Istri ke-7 - Bab 140 Mengapa Harus Dia (1)

Josephine duduk di balkon di lantai tiga, memandang ke arah gerbang villa.

Menunggu orang masuk dari luar, ini sudah menjadi tugasnya selama beberapa hari ini. Walaupun setiap hari yang ada hanyalah kekecewaan, tapi dia tetap menunggu.

Karena selain menunggu. Tidak ada lagi jalan lain.

Memandang seharian, akhirnya terdengar suara mobil, Josephine langsung beranjak dari sana. Saat dia melihat yang berjalan keluar dari dalam mobil adalah asisten Yan, ada sedikit kekecewaan terpancar dari hatinya, tapi dia tetap bergegas ke bawah.

Sampai di lantai satu. Asisten Yan berjalan masuk, dia tersenyum menyambutnya: "Asisten Yan, tuan muda Chen sudah memaafkanku bukan? Dia menyuruhmu datang untuk melepasku bukan?"

Asisten Yan menggeleng: "Nona Bai, kamu terlalu berharap kepada tuan muda Chen."

Dadanya sesak, senyum Josephine menjadi kaku.

Benar juga, bagaimana mungkin Claudius akan melepaskannya begitu saja? Mungkin dia sudah menjadi sedikit bodoh karena terlalu lama menunggu.

Asisten Yan menatapnya serius: "Hari ini ulang tahun nenek yang ke 80, satu keluarga akan berkumpul dan makan bersama di restoran, ini baju untuk malam ini, dan hadiah untuk nenek.

Josephine kaget melihat kantong yang ada di tangannya, lalu melihatnya.

"Oyah, kamu tidak tahu ya, tuan muda Chen merasa hal ini memalukan, dia takut akan membuat marah nenek. Makanya dia tidak pernah mengatakan kepada siapapun. Malam ini nona Bai harus hadir sebagai istri tuan muda, tapi ingat, jangan sampai kebocoran."

Josephine masih tidak mengerti,mengapa harus dia dan bukan Shella Bai?

Setelah beberapa saat, dia mulai menanyakan rasa penasaran yang ada di dalam hatinya: "Kenapa bukan Shella Bai... Dia..."

Melihat ekspresi asisten Yan yang memburuk. Dia tidak berani melanjutkan lagi.

"Nona Bai." Asisten Yan menatapnya: "Sepertinya apa yang kukatakan kepadamu waktu itu masuk kiri keluar kanan ya."

"Maaf." Josephine menunduk.

Asisten Yan melihat jam tangannya: "Makan malam dimulai jam enam, nona Bai kalau tidak mau dimarahi tuan muda Chen, mohon jangan terlambat dan berdandanlah sekarang juga."

Josephine mengambil kantong itu, berbalik badan dan naik ke lantai atas.

Model gaun sabrina ini tidak begitu spesial, tapi sangat cocok dengan auranya. Josephine menatap dirinya di cermin, akhirnya dia bisa berdandan sesuai kemauannya, akhirnya dia bisa menjadi dirinya sendiri.

Tidak perlu berdandan norak, dan tidak perlu memakai sepatu hak tinggi 10cm, dan memakai perhiasan yang terlalu mencolok.

Dia mengikuti asisten Yan datang ke sebuah hotel berbintang, setelah mobil itu terparkir, asisten Yan menelepon Claudius, dan setelah mengetahui bahwa Claudius sedang dalam perjalanan, dia berkata kepada Josephine: "Nona Bai, kamu tunggu sebentar disini. Tuan muda Chen segera tiba."

"Baik." Josephine turun dari mobil dan berdiri di samping.

Asisten Yan tidak langsung pergi, bisa terlihat kalau dia khawatir untuk membiarkan dia sendiri disini.

Sangat cepat, mobil Claudius pun sampai di pintu masuk, Josephine melihat mobil Claudius, lalu tanpa disadarinya dia berjalan mundur selangkah, pandangannya kepada Claudius juga sedikit takut.

Claudius berdiri tegak di depannya, memandangnya lalu tersenyum dingin: "Kenapa? Takut? Keberanianmu mempermainkanku waktu itu kemana?"

Josepine menunduk, tidak berbicara.

Mereka berdua masuk ke lift, cermin empat sisi di dalam lift memantulkan diri mereka berdua. Josephine memegang hadiah nenek, karena tidak leluasa, dia terus menggerakkan jarinya.

Pandangan Claudius jatuh di cincin yang ada di jari manisnya, dia mengerutkan alisnya, ini baru cincinnya, sebelumnya dia malah tidak menyadari kalau cincin yang dipakai Shella Bai itu palsu.

Lalu bekas gigitan di pergelangan tangannya, dua bekas lama di pergelangan tangan kiri, dan satu bekas baru di pergelangan tangan kanan, waktu itu di gunung Bintang dia sengaja melakukannya.

Tiba-tiba dia mengulurkan tangannya, mengangkat tinggi tangan kanannya, menatap cincin emas yang ada di jari manisnya. Josephine kaget, tangannya bergerak mundur secara refleks, tapi tidak berhasil.

Dia ngapain? Mengapa menatap cincin itu seperti ini?

Claudius menatapnya, lalu menyindirnya: "Kenapa tidak memakai cincin besar itu lagi?"

Wajah Josephine memanas, lalu dia pun menoleh ke samping.

Lift berhenti di sebuah restoran berputar di lantai paling atas, Josephine secara refleks ingin menarik tangannya dari genggamannya, tapi Claudius tetap tidak melepasnya, tapi malah menaruh tangannya di lengannya, dan membawanya masuk ke dalam restoran itu.

Walaupun Josephine merasa tidak leluasa, tapi dia tahu maksud Josephine, jarinya melekuk, dan menarik erat bajunya yang ada di bagian lengannya.

Saat mereka berdua masuk, semua orang sudah tiba.

"Kakak, kakak ipar, kalian sudah hadir ya." Tuan muda Lee menyapa keduanya, nada bicaranya sedikit menyindir. Tapi Claudius tetap bersikap santai.

Sebelumnya keluarga Lee sudah mengingatkan Claudius, untuk tidak menyebar luaskan hal ini, walaupun melihat dia membawa Josephine datang membuat mereka merasa aneh, tapi ekspresi mereka menunjukkan seperti tidak terjadi apa-apa.

Josephine menyapa nenek, dan memberikan hadiah yang telah disiapkan asisten Yan. Hadiah itu adalah sebuah gelang giok yang sangat mahal, sebenarnya nenek tidak membutuhkan ini, ini hanya sebagai formalitas saja.

Nenek mengangkat gelang itu dan melihatnya, Sally Lin yang dari tadi menemani nenek setelah melihat gelang itu pun tersenyum dan melihatnya: "Gelang yang dipilih kakak ipar bagus sekali, harganya pasti mahal?"

Josephine sangat gugup, daritadi dia tidak memperhatikan bahwa di samping nenek ada Sally Lin, karena Sally Lin bertanya, akhirnya dia melihatnya.

Pada dasarnya dia sudah sangat tidak leluasa, ditambah lagi setelah bertemu dengan Sally Lin membuat dia menjadi canggung dan jantungan, Sally Lin tahu rahasianya dengan Shella Bai, dan juga dialah yang membocorkannya.

Kakinya patah, bukankah seharusnya dia membencinya? Malah tersenyum kepadanya seperti tidak terjadi apa-apa? Dia panik, tapi tetap bersikap sopan dan tersenyum kepadanya: "Ini juga uang Claudius, aku hanya meminjamnya untuk memberikan kepada nenek."

"Hadiah ini aku terima, duduk dan makanlah." Nenek memberi gelang itu ke tangan kakak He.

Josephine mengangguk, berjalan ke samping Claudius dan duduk.

Dia melihat ke sekitar dan mencari Vincent Lee, pertemuan yang penting seperti ini mengapa dia tidak hadir? Jangan-jangan.

Dia menoleh ke arah Claudius, kebetulan pandangan mereka bertemu, seperti mengetahui isi hatinya, Claudius berbisik di telingannya dan menyindirnya: "Tidak usah cari lagi, tuan muda Lee yang kamu sayangi itu sudah keluar negeri, dan tidak akan kembali lagi."

"Apa maksudnya?" Josephine bertanya.

Vincent Lee keluar negeri? Tidak kembali lagi? Tidak mungkin!

Pasti karena diancamnya? Kalau tidak, sesuai gaya Vincent Lee, tidak mungkin dia tiba-tiba menghilang seperti ini.

Claudius tidak mempedulikannya, menunduk dan menyantap makanannya.

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu