Istri ke-7 - Bab 244 Paman Claudius adalah papa sebenarnya (3)

"Nyonya muda, takutnya Tuan muda sudah tidak bisa bertahan." dokter Zhang akhirnya tidak lagi menghindar mengumumkan hal ini.

"Aku tidak mau dengar, aku tidak mau.....!" Josephine menutupi telinganya, dengan nafas terengah-engah dia memelototi dokter Zhang: "Kamu adalah seorang dokter! Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti ini? Claudius sekarang masih baik-baik saja...."

"Nyonya muda, aku hanya berharap kamu bisa mempersiapkan diri."

"Tidak.....Aku tidak perlu!" Josephine menangis keras, sambil menggoyang tubuh Claudius dan berkata terisak: "Claudius, kamu pasti bisa mendengar kata-kataku, kan? Aku tidak ingin membiarkanmu meninggalkanku, aku tidak mau....Kamu cepat bangun!"

"Nyonya muda, anda jangan sentuh Tuan muda." Dokter Zhang secara paksa menarik tangan Josephine dari lengan Claudius, kemudian mengangkatnya dari lantai: "Nyonya muda, anda keluarlah dulu, jangan mengganggu istirahat Tuan muda."

"Tapi aku ingin menemaninya disini." Josephine berkata sambil menatapi dokter Zhang dengan mata penuh air mata: "Boleh biarkan aku tetap disini? Aku mohon."

"Tapi...."

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, nona perawat berkata dengan suara ringan: "Nyonya muda, diluar ada orang yang mencari anda."

Josephine malah menggelengkan kepala, dia sekarang tidak ingin bertemu siapapun.

"Ibu...." Sampai ketika dia mendengar suara imut Jesslyn, Josephine akhirnya berbalik badan, menatapi Jesslyn yang sudah lama tidak dilihatnya dengan mata berair-air.

"Ibu, ada apa denganmu?" Jesslyn melangkah masuk ke kamar Claudius, mengamati wajah Josephine dan bertanya khawatir: "Ibu kenapa menangis sesedih ini?"

"Jesslyn......!" Josephine langsung memeluknya, tangisannya semakin keras: "Jesslyn....Ibu sangat sedih, ibu tidak ingin membiarkan paman Claudius meninggal, Ibu tidak rela...."

"Ayah, bukan paman Claudius." Jesslyn berkata dengan cerdas.

Josephine terdiam, dia pun melepaskan pelukannya dan mengangkat tangannya mengelus wajah kecil Jesslyn: "Siapa yang memberitahu kamu?"

"Ayah Qiao yang memberitahuku, ayah Qiao bilang paman Claudius adalah ayahku yang sesungguhnya, dia adalah ayah angkat...."

Bisa-bisanya Marco memberitahu Jesslyn hal ini!

"Ibu, ibu jangan terlalu sedih, Paman berkata dia bisa menyembuhkan ayah."

Josephine mengangguk, air matanya mengalir tanpa henti.

Dia sama sekali tidak percaya Henry Qiao bisa membantunya menyembuhkan Claudius.

Dia berbalik kembali ke depan Claudius, menggenggam tangannya dan berkata: "Claudius, kamu sudah dengar, dia sudah memanggilmu ayah, Jesslyn pertama kalinya memanggilmu ayah, kenapa kamu tidak menjawabnya?"

"Jesslyn, sini panggil ayahmu sekali lagi, pintar.....panggil sekali lagi." Josephine pun menarik Jesslyn ke depan kasur Claudius, memeluknya dan berkata.

Josephine pun menurut dan mengangguk, kemudian memanggil Claudius sekali lagi: "Ayah."

"Claudius, kamu sudah dengar?" Josephine berkata dengan sedih.

Jesslyn menenangkan Claudius dengan suara imutnya: "Ayah, kamu akan sembuh, Jesslyn dan ibu menunggumu sembuh, ayah harus berusaha."

"Jesslyn anak yang baik....." Josephine memeluknya dengan erat.

"Nyonya muda, dokter Zhang mencari anda untuk mendiskusikan sesuatu." kata seorang nona perawat.

Josephine menyeka air mata di wajahnya, kemudian setelah mencubit tangan Claudius, dia pun berdiri dan menggandeng Jesslyn berjalan ke arah kantor dokter Zhang.

Dia tidak menyangka akan melihat Henry Qiao di kantor dokter Zhang, dia menatapi Jesslyn, dia sedih sampai lupa bertanya siapa yang membawa Jesslyn kesini, lupa bertanya bagaimana keadaanny, dia pun memeluk Jesslyn dengan perasaan bersalah. Kemudian berkata kepada Henry Qiao: "Tuan muda Qiao, terima kasih anda mengantar Jesslyn kesini."

"Nyonya muda, baguslah, Tuan muda Qiao berkata dia sudah menemukan cara menyelamatkan Tuan muda"

"Benarkah?" Josephine memelototi Henry dengan wajah kaget.

Di saat terakhir seperti ini, dia menemukan cara menyembuhkan Claudius? Bagaimana mungkin!

"Nona Bai, bolehkah aku berbicara denganmu secara pribadi?" Henry Qiao menatapi Josephine.

Josephine segera mengangguk.

Dokter Zhang berkata: "Kalau begitu aku pergi siap-siap."

Setelah Dokter Zhang keluar, Henry menyuruh ibu pengasuh membawa Jesslyn keluar, hanya sampai tinggal mereka berdua di kantor, Josephine akhirnya bertanya dengan tidak sabar: "Tuan muda Qiao, anda benar-benar bisa membantu menyembuhkan Claudius?"

"Aku tidak berani menjamin sukses 100 persen, tapi 80 persen tidak masalah."

"Benarkah?" Josephine langsung merasa semangat.

"Tapi aku ada satu syarat...."

"Asalkan Claudius bisa tertolong, aku akan menyetujui semua syaratmu." Josephine memotong perkataan Henry.

"Benarkah? Termasuk meninggalkan Claudius?"

Josephine terdiam, tadi dia terlalu bersemangat, bisa-bisanya dia tidak kepikiran Henry akan mengeluarkan syarat seperti ini.

Membiarkan dia meninggalkan Claudius? Dia dengan susah payah memutuskan untuk kembali ke sisi Claudius, menemaninya melewati saat-saat paling susah, Henry malah menyuruhnya meninggalkan Claudius? Kenapa bisa seperti ini!

Kalaupun dia bersedia, Claudius juga tidak akan setuju! Kalau nanti Claudius sudah sembuh dari penyakitnya, dan menemukan dia tidak ada disini, dia pasti akan menggila.

"Kembali ke sisi Marco, menemaninya hidup di Inggris, dan tidak boleh bertemu Claudius seumur hidup ini, bisakah kamu melakukannya? Kamu pikirkan sejenak, kalau bisa aku baru selamatkan Claudius." Henry berkata dengan wajah serius.

Pikiran Josephine berantakan, dia harus bagaimana? Kondisi Claudius sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, tapi memintanya meninggalkan Claudius.....Apakah dia benar bisa melakukannya? Bagaimana dengan Claudius?

Sebenarnya dia sama sekali tidak bisa menolak, karena nyawa Claudius lebih penting daripada apakah dia bisa tetap di sisinya, dia hanya sedih, sakit hati....

Dia tidak bimbang lama, dia pun mengangguk dengan mata yang berair-air: "Baik, aku berjanji, asalkan Claudius bisa diselamatkan aku akan pergi ke Inggris dengan Marco, tidak akan bertemu dengan Claudius lagi."

"Yakin?" Henry menatapi Josephine dengan alis terangkat.

"Yakin." Josephine mengangguk, air matanya mengalir keluar dari matanya.

"Jangan bersikap seperti aku sedang memaksamu, kamu boleh menolak."

Ini bukannya memang sedang memaksanya? Dia tidak punya pilihan menolak, tapi sekarang dia tidak ingin menghabiskan waktu untuk mengadu mulut dengan Henry, dia pun memohon: "Mohon kamu cepat selamatkan dia..."

"Ada satu hal lagi yang harus aku katakan dengan jelas." Henry Qiao menelepon ibu pengasuh menyuruhnya membawa Jesslyn kesini, kemudian mengulurkan tangannya ke arah Jesslyn, Jesslyn pun dengan menurut berjalan ke sampingnya dan berkata: "Paman, kamu mencariku?"

"Benar." Henry tersenyum lembut ke arahnya, kemudian sambil mengelus rambutnya sambil melihat Josephine dan berkata: "Kalau ingin menyembuhkan penyakit Claudius, kita harus mengambil darah yang banyak dari Jesslyn, peraturan negara menyatakan anak dibawah umur 10 tahun tidak boleh donor darah, tapi disini adalah rumah sakit Siloan, hal ini tidak usah dihiraukan, maksudku adalah, Jesslyn sekarang masih di usia bertumbuh, tidak cocok donor darah untuk menyelamatkan orang. 2 hari yang lalu aku sudah mencoba mengambil darah sebanyak 200ml dari tubuh Jesslyn, hanya dengan melihat wajahnya kamu sudah bisa tahu, hal ini sangat berpengaruh terhadap tubuhnya."

Josephine melihat ke arah Jesslyn, dia pun melihat wajah Jesslyn seputih kertas.

Ketika dia bertemu dengan Jesslyn tadi, dia sudah merasa wajah Jesslyn terlalu pucat, tapi dia terlalu sedih sehingga tidak menghiraukan masalah ini.

Josephine maju dan menarik Jesslyn, mengamati Jesslyn sejenak dan bertanya: "Hari ini masih harus mengambil darah Jesslyn?"

"Harus, setidaknya sebanyak 300 ml, 300 ml adalah jumlah yang bahaya untuk anak kecil." Henry melirik Josephine, wajahnya serius: "Yang artinya, Jesslyn mungkin akan mengalami shock akibat 300ml ini, membahayakan nyawanya."

"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?" Josephine membeku, harapannya yang baru saja muncul seketika menghilang.

"Kamu adalah ibu Jesslyn, oleh karena itu kamu harus pikirkan baik-baik apakah kamu tega membiarkan Jesslyn mengambil resiko ini."

Josephine memeluk Jesslyn dengan erat, berkata dengan sakit: "Apakah tidak bisa mengambil lebih sedikit?"

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu