Istri ke-7 - Bab 49 Masa Lalu Dia

Josephine tiba-tiba merasa menyesal, masalah ini memang disebabkan olehnya.

Dulu Claudius menikahi begitu banyak istri dan tidak terjadi apa-apa, tapi dirinya baru menikahinya satu bulan lebih sudah membuatnya dihadapkan dengan media, pantas saja Nenek Chen menghukumnya dan pantas juga Claudius marah hingga tidak memberitahunya hal penting seperti ini.

Claudius tidak memberitahukannya mengenai acara , apakah itu berarti dirinya tidak perlu menghadirinya? Tapi dirinya adalah istri tuan muda keluarga Chen, apakah akan ada yang mencurigai sesuatu jika tidak menghadiri acaranya?

Tapi jika Claudius juga sudah tidak peduli, dia juga tidak perlu peduli, lebih tenang lebih bagus.

“Kakak Ipar, apakah kamu tidak harmonis dengan kakak?” Sally bertanya lagi : “Mengapa aku merasa kalian jarang bersama bahkan jarang mengobrol.”

Josephine mengeluarkan nafas dan berkata : “Kamu juga mengetahui sifatnya, dingin bagaikan es batu, siapapun sulit untuk mendekatinya.”

“Oh iya.” Josephine seperti teringat sesuatu, dia menatapi Sally dan berkata : “Bagaimana hubungannya dengan istrinya yang dulu? Dan……bagaimana caranya mereka mati? Apakah benar…..”

Dia tidak berani bertanya, dia merasa tidak enak bertanya kepada Sally apakah Claudius itu bawa sial.

Sally tersenyum dan mengelengkan kepala seakan-akan tidak peduli : “Aku menjalin hubungan dengan Joshua semenjak 2 tahun yang lalu, tahun lalu aku baru boleh memasuki keluarga Chen, jadi aku tidak begitu mengetahui hal-hal dulu.”

“Oh……” Josephine terlihat kecewa.

Setelah terdiam sejenak, Sally melanjutkan : “Tapi aku dengar dari Chelsea, kakak pernah menyukai seorang gadis, dan memutuskan untuk menikahinya sebagai istri, tapi setelah mendengar rumor keluarga Chen, dia meninggalkan kakak. Oleh karena itu, kakak sangat terluka, lalu dia mulai menerima pengaturan dari Nenek untuk menikahi gadis asing sebagai istri, jika mau dibilang, kakak juga lumayan kasihan.”

Josephine sedikit kaget, ini pertama kalinya dia mengenal Claudius dari mulut orang lain.

“Gadis itu……apakah sangatlah cantik?” dia bertanya karena heran, gadis yang bisa membuat Claudius yang seperti ini menyukainya seharusnya mempunyai wajah bagaikan bidadari.

Sally mengelengkan kepalanya : “Tidak ada yang pernah melihatnya, tapi aku dengar dia pernah menolong nyawa kakak waktu kakak kecil, maka dari itu kakak mempunyai perasaan yang lebih terhadapnya.”

Ternyata orang yang menyelamatkan nyawanya, pantas saja bisa mendapatkan cinta lelaki ini!

Tapi dia tidak terpikiran orang yang unggul seperti Claudius juga akan di tinggalkan oleh orang lain, lelaki yang mempunyai harga diri kuat sepertinya pasti susah untuk menerima semua ini.

Keluar dari kamar Sally, ketika hendak melewati kamar Claudius, Josephine terhenti, dia sedikit ragu tapi mengetuk pintu kamarnya.

“Masuk.” Terdengar suara dari dalam kamar.

Dia membuka pintu kamar dan berjalan kedalam, lalu dia melihat Claudius. Claudius sedang duduk dan merokok didepan jendela, asbak disampingnya sudah penuh dengan puntung rokok.

Josephine tidak tahu Claudius bisa merokok, dan tidak mengira tampang ketika dia merokok itu begitu mempesona.

Baru lewat satu jam dari sarapan pagi, didalam asbak sudah ada begitu banyak puntung rokok, seberapa tidak inginnya dirinya tidak ingin mengadakan acara ini?

Claudius memutarkan badannya, dia tidak kaget dengan kedatangan Josephine, dan juga tidak bertanya mengapa dia datang, hanya saja memandanginya dan bertanya : “Apakah semua wanita itu sepertimu? Jika mendengar lelaki yang dia suka akan menikah maka akan mencari berbagai cara untuk mengagalkannya?”

Apa maksudnya? Josephine tercengang, lalu menjelaskan : “Bukan, bukankah aku sudah menjelaskannya kepadamu, aku sudah mati rasa dengan Vincent, aku memisahkan mereka bukan untuk menikahinya, tapi……”

“Sudahlah.” Claudius memotongnya dan bertanya : “Untuk apa kamu mencariku?”

Topik lelaki ini berubah dengan cepat, Josephine terdiam.

Apa dia merujuk ke acara nanti malam? Gadis yang meninggalkannya? Dia berharap gadis itu akan balik dan berusaha mengagalkan pernikahannya?

Josephine mengelengkan kepalanya, apa yang dia pikirkan? Sudah begitu lama, mana mungkin Claudius masih memikirkan seorang wanita yang telah meninggalkan dirinya?

“Itu……” Josephine merasa bersalah, menatapi punggungnya dan berkata : “Sebenarnya aku datang untuk meminta maaf kepadamu, aku tidak mengira akan menjadi seperti ini, Maaf.”

Claudius tertawa : “Didunia ini, kata yang paling tidak berharga adalah kata Maaf.”

Josephine terdiam dengan perkataan Claudius, dia tidak tahu harus bagaimana.

“Apakah masih ada hal lain?” Dia melanjutkan.

“Ti…tidak.” Josephine merasakan ketidak sabaran Claudius, dia berbalik badan berjalan keluar.

*****

Acara malam itu digelarkan di penghunian Keluarga Chen, hingga detik terakhir acara dimulai, Josephine tidak mendengarkan kabar apapun dari Claudius.

Dia bersembunyi didalam kamarnya, dia tidak tahu apakah dirinya pantas untuk menghadiri acara ini atau tidak, karena tidak ada satupun orang yang memberitahunya.

Di halaman rumah sudah terang benderang, tamu-tamu berdatangan.

Akhirnya, ada seorang pembantu naik dan mengantarkan dress untuknya, dia membuka kotaknya dengan senang, itu adalah sebuah dress berwarna putih. Dress ini didesain dengan kerah bunga teratai, di pinggangnya terdapat beberapa bunga teratai 3 dimensi, tipenya tidak begitu spesial, tapi terlihat elegan.

Hanya dengan melihatnya saja, dia sudah menyukainya.

Pembantu memberitahunya untuk melayani tamu, Josephine tidak berani memperlambat, dia segera mengganti dressnya dan berputar didepan cermin, cantik untuk dilihat, dan cantik ketika dipakai juga, entah siapa yang menyiapkannya untuknya.

Tentu saja, sekarang bukan waktunya untuk mempedulikan hal seperti ini, dia merapikan dressnya dan segera turun kebawah.

Dilantai bawah, Nenek Chen sedang mengobrol dengan tamu bersama Claudius.

Melihatnya turun, Nenek Chen berkata : “Mengapa begitu malam baru turun?”

Josephine terdiam, jelas-jelas kalian yang tidak memberitahuku untuk turun.

Dia menundukkan keplanya, saat dia melirik keatas, dia menyadari bahwa Claudius sedang melihat dirinya, lebih tepatnya sedang melihat dress yang di kenakannya, dia hanya sedikit terkejut.

Apa maksud dia? Dress ini tidak bagus? Tidak sopan? Tapi kalaupun tidak sopan juga Keluarga Chen yang menyuruhnya untuk memakainya, ini bukan salahnya.

Claudius mengangkat tangannya dan menarik pergelangan tangan Josephine, dia menariknya ke samping, lalu bertanya sambil melihat dressnya : “Mengapa tidak memakai yang warna ungu itu?”

“Hah?” Josephine tidak mengerti, warna ungu?

“Aku tanya kenapa kamu tidak memakai dress warna ungu itu?”

Masih ada warna ungu? Jelas-jelas sudah tidak ada lagi, apakah dirinya salah lihat?

Mau bagaimanapun juga, dia sudah memakai dress ini dia hanya bisa menjawab : “Karena aku merasa yang ini lebih cocok denganku.”

“Cepat ganti!” Claudius memerintahnya.

“Mengapa?”

“Cepat!”

Josephine melihatnya marah dan menjawab : “Oh.” Lalu berbalik badan akan naik tangga.

“Claudius, Shella, kemari.” Nenek Chen memanggil mereka.

Josephine melihat Claudius yang sedang marah dan melihat-lihat Nenek chen yang sedang menatapi mereka dan akan memperkenalkan tamu untuk mereka, lalu dia berjalan kearah Nenek Chen.

“Ini adalah Direktur Liu” Nenek Chen menjelaskan, lalu memperkenalkan Claudius dan Josephine kepadanya.

Tamu berdatangan satu demi satu, Josephine juga tidak ada waktu untuk naik dan mengganti dress nya, dia hanya bisa membiarkannya saja.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu