Istri ke-7 - Bab 199 Lumayan, Aku menyukainya (3)

“Claudius, kamu sudah pulang ...” Dia menyambut dan memeluk lengannya: “tadi sore aku sangat bosan, aku belajar membuat sirup dengan Pengurus He, aku membuatnya untukmu, sekarang aku pergi ambil ya ...”

Claudius Chen memegang lengannya dan menariknya persis berada di hadapannya, menatapnya dengan serius: “sore ini kamu masih punya waktu untuk membuat sirup?”

“Ada apa?” Wajah Juju Zhu memucat dan menatapnya: “Claudius, apa yang terjadi?”

“Apakah hari ini kamu menyuruh seseorang membawa mobil untuk menabrak Nona Jessie beserta anaknya?” Tanya Claudius Chen langsung.

Juju Zhu tercengang, refleks menggeleng kepala: “Mana mungkin? Claudius, bagaimana kamu bisa berpikir seperti ini, aku ...”

“Stop.” Claudius Chen memotong pembicaraannya: “aku tahu kamu tidak akan mengakuinya, aku juga tidak akan memaksamu untuk mengakuinya, tapi kamu harus tahu satu poin. Nona Jessie baru saja kembali kesini, dia bahkan tidak memiliki teman di Jakarta, sangat tidak mungkin memiliki musuh disini. Sebelum dia bertemu denganku, dia beserta anaknya aman-aman saja, tapi setelah bertemu denganku, dia dipukul saat berada di garasi, kecelakaan saat berada di pusat pembelanjaan, hari ini bahkan hampir ditabrak oleh mobil. Kamu boleh terus menyembunyikannya, aku memang tidak memiliki bukti dan tidak berkeinginan menghabiskan waktu untuk menyelidiki lebih lanjut ...”

“Claudius Chen!” Juju Zhu memotong pembicaraannya dengan penuh amarah, dia menahan air matanya dan menatapnya: “apakah aku adalah orang yang sangat kejam di dalam hatimu? Apakah aku akan membunuh orang? Kamu bahkan bisa menilai diriku seperti ini hanya demi seorang wanita yang telah bersuami?

Claudius Chen melihat air mata yang telah membasahi wajahnya, dia mengangguk: “baiklah, aku anggap semua ini tidak ada hubungannya denganmu, tapi sekali lagi aku mengingatkanmu, jika terjadi sesuatu pada mereka berdua, kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya!”

“Apa yang kamu bilang?” Juju Zhu tertegun.

“Aku bilang, jika terjadi sesuatu pada mereka berdua, aku akan putus hubungan denganmu, pasti!” Setelah selesai mengancamnya, Claudius Chen berjalan mengarah pintu keluar.

“Claudius ...” Juju Zhu bergegas menggenggam tangannya dan berkata sambil menahan air mata yang terus mengalir: “Bagaimana kamu bisa mengatakan seperti ini padaku? Dia hanya seorang wanita yang telah bersuami dan mempunyai anak, bagaimana mungkin aku membunuhnya? Kamu ...”

“Baguslah jika tidak ada." Claudius Chen menghempaskan genggamannya dengan kejam.

Juju Zhu tercengang ketika pintunya dibanting keras oleh Claudius Chen, kemudian dia mengambil ponsel di atas meja dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Dia menelepon Marco Zhu, bertanya langsung: “Ayah, apakah hari ini ayah menyuruh seseorang menabrak Nona Jessie?”

Terdengar suara mahjong yang sedang bergulir di atas meja dari ponselnya yang telah tersambung, saat bersamaan terdengar suara Marco Zhu: “Benar, wanita itu tidak tertabrak, sangat beruntung.”

“Ayah ... Ternyata benaran ayah yang melakukannya? Apakah ayah ingin melihat Claudius membunuhku?” Juju Zhu menyalahkannya dengan penuh amarah, masalah lift belum berlalu, muncul masalah baru lagi, tidak heran Claudius Chen menyalahkannya dan ingin dia bertanggung jawab atas segalanya.

“Kenapa?” Marco Zhu bertanya dengan asal.

“Claudius Chen menebak aku yang melakukannya, mengancamku jika terjadi sesuatu pada Nona Jessie akan segera bercerai padaku.” Juju Zhu marah: “Ayah, bukannya aku telah memberitahu kalian jangan mencampuri urusanku, Claudius Chen bukanlah orang yang mudah ditangani.”

“Juju, kamu tenang dulu.” Tidak terdengar suara mahjong lagi, sepertinya Marco Zhu telah berjalan menuju toilet, dia berkata dengan serius: “Juju, setelah kamu bercerita sepasang ibu dan anak itu, aku pergi melihat di Taman Kanak-Kanak itu juga, gadis kecil itu sangat mirip dengan Josephine Bai, apakah kamu tidak curiga? Tidak heran jika Claudius Chen sangat baik pada mereka.”

“Apa yang ayah bilang?” Juju Zhu bertanya.

“Aku bilang gadis kecil itu sangat mirip dengan Josephine, bukannya kamu bilang Claudius Chen hanya menyukai Juju Zhu yang kecil, tidak menyukai kamu yang sekarang? Aku rasa dia telah menganggap Nona Jessie adalah Josephine Bai. Aku rasa wanita ini akan menjadi hambatanmu, jadi aku menyuruh orang menabraknya.

Juju Zhu terbengong beberapa saat, kemudian bertanya: “apakah mereka sangat mirip?”

“Bukannya kamu pernah melihat foto masa kecil Josephine Bai?”

"Aku sudah lupa.”

“Mereka sungguh mirip.” Marco Zhu memastikan: “jika wanita ini terus berada di dunia ini, suatu saat dia akan merebut Claudius Chen.”

“Tapi Claudius Chen telah mengancamku, jika terjadi sesuatu padanya, aku yang harus bertangung jawab atas semuanya.” Juju Zhu mengatakan dengan pasrah.

Marco Zhu tidak menghiraukannya: “dia hanya bermaksud mengancammu saja bukan?”

“Bukan, kamu tidak mengenal Claudius Chen, dia selalu ingat dengan perkataannya.” Juju Zhu mendengus: “yang penting sekarang jangan mencampuri urusanku lagi, aku akan menyelesaikan sendiri.”

"Anakku, apakah kamu yakin bisa menyelesaikannya?"

“Saat ini aku tidak tahu, yang penting jangan menambah kekacauan lagi.” Juju Zhu memperingatkan.

“Baik, aku tidak akan menganggunya lagi.” Marco Zhu berjanji padanya.

********

Setelah melihat adegan Claudius Chen dengan Josephine Bai yang sedang mengobrol di dalam pesawat, Direktur Zhang telah yakin obat yang dicampuri ke dalam minuman Claudius Chen tidak sia-sia, menurutnya, malam itu pasti ada terjadi sesuatu diantara mereka berdua, jika tidak mereka tidak akan memiliki hubungan sebaik itu.

Jadi suatu saat ketika mereka berada di Perusahaan Besar Chen, Direktur Zhang sengaja bertanya pada Claudius Chen: “Tuan Muda Chen, apa pendapatmu dengan Nona Jessie?”

Claudius Chen menatapnya dan tersenyum: “Lumayan, aku menyukainya.”

“Baiklah kalau begitu.” Direktur Zhang tersenyum mengangguk.

Direktur Zhang kembali ke kantor dan bertanya pada Josephine Bai di dapur mengenai pendapatnya pada Tuan Muda Chen.

Josephine Bai berpikir sesaat dan mengangguk: “Lumayan, tidak seburuk yang dibayangkan.”

“Baguslah kalau begitu.” Ketika Direktur Zhang ingin keluar dari ruang dapur, dia berbalik menatapnya: “Oh ya, Jessie, nanti malam ada customer yang mau datang ke kantor, kamu jangan pulang terlalu cepat.”

Josephine Bai bertanya dengan kaget: “jadi jam berapa boleh pulang?”

“Seharusnya tidak terlalu malam, sekitar jam tujuh boleh pulang.” Direktur Zhang keluar dari ruang dapur.

Sore harinya, mereka mulai menunggu customer yang mau datang, setelah menunggu hingga jam tujuh malam lewat masih belum datang, akhirnya Direktur Zhang memberitahu kami customer tersebut mengubah jadwalnya.

“Kelewatan! Jadinya kita lembur sia-sia!” James berteriak: “sungguh menyesal saat itu tidak menghancurkannya.”

Rekan kerjanya bergiliran pulang, Josephine Bai menyelesaikan pekerjaannya dan pulang juga.

Dia turun sampai lantai dasar, saat dia keluar dari pintu utama dan ingin menyebrang memanggil taksi, tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di belakangnya, dia refleks menoleh ke belakang, dia menemukan sosok seseorang yang tidak asing berada dalam sebuah mobil Hummer, ternyata dia adalah Claudius Chen?

Dia berdiri di pinggir jalan, Claudius Chen membunyikan klakson lagi, kemudian dia berjalan mendekat pintu jendela mobil: “Tuan Muda Chen sedang memanggilku?”

“Kalau tidak?" Claudius Chen menatapnya dan segera memberi tanda menggunakan rahang bawah untuk masuk ke dalam mobil: “Ayo naik.”

Josephine Bai ragu sesaat, kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam mobil, menatapnya: “Tuan Muda Chen, ada apa mencariku? Jika ada urusan kantor, kamu boleh menyuruh Asisten Yan meneleponku, besok aku akan berkunjung ke kantor.”

"Bagaimana dengan urusan pribadi?"

“Urusan pribadi? Urusan pribadi lebih tidak boleh kesini.” Josephine Bai melihat ke sekelilingnya: “jika dilihat rekan kerjaku, mereka bisa salah paham.”

"Jangan khawatir, aku sudah mengganti mobil lain.”

"Ini juga dikategorikan mobil mahal.”

"Besok aku akan ganti yang lain."

“Tuan Muda Chen ...” Josephine Bai bingung: “ada apa denganmu hari ini?”

“Iya ... suasana hatiku agak kacau, aku minum sedikit alkohol tidak berani banyak, takut kumat.” Claudius Chen menjelaskannya.

Setelah dia menjelaskannya, Josephine Bai mencium aroma anggur merah di dalam mobil, meskipun dia kelihatan sangat kasihan, namun dia tetap mengingatkannya: “Tuan Muda Chen, jika suasana hatimu kacau, kamu seharusnya mencari temanmu atau istrimu, kita begini sangat tidak cocok, jika dilihat oleh istrimu ataupun suamiku, ini bukanlah hal bagus, benar tidak ...”

“Hari ini adalah hari kematian putraku.” Dia memotong pembicaraannya.

Josephine Bai tertegun, saat itu dia berhenti berbicara juga.

Hari kematian putranya ... Ternyata dia masih memiliki anak yang bahkan telah meninggal dunia?

Josephine Bai bingung apa yang harus dilakukannya ketika melihat harapan dan penderitaan yang dialaminya, kelihatannya dia butuh seseorang untuk menghiburnya, namun identitas kedua orang itu benar-benar tidak cocok ...

“Bolehkah kamu menemaniku sebentar? Hanya sebentar saja.” Claudius Chen memohon kepadanya.

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu