Istri ke-7 - Bab 271 Ending 14 (3)

Claudius sudah mendengar Jesslyn memuji dan mendeskripsikan Chloe seharian, akhirnya dia berbalik badan dan berkata kepada Josephine: "Aku tidak mengerti, seorang bayi kecil yang tidak bisa tertawa dan berbicara, apakah bisa semenarik yang dikatakan Jesslyn?"

Josephine tersenyum dan berkata: "Itu karena Jesslyn terlalu menyukai Chloe."

"Ayah, hari ini aku menggendong Chloe, dia sangat suka aku menggendongnya." kata Jesslyn.

"Benarkah? Bagaimana kamu tahu dia suka kamu menggendongnya?"

"Karena dia tidak menangis."

"Itu karena dia sedang tidur."

"Ayah, di kemudian hari adik yang ayah dan ibu lahirkan untukku, apakah akan imut dan baik seperti Chloe?" Jesslyn bertanya dengan wajah ingin tahu.

Claudius mengangguk: "Tentu saja."

"Ayah, ibu, kalian tidak usah menemaniku disini, cepat pergi lahirkan seorang adik lelaki untukku." Jesslyn mendesak mereka berdua.

"Benarkah? Kamu bisa tidur sendiri?" tanya Claudius.

Jesslyn mengangguk: "Bisa."

"Kalau begitu ayah dan ibu kembali ke kamar." Claudius merangkul bahu Josephine.

Josephine merasa sedikit khawatir dan berkata: "Lebih baik tunggu Josephine tertidur dulu, kita baru kembali ke kamar."

"Biarkan Vina yang menjaganya saja." Claudius menatapi Jesslyn dan berkata: "Kalau tidak kita berdua disini dia akan terus menceritakan soal Chloe, sama sekali tidak akan bisa tidur."

Josephine juga merasa seperti itu, kemudian dia pun kembali ke kamar bersama Claudius.

Sampai di kamar, Claudius segera menekan Josephine di atas ranjang, mencium bibirnya dan tertawa berseri-seri: "Bagaimana? Melihat putri Belinda begitu imut, apakah kamu lagi-lagi menginginkan anak?"

Josephine mengangguk: "Tidak hanya aku, nenek dan Jesslyn juga sudah tidak sabar."

"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Malam ini lakukan atau tidak?"

"Merawat bibit dulu." Josephine berkata sambil tertawa.

Claudius berpikir sejenak, kemudian mengangguk: "Baiklah, kutahan." Kemudian, dia pun berbalik turun dari atas tubuh Josephine, dan memeluk tubuhnya, namun kedua tangannya tidak berhenti mengelus tubuh Josephine.

Josephine mendongak waspada: "Apa yang kamu lakukan?"

"Hanya menyentuh."

"Tidak boleh, cepat tidur." Josephine mengeluarkan tangan Claudius dari dalam pakaiannya, dia sangat mengerti Claudius, dia berkata hanya menyentuh, tapi tanpa sadar mereka berdua akan termakan nafsu.

Namun Claudius tidak mempedulikan larangannya, dia pun menarik wajah Josephine menghadap dirinya, kemudian mencium bibirnya, melihat Josephine tetap melawan, dia pun menggeser bibirnya ke telinga Josephine dan menggumam: "Aku hanya mencium sebentar, jangan melawan."

Meskipun Josephine tahu dengan jelas dalam masalah ini Claudius sangat jarang memegang janji, tapi dia tetap tidak bisa mengendalikan dirinya, tanpa sadar dia pun tenggelam dalam nafsunya.

Mereka berdua berciuman dan berpelukan sekian lama, semakin lama pakaian di tubuh mereka semakin sedikit, akhirnya pakaian mereka lepas seluruhnya.

Janji Claudius yang hanya menyentuh akhirnya tidak ditepati, ketika mereka berdua istirahat dengan nafas terengah-engah setelah berolahraga ekstrim, semuanya sudah terlambat.

Josephine menatapi Claudius, matanya yang penuh dengan kabut perlahan-lahan digantikan dengan tatapan marah, dia berkata dengan kesal: "Claudius Chen, apakah kamu tahu kamu semakin tidak bisa dipercaya?"

"Aku tahu." Claudius mengangguk.

"Kamu kenapa seperti ini."

"Hal ini tidak bisa dikendalikan." Claudius memeluk Josephine turun dari tubuhnya, menatapinya dan berkata: "Tapi aku punya firasat, kamu akan hamil kali ini."

"Firasatmu tepat tidak?"

"Tentu saja tepat." Claudius berkata: "Bahkan Belinda saja sudah melahirkan anak, kita ada alasan apa tidak melahirkan anak kedua?"

"Ternyata firasatmu berasal dari ini?" Josephine meliriknya dan tidak tahu harus berkata apa.

Claudius tertawa, kemudian kembali memeluk Josephine: "Tunggu saja, bulan ini kamu pasti akan hamil."

Semoga saja, Josephine menghela nafas di dalam hati, kemudian tertidur di dalam pelukan Claudius.

*****

Setelah berdiskusi dengan orang tua Belinda, Marco dan Belinda memutuskan mengadakan pesta pernikahan setelah Chloe berusia 40 hari.

Yang berarti satu bulan kemudian sudah acara pernikahan, melihat bayangan dirinya di cermin yang berisi, Belinda berkata dengan muka sedih kepada Marco: "Boleh tunggu satu bulan lagi baru adakan acara pernikahan? Biar aku mengembalikan bentuk tubuhku seperti semula."

Marco melihat bayangan Belinda di cermin, berkata sambil tersenyum: "Ada aku disini, kamu yakin setelah 2 bulan timbanganmu tidak akan semakin naik?"

"Oleh karena itu....." Berlinda berpaling dan menatapi Marco: "Apakah kamu sedang memaksaku berpisah tempat tinggal denganmu?"

"Tentu saja bukan." Marco segera berkata: "Sebenarnya maksudku adalah kamu gemuk sedikit tidak apa-apa, masih tetap sangat cantik."

"Kamu benar-benar sangat pintar menghibur orang." Belinda berkata: "Tapi cara ini tidak berguna untukku, kamu lebih baik ajari aku bagaimana menurunkan berat badan, kurangi makan? Atau kurangi nutrisi? Atau....."

"Kamu sekarang masih sedang perawatan postnatal, tidak boleh mengurangi nutrisi." Marco menghiburnya: "Sebenarnya kamu sudah kurus banyak, sebulan kemudian pasti akan bisa lebih kurus lagi, jangan terburu-buru."

Dari ruang tamu terdengar suara tangisan Chloe, nyonya Yan menggendong Chloe dan berjalan masuk ke kamar: "Belinda, Chloe sudah lapar, ingin minum susu, cepat suapi dia."

Belinda berjalan mendekati Chloe dan menggendong Chloe dari pelukan nyonya Yan, melihat wajah Chloe yang menangis sambil berjalan ke tepi kasur sambil menghibur Chloe.

Belinda duduk di tepi kasur, satu tangannya menggendong Chloe, satunya lagi membuka kancing bajunya, tepat ketika dia mau menyusui Chloe dia melihat Marco masih ada di kamar, dia segera menarik bajunya dan berkata dengan tersipu: "Kenapa berdiri disana, cepat keluar."

Nyonya Yan melihat Belinda, kemudian melihat Marco, dia berkata bingung: "Belinda, apa maksudmu? Apakah Tuan muda Qiao bukan ayah Chloe? Masih takut dia melihatmu menyusui Chloe?"

"Dia ayah Chloe, tapi....tetap merasa canggung." Belinda berkata dengan canggung.

"Hubungan kalian seperti ini.....apakah seperti orang yang mau menikah? Jangan-jangan hubungan mesra kalian yang biasanya hanya berpura-pura untuk diperlihatkan kepadaku dan ayahmu?"

"Tentu saja bukan...."

"Kalau begitu apa yang kamu takuti? Tuan muda Qiao bukan orang luar."

"Bibi, kamu salah paham." Marco segera menjelaskan: "Maksud Belinda adalah kita berdua belum menikah, jadi masih sedikit canggung." Kemudian, dia pun berbalik menghadap Belinda dan berkata: "Belinda, kamu cepat beri makan Chloe, aku keluar sebentar, pergi lihat tempat acara pernikahan dan susunan acara."

"Ingat jangan kelelahan." Belinda pun tidak lupa kaki Marco masih belum pulih sepenuhnya.

Marco membungkuk menepuk punggung Chloe, kemudian tersenyum kepada Belinda, baru berbalik badan keluar dari kamar.

------

Besok kita akan sambung Ending terakhir dari certa Josephine dengan Claudius! Terimakasih atas dukungannya..

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu