Istri ke-7 - Bab 142 Donasi (3)

Meskipun sudah makan obat, tapi kesakitan di dalam tubuhnya sama sekali tidak menghilang, tubuh Claudius tetap meringkuk dan gemetaran. Tubuhnya terjatuh ke depan dan menekan tubuh Josephine, kemudian dia meremas bahu Josephine dengan erat, memeluknya dengan sangat erat, seperti dengan begitu kesakitannya bisa berkurang.

Josephine tidak bisa bernafas, tapi dia tidak mendorong Claudius, dia membiarkan Claudius gemetaran di pelukannya, sampai akhirnya Claudius tenang.

Namun, Claudius yang terbaring di bahu Josephine tidak tahu sengaja atau tidak, membuka mulutnya dan menggigit bahu Josephine, tidak sampai berdarah, tapi Josephine tetap merasa kesakitan dan berteriak kecil.

Josephine tahu dengan begini kesakitan yang dirasakan Claudius akan berkurang sedikit, jadi dia bersedia menahan, dia berhutang banyak kepada Claudius, jadi biarkan dia membayar sedikit demi sedikit dengan cara seperti ini.

Josephine memeluknya, menepuk bahunya dan menenangkannya sambil berkata: "Tuan muda, kalau kamu merasa tidak cukup, masih boleh menggigit sekali lagi, aku masih bisa menahannya...."

Claudius malah tidak mempedulikannya, dia hanya diam, tidak tahu apakah sudah tertidur.

Kira-kira 20 menit berlalu, Claudius akhirnya sudah tenang, Josephine berusaha sekuat tenaga mengangkatnya ke atas kasur, kemudian menutupi Claudius yang sudah tidak sadarkan diri dengan selimut.

Josephine tidak tenang, dia pun duduk di samping kasur menjaga Claudius, sampai ketika langit sudah cerah dan melihat Claudius tidak apa-apa lagi, dia baru kembali ke kamarnya untuk tidur sebentar.

Semalaman tidak tidur, begitu Josephine berbaring di kasur, dia langsung tertidur lelap, awalnya hanya berencana tidur sebentar, namun akhirnya dia tertidur lelap sampai tidak mendengar suara alarm.

*****

Claudius tertidur sampai jam 9 baru bangun, dia melihat-lihat jam, masih ada 1 jam sampai waktu rapat hari ini, dia pun bangun dari kasur dan mulai mandi dan mengganti pakaian.

Dia berdiri di depan wastafel sambil sikat gigi sambil mengingat kembali kejadian kemarin malam.

Kemarin malam dia tidak minum banyak, jadi ingatannya mengenai hal yang terjadi semalam sangat jelas. Dari rumah keluarga Qiao sampai panti asuhan dan lagi sampai kejadian di tangga, dan akhirnya adegan penyakitnya kambuh.

Claudius menggelengkan kepalanya, sengaja tidak memikirkan adegan dimana Josephine memeluknya dan memaksanya makan obat, kemudian dilukai olehnya.

Menurutnya, semuanya hanyalah pura-pura, semuanya hanya demi adiknya.

Setelah berpakaian rapi, Claudius langsung turun ke bawah.

Bibi bisu tahu Claudius menginap disini, jadi dia tidak berani pulang, melihat Claudius turun dia langsung mengeluarkan sarapan yang sudah disiapkan.

Claudius berjalan sampai ke meja makan dan duduk, kemudian berpura-pura bertanya dengan tidak peduli: "Dia?"

Bibi bisu menunjuk ke lantai atas, kemudian melambaikan tangan, artinya Josephine belum bangun.

Claudius mengangguk, menunduk dan makan sarapannya, kemudian berdiri dan berjalan keluar dari ruang makan mengarah ke pintu depan. Setelah berjalan beberapa langkah, kakinya terhenti, kemudian dia berbalik badan dan berjalan menaiki tangga.

Dia langsung naik ke lantai 3 dan masuk ke kamar Josephine, dia langsung melihat Josephine masih tertidur lelap di kasur, dan alarm yang ada di atas meja berbunyi terus.

Alarm yang di setel jam 7 berbunyi sampai sekarang, apakah Josephine sudah tidur sampai mati?

Claudius berdiri di samping kasurnya, dari atas mengamatinya, tatapannya terhenti di luka di keningnya yang masih ada noda darah. Lukanya tidak besar, tapi sudah membengkak.

Kemudian tatapannya turun mengikuti bentuk muka Josephine, kemudian terhenti di bahunya yang sedikit terbuka, disana juga ada bekas yang ditinggalkan oleh Claudius, tidak ada luka, tapi ada bekas gigitan yang membengkak dan merah.

Kemarin malam mengapa dia menggigit bahunya, Claudius sendiri juga tidak tahu, dia hanya tahu ketika dia menggigitnya, kebencian di hatinya dan kesakitan di tubuhnya berkurang banyak.

Dia ingat Josephine jelas-jelas kesakitan sampai gemetar, tapi masih berusaha menahan dan memeluknya, malah mengundangnya untuk menggigitnya sekali lagi.

"Di dalam hatimu, apakah Justin sepenting itu?" Claudius berkata tanpa sadar.

Seperti ada hubungan hati, Josephine yang tidak bangun walaupun alarm berbunyi, malah saat ini mulai bergerak, mungkin karena ketika berbalik tanpa sengaja menekan luka di keningnya, jadi dia merintih kesakitan.

Alarm yang berbunyi 5 menit sekali tepat berbunyi, begitu mendengar suara alarm, Josephine langsung duduk, namun matanya masih tertutup.

Ketika dia mengingat jam 7 harus bangun dan membuatkan sarapan untuk Claudius, dia baru membuka matanya, kemudian berpaling melihat jam, sudah jam 9.30!

Bagaimana dengan Claudius? Apakah sudah bangun?

Josephine dengan cepat turun dari kasur, kemudian berlari ke arah pintu, namun baru saja melangkah beberapa langkah kepalanya menabrak tubuh seseorang.

"Ah!" Josephine kaget, bersamaan, dia merasa kesakitan di keningnya.

Ketika dia melihat orang yang ditabrak olehnya adalah Claudius, wajahnya kaget, kemudian berkata: "Kamu sudah bangun?"

Josephine tadinya khawatir Claudius belum bangun, dokter pernah berkata, kalau keesokan harinya setelah penyakitnya kambuh dan dia tidak bangun maka ada kemungkinan dia tidak akan pernah bangun lagi.

Claudius melihat kening Josephine, luka di keningnya yang awalnya sudah mengering, setelah menabrak Claudius, lukanya kembali terbuka, dan mulai mengalir sedikit darah, tapi Josephine sendiri sama sekali tidak sadar.

Sebenarnya Josephine bukannya tidak sadar, tapi dia tidak sempat mempedulikan dirinya sendiri, karena dia sangat senang melihat Claudius sudah sadarkan diri.

"Kamu.....baik-baik saja,kan?" senyum di wajah Josephine menghilang, kemudian bertanya dengan hati-hati sambil mengamati Claudius.

Claudius menyimpan pandangannya dari luka Josephine, kemudian tertawa mengejek: "Rencana kasihanmu sangat bagus, benar-benar sangat berani."

Josephine terdiam, kemudian menggelengkan kepalanya: "Aku tidak ada maksud....."

Rencana kasihan? hal itu adalah hal yang membahayakan nyawa, sebodoh apapun dia juga tidak akan membahayakan nyawanya untuk menyenangkan hati Claudius.

Tapi sekarang cara berhubungan dengan Claudius adalah segalanya mengikuti kemauannya, tidak melawan dan tidak memberontak, semuanya baik asalkan dia senang.

Claudius melihat dia tidak lanjut berkata, dengan pasti menganggap bahwa kediamannya berarti dia mengakui, semua yang dilakukannya kemarin malam adalah rencananya.

Dengan begitu, semua perasaan kasihan yang tadi ada karena lukanya, akhirnya menghilang.

Dia berbalik badan, kemudian berjalan ke arah pintu kamar.

Josephine pun dengan kaki telanjang mengejar Claudius, kemudian bertanya: "Tuan muda, kamu sudah makan sarapan?"

Claudius tidak mempedulikannya, terus melangkah turun ke bawah.

Setelah Claudius pergi, Josephine akhirnya mulai merasakan kesakitan di kepalanya, dia mengangkat tangannya dan menutupi luka di keningnya sambil berjalan ke kamar mandi, hampir dikejutkan oleh bayangannya di cermin.

Benar-benar.....penampilannya sekarang.

Pakaiannya berantakan, rambutnya berantakan seperti sarang burung, luka di keningnya sedang berdarah, terlihat sangat mengerikan. Pagi ini dia terlalu ngantuk, tidak sempat membersihkan luka langsung berbaring di kasur dan tertidur lelap.

Josephine mencari kotak obat di laci, membersihkan lukanya dengan cotton bud yang dibasahi dengan alkohol, berharap luka ini tidak berbekas.

Luka di kening sudah tidak begitu sakit, namun luka di bahunya terasa sedikit sakit, melihat dirinya yang terlihat menyedihkan di cermin, Josephine tiba-tiba mengerti kenapa para perempuan itu mau meninggalkan Claudius, baru setahun dia sudah disiksa sampai luka sekujur tubuh, kalau menemaninya seumur hidup, bukannya seluruh tubuhnya akan penuh dengan jejak dari Claudius?

Tapi, meskipun dipikir-pikir sangat mengerikan, tapi Josephine sama sekali tidak ada maksud mau meninggalkan Claudius, sama sekali!

Saat ini dia bahkan sedang berpikir, apakah dia ada sedikit masokis?

******

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu