Istri ke-7 - Bab 118 Pilihannya (1)

"Tidak!" Fransiska ikut berdiri dari sofa, wajahnya memucat: "Tuan muda Lee, mohon kamu jangan ke rumah keluarga Chen."

"Kalau begitu tante memilih yang pertama?"

"Aku..." Dia terdiam.

Kalau sekarang dia pergi ke rumah Claudius dan mengatakan semuanya kepada Claudius dan nenek tua, Shella Bai akan hancur. Seluruh keluarga Bai akan menerima akibatnya.

Masalah sudah sampai disini, dia tidak ada pilihan lain, makanya hanya bisa meneruskannya.

Dia tidak pernah menyangka akan terjadi hal seperti ini, selama ini Vincent Lee diam-diam saja dan tidak ada kabar apapun, ternyata dia merencanakan hal seperti ini!

Dua pilihan ini, tidak peduli pilihan apapun sama-sama akan mencelakakannya!

"Itu..." Dia membuka mulutnya dan berkata: "Tuan muda Lee, sebentar lagi aku akan membawamu bertemu dengan Josephine, tapi kita harus membicarakan ini dengan baik."

Vincent Lee tersenyum: "Aku tahu apa ingin kamu bicarakan, tenang saja, yang aku inginkan adalah Josephine, persoalan keluarga Bai dan keluarga Chen aku tidak tertarik."

"Tapi apakah bisa terus memiliki Josephine, kamu harus bekerja sama denganku di beberapa hal." Perkataan Fransiska semakin kacau: "Misalnya... Kalau Claudius menyadari mereka berdua bertukar posisi, dia pasti tidak akan melepaskan Josephine, saat itu dia ingin mencari kembali Josephine, dan akan membunuhnya, kamu... kamu juga akan kehilangan Josephine."

"Terus?"

"Terus... demi mencegah hal ini terjadi, aku harap keluarga Lee segera mengadakan acara pernikahan, kalian berdua segera menikah, aku akan mengantarkan Josephine secara terhormat dari keluarga Bai." Fransiska tersenyum: "Lagian tahun lalu kalian juga sudah pernah bertunangan, wajar saja kalau sekarang kalian menikah, dengan begitu keluarga Chen juga tidak akan curiga, Josephine juga tidak akan berpikir untuk kembali lagi ke rumah Claudius, bagaimana menurutmu?"

Vincent Lee berpikir, lalu mengangguk: "Oke."

Tujuannya adalah mendapatkan Josephine, tentu saja dia tidak berharap Claudius mencarinya kembali, cara ini mungkin adalah cara yang terbaik, dia tidakbisa menolaknya.

"Oke, kalau begitu kita pergi kesana..." Fransiska mengusap keringat dingin di dahinya. Membawanya ke lantai bawah.

*****

Saat Vincent Lee melihat Josephine, dia duduk di sudut kamar, rambut dan bajunya berantakan, ekspresinya seperti orang gila.

Vincent Lee langsung menoleh dan berteriak kepada Fransiska: "Dia baru saja melahirkan! Kenapa begitu terhadapnya?"

Fransiska ketakutan dan tidak berani berbicara. Kalau dia laki-laki, mungkin Vincent Lee akan memukulnya.

Teriakannya ini, membuat Josephine mengangkat dagunya dan melihat kesana, melihat itu adalah Vincent Lee dia kaget, tapi dia hanya terdiam.

Vincent Lee pernah mengingatkannya, kalau dia terus-terusan mengikuti perintah mereka, akibatnya akan begini, dan ternyata dia benar.

"Kalian... ngobrol saja." Fransiska berkata lalu pergi meninggalkan kamar itu.

Setelah Fransiska pergi, Vincent Lee berjalan ke hadapan Josephine, dia melihatnya dan berkata: "Bukankah dulu aku sudah bilang ibu dan anak ini bukan orang baik, kamu jangan percaya dengan mereka."

"Aku tentu tahu mereka bukan orang baik, kalau kamu? Memangnya kamu orang baik?" Josephine menjawabnya.

"Sampai sekarang kamu masih keras kepala?" Vincent Lee jongkok dan menatapnya: "Aku juga pernah bilang, di dunia ini hanya aku yang bisa menolongmu, termasuk hari ini juga hanya aku yang bisa menolongmu."

"Kamu bisa menolongku?" Josephine menatapnya kaget.

"Tentu saja, Shella Bai sudah berhasil masuk di keluarga Chen, dan demi mencegahmu tidak mengganggu mereka, nyonya Bai tidak akan melepaskanmu selamanya, tapi kalau aku yang buka mulut, dia pasti tidak berani."

Meninggalkan tempat ini, adalah mimpinya selama beberapa hari ini, tapi setelah mengalami berbagai macam hal, dia tidak akan mempercayai siapapun lagi, termasuk pria yang ada di depannya ini.

"Melepaskanku, pasti ada syaratnya? Apa syaratnya?

"Saat ini, tidak peduli apapun yang kukatakan kamu akan setuju bukan?"

Josephine menatapnya, dia marah.

Vincent Lee memegang pipinya dan tersenyum: "Josephine, kita tidak perlu kaku seperti ini, sebenarnya apa yang ingin kukatakan adalah, aku masih mencintaimu, aku ingin bersamamu, makanya aku harus menolongmu."

"Lalu, aku harus menikahimu?"

"Lalu, apa kamu rela disini, tapi tidak rela menikahiku?"

"Menikah denganmu..." Josephine menggelengkan kepalanya dan tersenyum pahit.

Vincent Lee melihat ketidak relaannya, langsung marah: "Kalau kamu begitu membenciku, ya sudahlah, anggap saja aku tidak pernah datang kesini.

Vincent Lee berdiri, berbalik badan dan ingin keluar dari pintu itu.

Saat itu Josephine langsung menarik ujung celananya dan mencegah dia pergi.

Vincent Lee tersenyum, dia tahu dia pasti tidak akan membiarkannya pergi.

"Apakah dengan pergi denganmu, kamu bisa memenuhi semua keinginanku?" Josephine bertanya,

"Belum tentu, kalau kamu menginginkan Claudius, aku tidak akan memberikannya kepadamu."

"Claudius..." Dia mengalirkan air mata: "Pria ini aku sudah tidak mau, aku hanya ingin keluargaku."

Dia hanya ingin ibu dan adiknya baik-baik saja, dan ingin mengetahui keberadaan anak perempuannya.

Kalau menikahi Vincent Lee bisa membuatnya pergi dari sini, dan berkesempatan menjumpai keluarganya, ada alasan apa dia menolaknya?

"Baik, aku akan membantumu menemukan keluargamu." Vincent Lee mengulurkan tangannya.

Josephine melihat tangannya, setelah beberapa saat dia pun menggenggam tangan itu, Vincent Lee menariknya untuk berdiri dan memeluknya.

"Jangan nangis, aku berjanji, tidak akan ada yang bisa menyakitimu lagi." Vincent Lee memegang rambutnya, lalu berjalan bersama ke arah pintu.

Josephine memandang ke sekitar rumah di luar kamar itu, tangga penuh dengan debu, di lantai satu ada ruang tamu yang mewah, dan di luar pintu adalah laut yang luas sekali.

Ternyata benar ini adalah rumah yang walaupun dia berteriak tidak akan ada yang menjawabnya.

Fransiska berdiri di depan pintu, tidak ada lagi ekspresi dingin di wajahnya, dia tersenyum dan menyambutnya: "Josephine, kalau kamu sudah memutuskan untuk hidup bersama tuan muda Lee, aku pun tenang. Maaf ya, sebelumnya aku mengurungmu disini karena takut kamu akan berbuat onar di rumah Claudius, kalau begitu, bukan hanya kamu yang tidak bisa hidup, bahkan seluruh keluarga Bai pun akan celaka, makanya..."

Dia tersenyum dan berkata: "Tenang saja, setelah penyembuhan Justin selesai, aku akan membawanya pulang dan berkumpul bersama kalian, dan menikahkanmu dengan terhormat, bukankan ini seperti yang kita janjikan, iya kan."

Josephine merasa sangat jijik dengannya.

Dia melototinya, tidak berekspresi dan berkata: "Tolong bawa dia pulang, kedokteran di Jakarta juga tidak buruk."

Tentu saja dia tahu tujuan Fransiska, menggunakan alasan Justin yang berobat dan terus mengontrol kebebasan ibunnya dan Justin.

Dia tentu tidak akan begitu bodoh, kalau memang sudah memutuskan untuk menikahi Vincent Lee, menggunakan Vincent Lee untuk terlepas dari cengkeramannya, tentu saja dia akan menggunakan kesempatan ini dengan baik, kalau tidak akan sia-sia."

"Ya, Josephine menikahiku, Justin tentu juga sudah jadi adikku, seharusnya aku yang bertanggung jawab atas pengobatannya." Vincent Lee berkata santai, lalu memeluk erat Josephine.

Raut wajah Fransiska berubah, tapi dia hanya bisa tersenyum dan berkata: "Kalau tuan muda mengatakan begitu, nanti aku akan bawa Justin pulang ke Jakarta."

"Semoga bisa lebih cepat." Josephine berkata.

"Baik, tentu saja." Fransiska hanya bisa mengangguk, tidak ada cara lain lagi.

*****

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu