Istri ke-7 - Bab 164 Tujuan Juju Zhu (2)

Maria mengatakan 'oh', lalu berkata sambil tertawa: "Benar juga, sebelumnya Tuan Muda menyuruh Nona Muda mengosongkan semua barang disini, dan menyuruh Nona muda menempatinya, setelah Nona muda melihatnya tidak tahu apakah dikarenakan malas pindah akhirnya tidak jadi pindah."

"Benarkah?" nada suara Juju Zhu terdengar tidak stabil.

"Benar." Maria kembali berkata: "Apakah Nona Zhu ingin mengeluarkan semua barang ini? Biar aku bantu."

"Tidak perlu."

"Nona Zhu, aku lihat Tuan Muda menjagamu seperti adik kandungnya sendiri, dia pasti akan membelikanmu barang yang baru, tidak perlu menggunakan barang bekas orang lain."

"Semua barang ini bukan barang bekas orang lain, dulu ini adalah kamarku."

"Ah."

"Lihat gelang ini, dulu ini dibelikan oleh Tuan Muda untukku, tapi dengan usiaku sekarang sudah tidak cocok memakainya, ini untukmu. "

"Apa yang kamu katakan? Kamu ingin memberikan gelang ini untukku? Ini adalah emas putih."

"Modelnya terlalu kekanak-kanakan, lebih cocok jika kamu yang memakainya."

"Terima kasih Nona Zhu." dapat terdengar, nada suara Maria penuh rasa berterima kasih.

Josephine Bai berbalik dan berjalan ke tengah kamar, dia melihat sekeliling kamarnya, kamar ini sudah sangat cantik, dia sungguh penasaran bagaimana kamar Juju Zhu, apakah sebagus yang Maria katakan?

Tentu saja, Josephine hanya memikirkannya, tapi dia tidak berpikir untuk mencari tahu.

Terus terdengar suara dari kamar seberang, Josephine Bai kembali membaca buku sebentar, lalu melihat jam di pergelangan tangannya, sudah waktunya untuk memasak obat , dia tidak boleh terus berada di dalam kamar seperti ini.

Dia berdiri dan kembali berjalan menuju arah pintu, dia membuka pintu dan berjalan keluar.

Pintu di kamar seberang terbuka lebar, dan Nona Zhu juga kebetulan keluar dari dalam kamar, saat melihat Josephine Bai dia tetap menyapanya dengan sopan: "Josephine."

"Apakah sudah selesai membereskan kamar? Apakah memerlukan bantuan?" Josephine bertanya sambil melirik sebentar kamarnya.

Juju Zhu menganggukkan kepala: "Sudah selesai, tapi tinggal lukisan ini yang tidak tahu digantung di mana lebih baik, Josephine kamu ke kamarku untuk membantuku melihatnya, baik tidak?"

Josephine berpikir sebentar lalu menganggukkan kepala dan berjalan mengikutinya masuk ke kamarnya.

Ternyata memang sebuah kamar utama yang mewah, kamar ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kamarnya dan Claudius Chen, barang yang tertata di dalamnya adalah barang-barang yang sangat kewanitaan, dinding diatas tempat tidur bergantungkan foto seni yang sangat besar, Juju yang berada di dalam foto melihat kebawah, terlihat suci dan tenang.

"Foto ini difoto oleh Claudius, terlihat sangat cantik kan?" Juju Zhu berkata sambil tersenyum.

"Benar sangat cantik, tadi aku mengira ini adalah foto seni" Josephine berkata sambil tersenyum, dia bukannya tidak ingin menyerang balik, hanya saja tidak ingin memperlihatkan foto ciuman yang di foto Claudius Chen di taman bunga lavender di paris, Josephine menganggap memamerkannya sangat rendahan dan tidak ada artinya.

"Lukisan ini, menurutmu dimana aku harus mengantungnya?" Juju Zhu mengambil sebuah lukisan cat minyak dari tempat tidurnya, itu adalah lukisan dirinya, Josephine Bai melihat sekeliling: "Dulu di gantung dimana gantungkan saja kembali di tempat sebelumnya, aku juga tidak terlalu memahami hal ini."

Saat Josephine melihat meja rias, tanpa sadar matanya tertuju pada tumpukan foto yang berserakan diatasnya, dari jauh dapat dilihat itu adalah foto Claudius Chen dan Juju.

Juju Zhu melihat Josephine melihat foto itu, dia tersenyum sambil meletakkan lukisan cat minyak tadi, lalu berjalan menuju meja rias dan menyimpan foto itu sambil berkata: "Semua ini adalah benda masa lalu, aku sedang membereskannya, Josephine, kamu jangan salah paham aku masih memiliki kerinduan terhadap Claudius."

"Bagaimana mungkin?" Josephine Bai berjalan menghampirinya, dan mengambil foto di atas meja, dia melihat foto sambil berkata: "Aku sudah mendegar mengenai dirimu dari Claudius, dia dapat berkata jujur kepadaku, membuktikan sejak awal dia sudah melepaskan masa lalu. Aku juga bukan orang yang berpikiran sempit, setiap orang pasti memiliki masa lalu, aku juga pernah memiliki cinta pertama, tapi aku sudah melepaskannya. Dalam kehidupan manusia tidak mungkin hanya ada satu kali percintaan, tapi hanya ada satu kali yang saling bergandengan dan menjalani hidup selamanya. "

Foto itu tidak hanya penuh kemesraan, tapi juga penuh kebahagiaan, Josephine Bai mengaku dia merasa tidak nyaman saat dia melihat foto itu, jadi dia menggunakan perkataan tadi untuk mengingatkan Juju Zhu agar jangan berbuat hal tidak berguna seperti ini, dia juga sedang mengingatkan dirinya sendiri agar tidak mempedulikan apa yang dilakukan Claudius Chen dulu, bagaimanapun dirinya sendiri juga memiliki masa lalu.

"Nona Zhu, dulu Claudius Chen memang sangat mencintaimu, tapi aku adalah istrinya sekarang, ini adalah jodoh, semoga kamu dapat menghadapi hal ini, menikahlah dengan pria yang memang milikmu."

Raut wajah Juju Zhu terlihat tidak terlalu baik, dia memaksakan tersenyum: "Josephine, ternyata kamu memang salah paham terhadapku."

"Salah paham atau tidak hatimu sangat jelas, aku hanya ingin mengingatkan satu hal kepadamu, kelak jangan sengaja menggunakan trik remeh seperti ini untuk membuatku kesal. " Josephine Bai mengangkat foto itu dan mengibas-ngibaskannya, lalu meletakkannya kembali di atas meja, dan tersenyum: "Tuan Muda Chen pernah mengatakan, foto seperti ini hanyalah kelakuan anak remaja, dan dengan umurnya sekarang lebih cocok berfoto yang seperti ini." Josephine Bai mengeluarkan HP nya dan dari album foto menunjukkan foto mereka yang sedang berpelukan dan berciuman di taman bunga lavender.

Awalnya dia tidak ingin menunjukkan foto ini, tapi dia dipaksa oleh Nona Zhu ini!

Saat Nona Zhu melihat foto itu, raut wajahnya langsung berubah, tapi dia dengan cepat menyimpan kembali ekspresi wajahnya, dia melihat foto itu sambil tersenyum: "Kalian sangat manis, foto itu difoto dengan sangat bagus."

Dia memang seperti itu, tidak peduli apapun yang kamu katakan atau lakukan, dia dapat berpura-pura dan menunjukkan wajah yang tidak berbahaya dan tersenyum kepadamu.

"Josephine, sebenarnya kamu tidak perlu seperti ini." Juju Zhu menarik tangannya dan mengoyang-goyangkannya sambil berkata: "Aku hanya merasa mengenang masa lalu, bukan sengaja ingin membuatmu kesal, juga tidak memiliki maksud ingin berebut Claudius Chen denganmu."

"Maaf, aku orang yang sensitif." Josephine Bai menarik kembali tangannya: "Ternyata aku salah paham terhadapmu."

"Tuan Muda Chen memiliki pemikirannya sendiri, dia tidak akan kembali bersamaku dikarenakan aku ingin kembali bersamanya, kamu tidak perlu khawatir."

"Terima kasih telah menghiburku, sekarang aku sudah tidak khawatir lagi." Josephine Bai tersenyum kepadanya: "Kalau begitu aku keluar dulu, kamu berbenahlah pelan-pelan."

"Baik, pergilah istirahat."

Josephine Bai berbalik dan berjalan kembali ke kamarnya, baru keluar terdengar suaranya: "Suamiku, kenapa kamu keluar secepat ini? Pekerjaanmu sudah selesai?"

"Hari ini pekerjaan tidak banyak, kenapa kamu disini?" Claudius Chen bertanya.

"Aku datang untuk melihat Nona Zhu."

"Apakah dia baik-baik saja?"

"Cukup baik, ayo masuk, aku siapkan air panas untuk kamu mandi."

Suara mereka perlahan terhenti sering pintu tertutup, lalu suara mereka tidak terdengar lagi. Juju Zhu meremas foto-foto itu, wajahnya berubah dari biru menjadi putih. Lalu melempar semua foto di tangannya kedalam tempat sampah.

Keesokan harinya, ternyata pagi-pagi sekali Juju Zhu sudah bersiap-siap untuk pergi kerja.

Mereka bertiga keluar bersamaan, dia hanya dapat menaiki mobil Claudius Chen.

Josephine Bai membukakan pintu mobil belakang agar Juju Zhu naik ke dalam mobil, Juju Zhu ragu dan tidak masuk ke dalam mobil, oleh karena itu Josephine Bai tersenyum sambil berkata: "Apakah Nona Zhu mabuk darat dan tidak dapat duduk di kursi belakang?"

"Tidak, aku hanya merasa sedikit tidak bermoral jika diriku menjadi nyamuk kalian berdua , lebih baik aku naik bis umum saja." dia berkata dengan rasa bersalah.

"Disini tidak ada bis menuju ke kantor, masuklah kedalam mobil." Claudius Chen berkata.

"Benar, naiklah." Josephine Bai menyeringai didalam hati, dia sudah menjadi nyamuk di rumah dan di kantor, apakah masih memedulikan dalam perjalanan pulang dan pergi kantor?

Setelah menutup pintu mobil, Josephine Bai berjalan dan masuk ke dalam mobil dan duduk kursi di samping kursi kemudi.

Saat makan siang, Claudius Chen tetap menyuruhnya naik untuk makan, makanan yang disiapkan juga tetap makanan kesukaannya.

Saat kakak Hu datang untuk membereskan mangkok dan sumpit, dia berkata kepada Claudius Chen: "Tuan Muda Chen, kata Nona Zhu kelak dia ingin makan di kantin."

"Kenapa?"

"Dia bilang tidak ingin mendapatkan perlakuan spesial di perusahaan."

Setelah Claudius Chen memikirkannya: "Kalau begitu terserah dia saja."

Selesai membereskan mangkok dan sumpit Kak Hu langsung pergi, Josephine Bai melihat Claudius Chen sambil menertawakannya: "Kepedulianmu terhadap Nona Zhu mu memang tidak biasa, sepertinya dia orang ketiga dalam perusahaan yang dapat menikmati makan siang Kak Hu?"

"Lihat, kamu cemburu lagi." Claudius Chen melihatnya.

Claudius Chen baru selesai mengatakannya, terdengar suara ketukan dari pintu, yang diikuti dengan Juju Zhu yang berjalan masuk.

Josephine Bai melihat Claudius Chen lalu melihat Juju Zhu, dia langsung bangkit dari sofa: "Kalian bicaralah, aku pergi dulu."

"Jangan, Josephine, aku datang untuk berterima kasih atas makan siang tadi, aku tidak memiliki maksud lain." Juju Zhu berkata.

"Makan siang diantarkan oleh Tuan Muda Chen, kamu berterima kasih kepada dia saja. Josephine Bai tersenyum kepadanya, berbalik dan meninggalkan kantor Claudius Chen."

Setelah Josephine Bai pergi, Juju Zhu berjalan menghampiri Claudius Chen, lalu seperti bermain sulap dari belakang tubuhnya dia mengeluarkan kotak kecil berisikan kue dan meletakkannya di atas meja Claudius Chen lalu berkata sambil tersenyum: "Ini saat tadi aku keluar bersama Wakil Direktur Yu untuk mempelajari pekerjaan, aku melewati toko kue, jadi aku membelikan kue teh hijau kesukaanmu."

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu