Istri ke-7 - Bab 188 Cobaan pada Umur Tiga Puluh Tahun (3)

Juju Zhu terlonjak kaget, dia bergegas meraih lengan Nenek Tua Chen dan menenangkannya: “Nenek, jangan marah.”

Nenek Tua Chen masih menatap lekat Claudius Chen: “Bukannya itu hanya seorang wanita biasa? Wanita mana yang tidak bisa kamu dapatkan? Hingga kamu bisa terus melawanku hanya demi seorang wanita itu? Dulu saat Juju Zhu pergi kamu juga begitu seperti dunia ini telah runtuh, kiamat akan segera datang, tidak lama kemudian bukannya semuanya telah berlalu juga? Cinta? Kamu sanggup cintai mereka berapa lama? Saat itu cintamu kepada Juju Zhu juga sangat besar, sekarang saat dia berada di hadapanmu, kamu bahkan hampir tidak menatapnya sekalipun. Setelah setahun kemudian, kemungkinan kamu bahkan tidak ingat siapakah Josephine Bai, jadi lebih baik kamu sadar sekarang apa itu cinta!”

“Jika kamu ingin menjadi lebih baik, kamu sebaiknya bersemangat kembali, bekerja dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik, bukannya seperti sekarang ini yang telah menyerah sendiri!” Nenek Tua Chen mengatur nafasnya setelah selesai memberi arahan pada Claudius Chen.

Ketika mendengar perkataan Nenek Tua Chen, Juju Zhu merasa sedih, air matanya mulai mengalir.

Nenek Tua Chen benar, dia sama sekali tidak memiliki posisi di dalam hati Claudius Chen, meskipun Josephine Bai telah meninggal, Claudius sama sekali tidak memedulikannya.

Dulu Claudius Chen sangat mencintainya, sekarang Claudius Chen bahkan enggan menatapnya.

Saat mereka semua diam, larut dalam pikiran masing-masing, Pengurus He menghampiri mereka dengan membawa ponsel, dia melihat ke sekeliling dan memberitahu: “Nenek Tua Chen, Tuan Muda, tadi ada yang menelepon bahwa jasad nona muda telah ditemukan.”

Semua orang terlonjak kaget ketika mendengarnya, terutama Claudius Chen, beberapa saat kemudian dia bertanya: “apa yang kamu katakan?”

“Jasad nona muda telah ditemukan, sekarang sedang menunggu otopsi di rumah duka.” Pengurus He menjelaskan kembali.

Kaki Claudius Chen seketika lemas dan bergegas memegang sofa di dekatnya, kepalanya mulai berdengung.

Meskipun tidak ada harapan lagi, namun saat mendengar kabar ini, hatinya tetap merasa kesakitan yang dalam, harapan terakhirnya ... telah sirna!”

“Tuan Muda Chen, apakah kamu baik-baik saja?” Juju Zhu khawatir dan memeluk lengannya.

“Jangan menyentuhku!” Claudius Chen menghempaskan tangannya, kemudian berusaha berjalan menuju arah pintu.

Nenek Tua Chen bergegas mengikutinya sembari mengatakan pada Pengurus He: “beritahu Dokter Zhang segera pergi ke rumah duka sekarang juga!”

Dia khawatir bahwa Claudius Chen terlalu sedih, tertegun melihatnya, dan penyakitnya kumat ...

“Baiklah, Nenek Tua Chen.” Pengurus He mengikutinya sambil menelepon. Takut akan terjadi sesuatu, dia bahkan memberitahu Joshua Shen untuk pergi ke rumah duka juga.

Ketika semua orang telah sampai di rumah duka, Joshua Shen juga tiba, Claudius Chen turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam, namun ditahan oleh Joshua Shen: “kak, jangan khawatir, sebelum melihat mayat ada beberapa prosedur yang harus dilakukan terlebih dahulu.”

Claudius Chen mendengus dan berteriak pada karyawan disana: “harus tunggu sampai kapan?”

Karyawan tersebut kaget akan teriakannya, namun hanya mempercepat prosesnya, setelah prosedurnya selesai mereka sampai di depan pintu mayat, Nenek Tua Chen tidak berani melihat, memilih menunggu di depan, Juju Zhu juga tidak berani masuk.

Karyawan tersebut terlebih dahulu memberitahu Claudius Chen dan Joshua Shen: “bentuk wajah mayatnya agak jelek, apakah kalian yakin sanggup melihatnya?”

Claudius Chen menelan ludah, kakiknya semakin lemas sehingga tidak bisa berdiri tegak.

Joshua Shen melihat wajahnya mulai pucat, sedikit khawatir: “kak, biarkan aku sendiri saja yang masuk untuk mengidentifikasinya.

Claudius Chen menggeleng, meskipun saat ini dia sangat takut melihat mayat Josephine Bai, namun jika dia tidak mengidentifikasinya dengan kedua matanya, dia tidak akan percaya!

Karyawan tersebut membuka pintu, membawa kedua orang tersebut sampai di depan freezer, kemudian mengeluarkan salah satu yang berisi mayat Josephine Bai untuk dilihat oleh mereka.

Ini adalah mayat seorang wanita yang mulai membusuk akibat luka bakar, tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, namun melihat dari postur dan tinggi badan sangat mirip dengan Josephine Bai, Claudius Chen sangat panik ...

Claudius Chen tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, dia menolak untuk percaya mayat ini adalah Josephine Bai, dia mengulurkan tangan untuk memegang tangannya, namun ditahan oleh Joshua Shen: “kak!”

“Kak, jangan menyentuhnya!” Joshua Shen seketika pucat, tangan mayat ini telah membusuk akibat terbakar, hanya dengan melihatnya telah membuat orang merasa mual, Claudius Chen bahkan ingin menyentuhnya?

Claudius Chen tidak peduli, dia menghempaskan tangan Joshua Shen, kemudian meraih tangan mayat tersebut, tulang tangannya sangat kaku, kemudian lepas akibat ditarik olehnya.

Kelakuan Claudius Chen membuat Joshua Shen dan karyawan tersebut terlonjak kaget, tidak ada yang tahu mengapa dia melakukan ini, semua orang berpikir bahwa dia telah gila.

Hanya dia yang tahu bahwa pergelangan tangan Josephine Bai memiliki sebuah tanda lahir, jari manis memakai cincin yang diberikannya. Namun dia tidak bisa melihat apapun dikarenakan tangannya telah terbakar dan terendam oleh air bahkan telah busuk.

Ketika tangan Claudius Chen menyentuh telapak tangan mayat, dan melihat cincin yang berada di jari manisnya, dia sangat pasrah, kedua kakinya lemas tidak sanggup menopang tubuhnya kemudian pingsan.

Terdengar suara saat tubuhnya pingsan, jatuh ke lantai.

“Kak!” Joshua Shen bergegas berjongkok menahannya, kemudian karyawan tersebut juga membantu membawanya keluar dari kamar mayat.

Nenek Tua Chen melihat Claudius Chen pingsan, dia sangat khawatir, Dokter Zhang telah berada di aula rumah duka, kemudian bergegas membawanya ke dalam mobil ambulans.

Setelah Claudius Chen masuk ke ruang gawat darurat, Nenek Tua Chen duduk kaku di kursi, Juju Zhu memeluk lengannya dan berusaha menenangkannya: “Nenek, Tuan Muda Chen akan segera bangun, pasti bisa ...”

Nenek Tua Chen menyeka air mata di wajahnya, mengangkat kepalanya menatap Joshua Shen: “bagaimana? Apakah itu dia?”

Juju Zhu yang telah penasaran dengan jawabannya dari tadi juga mengangkat kepalanya menatap lekat Joshua Shen.

Joshua Shen mengangguk, "benar.”

Nenek Tua Chen tediam beberapa saat kemudian bertanya: “apakah cincinya masih ada?”

"Iya, masih ada.”

Ketika mendengar cincinnya masih ada, Nenek Tua Chen akhirnya merasa lega.

********

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu