Istri ke-7 - Bab 210 Bagian Penting 1 (4)

Mendengar suara mobil, Juju pun berusaha menenangkan suasana hatinya dan berjalan turun. Saat berjalan di tangga, dari kejauhan pun dia melihat nenek sedang menemani seorang gadis kecil memakan anggur di sofa, dia pun kaget dan menghentikan langkah kakinya, karena Jesslyn membelakanginya, dia pun tidak mengenalinya.

Sampai di ruang tamu, saat melihat wajah Jesslyn dia pun kaget.

Melihat ekspresi kagetnya, nenek pun tertawa dan bertanya: "Bagaimana? Kamu juga merasa dia mirip denganmu saat kecil?"

"Eh..." Juju pun tiba-tiba menjadi gagap, tidak bisa mengatakan apapun.

Jesslyn juga melihatnya, saat mereka bertatapan mata, Juju pun langsung mengelus kepalanya dan tersenyum: "Jesslyn? Lama tidak bertemu, kenapa kamu ada disini? Aduh... kenapa kepalamu terluka? Sakit? Sini tante tiup."

Lalu dia pun meniup luka Jesslyn dengan mulutnya.

Walaupun Jesslyn tidak suka dengannya, tapi dia sudah memaafkan paman Claudius tentu saja dia tidak boleh terus menerus membenci tante jahat ini. Lagipula Juju sudah bersikap sopan dan hangat kepadanya, dia juga menjadi malu, sifat anak-anak juga memang begitu, tidak mendendam.

"Makasih tante." Jawabnya.

"Makasih apa, kenapa terluka, lain kali hati-hati ya?" Juju pun terus mencoba mendekatinya.

"Kalian kenal?" Nenek tidak menyangka Juju mengenalinya, dia pun kaget dan bertanya.

"Pernah bertemu sekali dua kali, ibu Jesslyn bekerja di perusahaan yang bekerja sama dengan kita." Juju bertanya balik: "Oyah, nenek, kenapa kalian membawa pulang Jesslyn?"

"Tadi anak ini dikejar penculik anak, tuan muda pun menolongnya dan menyuruhku dan nenek menjaganya." Kakak He berkata.

Juju pun kaget, lalu panik dan mengangguk.

Claudius ternyata menyuruh nenek menjaga Jesslyn? Lalu dia kemana sekarang? Mencari Josephine? Dia tidak tahu kalau itu bahaya?"

Telepon di atas meja pun berbunyi, kakak He mengangkat telepon itu, setelah beberapa saat dia pun menjawab: "Tuan muda tenang saja, Jesslyn sangat baik sekarang, aku kan menjaganya... Ayahnya menyuruh orang datang menjemputkah... Baik... Oyah tuan muda, kamu sekarang dimana...?"

Belum selesai dia bertanya, Claudius pun sudah menutup teleponnya.

"Apa kata Claudius? Dia masih belum mau pulang?" Nenek bertanya.

"Dia tidak bilang, tapi dia menyampaikan kalau harus menjaga Jesslyn dengan baik, jangan biarkan nyonya mendekatinya..." Kakak He pun melihat Juju, Juju kaget dan tersenyum: "Tuan muda benar-benar pandai bercanda, walaupun dua hari ini suasana hatiku kacau, aku juga tidak akan melampiaskannya ke seorang anak kecil bukan, lagi pula Jesslyn anak yang lucu." Dia mengangkat tangannya dan mengelus kepala Jesslyn: "Benar kan, sayang."

Jesslyn menatapnya dan tidak bicara.

Kakak He menenangkannya: "Oyah, anak kecil, ayahmu akan menyuruh orang menjemputmu, kamu makan dulu ya?"

Jesslyn mengangguk dan bertanya: "Ayahku kapan datang?"

"Sebentar lagi."

"Tidak apa-apa, kalau tidak setelah makan, tante mengantarmu pulang ya?" Juju bertanya.

Jesslyn menggeleng, tentu saja dia tidak mau!

Juju ditolaknya, tapi dia memaksa untuk tetap tersenyum, lalu menggandeng tangannya: "Kalau begitu tunggu ayah jemput kamu ya, ayo, kita makan dulu."

"Oke, makan dulu." Nenek pun ikut berdiri dari sofa dan berjalan menuju ruang makan.

Juju terus mengambilkan makanan untuk Jesslyn, dia pun bertanya: "Nenek, lihatlah anak sekarang lucu sekali, kamu mau tidak?"

Nenek tidak mengerti apa maksudnya, lalu dia pun berkata: "Kamu bisa melahirkan anak sesehat dan sepintar ini?"

Juju pun terdiam lalu dia pun tersenyum dan berkata: "Kalau tidak coba tentu tidak tahu, gen tuan muda sangat baik, mungkin saja anak itu lebih lucu dari Jesslyn."

"Resikonya sangat besar, sudahlah." Nenek berkata.

Masalah ini sudah lama tidak diungkitnya di depan nenek, padahal dia sengaja mengambil kesempatan ini bertanya kepada nenek, mungkin dia akan berubah pikiran, lagi pula sepertinya dia lumayan suka dengan Jesslyn, tidak disangkanya malah terdiam sekali lagi, pandangannya kepada Jesslyn pun menjadi dingin. Lucukah? Kenapa dia merasa sama sekali tidak lucu?

Dia pun emosi, makan sedikit saja lalu naik ke atas.

Dia duduk di atas sofa, memikirkan sikap nenek yang baik kepada Jesslyn, nenek yang biasanya memasang muka cemberut pun bisa tertawa hangat seperti ini, bukankah ini karena hubungan keluarga kandung?

Kalau nenek tahu Jesslyn adalah cicit kandungnya, mungkin tidak akan begitu saja.

Sekarang Jesslyn disini, kesempatan bagus seperti ini kalau tidak diambilnya, lain kali mungkin tidak ada kesempatan lagi.

Lagipula sekarang Claudius sudah yakin kalau dialah yang menculik Josephine, setelah dia pulang dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Claudius kepadanya.

Membayangkan keadaannya yang turun tangan sendiri kepada Jesslyn, dia pun gemetaran, dia merasa sudah hampir gila, semua gara-gara mereka berdua!

Kalau mereka tidak kembali, dan tidak terus-terusan muncul di depan Claudius, bagaimana mungkin Claudius akan tahu kalau dia masih belum mati?

Dia pun berdiri dari sofa, berjalan keluar kamar, dan berdiri di tangga melihat nenek dan Jesslyn. Melihat Jesslyn yang lucu, dia merasa geram, diam-diam dia berkata dalam hatinya: "Dasar anak kecil, masih kecil saja sudah pandai membuat orang lain senang, jangan salahkan aku tidak sungkan-sungkan lagi."

Setelah itu, dia pun masuk kembali ke dalam kamar.

Polisi takut kalau pelaku melihat itu polisi akan marah dan melukai korban, dan atas permintaan Claudius, mereka pun mengganti kostum polisi menjadi kostum biasa.

Lokasi yang dikirim Marco adalah sebuah desa kecil di kota Jakarta, dan masih belum bergerak daritadi.

Tempat-tempat seperti itu biasanya adalah pabrik lalu tempat tinggal warga yang hanya berlantai tiga atau empat lantai saja. Yang tinggal disana pun biasanya pekerja-pekerja pabrik.

Dan saat ini, Josephine pun sudah sadar, dia menggerak-gerakkan tubuhnya, dan merasakan banyak ikatan tali di tubuhnya, sepertinya tidak akan begitu mudah untuk melarikan diri.

Dia ingat sewaktu memberontak di dalam mobil, pria itu memberinya obat tidur sehingga dia pun pingsan, di sekitar sudah gelap, sepertinya sudah malam. Saat ini tiba-tiba dia mengingat Jesslyn, tidak tahu sekarang dia bagaimana, apakah sudah dibawa lari oleh teman mereka.

"Kamu sudah bangun?" Tiba-tiba terdengar suara asing di sampingnya.

Josephine pun mengangkat kepalanya, melihat pria asing yang matanya merah ini dia pun panik dan bertanya: "Anakku dimana? Kalian apakan dia?"

"Kamu masih berani menanyakan anakmu?" Pria asing itu pun menampar wajahnya: "Kalau bukan kamu, apakah kami sekarang bisa menjadi buronan polisi? Lalu mataku, hampir buta!"

Josephine pun menjerit karena ditamparnya, pipinya pun menjadi merah.

Tapi dia tidak takut mati dan memohon: "Kalian boleh memukulku, membunuhku, tapi anakku masih kecil, dia tidak tahu apa-apa, aku mohon kalian jangan lukai dia, tolong..."

"Apa gunanya kamu memohon kepadaku? Aku hanya menerima uang dan menjalankan tugas!"

"Siapa yang memberimu uang dan melakukan ini? Aku tidak pernah bersalah kepada siapapun? Kenapa harus melakukan ini kepadaku?"

"Waktu kamu merebut suami orang kamu tidak pikirkan akibatnya?" Pria itu berkata.

Josephine kaget, lalu menggeleng: "Aku tidak! Aku tidak merebut suami orang lain... Aku sendiri juga punya suami bagaimana mungkin aku rebut suami orang lain..."

Tiba-tiba dia pun mengingat peringatan Juju kepadanya, lalu wajahnya yang mengerikan itu, akhirnya dia mengerti kenapa dia bisa begini! Wanita itu ternyata memang kejam dan mengerikan!

Dia pun menarik celana pria itu dan memohon: "Berapa yang dia berikan kepadamu? Aku beri semuanya, dua kali lipat, asalkan kamu bisa melepaskan aku dan anakku... Yang kalian lakukan ini melanggar hukum, kalian tidak akan terlepas dari hukum..."

"Lagipula beberapa rentenir itu juga tidak akan melepaskanku, apalagi yang aku takutkan?"

"Aku bantu kamu bayar hutangmu..."

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu