, dan tidak memiliki maksud jahat.”

Josephine Bai memeluk kedua lututnya dengan perlahan, lalu dia bergumam dengan pelan: ”Jika dia masih tidak melepaskanku keluar, mungkin aku benar-benar akan membencinya hingga merasuk kedalam tulang-tulangku.”

Melihat wajahnya yang dingin, akhirnya Asisten Yan tidak mengatakan apa-apa dan langsung berdiri dari sisi ranjang sambil berkata: ”Nona Jessie istirahat dengan baik, aku pergi dulu.”

Josephine Bai tidak menghiraukannya, Asisten Yan berdiri dan keluar dari dalam kamar.

Saat keluar dari dalam kamar, dia melihat Claudius Chen sambil mengangkat kedua bahunya dengan tidak berdaya.

Dari awal Claudius Chen memang tidak banyak berharap, saat ini dia hanya tersenyum dengan sedih, lalu membalikkan badan dan turun ke bawah.

Asisten Yan ikut berjalan turun di belakangnya, lalu melihatnya sambil berkata: ”Tuan Muda Chen, apakah menurut anda cara ini dapat berhasil?”

Claudius Chen tersenyum tidak berdaya: ”Selain cara ini, apakah aku masih memiliki cara lain?”

“Tapi kata dokter, yang paling penting saat memulihkan ingatan adalah kerja sama dari pasien, anda memaksanya seperti ini bisa jadi tidak akan ada gunanya, bahkan mungkin akan membuatnya sangat sakit hati, seperti yang dia katakan tadi membencimu hingga merasuk kedalam tulang-tulangnya.

Claudius Chen tidak mengatakan apa-apa, oleh karena itu Asisten Yan mengalihkan pembicaraan: ”Sudahlah, aku pulang dulu.”

***********

Di malam hari Jesslyn tidak bisa menahan diri dan kembali menanyakan keberadaan Josephine Bai, Marco Qiao hanya bisa melanjutkan kebohongannya untuk menenangkan Jesslyn,”Ibu pergi dinas, tidak tahu kapan dia akan pulang.”

Jesslyn bergumam dengan sedih: ”Jesslyn sangat merindukan ibu, tapi ibu bahkan tidak menelepon Jesslyn.”

“Uhm......mungkin perusahaan ibu sangat ketat, saat dinas tidak boleh menelepon, Jesslyn harus menurut, kalau tidak ibu akan ikut merasa sedih saat tahu Jesslyn merasa sedih.” Marco Qiao mengambil buku cerita dari atas meja, dia berkata sambil tersenyum: ”Bagaimana kalau ayah bacakan cerita untukmu? Setelah membacakan cerita untukmu kita tidur lebih awal.”

“Baiklah.” Jesslyn menganggukkan kepala.

Setelah dengan tidak mudah menidurkan Jesslyn, Marco Qiao meletakkan buku cerita di meja dekat tempat tidur, lalu dia memalingkan wajahnya dan melihat tempat disampingnya yang kosong.

Dulu jam segini, Josephine Bai seharusnya sedang tidur dengan pulas di dalam pelukannya, tapi hari ini, dia juga tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang, bagaimana perkembangannya dengan Claudius Chen.

Mengingat mungkin Josephine tidak akan kembali kesisinya lagi, hati Marco merasa sangat sedih.

Beberapa hari ini di karenakan suasana hati Jesslyn yang tidak baik, dia tidak memiliki pilihan lain selain membawanya kembali ke TK untuk bersekolah, ada guru TK dan teman-teman yang menemani, Jesslyn sedikit lebih gembira, hanya saat malam tiba dia masih akan merasa sedih karena merindukan ibunya.

Satu hari kembali berlalu, Josephine Bai masih tidak makan sama sekali, dia hanya meringkuk seperti ini diatas tempat tidur, seluruh tubuhnya pucat dan lesu.

Jika dia masih tidak makan, mungkin dia benar-benar akan mati disini

Melihat dia yang berada di atas tempat tidur, Claudius Chen bertanya dengan marah: ”Apakah kamu harus menyiksa dirimu seperti ini?”

Josephine Bai memejamkan kedua matanya, dia bahkan malas berbicara dengannya.

“Apakah kamu benar-benar ingin aku menyuapimu dengan paksa?” Claudius Chen melangkah kedepan dan mencondongkan badannya lalu menarik Josephine dari tempat tidur, dengan tangan satunya dia mengambil dan meminum satu teguk sup ayam yang berada diatas meja, lalu mencium bibir Josephine.

Josephine Bai mengatupkan bibirnya degan erat, Josephine memberontak sambil mendorong tubuh Claudius dan berkata dengan marah: ”Claudius Chen! Kamu abnormal!”

Claudius Chen tidak menghiraukan Josephine memberontak dan memakinya, dia menggunakan kesempatan saat Josephine sedang berbicara dan menyuapkan sup ayam kedalam mulutnya. Josephine Bai di paksa meminum seteguk sup ayam, Josephine bingung, lalu berteriak sambil memukul dan mendorong tubuh Claudius.

Mungkin dikarenakan terlalu lama tidak makan, tubuhnya terlalu lemah, tiba-tiba Josephine terlungkup di tepi ranjang dan muntah-muntah, dia muntahkan sebagian besar sup yang baru diminumnya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu