Istri ke-7 - Bab 8 Kebenaran

Josephine segera naik ke lantai atas, dan berjalan menuju kamar Shella Bai.

Josephine mengangkat tangannya dan mengetuk pintu kamar, namun tidak ada jawaban. Ia bisa dengan samar mendengar suara aneh dari dalam, dengan penuh kecurigaan, Josephine mendorong pintu kamar sehingga pintu tersebut terbuka sedikit, tidak ada orang di dalam kamar, suara itu sepertinya keluar dari kamar mandi.

Ketika dia melihat dua orang yang sedang berhubungan intim di samping wastafel dari sela pintu, Josephine hampir pingsan.

Kedua orang yang sedang berhubungan intim tersebut bukannya adalah pacar yang sudah dia pacari selama 3 tahun dan kakaknya yang seayah beda ibu, Shella Bai?

Josephine merasa kepalanya pecah, tubuhnya membeku di tempat.

Shella bukannya mengalami luka bakar di wajahnya saat kebakaran di apartemen sebelumnya? Kenapa dia bisa ada di rumah? Dan tidak ada masalah sama sekali dengan kesehatannya.

Lagipula, kenapa mereka berdua bisa bersama? Sejak kapan mereka mulai berpacaran?

Melihat dua orang yang sedang berhubungan intim di kamar mandi, mendengar suara rintihan mereka, Josephine akhirnya tidak tahan dan membalikkan badannya, seluruh badannya gemetar oleh amarah.

Satunya adalah kekasih yang sudah ia cintai selama 3 tahun, satu lagi adalah kakak kandungnya!

Josephine berusaha menegakkan tubuhnya, ingin meninggalkan tempat kotor ini.

Namun kakinya tidak mendengarkan kemauannya, ia akhirnya jatuh menabrak pintu kamar mandi.

Kedua orang di dalam dikejutkan oleh suara pintu, kemudian menghentikan gerakan kotor mereka dan membalikkan badan mereka, ketika mereka melihat Josephine yang bersandar di pintu dengan muka pucat, mereka seketika membeku.

"Keluar kamu!" Shella mengambil sabun batang yang diletakkan di lemari dan melemparnya ke tubuh Josephine, kemudian dia mengambil handuk untuk menutupi tubuh telanjangnya, ekspresinya campuran malu dan marah.

Wajah Vincent Lee menggelap, membungkuk dan mengambil bajunya yang tersebar di lantai kamar mandi dan memakainya.

Pikiran Josephine yang tadinya kosong perlahan kembali, pandangannya menyapu kedua orang yang berada di dalam kamar mandi, suaranya bergetar: "Kenapa kalian melakukan ini?"

Vincent Lee membuka mulutnya, namun tidak tahu harus berkata apa.

Kepanikan di wajah Shella sudah memudar, lengan telanjangnya merangkul dada Vincent, tersenyum mengejek ke arah Josephine: "Tentu saja karena cinta."

"Vincent adalah kekasihku! Yang dicintainya adalah aku!" Josephine yang dibawa amarah berlari menuju Shella dan mencekiknya, kemudian berteriak: "Pasti kamu, cewek murahan yang duluan menggodanya! Pasti kamu......!"

Tenaga yang digunakan Josephine untuk mencekiknya tidaklah kuat, namun Shella sengaja berakting seperti sangat kesakitan dan merintih: "Vincent...... tolong aku..... dia ingin membunuhku....."

"Aku ingin membunuhmu! Membunuhmu.....!" Josephine melihat akting Shella yang berpura-pura kesakitan, dia pun menambah kekuatan di tangannya, dua kakak adik bertengkar parah di dalam kamar mandi.

Melihat Shella yang kesakitan, Vincent akhirnya melakukan sesuatu, dia menarik tangan Josephine dan mendorongnya: "Cukup!"

Didorong oleh Vincent, kepala Josephine menabrak wastafel, darah mengalir sesuai bentuk mukanya.

Josephine merasakan kesakitan yang amat sangat di kepalanya, dia termenung, dia tidak menyangka Vincent tega mendorongnya demi Shella.

Vincent Lee tidak menyangka Josephine terluka karena dorongannya, ia terdiam sejenak kemudian bermaksud menolong Josephine, namun ditolak oleh Josephine.

Josephine menggelengkan kepala berusaha mengembalikan kesadarannya, menahan kesakitan di kepalanya, satu tangan memegang meja wastafel dan tangan satunya memegang keningnya yang berdarah, dia berdiri dengan susah payah. Dia menatapi wajah Shella yang tetap penuh dengan rasa bersalah dan 'kesakitan', tertawa lelah: "Apakah ini alasan kalian membohongiku untuk pergi ke rumah keluarga Chen? Tanpaku, kalian bisa bercinta di rumah tanpa memikirkan apapun, bahkan pintu pun tidak usah dikunci lagi."

Tatapan Josephine yang penuh keputusasaan berpaling menuju Vincent: "Vincent Lee, dulu kamu mengatakan bahwa kamu mau keluar negeri untuk studi lebih lanjut, bahwa kamu tidak ingin terganggu olehku. Demi masa depanmu, aku menyetujui dengan wajah penuh air mata, aku mengambil inisiatif meninggalkanmu. Namun sekarang? Kamu tidak hanya tidak pergi keluar negeri, melainkan tinggal disini bersamanya, apakah kamu tidak merasa bersalah membohongiku seperti ini?"

Josephine sama sekali tidak menyangka, ternyata keluar negeri untuk studi lebih lanjut yang dikatakan Vincent hanyalah sebuah alasan untuk lepas darinya.

Penipu! Mereka semua adalah penipu!

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu